Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Evaluasi Kinerja Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Pada Proyek Attic Showroom dan East Coast Center 2 Di Surabaya Juliandres Unitly; Feri Harianto; Dian Listyaningsih
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2020): JURNAL REKAYASA TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/rjrs.v5i1.855

Abstract

A BSTRA K : Sektor konstruksi adalah salah satu sektor yang paling beresiko terhadap kecelakaan tenaga kerja, kerugian jiwa, material, uang, dan waktu merupakan hasil-tentu saja yang akan dipindahkan secara langsung pada saat menjalankan proyek konstruksi. Untuk mencegah kecelakaan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi diwajibkan untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) di lokasi kerja. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Aplikasi Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan perbedaan kinerja pada proyek konstruksi yang ada di kota surabaya. Penelitian ini menggunakan metode Fisher Exact Probabilitydengan mengambil data yang dilakukan melalui kuesioner yang telah dibagikan kepada masing-masing responden sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan pada proyek yang disetujui. Hasil dari penelitian ini berdasarkan Peraturan Mentri Tenaga Kerja (permenaker) no.5 tahun 1996, untuk Proyek Attic Showroom Dharmahusada nilai rata-rata memenangkan 76,74% dengan predikat baik, dan Proyek East Coast Center 2 nilai rata-rata hasil 84, 92 % dengan predikat memuaskan. Sementara itu, penilaian yang dilakukan menunjukkan perbedaan signifikan antara 12 kriteria audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) menurut permenaker no.50 tahun 1996 terkait 8 item yang memiliki perberbedaan yang signifikan dan 4 item pada poin Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen,
Pengaruh Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Di Surabaya Ahmad Zainul Arifin; Feri Harianto
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2020): JURNAL REKAYASA TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/rjrs.v5i1.856

Abstract

ABSTRAK: Semua pekerjaan dituntut agar dapat menghasilkan kualitas yang baik dengan waktu yang telah ditentukan. Salah satunya adalah pekerjaan proyek konstruksi yang saat ini mengalami perkembangan pesat di Indonesia dengan memperhatikan produktivitas kerja. Proyek konstruksi tidak lepas dari keselamatan dan kesehatan kerja yang bisa menunjang suatu pekerja bisa menyelesaikan pekerjaan. Serta lingkungan kerja yang mendukung suatu pekerjaan. Keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan kerja bisa mempengaruhi produktivitas kerja di suatu proyek konstruksi. Teknik pengambilan penelitian menggunakan metode non probability sampling disertai teknik purposive sampling dengan cara penyebara kuesioner. Responden penelitian adalah mandor, tukang dan pekerja kasar. Penyebaran kuesioner di 3 proyek, yaitu proyek pembangunan Rumah Sakit Katolik St Vicentius Paulo (RKZ), proyek pembangunan Apartmen Puncak Merr, dan proyek pembangunan Apartmen Belleview Manyar. Berdasarkan hasil analisis penelitian menyatakan bahwa variabel keselamatan dan kesehatan kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y) dengan nilai (T-statistic=14,487 > 1,96) dan (P-values = 0,000 < 0,05). Sedangkan untuk variabel lingkungan kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y) dengan nilai (T-statistic= 3,962 > 1,96) dan (P-values = 0,000 < 0,05).
Faktor Pengaruh Iklim Keselamatan Kerja dalam proyek Konstruksi: Studi Literatur Diah Listyaningsih; Feri Harianto; Rahma Saraswati
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.661 KB) | DOI: 10.31284/j.jts.2020.v1i2.1421

Abstract

Accidents in construction project often occur, especially in the construction world. Safety climate plays an important role in the success of a project. By using a literature study, this article aims to find out what factors affect climate. This study uses 14 journals and consists of 17 articles that focus on the climate of work safety. The results showed that 13 factors were generated which were categorized into physical and non-physical. Physical factors that influence are physical fatigues, low adaptability, motor skills, leadership management, systematic work preparation, safety behaviour and injuries. Meanwhile, non-physical consisted of 5 factors: organizational climate, emotional stress, psychological conflict, personality, intelligence and motivation, psychosocial conditions. For further research, factor analysis will be carried out regarding the factors that have been found by surveying construction workers in Indonesia. The association of these factors with the safety climate can also be found.
Analisis Risiko Usaha Jasa Konsultan Pengawas Proyek Konstruksi di Surabaya Tian Rifaldi; Feri Harianto
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jts.2022.v3i1.2964

Abstract

Usaha pada bidang proyek konstruksi memiliki risiko yang tinggi. Pada usaha jasa konsultan pengawas, risiko dapat muncul pada bidang pemasaran, produksi, dan sumber daya. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi, analisis, dan respon  risiko pada pekerjaan jasa konsultan pengawas. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan responden yaitu Direktur, Team Leader, Quantity Engineer, Inspector, dan Administrator pada perusahaan jasa konsultan pengawas di Surabaya. Pengambilan responden menggunakan purposive sampling. Analisis risiko yang digunakan adalah Severity Index yang dikombinasikan dengan perkalian probabilitas dengan dampak. Respon dilakukan terhadap risiko dominan dengan kategori tidak dapat diterima (unacceptable) dan tidak diharapkan (undesirable). Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat 3 risiko dengan kategori unacceptable dan 4 risiko dengan kategori undesriable. Respon terhadap risiko tersebut adalah dengan mengurangi risiko (risk reduction). Risiko dengan kategori unacceptable yaitu: pembayaran termin terlambat, pengendalian dokumen tidak baik, dan terjadi perubahan desain. Respon dengan mempersiapkan dokumen persyaratan pembayaran termin, melakukan kajian terhadap desain sebelum proses konstruksi, memfasilitasi personil dengan peralatan untuk menunjang pengawasan. Risiko dengan kategori undesirable yaitu: dokumen kualifikasi tidak sesuai, pencapaian progres rendah, adanya temuan oleh tim audit, dan kurangnya team work. Respon dengan  menyusun kualifikasi dan mengikuti lelang sesuai sub bidang, melakukan evaluasi terhadap jadwal disertai metode percepatan, menyusun laporan administrasi teknis maupun non-teknis terhadap setiap perubahan, membangun komunikasi yang baik dalam tim. 
Faktor-Faktor Keberhasilan Program Keselamatan Pada Perusahaan Konstruksi di Surabaya Basyirotul Baroroh; Feri Harianto
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 03 2023
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program K3 merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap perusahaan. Keberhasilan program K3 merupakan sasaran utama bagi setiap perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang paling utama dalam keberhasilan pelaksanaan program K3. Penelitian ini menggunakan metode pembobotan TEV untuk mengetahui nilai kepentingan faktor keberhasilan program K3 dengan cara membuat pohon keputusan, kemudian dilanjutkan dengan pembobotan nilai menggunakan metode Delphi, expected value menjadi tahap akhir untuk menghitung nilai harapan tiap kelompok anak cabang pohon keputusan. Pengambilan data menggunakan kuesioner, dengan jumlah sampel sebesar 30 orang. Responden pada penelitian ini adalah divisi HSE, project manager dan site engingeering. Penelitian dilakukan di 5 perusahaan konstruksi di Surabaya. Variabel penelitian yang digunakan yaitu komitmen pimpinan, komunikasi, partisipasi pekerja, prosedur dan kebijakan K3, insentif, pelatihan K3, sarana dan prasarana serta peralatan. Hasil dari penelitian ini adalah expected value dari faktor keberhasilan program K3 pada perusahaan konstruksi di Surabaya adalah 3,68 dengan kategori tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan program K3 pada perusahaan konstruksi di Surabaya sudah berjalan dengan baik. Faktor yang paling dominan dalam keberhasilan K3 adalah komunikasi dengan nilai bobot 14,9%. Oleh karena itu pentingnya komunikasi di lapangan melalui safety talk perlu dilakukan pada setiap memulai pekerjaan.
Faktor-Faktor Tidak Menggunakan Alat Pelindung Mata Pada Pekerja Las di Proyek Konstruksi wahdania ihrom; Feri Harianto; Diah Listyaningsih
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 03 2023
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu bentuk risko kecelakaan kerja di pekerjaan pengelasan  pada pelaksanaan proyek konstruksi adalah cedera mata akut. Cedera mata akut dapat dicegah dengan menggunakan pelindung mata yang tepat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor penyebab tidak  menggunakan alat pelindung mata pada pekerja las, mengetahui hubungan antara variabel usia, pendidikan, pengalaman dengan perilaku tidak menggunakan alat pelindung mata. Penelitian ini menggunakan metode rerata aritmatik, korelasi Jaspen’s, dan Gamma. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dengan jumlah 30 reponden. Responden di penelitian ini adalah tukang las. Pengambilan sampel sebagai responden menggunakan purposive sampling. Penelitian dilakukan di 5 perusahaan konstruksi di Surabaya yaitu: PT. Noorhatama Wisessa, Bengkel Las Indah Jaya, Bengkel Las Karya Steel, PT. Bangun Sarana Baja, CV. As Mu’in Jaya Konstruksi. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa penyebab yang tertinggi pekerja las tidak menggunakan kacamata adalah lupa menggunakan kacamata las dengan rerata sebesar 2,70 (kategori kadang-kadang). Sedangkan tidak ada hubungan perilaku tidak menggunakan kaca mata dengan usia, pendikan, dan pengalaman. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa pihak manajemen proyek  melakukan tindakan pengawasan secara rutin serta memberikan pengarahan tentang pentingnya pemakaian kacamata las. Dengan demikian risiko kecelakaan kerja diminimalkan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Rumah Tingkat Menengah Mewah di Kota Surabaya Choiriyah, Siti; Harianto, Feri; Pramana, Veranda Bramanta
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2023: Transformasi Riset, Inovasi dan Kreativitas Menuju Smart Technology dan Smart Energy
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permintaan rumah dengan kisaran harga Rp. 1,5 M-Rp. 4 M yang merupakan tingkat menengah mewah di Kota Surabaya untuk hunian sebesar 48,77%. Pembangunan perumahan dilakukan pada kawasan Surabaya Barat, Timur dan Selatan. Dengan tingkat permintaan yang cukup tinggi, perusahaan pengembang bersaing menyediakan rumah tingkat menengah mewah dengan mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli rumah. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli rumah tingkat menengah mewah di Kota Surabaya. Beberapa variabel yang diterapkan pada penelitian ini yaitu lokasi, bangunan (desain dan fisik), lingkungan, harga, fasilitas, perilaku konsumen (budaya, sosial, pribadi), tingkat penghasilan, promosi dan reputasi developer. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang diberikan kepada pembeli rumah di perumahan Amesta Living, Graha Natura dan Grand Harvest. Hasil penelitian ini diperoleh 7 variabel yang terbagi dalam 3 kelompok faktor. Kelompok faktor 1 terdiri dari variabel fasilitas dan tingkat penghasilan, faktor 2 terdiri dari variabel lokasi, lingkungan dan harga, serta faktor 3 terdiri dari variabel promosi dan reputasi developer. Dari ketiga kelompok faktor tersebut, faktor prioritas dalam keputusan membeli rumah adalah faktor 2 yang terdiri dari variabel lokasi, lingkungan dan harga.
Pengaruh Sosial Demografi Pekerja Terhadap Perilaku Keselamatan di Proyek Konstruksi Gedung Klinik Kecantikan Surabaya Harianto, Feri; Ardani, Annisa A; Listyaningsih, Diah; Nurhayati, Dyan Eka
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2023: Transformasi Riset, Inovasi dan Kreativitas Menuju Smart Technology dan Smart Energy
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan industri proyek konstruksi berisiko tinggi terjadinya kecelakaan kerja, perilaku tidak aman yang dilakukan pekerja dan lemahnya manajemen keselamatan kerja menjadi penyebab kecelakaan yang terjadi di indonesia. Perilaku pekerja saat kerja dipengaruhi oleh sosial demografi pekerja (umur, jenjang  akademik, pengalaman, dan status perkawinan. Penelitian bertujuan mengetahui efek sosial demografi pekerja konstruksi terkait perilaku keselamatan kerja. Metode penelitian menggunakan metode survei. Teknik pengambilan responden sebagai sampel menggunakan purposive sampling  dengan jumlah subyek 30 orang, Responden sebagi sampel yaitu tukang pada proyek gedung klinik kecantikan yang berada di Surabaya Barat. Analisis menggunakan korelasi dan regresi linear berganda. Variabel yang digunakan pada penelitian in imeliputi variabel bebas usia, tingkat pendidikan, lama kerja, dan status pekerja, yang berfungsi sebagai variabel dummy. Sedangkan variabel terikat yaitu perilaku keselamatan kerja. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat adanya hubungan antara umur, lama kerja, dan status pekerja terhadap perilaku keselamatan kerja (sig0.05), sedangkan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan terhadap perilaku keselamatan kerja (sig0.05). Untuk variabel umur, jenjang pendidikan, lama kerja, dan status pekerja berpengaruh signifikan secera bersama terhadap perilaku keselamatan  (sig 0,05). Hasil penelitian ini perlu menjadi bahan pertimbangan dalam merekrut pekerja di proyek konstruksi agar kecelakaan kerja dapat diminimalkan.
Persepsi Kontraktor dan Konsultan Pengawas Pada Kinerja K3 Proyek Konstruksi di Surabaya Harianto, Feri; Putri, Risca Amalia; Nuciferani, Felicia Tria; Choiriyah, Siti
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2024: Menjembatani Energi Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau melalui Transformasi Riset dan Teknologi T
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Construction work has a high risk of work accidents. The high number of occupational accidents and illnesses makes evaluating K3 performance in construction projects necessary. The research aims to determine differences in perceptions between contractors and supervisory consultants regarding the K3 performance of construction projects. The research uses a survey method by distributing questionnaires to contractors (Project Manager, Site Manager, Site Engineer, and K3 officers) and supervisory consultants (Inspector, Chief Inspector, K3 officers, Quantity Surveyor, and Quantity Estimator). Respondents used purposive sampling, which amounted to 31 people. The analysis uses an independent t-test. The results of this research explain that in the work safety variable, five sub-factors show differences in perception between contractors and supervisory consultants. In the work environment variable, three subfactors show differences in perception. However, regarding the occupational health variable, the two groups had no difference in perception. In reality, contractors' perceptions regarding the maintenance of construction equipment most influence K3 performance. Meanwhile, the supervisory consultant's perception emphasized the importance of K3 implementation instructions, an organized layout of work facilities, and good lighting.
Analysis of The Relationship of Rework and Inventory to Waste in The Ciputra Hospital Surabaya Project Ferdiandika, Ahmad Fadhil; Nuciferani, Felicia Tria; Choiriyah, Siti; Harianto, Feri
Jurnal IPTEK Vol 28, No 2 (2024)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2024.v28i2.5924

Abstract

Currently, the construction sector is adopting the theory of production in the manufacturing industry, known as lean construction, to reduce waste and increase value. Last Planner System (LPS) has not been widely used and has good potential because the advantage of LPS is to identify a job along with obstacles to improve performance in a construction project. In the construction of Junior High School (SMP) Al-Falah, it has work obstacles due to erratic weather so that the project is delayed, the author conducts a field survey to analyze the actual progress in the field, LPS has work indicators / work flow to measure the extent to which work indicators can be realized properly, the LPS work flow are Master Plan, Phase Pull Planning, Lookahead Planning, Constraints Analysis, Shielding Production, and Percent Plan Complete (PPC) as a standard for measuring whether project productivity is realized properly or not. In this study, the results of the implementation using LPS on the Al-Falah Junior High School construction project show that the lowest PPC can be seen in week 7, which is 0% because there is no work achievement so that the work is delayed, while in week 16 it can be seen that PPC has increased dramatically to 96%. Then after averaging the PPC of 51% which means that LPS has not been able to increase the reliability of planning above 70%, (Ballard, 2000).