Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PENGARUH STRES TENAGA KERJA TERHADAP KECELAKAAN KERJA PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA YANG DIMODERASI USIA, PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA Muhammad Affandi Maulana; Feri Harianto; Fahmi Firdaus Alrizal; Diah Listyaningsih
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.991 KB) | DOI: 10.22225/pd.11.1.4462.122-126

Abstract

The time constraint on implementing construction projects results in work stress on the workforce. Several factors that influence work stress in the force include age, education level, and work experience. Each crew has different levels of stress and trigger factors, from the level of stress experienced by workers from the lowest to the highest. For this reason, the project manager needs to manage stress in the workforce so that work accidents can be reduced. This study aims to determine the effect of work stress on work accidents based on the moderation of age, education level, and work experience. The research method uses a survey method with the measuring instrument. The sampling method used is accidental sampling, with the respondents being foremen, handymen, and workers. Respondents in the study amounted to 50 people. The analysis used is a linear regression with moderation. Based on the research analysis, the result is that work stress has a significant effect on work accidents (sig. < 0.05). At the same time, the moderating variables of age and education level did not significantly affect work accidents (sig. > 0.05). Increasing age and the higher education level of the workforce do not increase work accidents that occur. These two variables do not function as moderator variables but as independent variables. The moderating variable of work experience significantly affects work accidents (sig. < 0.05). The increase in the work experience of the workforce reduces work accidents. The work experience variable also functions as a pure moderator variable.
Pengaruh Safety Talk terhadap Tingkat Pemahaman K3 pada Pekerja Dimoderasi dengan Gender Instruktur Safety Talk Ghea Flowrenza; Feri Harianto
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jtm.2020.v1i2.1117

Abstract

Safety talk merupakan salah satu upaya pencegahan kecelakaan kerja pada proyek konstruksi dengan cara memberikan edukasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Namun, tidak diketahui secara pasti apakah safety talk memang dapat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman K3 pada pekerja atau tidak. Selain itu, apakah gender instruktur safety talk dapat mempengaruhi tingkat pemahaman K3 pada pekerja. Mengingat mayoritas pekerja konstruksi adalah pria, yang cenderung lebih memperhatikan wanita dalam lingkungan proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh safety talk dengan dimoderasi jenis kelamin instruktur terhadap tingkat pemahaman K3 pada pekerja. Penelitian ini bersifat pre-experimental design menggunakan cross-section data. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan respondennya adalah tukang dan pekerja, ukuran sampel sebesar 60 orang. Analisis yang digunakan adalah regresi dengan dimoderasi, dengan variabel bebas adalah safety talk, variabel tak bebas adalah tingkat pemahaman K3, dan variabel moderasi adalah gender. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa safety talk berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman K3 (T hitung = 16,804 T tabel = 2,0017). Gender instruktur safety talk wanita lebih baik dari pria dalam memberikan tingkat pemahaman K3, hal ini terlihat peningkatan nilai R square sebesar 5,95%.
PENYEBAB DAN PENGENDALIAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN KONSTRUKSI GUDANG PABRIK Fazrul Rizki Arifandi; Feri Harianto; Mohamad Ferdaus Noor Aulady
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Risiko kecelakaan kerja sangat tinggi di proyek konstruksi. Kecelakaan kerja terjadi karena proses interaksi manusia dengan alat, material, dan lingkungan kerja. Selain itu metode kerja juga mempengaruhi untuk terjadinya kecelakaan kerja. Setiap terjadinya kecelakaan kerja menimbulkan akibat kerugian bagi perusahaan. Nilai kerugian akibat kecelakaan kerja baik langsung maupun tidak langsung memberikan dampak signifikan kepada perusahaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui prioritas faktor terjadinya kecelakaan kerja dan prioritas alternatif pengendalian kecelakaan kerja. Metode penelitian yang  digunakan adalah kuesioner. Pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan responden  adalah Project Manager, Site Manager, dan HSE Officer. Penyebaran kuesioner dilakukan di 3 tempat proyek pembangunan gudang pabrik di Malang, Semarang, dan Demak. Analisis yang digunakan yaitu metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil dari penelitian ini adalah tingkat prioritas faktor penyebab kecelakaan kerja yaitu manusia, metode, material, lingkungan kerja, desain, dan peralatan. Pengendalian kecelakaan kerja yang efektif yaitu menggunakan alat pelindung diri, perancangan, dan subtitusi. Dengan mengetahui penyebab kecelakaan kerja dan pengendalian kecelakaan kerja maka kinerja proyek konstruksi meningkat.
MENINGKATKAN KAPASITAS OUTPUT DAYA LISTRIK MIKROHIDRO SERTA PENGENALAN PEMBANGKIT LISTRIK PIKOHIDRO SEBAGAI UPAYA ELEKTRIFIKASI DI DAERAH TERPENCIL Ali Khomsah; Feri Harianto; Efrita Arfa Zuliari
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan energy yang terbarukan, karena keberadaannya berupa siklus yang berulang, yaitu terkait dengan penguapan air laut dan terjadinya hujan di pegunungan. Pemanfaatan air sebagai energy pembangkit listrik perlu digalakkan dan ditingkatkan, mengingat biayanya murah dan ramah lingkungan. Usaha yang dilakukan pada kegiatan pengabdian masyarakat melalui skim Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini adalah untuk meningkatkan kapasitas output mikrohidro dan kegiatan pengenalan pembangkit listrik pikohidro, kedua kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mengenalkan dan mengembangkan teknologi serta diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah terpencil, tertinggal atau terbelakang. Identifikasi yang telah dilakukan dalam meningkatkan output daya mikrohidro adalah dengan jalan menambah ketinggian jatuh air dengan menambah panjang pipa pesat, sedangkan dalam upaya meningkatkn pemanfaatan air skala kecil dilakukan pengenalan dan pelatihan mengidentifikasi sumber air yang bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit pikohidro. Dari hasil survey dan pemetaan lapangan telah disiapkan pipa pesat 12” sepanjang 2x28 meter dari kebutuhan total sepanjang 2x60 meter, dengan penambahan tersebut dapat meningkatkan daya listrik dan diperkirakan akan menambah sebanyak sekitar 125 KK baru yang akan dialiri listrik. Sedangkan dari pengenalan dan pelatihan pikohidro, telah teridentifikasi sumber air yang bisa dimanfaatkan bagi keperluan implementasi pikohidro skala 200 watt.
PENGARUH PEMBERIAN UANG MAKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN NATURA RESIDENCES SURABAYA Feri Harianto; Mohamad Ferdaus Noor Aulady; Eko Mardi Setyo
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Pendekatan Multidisiplin Menuju Teknologi dan Industri yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembang dalam menyediakan perumahan untuk masyarakat diperlukan kontraktor yang mempunyai tenaga kerja dengan tingkat produktivitas tinggi agar terhindar dari keterlambatan serta hasil yang didapat sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakatinya. Untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja di proyek tersebut maka kontraktor harus mempunyai strategi, salah satunya adalah dengan pemberian uang makan kepada tenaga kerja. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui pengaruh pemberian uang makan terhadap produktivitas tenaga kerja pada pelaksanaan proyek perumahan Natura Residences Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi ulang non random dengan pengambilan data melalui kuesioner, dengan sampelnya adalah tukang dan buruh bangunan yang berjumlah 15 orang.Perlakuan yang digunakan adalah pemberian uang makan sebesar Rp 10.000 per-orang. Analisis yang digunakan adalah uji perbandingan rerata tidak berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian uang makan kepada tukang dan buruh bangunan dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan ( t hitung = 3,541 t tabel = 2,048 ). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian uang makan kepada tenaga kerja di proyek konstruksi merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
PENGARUH UMUR, MASA KERJA DAN PENDIDIKAN TENAGA KERJA TERHADAP DAYA DENGAR DI PT. ALFABET Feri Harianto; Ana Lufiatul Chorimah
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur, masa kerja dan pendidikan tenaga kerja terhadap daya denga. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Variabel bebas yang digunakan yaitu umur, masa kerja dan pendidikan sedangkan variabel terikat yaitu daya dengar. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini adalah umur, masa kerja dan pendidikan secara bersama-sama berpengaruh terhadap daya dengar (signifikan 0,00 0,05). Variabel bebas (umur, masa kerja dan pendidikan) mempunyai kolerasi yang signifikan terhadap daya dengar dengan (nilai R = 0,502). Tetapi dari ketiga variabel tersebut secara individu yang berpengaruh signifikan terhadap daya dengar adalah umur (signifikan 0,001 0,05), dengan demikian peranan umur mempunyai andil yang besar terhadap penurunan daya dengar yang dialami oleh pekerja sehingga diperlukan sosialisasi pentingnya K3 demi keselamatan dan kesehatan para pekerja.
Risiko Kecelakaan Kerja Pada Pekerjaan Penulangan Pelat, Balok dan Kolom Di Gedung Bertingkat Feri Harianto; Fahmi Firdaus A; Febry Ardian S
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terbatasnya waktu penyelesaian proyek, tidak adanya pelatihan K3 serta rendahnya kesadaran keselamatan bagi pekerja maka pekerjaan di proyek konstruksi rentang terjadinya risiko kecelakaan kerja. Salah satu pekerjaan yang berisiko sangat tinggi adalah pekerjaan pembesian, pekerjaan ini merupakan pekerjaan struktur yang mempunyai peranan sebagai penentu waktu penyelesaian proyek. Hal ini dikarenakan pekerjaan pembesian terletak dilintasan kritis.Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui potensi risiko terjadinya kecelakaan kerja serta penyebab dari risiko terjadinya kecelakaan kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel digunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampelnya sebanyak 10 orang. Analisis yang digunakan adalah metode RPN (Risk Priority Number) dan FTA (Fault Tree Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan cuttingwheel memiliki resiko kecelakaan yang paling tinggi, sedangkan penyebab dasar kecelakaan kerja yaitu, kurang motivasi, terlalu lelah, melamun, tergesa-gesa, kondisi alat sudah mulai aus, tidak menggunakan pengaman, tidak mematuhi aturan pemakaian, tidak mengerti fungsi alat, karakteristik jalan, penerangan, angin,,badaisuhu ekstrim.
Pengaruh Inspeksi K3 Terhadap Kedisiplinan Pekerja Dalam Menggunakan Alat Pelindung Diri Dengan Di moderasi Faktor Usia dan Tingkat Pendidikan Agung Yoga Prasetia; Feri Harianto
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2020: Memberdayakan Riset dan Inovasi untuk Teknologi yang Berkelanjutan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Risiko kecelakaan kerja di proyek konstruksi mempunyai kategori yang tinggi. Salah satu penyebabnya adalah faktor kurang disiplin dalam menggunakan alat pelindung diri serta masih minimnya pengetahuan tentang keselamatan kerja. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk kedisiplinan tenaga kerja yaitu dengan Inspeksi K3. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan dan pengaruh inspeksi K3 terhadap kedisiplinan pekerja dalam menggunakan alat pelindung diri. Metode penelitian yang digunakan dengan menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan responden pekerja dan tukang. Ukuran sampel yang digunakan sebagai responden adalah 30. Analisis yang digunakan yaitu regresi sederhana dengan moderasi. Penyebaran kuesioner dilakukan di proyek pembangunan Apartemen Grand Dharmahusada Lagoon Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat korelasi hubungan inspeksi K3 terhadap kedisiplinan yaitu sebesar r = 0.634 di kategorikan hubungan kuat dengan persamaan regresi linear sebelum moderasi besarnya R= 63,4% dan bentuk persamaan yaitu Y = 25.000 +0.472X, sedangkan model persamaan sesudah adanya moderasi pendidikan (Z2) besarnya nilai  R = 66,3 %, dengan persamaan yaitu Y = 22.846 + 0.448X + 0.658 Z1 + 0.781 Z2 + 0.105 ZI.X1 + 0.024 Z2.X2 + e. Menunjukkan peningkatan hubungan dan pengaruh sesudah adanya moderasi pendidikan (Z2) dilihat dari nilai R sebesar 63,4% menjadi 66,3%.
MITIGASI BENCANA DI LINGKUNGAN RW 02 KELURAHAN KERTAJAYA KECAMATAN GUBENG KOTA SURABAYA Dewi Kusumaningrum; Laras Laila Lestari; Fahmi Firdaus Alrizal; M. Ferdaus Noor Auladi; Feri Harianto; Felicia Tria Nuciferani; Diah Listyaningsih
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 3, No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan tri dharma yang dijalankan oleh perguruan tinggi, dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan civitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan masyarakat. (Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, 2018) Kegiatan pengabdian yang diadakan di tengah kondisi pandemi COVID 19 saat ini, memaksa perguruan tinggi mengadakannya sesuai dengan protokol kesehatan yang diterapkan dengan protokol Kesehatan dengan ketat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diadakan oleh Jurusan Teknik Sipil – Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) bekerja sama dengan RW 02 Kecamatan Kertajaya Kecamatan Gubeng Kota surabaya mengambil Topik "Sosialisasi Mitigasi Bencana di Lingkungan RW 02 Kelurahan Kertajaya Kecamatan Gubeng Kota surabaya”. Hasil dari pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan di balai RW dengan kegiatan sosialisasi Mitigasi Bencana anak – anak bisa menerima edukasi atau ilmu yang diberikan jika terjadi potensi Bencana alam seperti banjir, gempa bumi dan ada pula bencana yang disebabkan kelalaian manusia seperti kebakaran dan diharapkan anak – anak bisa mempraktekkan jika terjadi bencana dan bisa melindungi keluarga, serta masyarakat sekitarnya. Banyak masyarakat yang kurang mengetahui cara mengantisipasi jika terjadi bencana. Maka dari itu kami sebagai mahasiswa dan para dosen memberikan edukasi bencana yang sangat perlu dilakukan sebagai pembelajaran dan perkenalan awal pada Mitigasi Bencana diharapkan dengan sosialisasi ini para warga RW 02 dapat menambah wawasan dalam menghadapi bencana dan mengetahui Tindakan awal yang harus dilakukan saat evakuasi jika terjadi bencana.
Analisis Penerapan Sistem Manajemen K3 dan Kelengkapan Fasilitas K3 Pada Proyek Konstruksi Gedung Di Surabaya Arizal Firmansyah Priyono; Feri Harianto
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2019): REKAYASA JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/rjrs.v4i2.783

Abstract

Proyek konstruksi gedung bertingkat memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi, khususnya bagi pekerja di lapangan. Oleh karena itu, perlu adanya penerapan Sistem Manajemen K3 serta fasilitas K3 yang lengkap dan layak di lokasi kerja. Sistem Manajemen K3 merupakan bagian dari perencanaan dan pengendalian kecelakaan pada proyek konstruksi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penerapan SMK3 dan kelengkapan fasilitas K3 serta membandingkan antara 3 proyek konstruksi gedung yang ada di Kota Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan pengambilan data dilakukan melalui kuesioner dengan respondennya adalah Manager, Safety Officer dan Quality Control. Analisis penerapan Sistem Mnajemen K3 berdasarkan audit Permenaker no.5 tahun 1996. Hasil dari penelitian ini untuk proyek Apartemen BeSS Mansion nilai rata-rata pencapaian adalah 92,56% , proyek Gedung Ciputra World nilai rata-rata pencapaian 91,80% , dan proyek Gedung C dan Masjid Kampus Perbanas II nilai rata-rata pencapaian 89,76%. Kriteria ketiga proyek tersebut adalah memuaskan. Sedangkan hasil analisis kelengkapan APD dan fasilitas K3 pada proyek Apartemen BeSS Mansion mendapat nilai rata-rata 95,55%, proyek Gedung Ciputra World dengan nilai rata-rata 93,67%, dan pada proyek Gedung C dan Masjid Kampus Perbanas II mendapat nilai rata-rata 73,33%. Adapun terdapat 4 faktor yang mempengaruhi perbedaan dalam penerapan SMK3 di ketiga proyek tersebut yaitu faktor perencanaan, faktor perusahaan kontraktor, faktor kesiapan manajemen, faktor kesadaran manajemen. Dengan demikian, untuk ketiga proyek tersebut telah siap Permenaker no.5 tahun 1996. Namun perlu adanya perbaikan atau perencanaan kembali pada kriteria-kriteria yang tidak sesuai, serta memperhatikan APD dan fasilitas proyek yang kurang layak dan tidak lengkap.