Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Variasi Konsentrasi NaNO3 pada Medium Raoof terhadap Kultivasi Spirulina Platensis Iqbal Syaichurrozi; Wardalia Wardalia; Sharfan Dwicahyanto; Yustinus Selis Toron
Eksergi Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v19i1.6581

Abstract

Nutrition is one of the factors that affect the growth of Spirulina platensis. The cultivation medium proposed by Raoof is a modified version of Zarrouk medium. Raoof medium requires less nutrients than Zarrouk medium but the biomass produced is almost the same. This study was conducted to vary the concentration of NaNO3 of 0.5; 1.5; 2.5; 3.5 g/L in Raoof medium to study its effect on growth and biomass composition of S. platensis. At each concentration of NaNO3 of 0.5; 1.5; 2.5; 3.5 g/L obtained the highest biomass concentration of 0.6425; 0.6455; 0.6745; 0,5193 g/L on days 12, 12, 12, 10. Concentration of NaNO3 of 2.5 g/L resulted in the highest specific growth rate of 0.1371/day and the lowest double time of 5.0566 days. In general, increasing the concentration of NaNO3 from 0.5 to 2.5 g/L increased the protein content from 33.30 to 36.98%. The addition of higher NaNO3 (3.5 g/L) actually decreased the protein content to 35.52%.
PENGARUH MASSA ADSORBEN LIMBAH SEKAM PADI TERHADAP PENYERAPAN KONSENTRASI TIMBAL Wardalia Wardalia
Jurnal Teknika Vol 13, No 1 (2017): Edisi Juni 2017
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v13i1.5848

Abstract

BIODIESEL DARI MINYAK BIJI NYAMPLUNG SECARA ESTERIFIKASI-TRANSESTERIFIKASI Rudi Hartono; Heri Heryanto; Wardalia Wardalia; Rusdi Rusdi; Niki Dwiyasa; Tomi Yudha Tama
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 10 NOMOR 1 JUNI 2021
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v10i1.11397

Abstract

Sumber energi minyak dan gas bumi tidak dapat diperbaharui kembali, persediaanya semakin menipis dan pengembangan produksinya terbatas, sebelum krisis minyak bumi terjadi, hendaknya harus ada bahan bakar alternatif yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan. Sumber energi alternatif yang mulai dikembangkan adalah sumber energi biofuel dari minyak nabati seperti minyak biji nyamplung. Kendala penggunaan minyak nyamplung yaitu bilangan asam dan viskositas yang cukup tinggi. Bilangan asam minyak nyamplung yang tinggi harus diturunkan agar biodiesel yang dihasilkan memenuhi standar mutu SNI Biodiesel.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbandingan rasio molar metanol dengan minyak dan waktu reaksi transesterifikasi terbaik untuk memperoleh biodiesel yang berkualitas (bilangan asam, kadar FFA, viskositas, densitas serta kadar air). Penelitian ini dilakukan dengan mengkombinasikan proses produksi biodiesel yaitu metode esterifikasi-transesterifikasi. Kondisi operasi dan variabel yang digunakan adalah pada suhu reaksi 60°C serta perbandingan rasio mol minyak terhadap metanol yaitu 1:5 , 1:6 dan 1:7 selama 50, 60 dan 70 menit  pada tahap transesterifikasi.Hasil penelitian yang terbaik  berdasarkan kualitas biodiesel yang memenuhi standar SNI 7182:2015 adalah proses esterifikasi-transesterifikasi pada rasio molar 1:6 selama 60 menit dengan bilangan asam 10,4 mg KOH/g sampel, viskositas 3,22 cSt, densitas yaitu 0,821 gr/mL, kadar air 0.052% dan  rendemen 62% (v/v).
KARAKTERISASI PEMBUATAN ADSORBEN DARI SEKAM PADI SEBAGAI PENGADSORP LOGAM TIMBAL PADA LIMBAH CAIR Wardalia Wardalia
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 6 NOMOR 2 DESEMBER 2016
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.529 KB) | DOI: 10.36055/jip.v6i2.949

Abstract

Pembangunan industri serta kegiatan Di dalamnya akan selalu menghasilkan limbah yang sering kali menimbulkan masalah bagi lingkungan. Dampak yang dapat ditimbulkan berupa pencemaran logam berat, sehingga perlu dilakukan metode untuk menurunkan kadar logam berat tersebut. Metode yang telah dikembangkan saat ini adalah pembuatan adsorben salah satunya dengan menggunakan sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh karakterisasi pembuatan adsorben dari sekam padi yang dipengaruhi oleh proses aktivasi dan ukuran partikel adsorben terhadap penyerapan ion logam timbal (Pb), serta mendapatkan nilai daya serap adsorben sekam padi melalui uji Spektrofotometri UV-VIS. Metode penelitian ini meliputi tahap sebagai berikut: Pembuatan karbon dari sekam padi, proses aktivasi karbon secara kimia, pembuatan larutan Pb(CH3COO)2 dan uji adsorpsi. Variabel yang divariasikan yaitu ukuran partikel adsorben sekam padi 40, 60 dan 80 mesh serta jenis aktivator HCl, NaOH dan tanpa aktivator. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa sekam padi merupakan adsorben yang baik dalam mengadsorp ion logam timbal dengan efisiensi penyerapan maksimum mencapai 99%, kondisi optimum diperoleh pada saat ukuran adsorben sekam padi 80 mesh dan jenis aktivator HCl, proses adsorpsi ion logam timbal oleh adsorben sekam padi dapat diterapkan pada persamaan Langmuir.
Pengaruh Perbedaan Jenis dan Konsentrasi Sumber Nitrogen (NaNO3 dan urea) terhadap Produksi Biomasa Spirulina Platensis Iqbal Syaichurrozi; Yustinus Selis Toron; Sharfan Dwicahyanto; Wardalia Wardalia
Eksergi Vol 20, No 2 (2023)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v20i2.9367

Abstract

The goal of this study was to investigate the effect of the concentration and the type of nitrogen sources in the cultivation medium on the production of biomass and biochemical content (carbohydrates, proteins, fats) in the Spirulina platensis biomass. Types of nitrogen sources included NaNO3 and urea, where the concentrations were varied from 0.5 to 3.5 g/L. The results showed that the use of urea tended to produce more S. platensis biomass than the use of NaNO3. The best concentrations that produced the highest biomass were NaNO3 2.5 g/L (biomass 0.6745 g/L) and urea 0.5 g/L (biomass 0.7158 g/L). The use of urea also tended to produce a higher specific growth rate and a shorter doubling time than the use of NaNO3. The high concentration of nitrogen sources caused the pH of the medium to increase more rapidly due to the accumulation of ammonium in the medium. Using NaNO3 can produce biomass with a higher protein content (28.34-36.98%) than using urea (25.86-33.52%).
EKSTRAKSI KITOSAN BERBASIS CANGKANG KEONG MAS (Pomacea canaliculata) MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIKASI Nufus Kanani; Endarto Yudo Wardhono; Muhammad Triyogo Adiwibowo; Mekro Permana Pinem; Wardalia Wardalia; Harly Demustila; Muhamad Farhan; Ropi Anwari
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v12i2.22217

Abstract

Kitosan adalah polisakarida yang berasal dari kitin, suatu zat yang ditemukan dalam cangkang hewan golonagn krustasea. Kitosan memiliki sifat-sifat tertentu yang membuatnya bermanfaat dalam berbagai bidang industri, seperti farmasi, kesehatan, dan pangan. Kitosan merupakan hasil deasetilasi dari kitin. Sumber kitin bisa diperoleh dari jenis hewan arthropoda salah satunya yaitu pada keong mas (Pomacea canaliculata). Keong mas adalah organisme invasif yang dapat merusak tanaman padi dan tanaman air lainnya dan dapat menjadi ancaman serius bagi pertanian. Proses ekstraksi untuk mendapatkan kitosan dari cangkang keong mas melalui tiga tahapan proses yaitu deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi menggunakan gelombang ultrasonikasi yang membutuhkan beberapa variasi agar mendapatkan hasil optimal. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menginvestigasi pengaruh jenis pelarut pada proses demineralisasi (HCl 1M, FeCl3 1%, dan HCl : FeCl3 2:1), konsentrasi NaOH pada proses deasetilasi (20, 30, dan 40%), serta lama waktu ekstraksi terhadap derajat deasetilasi (DD) dari kitosan. Perhitungan DD dilakukan menggunakan metode titrasi. Nilai derajat deasetilasi optimal diperoleh pada penggunaan variasi demineralisasi menggunakan pelarut HCl 1M : FeCl3 1% 2:1, dengan konsentrasi NaOH proses deasetilasi yaitu 40% dan lama waktu deasetilasi selama 60 menit menghasilkan nilai derajat deasetilasi sebesar 88,35%.