Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak kesehatan mental pada anak usia dini dalam konteks transisi pascapandemi COVID-19 di RA Miftahul Huda, terutama terhadap pendidikan jasmani. Metode naratif kualitatif diterapkan untuk menggali pengalaman subjek, melibatkan wawancara mendalam dengan orang tua, guru, dan anak-anak yang terlibat dalam program pendidikan jasmani. Temuan menunjukkan bahwa pandemi telah memicu tingkat kecemasan dan stres yang tinggi pada anak-anak, yang berdampak langsung pada partisipasi dan motivasi mereka dalam kegiatan jasmani. Anak-anak mengalami perubahan signifikan dalam rutinitas sosial dan fisik, yang berkontribusi pada penurunan minat mereka dalam olahraga dan aktivitas fisik. Beberapa orang tua melaporkan bahwa anak-anak menunjukkan perilaku menarik diri dan kurangnya kepercayaan diri, sedangkan guru mencatat kesulitan dalam mengimplementasikan program pendidikan jasmani yang efektif. Namun, ada juga aspek positif yang muncul, seperti peningkatan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental dan fisik, di mana orang tua dan guru berkolaborasi lebih erat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pengambil kebijakan, pendidik, dan orang tua dalam merancang strategi intervensi yang lebih baik untuk mendukung kesehatan mental anak-anak demi pemulihan pendidikan jasmani di masa depan.