Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas (Andalas Journal of Public Health)

REGULASI DAN PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) RUMAH SAKIT DI PROPINSI SUMATERA BARAT Bambang Ristiono; Nizwardi Azkha
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4, No 1 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v4i1.44

Abstract

The study is related to the implementation of regulation’s policy on hospital safety and occupational health in West Sumatera. Hospital will implement regulation that local government established if there is effective mechanism. Regulation is an authoritative ride regarding to detail procedures that declare on local government policy.  The study aims to describe regulation policy of health department on behalf of Local Government for the implementation of hospital safety and occupational health in order to see effective regulation factors to make hospital obedient and will to implement regulation policy that established. Methods: The method of the study was case study with explorative descriptive. Dependent variable in the study was hospital safety and occupational health in West Sumatera, while the Independent variable was regulation policy of local government in implementing hospital safety and occupational health with factors in it, that cover sanction and reward, watch, regulation focus, human resource, financial, commitment, public control, and transparency. Objective: The study was obtained in Health Department and district hospital in West Sumatera that covers 6 district hospitals, ie. 2 hospitals with 12 accredited statuses, 2 hospitals with 5 accredited statuses, 2 hospitals with unaccredited status, and private hospital. Subject of the study was hospital manager and hospital manager in health Department of West Sumatera Province and district/city. Data were collected by dept. interview and spreading questionnaire that was obtained because of the difficulty of location and the busy of respondents. The result of the study shows that regulation of hospital safety and occupational health is weak, low commitment of hospital management toward hospital safely and occupational health, in order to make effective regulation of hospital safety and occupational health, it need the support of human resource, financial, sanction and reward, transparency, and public control. In order to make hospital safety and occupational health implemented well, health department of West Sumatera Province has to: complete the existing rule and socialized it to all hospitals, presence government and hospitals’ presence, increasing hospital's commitment and support to make effective regulation. The result of study wished to be used local government as a reference in implementing and maintaining regulation policy of hospital safety and occupational health, especially in West Sumatera in the future.
PERANAN PETUGAS KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA Nizwardi Azkha
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4, No 1 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v4i1.35

Abstract

Segala upaya atau kegiatan petugas kesehatan yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan berkaiian dengan bencana yang dilakukan pada sebeium, pada saat dan setelah bencana yang dirancang untuk memberikan kerangka kerja "bagi orang-perorangan atau komunitas yang berisiko terkena bencana untuk menghindari, mengendalikan risiko, mengurangi, menanggulangi maupun memulihkan diri dari dampak bencana.
PEMBANGUNAN PARIWISATA BERWAWASAN KESEHATAN DI SUMATERA BARAT Nizwardi Azkha
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 2, No 1 (2007): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v2i1.22

Abstract

Faktor lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang sangat berhubungan terhadap derajat kesehatan masyarakat, karenanya perlu memperoleh perhatian secara sungguh-sungguh terutama di daerah tujuan wisata. Perilaku sehat yang diharapkan adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan.
PERILAKU PENGELOLAAN SAMPAH PADA PENJUAL MAKANAN JAJANAN DAN PENGUNJUNG WISATA DI PANTAI PADANG Yuniar Lestari; Nizwardi Azkha
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4, No 2 (2010): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v4i2.75

Abstract

Pantai Padang sebagai objek wisata merupakan wisata andalan Kota Padang sudah seharusnya memperhatikan daya tarik potensi pasar, kondisi lingkungan, tingkat pengelolaan makanan dan minuman, ketersediaan sarana dan prasarana, kemudahan air bersih serta toilet. Namun lokasi pantai ini telah dikotori oleh sampah-sampah yang berasal dari pedagang makanan dan minuman, serta sampah yang dibuang oleh pengunjung. Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan potong lintang, dilaksanakan di Kawasan Pariwisata Pantai Kota Padang tahun 2009, dengan populasi adalah pedagang makanan ajanan dan pengunjung wisata denganjumlah sampel sebanyak 200 orang. Data dikumpulkan melalui data sekunder dan data primer dengan menggunakan kuisioner, kemudian dilakukan analisis chi square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkanbahwa 49,9% responden memilikitingkat pengetahuan rendah, 49% bersikap negatif dan 46% memiliki tindakan pengelolaan sampah yang kurang baik. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan responden dengan tindakan pengelolaan sampah dan terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan responden. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku penjual makanan jajanan dan pengunjung wisata masih perlu ditingkatkan, untuk itu diharapkan pada pemerintah daerah dapat meningkatkanpenyuluhan yang berhubungan dengan pengelolaan sampah di kawasan Pantai Padang dan memberikan sanksi kepada penjual maupun pengunjung yang tidak mau mematuhi peraturan yang berlaku.
PEMBANGUNAN PARIWISATA BERWAWASAN KESEHATAN DI SUMATERA BARAT Nizwardi Azkha
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 2 No 1 (2007): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v2i1.22

Abstract

Faktor lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang sangat berhubungan terhadap derajat kesehatan masyarakat, karenanya perlu memperoleh perhatian secara sungguh-sungguh terutama di daerah tujuan wisata. Perilaku sehat yang diharapkan adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan.
PERANAN PETUGAS KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA Nizwardi Azkha
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4 No 1 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v4i1.35

Abstract

Segala upaya atau kegiatan petugas kesehatan yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan berkaiian dengan bencana yang dilakukan pada sebeium, pada saat dan setelah bencana yang dirancang untuk memberikan kerangka kerja "bagi orang-perorangan atau komunitas yang berisiko terkena bencana untuk menghindari, mengendalikan risiko, mengurangi, menanggulangi maupun memulihkan diri dari dampak bencana.
REGULASI DAN PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) RUMAH SAKIT DI PROPINSI SUMATERA BARAT Bambang Ristiono; Nizwardi Azkha
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4 No 1 (2009): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v4i1.44

Abstract

The study is related to the implementation of regulation’s policy on hospital safety and occupational health in West Sumatera. Hospital will implement regulation that local government established if there is effective mechanism. Regulation is an authoritative ride regarding to detail procedures that declare on local government policy.  The study aims to describe regulation policy of health department on behalf of Local Government for the implementation of hospital safety and occupational health in order to see effective regulation factors to make hospital obedient and will to implement regulation policy that established. Methods: The method of the study was case study with explorative descriptive. Dependent variable in the study was hospital safety and occupational health in West Sumatera, while the Independent variable was regulation policy of local government in implementing hospital safety and occupational health with factors in it, that cover sanction and reward, watch, regulation focus, human resource, financial, commitment, public control, and transparency. Objective: The study was obtained in Health Department and district hospital in West Sumatera that covers 6 district hospitals, ie. 2 hospitals with 12 accredited statuses, 2 hospitals with 5 accredited statuses, 2 hospitals with unaccredited status, and private hospital. Subject of the study was hospital manager and hospital manager in health Department of West Sumatera Province and district/city. Data were collected by dept. interview and spreading questionnaire that was obtained because of the difficulty of location and the busy of respondents. The result of the study shows that regulation of hospital safety and occupational health is weak, low commitment of hospital management toward hospital safely and occupational health, in order to make effective regulation of hospital safety and occupational health, it need the support of human resource, financial, sanction and reward, transparency, and public control. In order to make hospital safety and occupational health implemented well, health department of West Sumatera Province has to: complete the existing rule and socialized it to all hospitals, presence government and hospitals’ presence, increasing hospital's commitment and support to make effective regulation. The result of study wished to be used local government as a reference in implementing and maintaining regulation policy of hospital safety and occupational health, especially in West Sumatera in the future.
PERILAKU PENGELOLAAN SAMPAH PADA PENJUAL MAKANAN JAJANAN DAN PENGUNJUNG WISATA DI PANTAI PADANG Yuniar Lestari; Nizwardi Azkha
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 4 No 2 (2010): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v4i2.75

Abstract

Pantai Padang sebagai objek wisata merupakan wisata andalan Kota Padang sudah seharusnya memperhatikan daya tarik potensi pasar, kondisi lingkungan, tingkat pengelolaan makanan dan minuman, ketersediaan sarana dan prasarana, kemudahan air bersih serta toilet. Namun lokasi pantai ini telah dikotori oleh sampah-sampah yang berasal dari pedagang makanan dan minuman, serta sampah yang dibuang oleh pengunjung. Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan potong lintang, dilaksanakan di Kawasan Pariwisata Pantai Kota Padang tahun 2009, dengan populasi adalah pedagang makanan ajanan dan pengunjung wisata denganjumlah sampel sebanyak 200 orang. Data dikumpulkan melalui data sekunder dan data primer dengan menggunakan kuisioner, kemudian dilakukan analisis chi square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkanbahwa 49,9% responden memilikitingkat pengetahuan rendah, 49% bersikap negatif dan 46% memiliki tindakan pengelolaan sampah yang kurang baik. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan responden dengan tindakan pengelolaan sampah dan terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan responden. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku penjual makanan jajanan dan pengunjung wisata masih perlu ditingkatkan, untuk itu diharapkan pada pemerintah daerah dapat meningkatkanpenyuluhan yang berhubungan dengan pengelolaan sampah di kawasan Pantai Padang dan memberikan sanksi kepada penjual maupun pengunjung yang tidak mau mematuhi peraturan yang berlaku.