Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

SOSIALISASI PERAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI DI ORGANISASI KEPEMUDAAN DI SMK NEGERI 3 KOTA TANGERANG SELATAN Annisa Ratu; Ratna Komala; Widayat
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ilmu Komunikasi Vol. 2 No. 2 (2025): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ILMU KOMUNIKASI
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/j.png.v2i2.49795

Abstract

SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang terletak di Kota Tangerang Selatan, dimana memiliki siswa-siswa yang sedang dalam masa perkembangan diri di masyarakat. Siswa SMK memang dididik untuk menjadi masyarakat yang siap menerapkan berbagai ilmu dan keterampilannya ketika mereka terjun ke dunia kerja dan di masyarakat. Bekerja dan bermasyarakat sendiri membutuhkan salah satu keterampilan yaitu berkomunikasi dan kepemimpinan dalam lingkup organisasi. Sekolah menengah memang memiliki berbagai organisasi kepemudaan, sebagaimana tertera dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Hal ini karena pemuda diharapkan bisa membantu dalam proses pembangunan nasional, melalui proses mengembangkan diri secara pribadi maupun secara kolektif. Organisasi kepemudaan di SMK sendiri memiliki urgensi yang penting dan sangat bermanfaat untuk melatih siswa untuk terjun dan membiasakan diri di sebuah organisasi yang lebih besar. Untuk itu, mereka perlu memahami pentingnya berorganisasi serta memahami penerapan gaya kepemimpinan yang cocok untuk organisasi kepemudaan yang mereka ikuti, sebagai bekal keterampilan kepemimpinan dan berorganisasi di masyarakat. Maka dari itu dosen Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAM mengadakan Sosialisasi Peran Gaya Kepemimpinan dalam Komunikasi Organisasi di Organisasi Kepemudaan di SMK Negeri 3 Kota Tangerang guna memperkenalkan konsep organisasi dan urgensi mengikuti organisasi, menyampaikan pemahaman tentang peran gaya kepemimpinan dalam komunikasi organisasi, dan mendorong praktik komunikasi organisasi. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi, mentoring, dan simulasi. Hasil dari PKM ini adalah kurangnya keikutsertaan siswa dalam berorganisasi, pemahaman gaya kepemimpinan dalam komunikasi organisasi masih umum, dan kurang efektifnya penyelesaian masalah komunikasi organisasi sehingga perlu adanya pendampingan guru dan profesional untuk menuntun siswa berorganisasi. Kata kunci: gaya kepemimpinan, kepemimpinan, komunikasi organisasi, organisasi kepemudaan
Fungsi Gatekeeping yang Dilaksanakan Pers Mahasiswa Univeristas Islam Syekh Yusuf Di Era Digital (Studi Kualitatif Pers Mahasiswa Pasca Penandatangan Kerjasama Dewan Pers Dengan Ditjen Dikti) Utami, Aulia; Ratna Komala; Widayat
Jurnal Media Komunikasi Vol. 2 No. 2 (2025): Media Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/mdkm.v2i2.52572

Abstract

Pers mahasiswa merupakan bagian dari ekosistem pers Indonesia. Permasalahan yang dihadapi pers mahasiswa tidak jauh berbeda dengan pers umum. Tantangan pers mahasiswa dalam posisi yang rentan atas serangan fisik, intimidasi verbal, praktik doxing, sensor hingga pembredelan juga kadang terjadi. pada periode tahun 2020 sampai 2021 mencatat 185 kasus represi kepada pers mahasiswa, 48 kasus diantaranya pelaku dari pihak kampus sendiri. Ditambah lagi lembaga pers mahasiswa dapat dikatakan jauh lebih rentan, karena tidak benar – benar diakui secara eksplisit dalam ketentuan peraturan perundang – undangan. Undang – Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, tidak menyebutkan pers kampus secara spesifik, hanya merujuk pada lembaga pers dengan badan hukum. Akibatnya, membuat posisi pers mahasiswa menjadi lemah, terutama bila produk jurnalistik pers mahasiswa dipermasalahkan, maka tidak dapat diselesaikan melalui proses mediasi di Dewan Pers. Baru di tahun 2024 ditandatangani kerjasama dalam bentuk Memorandum of Understading (MoU) antara Dewan Pers dan Ditjen DIKTI, di mana mulai terbuka jalan yang dapat melindungi Pers Mahasiswa serta bantuan konsultasi atau mediasi dari Dewan Pers.Paradigma penelitian ini yaitu konstruktivisme, dimana kebenaran merupakan suatu realitas sosial yang dilihat sebagai kontruksi sosial, dan kebenaran realitas sosial bersifat relatif. Sebagai pers kampus yang menjadi tempat berlatih para mahasiswanya untuk menjadi wartawan sungguhan, banyak tantangan. Mulai dari memilih topik, mencari narasumber, tuntutan harus cover bothsides hingga berlatih mengungkapkan topik investigatif. Oleh karena itu, adanya penandatangan kerja sama dalam bentuk memorandum of understanding atau MoU antara Dewan Pers dengan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen DIKTI) membuka pintu perlindungan bagi Pers Mahasiswa, setidaknya untuk melakukan konsultasi dengan Dewan Pers.
Membangun Karakter Dan Logika Anak Memalui Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar Ratna Komala
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Mahasiswa dan Akademisi Vol. 1 No. 3 (2025): Edisi Juli 2025
Publisher : Prodi PGSD Unsultra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/intelektual.v1i3.136

Abstract

Pembelajaran sains di sekolah dasar memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan kemampuan berpikir logis peserta didik sejak usia dini. Melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning/PjBL) dan berbasis masalah (Problem-Based Learning/PBL) peserta didik dilatih untuk menghadapi tantangan nyata, mengeksplorasi solusi kreatif, serta membangun sikap tanggung jawab, kolaboratif, dan tekun. Aktivitas yang dirancang secara kontekstual menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses berpikir ilmiah. Pemanfaatan media inovatif, seperti permainan edukatif, memperkuat daya tarik dan efektivitas proses belajar sehingga siswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai positif. Literasi sains menjadi landasan penting dalam mengembangkan cara berpikir kritis, logis, dan reflektif. Guru berperan sebagai fasilitator dalam menciptakan pengalaman belajar yang holistik dan sesuai dengan kebutuhan siswa abad ke-21. Pembelajaran sains tidak hanya berfokus pada pencapaian kognitif, tetapi juga membentuk karakter mulia dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dengan pendekatan yang tepat, siswa tumbuh menjadi individu yang adaptif, bernalar sehat, dan siap menghadapi kompleksitas dunia masa kini.
PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DALAM UPAYA MENGURANGI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI DESA BULAK INDRAMAYU Ratna Komala; Tri Handayani Kurniati; Mohamad Isnin Noer; Diana Vivanti Sigit; Sri Rahayu; Restu Gymnastiar Pasa; Nurul Assyfa Wardana
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah rumah tangga merupakan kontributor utama terhadap pencemaran lingkungan hidup, jika tidak dikelola dengan baik keberadaan limbah  akan berdampak negatif untuk lingkungan dan kesehatan.  Salah satu upaya mengurangi masalah tersebut adalah mengolah limbah organik menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis dan ekologis. Tujuan kegiatan ini  untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara pengolahan limbah organik melalui produksi bersih dan khususnya dalam membuat kompos organik dari limbah rumah tangga. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di  Desa Bulak, Kecamatan Ajibarang, Indramayu. pada  tanggal 31 Juli 2025, pukul 08.00–12.00Metode kegiatan adalah  pelatihan  dimulai dengan pemaparan materi  melalui  presentasi dan tayangan video, diskusi, demonstrasi dan praktek langsung pembuatan pupuk kompos secara berkelompok.  Sebelum materi diberikan, peserta diberikan pre-test dan diakhir kegiatan diberikan  post-test untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta tentangt materi pelatihan. Hasil dari kegiatan menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kegiatan berjalan dengan sukses dan lancar, pengetahuan peserta meningkat antara 40% hingga 80%, dan mampu meningkatkan minat peserta dalam menjaga lingkungan serta keterampilan pembuatan pupuk kompos menggunakan limbah organik rumah tangga.     Abstract  Household waste is a major contributor to environmental pollution, if not managed properly the existence of waste will have a negative impact on the environment and health.  One of the efforts to reduce this problem is to process organic waste into a product with economic and ecological value. The purpose of this activity is to increase public knowledge about how to process organic waste through clean production and especially in making organic compost from household waste. Community service activities were carried out in Bulak Village, Ajibarang District, Indramayu. on July 31, 2025, at 08.00–12.00 The method of the activity is training starting with the presentation of material through presentations and video shows, discussions, demonstrations and direct practice of making compost fertilizer in groups.  Before the material is given, participants are given a pre-test and at the end of the activity are given a post-test to find out the increase in knowledge and understanding of participants about the training material. The results of the activity showed that overall, the activities ran successfully and smoothly, the participants' knowledge increased between 40% to 80%, and was able to increase the participants' interest in protecting the environment as well as the skills of making compost using household organic waste.