Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Harmonizing and Accelerating Journal (HAJo) sebagai Strategi Perbaikan Pengelolaan Jurnal Ilmiah Heru Santoso Wahito Nugroho; Ilyas Ibrahim; Vincentius Supriyono; Suparji Suparji; Sunarto Sunarto; Sainuddin Sainuddin; Bahtiar Bahtiar; Ambo Dalle; Sri Angriani; Muhammad Saleh; Baharuddin Baharuddin; Koekoeh Hardjito; Yasin Wahyurianto
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 6, No 4 (2021): Desember 2021
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.256 KB) | DOI: 10.33846/ghs6407

Abstract

Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes masih menemui kendala ketidakharmonisan peran antara journal manager, admin, editors, reviewers, authors dan readers, maka perlu dibenahi melalui sebuah kaji tindak yakni “Harmonizing and Accelerating Journal (HAJo)”. Kaji tindak dilaksanakan selama 1 tahun, dalam 3 siklus, masing-masing terdiri atas 3 tahap yaitu planning, acting, observing dan reflecting. Hasil siklus pertama menunjukkan adanya masalah teknikal yaitu belum ada DOI, review form, notifikasi e-mail otomatis; dan masalah proses publikasi yaitu penggunaan article template, proses submission yang tak lengkap dan editorial review yang lambat. Siklus kedua dapat menyelesaikan masalah dalam siklus pertama dan indeksasi DOAJ. Dalam siklus ketiga, status akreditasi pertama didapatkan (SINTA-3). Disimpulkan bahwa pendekatan HAJo berhasil memperbaiki keharmonisan manajemen jurnal dari segi teknis dan proses publikasi, serta mengakselerasi indeksasi dan akreditasi jurnal. Kata kunci: jurnal ilmiah kesehatan; harmonisasi; manajemen; akselerasi; indeksasi; akreditasi
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DENGAN PEMBERIAN POSISI HEAD UP 30˚ PADA PASIEN STROKE abd Hady junaidi; Abdul Kadir Akhmad; Suci Faradilah; Baharuddin K; Rauf Harmiady
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2023): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v14i1.3336

Abstract

Stroke as cerebrovascular damage, is a loss of brain function caused by cessation or reduced blood supply to an area of the brain, resulting in local or global neurological dysfunction. Substandard blood flow in stroke patients can lead to hemodynamic abnormalities, where hemodynamic conditions affect the distribution of oxygen throughout the body, affect heart function and reduce oxygen saturation so that stroke is an emergency case and requires fast and appropriate help. Purpose: of this study was to determine how to fulfill the need for oxygenation by giving a 30˚ head up position in stroke patients. Method: used is a literature study or literature review using articles/journals in the form of fulfilling oxygen needs by giving a 30˚ head up position in stroke patients. Results: showed that there was a significant increase in oxygen saturation levels after the 30˚ head up position in stroke patients. Conclusion :of this study is that one of the interventions that can be carried out in fulfilling oxygenation in stroke patients is giving a 30 head up position with a head elevation or 30˚ head up position that can facilitate increased cerebral blood flow and maximize cerebral tissue oxygenation
PENGETAHUNAN DAN MOTIVASI TERHADAP PENANGANAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMAS MUHAMMADIYAH KALOSI Baharuddin Baharuddin; Selfiani Selfiani; Hermin Neli; Sukma Saini
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14, No 1 (2023): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v14i1.3299

Abstract

Latar Belakang: Dismenorea adalah gangguan ginekologi yang disebabkan oleh ketidak seimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga menimbulkan rasa sakit dan lebih banyak muncul pada wanita. Wanita dengan dismenorea meningkat dan tampak memproduksi prostaglandin 10 kali lebih banyak daripada wanita tanpa dismenorea.. Pengetahuan remaja putri mengenai dismenorea masih belum cukup baik sehingga banyak remaja putri yang tidak mengetahui bagaimana cara penanganan dismenorea yang benar dan hal ini dapat mengakibatkan aktivitas menjadi terganggu. Motivasi adalah apa yang membuat orang benar-benar berusaha dan mengeluarkan energi demi apa yang mereka lakukan. Sehingga penelitian ini bertujuan untik mengetahui hubungan pengetahuan dan motivasi terhadap penanganan dismenorea pada reaja putri di SMAS Muhammadiyah Kalosi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan motivasi terhadap penanganan dismenorea pada remaja putri di SMAS Muhammadiyah Kalosi Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional, populasi dalam penelitian adalah seluruh siswi kelas X SMAS Muhammadiyah Kalosi sebanyak  68 orang, teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling penelitian. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 12-18 Juli penelitian menggunakan kuesioner. Analisa statika dengan uji chis quare dengan taraf signifikan p < 0,05. Hasil: uji statistik dengan menggunakan uji chis quare di dapatkan nilai p = 0,000 (<0,05) pada variabel pengetahuan, nilai p = 0,000 pada variabel motivasi, nilai p = 0,000 (<0,05). Ditemukan ada hubungan pengetahuan dan motivasi terhadap penanganan dismenorea pada remaja putri di SMAS Muhammadiyah Kalosi. Simpulan: dari penelitian ini terdapat hubungan pengetahuan dan motivasi terhadap penanganan dismenorea pada remaja putri di SMAS Muhammadiyah Kalosi. Disarankan kepada responden untuk lebih banyak menambah pengetahuan tentang cara penanganan dismenorea yang tepat dan benar.
GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN RESUSITASI CAIRAN PADA LUKA BAKAR DI INSTALASI GAWAT DARURAT: Description Of Nurses' Knowledge In Handling Fluid Resuscitation In Burn In The Emergency Room Abd Hady Junaidi; Mardiana Mustafa; Dyah Ekowatinigsih; Adnin Fauziah Saparuddin; Hariani; Baharuddin
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 1 (2024): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Resusitasi cairan pada luka bakar dilakukan oleh perawat berperan penting dalam mengurangi edema pada tubuh pasien dan memberikan konstribusi terhadap ketepatan dan efisiensi perawatan selanjutnya untuk mempercepat proses penyembuhan pasien sesuai dengan program yang direncanakan.Perawat dalam melakukan proses pertolongan luka bakar menggunakan resusitasi cairan sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi mortalitas akibat syok. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui pengetahuan perawat dalam penanganan resusitasi cairan pada luka bakar. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif sederhana, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu 20 responden perawat yang bekerja di ruang IGD. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari 20 orang responden berdasarkan tingkat pengetahuan baik sebanyak 3 orang (15%), berpengetahuan cukup sebanyak 16 orang (80%), dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (5%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah mayoritas pengetahuan perawat dalam penanganan resusitasi cairan pada luka bakar adalah kategori cukup. Peneliti menyarankan kepada responden untuk meningkatkan pengetahuan tentang penanganan resusitasi cairan pada luka bakar, serta mengikuti pelatihan-pelatihan tentang penanganan luka bakar di berbagai tempat seminar.
KAPASITAS FUNGSIONAL PARU PASIEN TUBERKULOSIS PARU Ismail; Baharuddin K; Sukriyadi; Muhammad Basri; Yulianto
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 2 (2023): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kapasitas Fungsional adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari dapat dinilai dari kapasitas fungsionalnya. oleh karen itu, kapasitas fungsioanl paru didefenisikan sebagai kemampuan seseorang untuk menyerap oksigen sepenuhnya atau dikenal sebagai VO2max. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kapasitas fungsional paru pada penderita tuberkulosis paru. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian desktiptif sederhana. Dalam rencana penelitian ini untuk menggambarkan kapasitas fungsional paru pada penderita tuberkulosis paru di ruang infection center RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar. Hasil dan pembahasan: Hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap 15 responden menunjukkan kapasitas fungsional paru pada penderita tuberkulosis paru sebanyak 8 orang (53,33%) termasuk dalam kategori lemah, sebanyak 6 orang (40%) dalam kategori normal dan 1 orang (6,67%) termasuk kategori kuat. Sampai saat ini intervensi pada pasien Tb tetap fokus pada terapi obat. Latihan pernapasan adalah bentuk perawatan. Secara fisiologis, latihan pernapasan merangsang sistem saraf parasimpatis sehingga meningkatkan produksi endorfin, menurunkan denyut jantung, meningkatkan pengembangan paru-paru sehingga dapat berkembang secara optimal, dan melemaskan otot. Latihan pernapasan dapat meningkatkan fungsi paru-paru dan menurunkan risiko perubahan fisik pada penderita Tb. Kesimpulan: Berdasarkaan hasil yang diperoleh dari penelitian maka dapat disimpulkan bahwa dari 15 responden yang menjadi subyek penelitian sebagian besar penderita tuberkulosis paru masuk dalam kategori lemah yaitu sebanyak 8 responden (53,33%).
Motivasi dan Efikasi Diri (Self Efficacy) dalam Manajemen Perawatan Diri Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Muhammad Basri; Sitti Rahmatiah; Dwi Sastra Andayani; Baharuddin K; Ramlah Dilla
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v10i2.683

Abstract

Introduction: High motivation and self-efficacy in the implementation of treatment in DM patients will result in increased self-care. Therefore, increasing the self-confidence and motivation of patients will improve their self-care management. Objective: To identify the relationship between motivation and self-efficacy in self-care management in patients with type 2 diabetes mellitus. Method: Research with a literature study approach. Data were collected using a literature review of several articles published in Google Scholar, Proquest and PubMed published in 2015-2021. Results: Based on 10 journal search results, the majority of journals discussed the relationship between education level, gender, motivation, and self-efficacy in performing good self-care management in type 2 diabetes mellitus patients. Conclusion: The relationship between motivation and self-efficacy of type 2 diabetes mellitus patients in management self-care is closely related. Motivation is a very important factor for self-care management as well as the higher the self-efficacy value of a DM patient, the higher the patient's belief in self-care related to their disease
GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP PENERAPAN PATIENT SAFETY DI IGD RSUD LABUANG BAJI: Overview of Nurses' Knowledge of the Application of Patient Safety in the IGD of Labuang Baji Hospital Abd Hady Junaidi; Baharuddin K; Dyah Ekowatiningsih; Mardiana Mustafa; A. Asmayanti Muslimin; Hariani
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 2 (2024): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Pendahuluan : Pengetahuan mengenai keselamatan pasien yang dimiliki oleh seorang perawat sangatlah berkaitan dengan usaha peningkatan keselamatan pasien, sebab, bilamana seorang perawat memiliki pengetahuan yang sedikit, maka tentunya hal tersebut sangat memengaruhi pengimplementasian patient safety yang diaplikasikan di rumah sakit. Tujuan : Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat terhadap penerapan patient safety di IGD RSUD Labuang Baji. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif sederhana. Sampel penelitian ini adalah semua dari jumlah populasi perawat di IGD RSUD Labuang Baji dengan jumlah 31 orang menggunakan teknik total sampling. Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian yang dilakukan peneliti di IGD RSUD Labuang Baji bahwa dari 31 responden, seluruh responden memiliki pengetahuan baik berjumlah 31 responden (100,0%). Untuk mengembangkan patient safety diperlukannya kinerja yang baik dari perawat dimana pengetahuan adalah salah satu faktor yang memengaruhi kinerja tersebut. Perawat dapat meningkatkan pelaksanaan patient safety jika perawat memiliki pengetahuan yang baik. Kesimpulan: Pengetahuan perawat tentang penerapan patient safety di IGD RSUD Labuang Baji seluruh responden memiliki mengetahuan dengan kriteria baik. Kata Kunci : Pengetahuan, Perawat, Patient Safety
FAKTOR YANG DOMINAN TENTANG KETIDAK PATUHAN BEROBAT LANSIA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGASA KOTA MAKASSAR: Dominant Factors Regarding Non-Adherence To Elderly Medication In Patients With Diabetes Mellitus Atmangasa Public Makassar Heatl Center Makassar 2023 Baharuddin Baharuddin; Anastasia Limbong; Bahtiar Bahtiar; Heriansyah
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 2 (2024): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan Ketidak patuhan pengobatan pada pasien diabetes melitus merupakan masalah yang sering kali di jumpai baik di Rumah sakit, puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya. Kepatuhan pengobatan yang rendah sangat berpengaruh terhadap peningkatan resiko penyakit komplikasi serta dapat mendapatkan penagangan medis yang lebih lanjut. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk memahami faktor yang dominan tentang ketidak patuhan berobat lansia pada penderita diabetes melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar. Metode : Penelitian ini menggunakan merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Sampel pada penelitian ini yakni Lansia yang menderita diabetes Melitus berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi maka didapatkan 45 responden yang sesuai. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian ini di dapatkan faktor yang dominan tentang ketidak patuhan berobat lansia pada penderita diabetes melitus. Kesimpulan dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa faktor yang dominan tentang ketidak patuhan berobat lansia pada penderita DM yaitu dukungan keluarga, sikap dan keyakinan pengobatan, interaksi dengan tenaga medis dan intruksi pengobatan, di dapatkan hasil dengan rata-rata kurang.
DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEMANDIRIAN LANSIA DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI: STUDI KUALITATIF DI PUSKESMAS MANGASA KOTA MAKASSAR: Family Support for Elderly Independence in Daily Living Activities: A Qualitative Study at Mangasa Health Center, Makassar Abdul Kadir Ahmad; Baharuddin; Agusti Fauziah; Tistayanti
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 1 (2025): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dukungan keluarga merupakan sistem pendukung utama dalam mempertahankan kesehatan lansia. Dukungan ini meningkatkan rasa percaya diri, motivasi, membantu menghadapi masalah, dan memperbaiki kepuasan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi dukungan keluarga dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari lansia di wilayah kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara terhadap dua keluarga yang tinggal bersama lansia berusia 70 tahun ke atas. Pada awalnya, salah satu subjek kurang mendapatkan dukungan instrumental, dan subjek lainnya kurang mendapatkan dukungan informasional. Setelah dilakukan edukasi kesehatan oleh petugas puskesmas, kedua keluarga menunjukkan peningkatan dukungan emosional, instrumental, informasional, dan penilaian. Lansia menjadi lebih mandiri dalam aktivitas makan, mandi, berpakaian, dan mobilisasi. Implementasi dukungan keluarga berdampak positif terhadap kemandirian lansia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
IMPLEMENTASI SENAM TERA PADA LANSIA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASSI – KASSI: Implementation Of Tera Exercises To Reduce Blood Pressure In Hypertensive Elderly In Kassi – Kassi Community Health Center Working Area Rauf Harmiady; Baharuddin; Ambo Dalle; Tegar Dwiyan Syah
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 1 (2025): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit hipertensi yang bisa terjadi komplikasi pada lansia yang memiliki riwayat hipertensi, kondisi ini berdampak pada sekitar 25% lansia dan berperan dalam serangan jantung, stroke, bahkan kematian pada dirinya. Hipertensi pada lansia dapat diobati dengan berbagai metode, baik berupa famakologis maupun non farmakologis salah satunya adalah terapi senam tera. Tujuan penelitan diketahuinya implementasi senam tera terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kassi – Kassi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus bersifat studi kasus observasi. Informan pada studi kasus ini adalah 2 lansia yang teridentifikasi hipertensi. Senam ini dilakukan selama 4 kali pertemuan selama 4 hari berturut- turut dengan 2 responden, setiap responden 2 kali pertemuan dengan durasi waktu senam 5 – 8 menit. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa deskritif dasar. Hasil implementasi setelah dilakukan senam tera pada kedua responden menujukkan bahwa adanya penurunan tekanan darah setelah dilakukannya senam, maka dapat disimpulkan bahwa senam tera efektif dalam menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. Diharapkan bagi lansia yang mengalami hipertensi dapat menggunakan terapi non farmakologi seperti melakukan senam tera secara rutin untuk hasil yang maksimal. Kata Kunci : Hipertensi, Lansia, Senam Tera