Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI PELARUT TERHADAP PROSES DELIGNIFIKASI DENGAN METODE PRE-TREATMENT KIMIA Nufus Kanani; Endarto Y Wardono; Abdul M Hafidz; Herlina R Octavani
Jurnal Teknika Vol 14, No 1 (2018): Edisi Juni 2018
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v14i1.5863

Abstract

PEMBUATAN LEM LATEKS DARI LIMBAH STYROFOAM YANG DIGUNAKAN UNTUK KEMASAN MAKANAN Yeyen Maryani; Nufus Kanani; Rusdi Rusdi
Jurnal Teknika Vol 14, No 2 (2018): Edisi November 2018
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v14i2.5873

Abstract

PENGARUH KONSENTRASI INHIBITOR EKSTRAK DAUN TEH (CAMELIA SINENSIS) TERHADAP LAJU KOROSI BAJA API 5L Maulana Fazdri; Iman Saefuloh; Nufus Kanani
Dinamika : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/djitm.v12i1.14962

Abstract

Penggunaan baja pada saat ini telah berkembang pesat dan digunakan dalam teknologi industri sebagai salah satu material penunjang. Ada beberapa penggunaan baja yang digunakan pada industri sepeda motor, kereta api, mobil, kapal laut, serta kontruksi lainnya. Namun dalam penggunaan baja, banyak faktor yang menyebabkan daya guna baja ini menurun. Salah satu penyebabnya yaitu fenomena korosi pada baja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi inhibitor ekstrak daun teh terhadap laju korosi pada baja API 5L dan menghambat laju korosi pada baja API 5L. Metode yang digunakan adalah kehilangan berat. Medium korosif yang digunakan adalah NaCl dan HCl. Lama perendaman yaitu 10 hari untuk melihat kemampuan inhibitor menghambat laju korosi. Metode pembuatan inihibitor ekstrak daun teh menggunakan ultrasonic bath. Konsentrasi inhibitor yang dibuat pada penelitian ini adalah 1%, 3%, 5%, 7%, dan 9%. Sebelum baja direndam dalam larutan korosif, larutan korosif dicampur terlebih dahulu dengan larutan inhibitor sesuai dengan konsentrasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi inhibisi korosi yang paling besar terjadi pada larutan korosif NaCl dengan konsentrasi 9% pada perendaman selama 10 hari yaitu sebesar 95% dan pada larutan korosif HCl dengan konsentrasi 9% sebesar 45%. Morfologi permukaan yang diperoleh menggunakan Scanning Electron Microscope dari baja API 5L memperlihatkan permukaan baja yang dilapisi dengan ekstrak daun teh mengalami korosi lebih sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa inhibitor ekstrak daun teh baik dalam menghambat laju korosi yang terjadi pada baja API 5L.
PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP NILAI SUN PROTECTING FACTOR (SPF) PADA EKSTRAK KUNYIT PUTIH SEBAGAI BAHAN PEMBUAT TABIR SURYA MENGGUNAKAN PELARUT ETIL ASETAT DAN METANOL Nufus Kanani; Agus Rochmat; Reza Pahlevi; Fitri Yayu Rohani
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 6 NOMOR 3 JUNI 2017
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1006.309 KB) | DOI: 10.36055/jip.v6i3.1450

Abstract

White turmeric (Curcuma Mangga) is rhizome that plantyful in Pandeglang Banten, It has not optimally applied. White turmeric is a potential antioxidant that can be used as skin sun screen. The aim of the research is to observe the potential of curcuma manga to be a sunscreen. This study was initially prepared by slicing the rhizome into the small size, after that blanching by adding 0.05% of citric acid into the ryzome, and then followed by exctracting process in different temperature (30;50;70oC). The next one was vaporization solvent (ethyl acetate and methanol) using water bath at 40-45oC and dried at 37oC for 8 hours with oven. The extract was then analyzed by spectrophotometry UV-Vis analysis.                The result was then measured show that white turmeric the product potentially used for sun screen. It gave the the highest SPF value about 4.107 of SPF using solvent of ethyl acetate and 3.295 by using methanol solvent. From the GC-MS (Gas Chromathography – Mass Spectro) analysis show that white turmeric contain Oroselone, Xanthone, Curcumin, Calamen, And Palmitic Acid. Key words : antioxidant, White turmeric, Sun Protection Factor (SPF)
PENGARUH LAJU PEMBEBANAN SUBSTRAT TERHADAP PRODUKSI ASAM LAKTAT BERBAHAN BAKU MOLASE Rahmayetty Rahmayetty; Nufus Kanani; Intan Fauziah; Nurul Ukhdiya
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 2 DESEMBER 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i2.6963

Abstract

Asam laktat merupakan bahan baku industri polimer PLA (poliasam laktat) yang bersifat biodegradable dan biocompatible. Harga PLA masih jauh diatas harga plastik konvensional. Upaya terus dilakukan untuk mengurangi harga produksi PLA agar bisa bersaing dengan plastic konvensional, salah satunya adalah mencari alternatif bahan baku yang murah. Bahan baku yang menjanjikan adalah molase. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan laju pembebanan substrat molase yang menghasilkan asam laktat optimum. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu inokulasi Lactobacillus acidophilus, fermentasi molase dan pemurnian asam laktat. Bioreaktor yang digunakan adalah biorektor anaerobik dengan volume 1000 ml. Inokulasi Lactobacillus acidophilus dilakukan dalam medium MRS pada suhu 38°C selama 12 jam. Pada sistem fed batch, substrat dimasukkan secara simultan, dengan variasi laju alir pembebanan substrat 22,2; 33,3; 44,4 dan 66,7 ml/jam. Temperatur fermentor dijaga konstan pada 38oC selama 72 jam. Proses pemurnian dilakukan dengan menambahkan kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dan diasamkan dengan larutan asam sulfat 0,01M pada temperature 70°C sehingga menghasilkan asam laktat dan kalsium sulfat (gypsum). Gipsum dan asam laktat disaring sehingga asam laktat terpisah dari gipsum. Laju spesifik pembentukkan produk (qp) tertinggi sebesar 16,065 gP/gS dengan konsentrasi asam laktat sebesar 8,3 g/L terbentuk pada laju pembebanan substrat sebesar 33,3 mg/L.
PENGARUH DIAMETER PARTIKEL TERHADAP STABILITAS BAHAN BAKAR ALTERNATIF COAL-OIL MIXTURES (COM) Nufus Kanani; Bardi Murrachman; Budhijanto Budhijanto
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 6 NOMOR 1 JUNI 2016
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.851 KB) | DOI: 10.36055/jip.v6i2.727

Abstract

Coal-Oil Mixtures (COM) merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang telah lama diterapkan di industri, namun ada satu faktor yang menjadi masalah pada Caol-Oil Mixtures yaitu batubara dapat mengendap dan terpisah dari minyak, padahal kita menginginkan agar terjadi kestabilan antara campuran minyak dan batubara. Campuran batubara dan minyak terpisah dan membentuk lapisan batubara dan minyak. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan berat jenis antara batubara dan minyak. Untuk menjaga kestabilan campuran agar tidak terjadi pengendapan, selain ukuran partikel dibuat sangat kecil, juga ditambahkan surfaktan sebagai suatu senyawa yang berfungsi untuk mencegah terjadinya aglomerasi dari partikel batubara, sehingga dapat menstabilkan campuran tersebut.Pada penelitian ini dikembangkan metode untuk pengkajian tentang stabilitas bahan bakar alternatif Coal-Oil Mixtures yang ditunjukkan dengan tingginya penurunan partikel batubara terhadap tinggi cairan total (h/L) pada Coal-Oil Mixtures dengan menggunakan berat surfaktan 0,4 gram dan rasio berat batubara:minyak = 0,2 dan ukuran diameter partikel 0.149 mm, 0.192 mm dan 0.352 mm. Dari hasil percobaan menujukkan bahwa semakin kecil ukuran diameter partikel yang digunakan maka stabilitas bahan bakar alternatif Coal-Oil Mixtures yang dihasilkan semakin baik. Kestabilan tertinggi diperoleh pada ukuran diameter partikel 0.149 mm.
PENGARUH PENAMBAHAN PLA PADA PATI TERPLASTISASI GLISEROL TERHADAP SIFAT MEKANIK BLEND FILM Rahmayetty Rahmayetty; Nufus Kanani; Endarto Yudo Wardhono
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Poli-asam laktat (PLA) merupakan polimer yang biocompatible, biodegradable, tidak beracun dan nonkarsinogenik bagi tubuh manusia serta berasal dari sumber daya terbarukan, sehingga sangat baik digunakan untuk aplikasi medis dan pengemasan makanan. Pada penggunaannya, PLA masih memiliki kendala karena sifatnya yang getas, mudah rapuh dengan elongation at break kurang dari 10% dan hidrofobik, sehingga membatasi kondisi pemrosesan polimer tersebut. Pati singkong merupakan biopolimer yang kesediaannya cukup berlimpah dengan sifatnya hidrofilik sehingga sangat mudah terdegradasi. Modifikasi PLA dengan cara blending dengan pati singkong terplastisasi gliserol merupakan upaya untuk meningkatkan sifat mekanik berupa tensile strength dan elongation at break blend film. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan blend film PLA/pati dengan sifat mekanik yang baik. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu pembuatan PLA dari asam laktat, pembuatan pati terplastisasi gliserol dan pembuatan blend film PLA/Pati. Pembuatan PLA dari asam laktat dilakukan dengan metode polikondensasi. Pembuatan pati terplastisasi gliserol yaitu dengan pencampuran (3%w/v) pati singkong dengan gliserol (1%v/v) pada temperatur 65oC. PLA yang dihasilkan pada tahap polikondensasi dicampur dengan pati terplastisasi gliserol pada temperatur 120oC dengan variasi rasio PLA/pati sebesar 0/100; 20/80; 40/60 dan 50/50. Campuran dicetak dalam bentuk lembaran tipis (blend film) dan dikeringkan pada temperatur 70oC selama 6 jam. Sifat mekanik blend film diketahui dengan menganalisis tensile strength dan elongation at break. Hasil yang didapat menunjukan bahwa penambahan PLA meningkatkan nilai tensile strength dan elongation at break blend film. Rasio PLA/starch yang menghasilkan sifat mekanik blend film terbaik adalah 40/60 dengan nilai tensile strength, elongation at break dan swelling masing-masing 2,32 MPa, 21,25% dan 46,44%.
PENGARUH PENAMBAHAN FeCl3 DAN AL2O3 TERHADAP KADAR LIGNIN PADA DELIGNIFIKASI TONGKOL JAGUNG DENGAN PELARUT NaOH MENGGUNAKAN BANTUAN GELOMBANG ULTRASONIK Nufus Kanani; Rahmayetty Rahmayetty; Endarto Yudo Wardhono
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tongkol jagung merupakan salah satu limbah lignoselulosik yang banyak tersedia di Indonesia salah satunya di Propinsi Banten. Limbah lignoselulosik adalah limbah pertanian yang mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Limbah tongkol jagung, mengandung selulosa (40-60%), hemiselulosa (20-30%) dan lignin (15-30%). Untuk dapat memanfaatkan kandungan selulose yang terkandung pada tongkol jagung secara optimal, maka perlu dipisahkan kandungan lignin yang terdapat pada tongkol jagung tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan FeCl3 dan AL2O3 pada proses delignifikasi tongkol jangung dengan pelarut NaOH menggunakan bantuan gelombang ultrasonik. Pada penelitian terdahulu, diperoleh kandungan lignin dalam selulosa menggunakan pelarut NaOH dengan bantuan gelombang ultrasonik pada temperatur 60 0C dan frekuensi ultrasonik sebesar 40 KHz yaitu 40%. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan proses delignifikasi pada temperatur 60 0C dengan frekuensi ultrasonik sebesar 40 kHz dengan penambahan rasio FeCl3 : NaOH, AL2O3 : NaOH, AL2O3 : FeCl3 dan FeCl3 : AL2O3 masing-masing 0:1 ; 1:1 dan 2:1. Hasil uji dengan menggunakan metode Chesson menunjukkan bahwa kandungan lignin terkecil dalam selulosa adalah 12% pada rasio perbandingan NaOH : AL2O3 1:2.
PENGARUH PENAMBAHAN GLISEROL DAN LILIN LEBAH PADA SUSUT BERAT BUAH SAWO KHAS BANTEN Nufus Kanani; Ekasari Ekasari; Anas Subkhan; Wardalia Wardalia; Ranaldy Riky
JURNAL KONVERSI Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.457 KB) | DOI: 10.24853/konversi.7.2.8

Abstract

Packaging is a protection of food product to maintain the quality and durability of food. The aim of this study was to produce edible film as sapodilla fruit preservation, to get the optimum composition of glycerol and beeswax mixture and to get the optimum characteristics of edible film based on cassava peel starch. The methodology of this study was use 3 grams of cassava peel starch with glyserol consentration range 0,75 to 1.25% v/v and beeswax consentration range 1 to 3 w/v.The parameters tested were fruit weight loss, thickness, tensile strength, elongation percentage and solubility. The results showed that the lowest weight loss value were obtained on the addition of 0.75% glycerol and 3% beeswax which were 3.3% of weight loss in 7 days.
PEMANFAATAN EKSTRAK PUNTUNG ROKOK MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIC BATH SEBAGAI PENGENDALI LAJU KOROSI PADA BAJA API 5L Muhammad Nurul Huda; Iman Saefuloh; Nufus Kanani
BAROMETER Vol 6 No 1 (2021): Barometer
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35261/barometer.v6i1.4619

Abstract

Dengan memanfaatkan bahan alami seperti puntung rokok sebagai upaya untuk mengurangi limbah dan juga dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor untuk mencegah laju korosi. Penelitian metode yang digunakan adalah ultrasonic bath sebagai metode ekstraksi serta kehilangan berat untuk menentukan laju korosi dan nilai efisiensinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengurangi laju korosi pada Baja API 5L menggunakan ektrak puntung rokok dengan konsentrasi inhibitor 1%; 3%; 5%; 7%; dan 9% dan tanpa inhibitor. Untuk medium korosi yang digunakan adalah NaCl dan HCl. Sampel direndam dalam medium korosi dengan penambahan inhibitor dan non-inhibitor. Lama perendaman yaitu 10 hari. Laju korosi berkurang seiring dengan penambahan konsentrasi inhibitor ektrak puntung rokok. Nilai efisiensi terhitung mencapai 98% pada medium korosi NaCl dan 81% pada medium korosi HCl dengan konsentrasi inhibitor sebanyak 9%.