Gunawan Budi Wijaya
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PEMERIKSAAN STRUKTURAL DAN PERKUATAN JEMBATAN DI BRUNEI DARUSSALAM Stephen Dwiputra Djaya; Anastasia Valentina; Gunawan Budi Wijaya; Handoko Sugiharto
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.596 KB)

Abstract

Jembatan merupakan salah satu sarana infrastruktur yang penting. Hal ini karena jembatan berfungsi untuk memberi akses jalan bagi transportasi dari satu daerah ke daerah lain. Beban yang ditanggung jembatan dari waktu ke waktu dapat bertambah. Namun akibat beban yang bertambah diperlukan adanya pemeriksaan struktural dan perkuatan pada jembatan. Penambahan beban terjadi pada 5 jembatan yang berada di Brunei Darussalam. Akibat adanya penambahan beban tersebut maka perlu dilakukan pemeriksaan struktural pada jembatan dan dilakukan perkuatan jika dibutuhkan. Pemeriksaan struktural akan dilakukan terhadap ultimate limit state dan serviceability limit state. Jika kapasitas jembatan tidak mencukupi maka akan dilakukan perkuatan, dimana metode perkuatan akan disesuaikan dengan bagian kegagalan struktur yang dialami oleh jembatan. Semua perhitungan akan dilakukan berdasarkan peraturan dari British Standard 5400 dan pembebanan mengacu pada BD37-01. Setelah dilakukan strengthening pada jembatan, jembatan dapat menanggung normal traffic dan special case loading
PENGARUH MUTU BETON TERHADAP EFEKTIVITAS IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION DENGAN CARBON FIBER REINFORCED POLYMER LAMINATE SEBAGAI ANODA Kevin Kevin; Grace Christiani Linggadiharja; Daniel Tjandra; Gunawan Budi Wijaya
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.379 KB)

Abstract

Struktur beton bertulang yang mengalami korosi dapat menyebabkan kegagalan struktur. Metode perlindungan yang digunakan untuk mengatasi korosi tersebut adalah Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) dengan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) laminate sebagai anoda. Untuk melihat efektivitas dari ICCP dilakukan half cell potential test untuk mengetahui peluang terjadinya korosi. Pada penelitian ini, variabel yang digunakan adalah mutu beton fc’ 20 MPa, fc’ 30 MPa, dan fc’ 40 MPa. Variasi mutu beton menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peluang terjadinya korosi. Semakin tinggi mutu beton maka semakin kecil peluang terjadinya korosi. Beton mutu tinggi memiliki resistivity yang tinggi, sehingga lebih sulit untuk dialiri listrik selama proses ICCP. Akan tetapi, hasil beda potensial spesimen beton fc’ 40 MPa menunjukkan hasil yang paling positif dibandingkan fc’ 20 MPa dan fc’ 30 MPa, sehingga peluang terjadinya korosi paling kecil.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAJA TERHADAP PENINGKATAN KUAT KOKOH TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR MURNI PADA BEBERAPA MUTU STEEL FIBER REINFORCED CONCRETE Eka Kristian Wibisono; Chikita Manuelle Evangelica; Handoko Sugiharto; Gunawan Budi Wijaya
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2018): FEBRUARI 2018
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.773 KB)

Abstract

Beton merupakan salah satu material konstruksi bangunan yang sudah sangat umum digunakan di Indonesia. Selain memiliki kuat tekan tinggi, beton juga merupaka material yang mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Namun beton bersifat getas dan memiliki kelemahan terhadap gaya tarik. Hal ini menyebabkan beton mudah mengalami retak. Steel Fiber Reinforced Concrete (SFRC) yang merupakan campuran beton dengan penambahan serat baja menjadi salah satu inovasi perkembangan teknologi untuk mengatasi kelemahan beton tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh penambahan serat baja terhadap kuat kokoh tekan, kuat tarik belah dan kuat lentur murni pada beberapa mutu SFRC. Kadar serat baja yang dipakai adalah 1% dan 1.5% menggunakan serat baja tipe 5D Dramix dengan aspek rasio 65, sedangkan mutu SFRC rencana adalah 23 MPa dan 27 MPa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa SFRC dengan kadar serat baja 1% mempunyai peningkatan kuat tekan tertinggi yaitu mencapai 20,33%, sedangkan peningkatan kuat tarik belah dan kuat lentur murni didapat dari SFRC dengan kadar serat baja 1,5% yaitu sebesar 161,45% dan 47,49%.
ALAT BANTU DESAIN PERKUATAN GESER BETON BERTULANG DENGAN FIBER-REINFORCED POLYMER (FRP) BERDASARKAN ACI 440.2R-17 Mira Novita; Stela Tjandrakusuma; Pamuda Pudjisuryadi; Gunawan Budi Wijaya
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.332 KB)

Abstract

Perkuatan struktur beton bertulang terhadap geser dapat mencegah kegagalan geser yang bersifat getas, sehingga ketahanan struktur terhadap gempa juga meningkat. Salah satu metode perkuatan struktur yang saat ini sedang berkembang adalah sistem fiber-reinforced polymer (FRP). Alat bantu perencanaan FRP yang tersedia saat ini dibuat oleh produsen FRP, sehingga penggunaannya dibatasi hanya untuk produk tertentu. Oleh karena itu, dibuat sebuah program yang lebih fleksibel dan mudah digunakan. Dalam program ini, user dapat mendesain FRP sebagai perkuatan geser struktur dalam upaya rehabilitasi seismik. Program dapat memberikan output yaitu kekuatan geser sebelum perkuatan, kekuatan geser setelah perkuatan, serta notifikasi yang cukup lengkap dan informatif sehingga user dapat melakukan perhitungan perkuatan geser menggunakan FRP secara optimal. Program telah diverifikasi dengan beberapa kasus sehingga terbukti mempunyai perhitungan yang sesuai dengan standar perencanaan FRP terbaru, yaitu ACI 440.2R-17. Program yang dibuat dengan basis Visual Basic 2017 ini memiliki tampilan sederhana sehingga cocok untuk digunakan sebagai sarana edukasi maupun untuk kepentingan profesional.
PEMBUATAN DAN IMPLEMENTASI KRITERIA DESAIN KONSTRUKSI BAJA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Giovanno Tandri Halim; Hendri Gunawan; Surya Hermawan; Gunawan Budi Wijaya
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.697 KB)

Abstract

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu tujuan yang harus terpenuhi dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Untuk mencapai tujuan ini, perencanaan yang aman sejak tahap desain atau yang biasa disebut pencegahan melalui desain, menjadi hal yang perlu dipertimbangkan. Dalam pelaksanaannya, masih banyak desain proyek konstruksi baja yang tidak mempertimbangkan penerapan K3. Penelitian ini memiliki beberapa objektif, yaitu membuat kriteria desain, penilaian desain dan pembuatan rekomendasi desain. Dalam metodologi penelitian ini, penerapan K3 sejak tahap perencanaan dibuat sebagai suatu kriteria desain yang disusun dari hasil studi literatur dan observasi lapangan. Kriteria yang telah dibuat lalu diuji melalui studi kasus proyek ‘X’, dengan membandingkan dan menilai kriteria telah dibuat dengan desain yang digunakan sehingga dihasilkan sebuah penilaian. Beberapa kriteria yang dibuat seperti ketersediaan lubang guardrail dan harness. Berdasarkan hasil penilaian, nilai pemenuhan kriteria yang didapatkan sebesar 28,48%, yang terdapat dalam kategori “kurang”. Dari hasil tersebut dibuat beberapa rekomendasi desain, untuk meningkatkan nilai pemenuhan kriteria menjadi 83,34%. Tetapi, hasil rekomendasi yang dapat direalisasikan adalah penambahan plat siku pada kolom, yang berguna sebagai pengait pada saat ereksi kolom dan sebagai dudukan saat ereksi rafter, sehingga nilai akhir yang didapatkan menjadi 31,04%.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAJA 4D DRAMIX TERHADAP KUAT TEKAN, TARIK BELAH, DAN LENTUR PADA BETON Dennis Johannes; Kevin Mangundap; Handoko Sugiharto; Gunawan Budi Wijaya
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): AGUSTUS 2017
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.632 KB)

Abstract

Beton memiliki berat sendiri yang besar karena bersifat kompak dan masif, sehingga paling berat membebani struktur bangunan. Selain itu beton memiliki kelemahan, yaitu terhadap gaya tarik dan plastic shrinkage yang menyebabkan retak rambut pada beton, sehingga memperpendek umur beton. Untuk mengatasi masalah tersebut,solusinya adalah menambahkan serat baja ke dalam campuran beton yang dikenal dengan nama Steel Fiber Reinforced Concrete (SFRC). Penelitian ini mengedepankan serat baja 4D Dramix. Proses penelitan, pengetesan, dan pemgambilan data beton serat baja dilakukan di laboratorium teknologi beton. Dari hasil penelitian, penambahan serat baja 4D Dramix pada beton sebesar 1.5% meningkatkan propertis beton secara keseluruhan. Dari segi kuat tekan beton serat baja 4D Dramix mengalami kenaikan sebesar 20.79% sedangkan kuat tarik belah meningkat sebesar 47.66% dan kuat lentur meningkat sebesar 45.85%. beton serat baja membuat beton memiliki sifat daktail, setelah mencapai tegangan maksimum beton mampu bertahan dan tidak patah, regangan yang dihasilkan juga melebihi desain beton normal yaitu mampu mencapai lebih dari 0.005. Pembuatan beton serat baja disarankan menggunakan superplasticizer dalam pengerjaan ditujukan untuk meningkatkan bond antara serat baja dengan beton serta untuk meningkatkan workability.
CONDITION ASSESMENT PADA JEMBATAN WONOKROMO Kiki Tamara; Andre Kurniawan; Handoko Sugiharto; Gunawan Budi Wijaya
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): AGUSTUS 2017
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.058 KB)

Abstract

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dari Jembatan Wonokromo, Surabaya. Latar belakang dari penelitian ini adalah pentingnya peranan jembatan sebagai media transportasi bagi masyarakat Indonesia khususnya Surabaya. Dalam penelitian kali ini, penulis berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN). Penulis berdiskusi dengan BBPJN untuk penentuan perijinan pelaksanaan Condition Assessment, jadwal pelaksaan, dokumen sejarah, fasilitas dan test yang akan dilakukan. Untuk test, penulis melakukan beberapa Non Destructive Test yaitu visual inspection, condition mapping, sounding impact, rebound hammer, dan Ultrasonic Pulse Velocity. Hasil dari Condition Assessment ini adalah bahwa terdapat banyak kerusakan pada jembatan Wonokromo, Surabaya yaitu retak, spalling, delaminasi dan effloressences. Dari hasil test, jembatan Wonokromo memiliki beton dengan tingkat keseragaman yang bagus, keras permukaan yang tergolong bagus, namu kerapatan beton masih tergolong kurang bagus
PENGARUH PERBEDAAN KOROSI AWAL TERHADAP PENGGUNAAN CARBON FRP SEBAGAI ANODA IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION SYSTEM Samuel Eric; Kennedy Kennedy; Daniel Tjandra; Gunawan Budi Wijaya
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.683 KB)

Abstract

Penanganan terhadap stuktur beton bertulang yang berkarat diperlukan penanganan perkuatan dan penanganan perlindungan korosi. Penanganan perlindungan korosi yang sering digunakan pada stuktur beton bertulang adalah sisten impressed current cathodic protection. Penggunaan sistem impressed current cathodic protection (ICCP) pada struktur yang berkarat selama ini dibatasi oleh mahalnya harga material anoda. Untuk menambah nilai ekonomis dari teknik ini, carbon fiber reinforced polymer (CFRP) yang biasanya digunakan sebagai material perkuatan dipakai juga sebagai anoda dari perlindungan aktif sistem ICCP. Dua jenis korosi awal (korosi awal rendah dan tinggi dengan kehilangan massa teoritis 6% dan 18%) diberikan ke spesimen beton dan diberikan perlindungan aktif dengan CFRP sebagai anodanya. Tes potensial half-cell dilakukan untuk menginvestigasi efektifitas dari perlindungan aktif. Perlindungan aktif yang diberikan berhasil memberikan polarisasi ke baja tulangan dan menghasilkan kondisi korosi yang lebih pasif pada dua jenis korosi awal. Namun, perlindungan aktif ditemui kurang efektif dalam melindungi spesimen dari korosi pada spesimen yang memiliki kehilangan massa 6%. Efisiensi dari perlindungan korosi pada spesimen yang memiliki kehilangan massa 18% kurang konklusif sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan.
PENGARUH DENSITAS ARUS LISTRIK TINGGI DENGAN KADAR GRAFIT TERHADAP EFEKTIFITAS CATHODIC PROTECTION BETON MUTU TINGGI Nathaniel Evan Wijaya; Calvin - Limantoro; Daniel - Tjandra; Gunawan Budi Wijaya
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korosi merupakan masalah yang sering terjadi pada tulangan baja pada struktur beton bertulang. Bila dibiarkan, beton akan mengalami retak (crack) dan menyebabkan kegagalan struktur. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan metode perlindungan Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) dengan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) laminate sebagai anoda sekaligus menambah perkuatan struktur (dual system). Korosi awal diberikan, setelah itu CFRP laminate ditempelkan pada spesimen beton bertulang menggunakan epoxy dengan kadar grafit 10% dan 12,5%. ICCP dengan 2 macam densitas arus (70 mA/m2 dan 106 mA/m2) diberikan pada spesimen dengan mutu beton fc’ 50 MPa. Dalam pelaksanaan, dilakukan half cell potential test untuk monitoring korosi pada spesimen dan pengamatan visual pada tulangan baja dan CFRP laminate diakhir pelaksanaan. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peluang terjadinya korosi pada variasi mutu beton. Beda potensial pada beton mutu tinggi sangat kecil karena beton mutu tinggi memili resistivity yang tinggi. Perubahan beda potensial yang paling signifikan ditunjukan pada kadar grafit 12,5% dengan densitas arus 70 mA/m2, yaitu sebesar 191,12 mV pada fc’ 50 MPa. Namun meskipun hasil yang didapat memiliki nilai yang positif, perbedaan beda potensial pada grafit 12,5% dan 10% yang menggunakan densitas arus 70 mA/m2 tidak terlalu signifikan bila dibandingkan dengan densitas arus 10 mA/m2.
METODE KANTILEVER PELAKSANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SEI PUTING BENTANG 60 M Matthew Gunawan; Rafael Reinaldo Lorens; Gunawan Budi Wijaya; Handoko Sugiharto
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.97 KB)

Abstract

Jembatan Sei. Puting merupakan jembatan rangka baja yang direncanakan membentangi sungai aktif selebar 60 m. Pelaksanaan konstruksi jembatan hanya dimungkinakan untuk dilakukan dengan metode kantilever satu arah. Maka dari itu, akan didirikan struktur penunjang selama fase kosntruksi, yaitu jembatan penyeimbang sepanjang 30 m yang akan dihubungkan dengan jembatan utama menggunakan batang penghubung. Jembatan penyeimbang dilengkapi dengan dengan beban penyeimbang dan angkur. Dimensi beban penyeimbang dan angkur akan direkayasa dengan tujuan menghasilkan momen penahan untuk menahan momen guling akibat beban fase konstruksi. Selain itu, akan dilakukan pemeriksaan kapasitas pondasi dan defleksi pada ujung bentang jembatan kantilever 60 m saat fase konstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban penyeimbang yang optimal adalah kombinasi pasir berdimensi 10mx 8,8m x 2m dan sistem angkur. Angkur berupa 8 buah channel 200x80x7,5x11 dengan 4 buah tulangan berdiameter 19 mm pada masing-masing channel. Batang penghubung menggunakan profil WF 490x400x20x25. Seluruh sistem pondasi mampu memikul beban pada setiap fase dengan angka keamanan minimal 1,16. Nilai defleksi maksimum fase konstruksi adalah 399,81 mm, sehingga akan diberikan peninggian 600 mm pada pangkal jembatan. Seluruh elemen jembatan telah telah didesain untuk mampu menahan gaya dalam akibat pembebanan fase konstruksi dan fase layan dengan mengacu pada SNI 1725:2016.