Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

MODEL SPASIAL SURVIVAL WEIBULL–3P DENGAN PENDEKATAN BAYESSIAN DAN APLIKASINYA PADA WINBUGS Aksioma, Diaz Fitra
Gamatika Vol 2, No 2: Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

    Abstrak Model survival merupakan suatu pendekatan statistika yang seringkali diaplikasikan dalam berbagai bidang, misalnya bidang kesehatan, biologi dan bahkan dalam bidang politik. Model tersebut tidak hanya digunakan untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang dominan mempengaruhi terjadinya suatu peristiwa/event akan tetapi juga mampu mengidentifikasi factor resiko berdasarkan perubahannya terhadap waktu. Seringkali, terjadinya suatu event juga dipengaruhi oleh lokasi dimana event tersebut terjadi. Prior CAR selanjutnya digunakan untuk memunculkan autokorelasi spasial pada efek random/frailty pada model survival tersebut. Distribusi eksponensial dan weibull-2p seringkali muncul sebagai distribusi dari waktu survival pada beberapa penelitian. Penelitian ini membahas tentang bagaimana distribusi weibull-3p digunakan sebagai distribusi dari waktu survival dalam model spasial survival beserta code programnya dalam opensource WinBUGS. Kata kunci: model survival, event, prior CAR, frailty, weibull-3p, spasial survival dan WinBUGS. Abstract Survival model is a statistical approach that is often applied in many fields, such as health, biology and even in politics. The model is not only used to determine what factors influence the predominant occurrence of an event but will also be able to identify the risk factors based on changes through time. Often, the occurrence of an event is also influenced by the location where the event occurred. Prior CAR then used to bring the effects of spatial autocorrelation in random / frailty in the survival models. Exponential distribution and Weibull-2p often occur as the distribution of survival time in some studies. This study discusses how Weibull-3p distribution is used as the distribution of the survival time and their survival in the spatial model code opensource program in WinBUGS. Keywords: models of survival, event, prior CAR, frailty, Weibull-3p, spatial survival and WinBUGS
MODEL SPASIAL SURVIVAL WEIBULL–3P DENGAN PENDEKATAN BAYESSIAN DAN APLIKASINYA PADA WINBUGS Aksioma, Diaz Fitra
Gamatika Vol 2, No 2 (2012): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

    Abstrak Model survival merupakan suatu pendekatan statistika yang seringkali diaplikasikan dalam berbagai bidang, misalnya bidang kesehatan, biologi dan bahkan dalam bidang politik. Model tersebut tidak hanya digunakan untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang dominan mempengaruhi terjadinya suatu peristiwa/event akan tetapi juga mampu mengidentifikasi factor resiko berdasarkan perubahannya terhadap waktu. Seringkali, terjadinya suatu event juga dipengaruhi oleh lokasi dimana event tersebut terjadi. Prior CAR selanjutnya digunakan untuk memunculkan autokorelasi spasial pada efek random/frailty pada model survival tersebut. Distribusi eksponensial dan weibull-2p seringkali muncul sebagai distribusi dari waktu survival pada beberapa penelitian. Penelitian ini membahas tentang bagaimana distribusi weibull-3p digunakan sebagai distribusi dari waktu survival dalam model spasial survival beserta code programnya dalam opensource WinBUGS. Kata kunci: model survival, event, prior CAR, frailty, weibull-3p, spasial survival dan WinBUGS. Abstract Survival model is a statistical approach that is often applied in many fields, such as health, biology and even in politics. The model is not only used to determine what factors influence the predominant occurrence of an event but will also be able to identify the risk factors based on changes through time. Often, the occurrence of an event is also influenced by the location where the event occurred. Prior CAR then used to bring the effects of spatial autocorrelation in random / frailty in the survival models. Exponential distribution and Weibull-2p often occur as the distribution of survival time in some studies. This study discusses how Weibull-3p distribution is used as the distribution of the survival time and their survival in the spatial model code opensource program in WinBUGS. Keywords: models of survival, event, prior CAR, frailty, Weibull-3p, spatial survival and WinBUGS
MODEL SPASIAL SURVIVAL WEIBULL–3P DENGAN PENDEKATAN BAYESSIAN DAN APLIKASINYA PADA WINBUGS Aksioma, Diaz Fitra
Gamatika Vol 2, No 2 (2012): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

    Abstrak Model survival merupakan suatu pendekatan statistika yang seringkali diaplikasikan dalam berbagai bidang, misalnya bidang kesehatan, biologi dan bahkan dalam bidang politik. Model tersebut tidak hanya digunakan untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang dominan mempengaruhi terjadinya suatu peristiwa/event akan tetapi juga mampu mengidentifikasi factor resiko berdasarkan perubahannya terhadap waktu. Seringkali, terjadinya suatu event juga dipengaruhi oleh lokasi dimana event tersebut terjadi. Prior CAR selanjutnya digunakan untuk memunculkan autokorelasi spasial pada efek random/frailty pada model survival tersebut. Distribusi eksponensial dan weibull-2p seringkali muncul sebagai distribusi dari waktu survival pada beberapa penelitian. Penelitian ini membahas tentang bagaimana distribusi weibull-3p digunakan sebagai distribusi dari waktu survival dalam model spasial survival beserta code programnya dalam opensource WinBUGS. Kata kunci: model survival, event, prior CAR, frailty, weibull-3p, spasial survival dan WinBUGS. Abstract Survival model is a statistical approach that is often applied in many fields, such as health, biology and even in politics. The model is not only used to determine what factors influence the predominant occurrence of an event but will also be able to identify the risk factors based on changes through time. Often, the occurrence of an event is also influenced by the location where the event occurred. Prior CAR then used to bring the effects of spatial autocorrelation in random / frailty in the survival models. Exponential distribution and Weibull-2p often occur as the distribution of survival time in some studies. This study discusses how Weibull-3p distribution is used as the distribution of the survival time and their survival in the spatial model code opensource program in WinBUGS. Keywords: models of survival, event, prior CAR, frailty, Weibull-3p, spatial survival and WinBUGS
Penentuan Kebijakan Waktu Optimum Perbaikan Komponen Heat Exchanger (HE) Pesawat Boeing 737-800 Menggunakan Metode Power Law Process di PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Noorahma Ayuning Tyas; Haryono Haryono; Diaz Fitra Aksioma
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.579 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i1.14137

Abstract

Industri penerbangan yang semakin berkembang di Indonesia menuntut adanya sebuah kualitas yang baik dalam segi pelayanan maupun kelayakan pesawat. Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa perawatan pesawat terbang yang berfungsi untuk meningkatkan keandalan dan keamanan dari pesawat. Komponen yang akan dianalisis adalah Heat Exchanger (HE), dimana komponen ini berfungsi mentransfer energy panas. Kebijakan tindakan perbaikan komponen HE dilakukan dengan cara memperbaiki komponen dalam usia ke- atau pada periode kegagalan ke- setelah dilakukan instalasi, tergantung pada kejadian mana yang akan berlangsung terlebih dahulu. Metode yang digunakan adalah Power Law Prosess dengan Non-Homogeneous Poisson Process. Penelitian ini menghasilkan keputusan pemeliharaan yang optimal berdasarkan biaya yang minimum pada kerusakan yang pertama atau pada saat jam terbang pesawat sudah mencapai 8900 flight hours dengan biaya yang dikeluarkan sebesar $0,109 per flight hours. Dari hasil perhitungan ini bagian pemeliharaan dapat mengambil keputusan secara tepat kapan akan dilakukan pergantian terhadap komponen HE sehingga kerugian yang terjadi dapat dicegah.
Optimasi Waktu Penggantian Komponen Air Cycle Machine (ACM) Pesawat Terbang CRJ-1000 Menggunakan Metode Geometric Process Studi Kasus pada PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Puspita Permatasari; Haryono Haryono; Diaz Fitra Aksioma
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.114 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i1.14362

Abstract

Perbaikan dan penggantian komponen mesin pesawat terbang penting dan harus dilakukan karena setiap komponen memiliki batas usia pakai tertentu. Perbaikan pada komponen yang mengalami kerusakan tidak selamanya efisien. Jika komponen yang rusak telah mengalami beberapa kali perbaikan, maka keandalan dari komponen ini akan semakin menurun dan laju kerusakannya akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu penggantian (replacement) komponen Air Cycle Machine (ACM)  pesawat terbang CRJ-1000 yang optimal di PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia dengan metode Geometric Process yang menyatakan bahwa setelah komponen diperbaiki maka dianggap memiliki kinerja dan keandalan yang menurun secara linier. Jika komponen ACM telah mengalami beberapa kali kerusakan, maka umur komponen ACM pun (flight hours) akan semakin menurun, sehingga semakin sering diperbaiki. Semakin seringnya komponen ACM diperbaiki, maka hal ini tidak efektif lagi karena hari perbaikannya semakin bertambah, sehingga mengganggu kenyamanan penumpang sebab udara di kabin bertambah panas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen Air Cycle Machine (ACM) pesawat CRJ-1000 akan diganti setelah terjadi kerusakan yang ke-4 dengan estimasi rata-rata biaya penggantian jangka panjang komponen Air Cycle Machine (ACM) pada pesawat CRJ-1000 per-hari pada kerusakan ke-4, yaitu sebesar US$ 6961. Pada kerusakan ke-4 ini biaya pernggantian lebih murah dari pada 6 kali biaya perbaikan yang dilakukan, dan umur komponen (life time) dari komponen Air Cycle Machine (ACM) pada pesawat CRJ-1000 ini lebih lama jika mengalami penggantian dari pada akumulasi estimasi umur komponen (life time) setelah mengalami 6 kali biaya perbaikan.
Pengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong Qulsum Dwi Anggraini; Haryono Haryono; Diaz Fitra Aksioma
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.81 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.16655

Abstract

PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Serah Kencong merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang budidaya hasil perkebunan salah satunya teh hitam. Pengendalian kualitas yang dilakukan hanya berupa pencatatan hasil secara deskriptif sehingga hasilnya tidak mampu menunjukkan kebaikan suatu proses produksi. Pada kenyataannya pabrik sering mengalami masalah pada volume density yang menyebabkan perubahan kualitas dari rasa dan kepekatan warna. Density seringkali melebihi batas spesifikasi yang telah ditentukan yang membuat kualitas teh hitam menurun. Pada penelitian ini, pengendalian kualitas dilakukan secara multivariat karena density memberikan pengaruh terhadap karakteristik yang lain yaitu kepekatan warna dan rasa. Peta kendali yang digunakan adalah MEWMV dan MEWMA yang dinilai lebih sensitif terhadap pergeseran proses daripada peta kendali multivariat yang lainnya. Diperoleh hasil pembobot yang optimal adalah 0,9 untuk MEWMV dan MEWMA. Dari pembobot tersebut proses produksi teh hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Serah Kencong XII belum terkendali secara statistik.  Indeks kapabilitas multivariat yang diperoleh adalah sebesar 2,02. Sehingga ada kecenderungan kinerja proses telah kapabel pada ketiga variabel. Nilai yang diperoleh adalah -0,53 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 1 sehingga kinerja proses multivariat belum kapabel.
Measurement System Analysis Repeatability dan Reproducibility (Gauge R&R) pada Alat Vickers Hardness Tester Di PT Jaykay Files Indonesia Sigit Budiantono; Sri Mumpuni Retnaningsih; Diaz Fitra Aksioma
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.257 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.17433

Abstract

PT Jaykay Files Indonesia merupakan salah satu produsen pembuat alat perkakas kualitas dunia, yang mempunyai beragam jenis produk seperti files, cutting tools dan lain sebagainya. Salah satu produk yang paling banyak diproduksi yaitu kategori cutting tools jenis drills. Dalam proses produksi drills alur pembuatan masih didominasi oleh tenaga kerja manusia dan alat bantu produksi seperti vickers hardness tester yang digunakan untuk membuat produk drills telah berusia tua ±10 tahun dan mengalami penurunan fungsi sehingga menghasilkan kualitas produk yang kurang memuaskan. Oleh karena itu ingin diketahui apakah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran drills test block dan sistem pengukuran (measurement system) telah acceptable atau tidak. Dengan menggunakan data hasil pengukuran kekerasan terhadap tiga jenis drills test block yang dilakukan oleh tiga inspektor diperoleh hasil bahwa faktor drills test block, inspektor dan interaksi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil pengukuran serta hasil analisis gauge R&R bahwa sistem pengukuran di PT Jaykay Files Indonesia unacceptable.
Pengendalian dan Peningkatan Kualitas Produk Deo Go! Potato Menggunakan Metode Six Sigma di PT. Siantar Top, Tbk Luluk Mukarromah; Haryono Haryono; Diaz Fitra Aksioma
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.949 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.24775

Abstract

Salah satu produk unggulan PT. Siantar Top, Tbk pada kategori biskuit adalah Deo Go! Potato. Terdapat empat karakteristik kualitas yang sangat penting untuk dikendalikan supaya hasil produksi biskuit sesuai standar yang ditetapkan di Work Order (WO) perusahaan yaitu berat, diameter horizontal, diameter vertikal, dan ketebalan. Ukuran standar per 5 pcs biskuit untuk berat antara 9,5-10,5 gram, diameter antara 54-56 mm, dan tebal antara 5,5-6,5 mm. Perusahaan mempunyai target hasil proses produksi yang defect sebesar 1% per bulan. Pada proses produksi selama bulan Februari sampai Maret 2017 menghasilkan defect sebesar 5,45%, sehingga terdapat gap sebesar 3,45%. Pendekatan Six Sigma dapat digunakan untuk mengurangi persentase cacat dalam produksi. Penerapan Six Sigma diawali dari fase define, yaitu membuat goal statement, diagram SIPOC, dan histogram. Histogram menunjukkan bahwa proses produksi menghasilkan produk yang tidak sesuai spesifikasi. Pada fase measure melakukan pengukuran dan menghitung jumlah cacat (defect) untuk mengetahui nilai DPMO dan tingkat sigma. Nilai tingkat sigma proses produksi saat ini sebesar 3,71 sigma. Selain itu, hasil Gauge R&R tipe 1 menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan sudah baik. Sementara itu, pada fase analyze menunjukkan bahwa rata-rata proses tidak terkendali secara statistik. Jenis defect terbanyak yaitu tebal dan diameter horizontal tidak standar. Dari tabel FMEA diketahui penyebab potensial karena setting temperatur oven tidak tepat dan varian pemberian air saat proses mixing adonan, sehingga diberikan beberapa rekomendasi pada pihak perusahaan untuk perbaikan proses produksi.
Penentuan Kebijakan Waktu Optimum Perbaikan Komponen Mesin Finish Mill di PT. Semen Indonesia, Tbk Plant Tuban Ayub Samuel Yosepha; Muhammad Mashuri; Diaz Fitra Aksioma
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.479 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.24776

Abstract

Sebagai penunjang proses produksi, mesin merupakan komponen utama. Mesin yang baik adalah mesin yang mampu menghasilkan output produksi dengan input yang minimal, namun juga memiliki sistem yang berjalan baik. PT. Semen Indonesia, Tbk Plant Tuban sebagai salah satu perusahaan in-dustri penghasil semen berusaha memenuhi kebutuhan semen nasional. Dalam mencapai kebutuhan nasional, diperlukan sistem mesin yang memiliki kehandalan tinggi. Preventive maintenance dipilih sebagai salah satu aspek untuk meminimalisir kerusakan mesin yang dilakukan secara periodik. Tak jarang pula corrective maintenance dilakukan apabila ternyata masih terjadi kerusakan di sistem mesin. Dikarenakan corrective maintenance, biaya yang ditimbulkan semakin tinggi. Salah satu mesin yang memiliki kerusakan paling sering di perusahaan adalah mesin finish mill. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan metode untuk menyelesaikan permasalahan di perusahaan. Salah satu metode yang digunakan adalah analisisi reliabilitas. Analisis reliabilitas merupakan metode yang digunakan untuk untuk menghitung peluang suatu mesin bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi tertentu. Komponen yang digunakan adalah fungsi reliabilitas, laju kerusakan dan MTTF serta estimasi waktu preventive berdasarkan biaya minimum. Berdasarkan perhitungan estimasi biaya dan waktu minimum, didapatkan waktu preventive yang disarankan untuk mesin finish mill 5 pada waktu 2250 jam dengan biaya paling minimum adalah Rp. 4.765.954.57. Sedangkan mesin finish mill 6, estimasi waktu preventive yang disarankan pada waktu 2500 jam dengan biaya paling minimum sebesar Rp. 4.074.874,83.
Optimasi Penentuan Waktu Optimum Pemeliharaan (Preventive Maintenance) Mesin Boiler Di PT. X Menggunakan Metode Geometric Process Anisa Nur Fadilah; Diaz Fitra Aksioma; Haryono Haryono
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.427 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.33148

Abstract

PT X merupakan salah satu perusahaan pengalengan ikan di Indonesia yang terletak di Gempol Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Proses produksi di PT X dilakukan menggunakan bantuan mesin untuk memudahkan dan mengefisiensi proses produksi. Salah satu mesin yang penting dalam proses produksi adalah mesin Boiler. Mesin Boiler adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah air menjadi steam yang digunakan pada proses cooking dan sterilisasi (retort). Selama ini pemeliharaan mesin Boiler di PT X adalah corrective maintenance karena perhitungan secara sistematis dengan pendekatan ilmu statistika belum pernah dilakukan, sehingga usia pakai komponen mesin masih belum diketahui. Pada penelitian kali ini akan dibahas mengenai penentuan waktu optimum pemeliharaan (preventive maintenance) dengan biaya minimum menggunakan metode Geometric Process. Metode ini digunakan karena kerusakan mesin memiliki trend. Hasil analisis menghasilkan bahwa waktu optimum untuk melakukan kegiatan pemeliharaan (preventive maintenance) mesin Boiler di PT X dengan biaya minimum adalah pada saat kerusakan ke 6 dengan estimasi biaya sebesar Rp 6.301.382. Dengan menerapkan kebijakan pemeliharaan (preventive maintenance) mesin Boiler setelah mengalami kerusakan ke-6, PT X dapat menghemat biaya pemeliharaan (preventive maintenance) sebesar Rp 10.698.618 jika dibandingkan dengan biaya dikeluarkan oleh perusahaan dalam memelihara mesin Boiler (CR).