Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU )

Pengaruh Perendaman NaOH Lima Persen terhadap Kekuatan Tarik Serat Widuri Donni Pa; Yeremias M. Pell; Wenseslaus Bunganaen
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.591 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i2.449

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik serat widuri (Calostropis Gigantea) sebagai penguat komposit. Adapun penelitian ini terbagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama pengambilan serat berdasarkan ciri fisiknya sebelum berbunga, saat berbunga, dan saat berbuah. Serat yang diuji di bagi menjadi dua bagian yaitu, serat tanpa perendaman dan serat dengan perendaman NaOH 5 % selama 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Kandungan air pada serat dipastikan hilang dengan cara serat dipanaskan dalam oven selama 3 jam pada temperatur 105 0C. Tahap selanjutnya dihitung densitas serat, diameter serat dan sifat tarik serat widuri. Dari hasil penelitian, diperoleh kandungan air serat tertinggi pada kondisi serat sebelum berbunga pada serat tanpa perendaman dengan nilai 12.409 %. Diameter serat mengalami penurunan setelah diberi perendaman pada serat, dengan diameter tertinggi yaitu sebesar 0.057 mm diperoleh pada serat sebelum berbunga tanpa perendaman. Kekuatan tarik serat juga mengalami penurunan dengan nilai tertinggi 428.979 MPa pada serat tanpa perendaman pada kondisi serat saat berbuah sedangkan terendah sebesar 156.403 MPa diperoleh pada serat dengan perendaman NaOH 3 jam pada kondisi sebelum berbunga. Pengamatan baik pada foto mikroskop optik maupun foto SEM, diperoleh hasil bahwa dengan perendaman NaOH 5 % membuat permukaan serat menjadi bersih dan diameternya semakin kecil. Hal ini karena dengan perendaman NaOH, kandungan lignin, wax, dan pengotor lainnya menjadi hilang dari permukaan serat. Dari informasi ini, dapat disimpulkan serat widuri secara keseluruhan dapat dikembangkan menjadi penguat komposit dengan matriks polyester.
Pengaruh Tegangan Listrik Dan Waktu Pada Krom Plating Terhadap Keausan Pada Hasil Produk Pengecoran Aluminium Scrap Petrus K. Meol; Erich U. K. Maliwemu; Wenseslaus Bunganaen; Yeremias M. Pell
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 3 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.723 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v3i1.464

Abstract

Abstrak Saat ini penggunaan bahan untuk pembuatan suku cadang sepeda motor telah berkembang, antara lain adalah paduan aluminium. Sifat paduan aluminium adalah ringan, mudah dibentuk, mudah dikerjakan dengan mesin, konduktivitas panas dan listrik yang tinggi, tidak beracun dan tidak bersifat magnetik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tegangan listrik dan waktu pada krom plating terhadap keausan produk pengecoran aluminium skrap. Bahan yang dipakai untuk proses pengecoran adalah velg kendaraan bermotor dari bahan alumunium dengan menggunakan metode pengecoran gravitasi. Ukuran spesimen 30 mm x 30 mm x 10 mm. Selanjutnya, spesimen diberi pelapisan krom dengan tegangan listrik yang digunakan adalah 5, 7.5 dan 9 volt dan lama waktu 5, 10, dan, 15 detik. Pengujian keausan dilakukan sesudah spesimen dilapisi krom dengan menggunakan metode pengujian keausan ogoshi dan seterusnya dilakukan analisis data. Berdasarkan hasil pengujian menunjukan adanya penurunan nilai keausan pelapisan krom. Nilai keausan pelapisan krom plating pada waktu 5, 10 dan 15 detik dengan tegangan 5 volt adalah 7,859E-07 mm2/kg, 4,366E-07 mm2/kg, 2,490E-07 mm2/kg, tegangan 7,5 volt sebesar 4,882E-07 mm2/kg, 2,525E-07 mm2/kg, 2,248E-07 mm2/kg, dan tegangan 9 volt sebesar 3,394E-07 mm2/kg, 2,213E-07 mm2/kg, 2,250E-07 mm2/kg. Nilai keausan tertinggi pada tegangan 5 volt dan 5 detik, nilai keausan terendah pada tegangan 9 volt 15 detik.
Analisa Kekuatan Tarik dan Bending pada Komposit Widuri-Polyester Harun N. Beliu; Yeremias M. Pell; Jahirwan Ut Jasron
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 3 No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.587 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v3i2.471

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa kekuatan tarik dan bending komposit widuri polyester. Dengan perlakuan NaOH 5% selama 1 jam. Arah orientasi serat acak dengan ukuran serat 1 cm, 3 cm, dan 5 cm. Spesimen uji dicetak dengan metode cetak tekan, dengan fraksi volume serat 30%, pengikatnya adalah resin polyester. Pengujian spesimen dilakukan menurut standar pengujian ASTM D638 untuk tarik dan ASTM D790 untuk uji bending. Hasil perhitungan di peroleh adanya peningkatan kekuatan tarik pada panjang serat 5 cm yaitu 43,0809 MPa. Sedangkan nilai modulus elastisitas tarik tertinggi pada panjang serat 3 cm yaitu 2,1608 GPa. Sedangkan pengujian bending diperoleh kekuatan bending tertinggi pada panjang serat 3 cm yaitu 62,8874 MPa dan nilai kekuatan bending terendah pada panjang serat 5 cm yaitu 47,66055 MPa . Sedangkan nilai modulus elastisitas bending tertinggi 3,1325 GPa dengan panjang serat 5 cm dan terendah pada panjang serat 3 cm yaitu 2,7265 GPa , untuk nilai momen bending tertinggi 6509,916 Nmm pada panjang serat 3 cm dan nilai momen bending terendah pada panjang serat 1 cm yaitu 1318,464 Nmm. Dari hasil foto bentuk patahan spesimen uji tarik menunjukan bahwa pada panjang serat 1 cm, 3 cm, 5 cm merupakan patahan yang diakibatkan oleh kegagalan matriks dalam menahan beban. Hasil foto bentuk patahan spesimen uji bending menunjukan bahwa komposit dengan penguat serat yang lebih pendek memiliki alur patahan memanjang dan rongga yang lebih lebar di bandingkan dengan komposit berpenguat serat panjang memiliki alur patahan pendek dan rongga yang sempit.
Pengaruh Perlakuan Alkali (NaOh) pada Serat Agave Cantula terhadap Kekuatan Tarik Komposit Polyester Jorhans J. S. Nesimnasi; Kristomus Boimau; Yeremias M. Pell
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 2 No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.152 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v2i1.485

Abstract

ABSTRACT Purpose of this research is to know the influence of alkali treatment on tensile properties of agave cantula fiber reinforced composite with polyester matrix. Fiber of agave cantula soaked in alkali solution (2% and 5% NaOH) during 2, 4 and 6 hour. After that, the fiber cleaned use water and dried naturally. Matrix which is used in this research is polyester unsaturated resin 157 BQTN with MEKPO hardener. Composite made with method press molding at Vf = 25%. The tensile testing is made related at standard of (American standard of testing materials) ASTM D-638. Tensile testing is done with universal testing machine and the elongations of measured by using meter shove. Result of this research indicate that highest tensile stress obtained on 5% alkali treatment during 2 hour with value is 36,866 Mpa while the lowest tensile stress obtained on 2% alkali treatment during 2 hour with value is 22.707 Mpa. Highest tensile strain obtained on 5% alkali treatment during 6 hour with value 2, 449% while lowest tensile strain obtained on 2% alkali treatment during 4 hour with value 1.780%. Highest Elasticity modulus obtained on 2% alkali treatment during 4 hour with value 18.078 MPa, while the lowest elasticity modulus obtained on the 2% alkali treatment during 2 hour with value 11,203 MPa.
Perencanaan Mesin Pemotong Batu Alam Dengan Pertimbangan Keamanan Operator Melkiades Tualasi; Yeremias M. Pell; Rima Nindia Selan
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 4 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.886 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v4i1.900

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan alat potong batu alam dengan pertimbangan keamanan operatornya dan bermanfaat untuk kegiatan produksi menjadi lebih aman dan lancar. Ukuran batu potong berdiameter maksimal 30 cm dengan bentuk persegi atau persegi panjang. Mekanisme alat direncanakan agar dapat memudahkan pekerjaan pemotongannya. Alat yang direncanakan ini juga biasa disebutdenganalatbantupegangfleksibel (Alat bantu dorong). Cara kerja alat, motor penggerak dihidupkan untuk menggerakan puli pada motor penggerak, Putaran motor penggerak diteruskan oleh sebuah sabuk – V tipe A sebanyak satu buah dengan panjang sabuk = 1626 mm. Sedangkan puli sebanyak = 2 buah, diameter puli penggerak = 70 mm dan diameter puli yang digerakan = 385. Mata pisau pemotong dari bahan besi baja berkekuatan tinggi (Pisau potong Blade). Bentuk mata pisau bulat dengan alas atau penutupnya baja ringan setengah lingkaran mata pisau = 800 mm dan diameter pisau potong 600 mm. Bantalan yang digunakan untuk menempuh poros dipilih bantalan gelinding jenis terbuka dengan nomor 6006 yang menggunakan baris tunggal dengan diameter dalam = 30 mm, diameter luar = 35 mm. Dari semua perhitungan terhadap kekuatan dari komponen-komponen yang digunakan maka mesin pemotong batu alam ini aman untuk digunakan.
Analisis Karakteristik Briket dan Pembakaran Briket Arang Campuran Tempurung Kemiri dan Tongkol Jagung Yeremias M. Pell; Ben V. Tarigan; Jhon Jhon
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 4 No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.614 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v4i2.945

Abstract

Penelitian dengan judul “Analisa Perpindahan Panas pada Alat Pembawa Vaksin (Vaccine Carrier) Berbentuk Kotak dengan Bahan Dasar Komposit Fiberglass Menggunakan 1 Elemen Peltier” bertujuan untuk mengetahui analisa perpindahan panas. Penelitian yang dilakukan dengan membedakan antara kotak non casing dan di-casing. in door dan out door serta dengan memvariasikan tegangan input 12.1V, 14.5V, 15.4V, serta 17.3V ini menghasilkan data bahwa penambahan casing komposit fiberglass mampu meningkatkan efisiensi pendinginan sebesar 0.37988%, serta dengan input listrik dengan tegangan 12.1 V dan arus 3.58 ampere dengan kondisi pengambilan data in door menghasilkan kerja yang optimal dengan nilai COP sebesar 0.003794.