Heni Nafiqoh
IKIP Siliwangi

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif)

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI ANAK USIA DINI Siti Ratna Ningsih; Heni Nafiqoh
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 1 (2020): Volume 3 Nomor 1, Januari 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.827 KB) | DOI: 10.22460/ceria.v3i1.p%p

Abstract

When the child has begun to enter the world of a school that is the center of attention of parents, namely cognitive abilities. Some cognitive abilities that are obout the concept of shape, color, size and also patterns. Things like this have become a background for researchers in knowing the effect of using project methods on the ability to recognize geometrical shapes in PAUD. In this study, researchers used a type of research pre-eksperimental design and one group pre-test and also post-test design trough a kuantitative approach. Data collection methods that researchers use is observation in order to know the ability to recognize the child’s geometry. The subjects of this study were children from group A PAUD with a total of 20 children. While the technical analysis of the data that researchers use is non-parametric analysis using the Wilcoxon test. Based on the result of the study there is an increase in recognizing geometric shapes in children who have a value of an initial test of 19,7 and with a final test of 26,8 this it can be conluded that the application of the project method has a good and very effective effect on the development of cognitive cognition in recognizing geometric shapes in children in particular in children in PAUD Assobur Nihayatul Amal Karawang.Ketika anak sudah mulai memasuki dunia sekolah suatu hal yang menjadi pusat perhatian orang tua yaitu kemampuan kognitif. Beberapa kemampuan kognitif yaitu tentang konsep bentuk, warna, ukuran dan juga pola. Hal-hal yang seperti ini telah menjadi sebuah latar belakang bagi peneliti dalam mengetahui pengaruh penggunaan metode proyek terhadap kemampuan mengenal bentuk geometri di PAUD. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian pre eksperimental design dan one group pre-test dan juga post-test design melalui pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu observasi agar mengetahui kemampuan mengenal bentuk geometri anak. Adapun subyek dari penelitian ini yaitu anak dari kelompok A PAUD dengan jumlah 20 anak. Sedangkan teknis analisis data yang peneliti gunakan yaitu teknik analisis non-parametrik menggunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil dari perhitungan yang telah diperoleh Berdasarkan hasil penelitian terdapat peningkatan mengenal bentuk geometri pada anak yang mempunyai nilai dari tes awal sebesar 19,7 dan dengan test akhir 26,8 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode proyek berpengaruh baik dan sangat efektif terhadap perkembangan mengenal kognitif mengenal bentuk geometri  pada anak khususnya pada anak di PAUD Assobur Nihayatul Amal Karawang.
MENINGKATKAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS MELAUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DENGAN MEDIA GAMBAR Siti Rostini; Heni Nafiqoh
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 4 (2020): Volume 3 Nomor 4, Juli 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i4.p%p

Abstract

Based on the problem that researchers found in the field, children aged 5-6 years in RA Al-Islamiyah gained English learning with the method of lectures without the use of media or teaching materials, so that learning is less meaningful and not For children. This resulted in the child having difficulty in following the learning process, the Treasury of English vocabulary is still low and the pronunciation of the child English is not correct. Researchers did the best way in the effort to increase English vocabulary using serial messaging games with Image media. The study used class action research consisting of 2 cycles. The subject in this study amounted to 14 children with a vulnerable age of 5-6 years. Data collection techniques using observation sheets, while the data analysis used is qualitative descriptive. Analysis results of cycle I obtained the observation result of children's listening ability of 40.75%, this result has not been in accordance with the criteria of achievement level in children at 75%, the study continued to cycle II. The results of the study in cycle II showed increased listening capability to 75.50%. Based on the research, it can be concluded that through the activities of a whisper-linked games with Media image can improve the English vocabulary of the group B RA Al-Islamiyah.Berdasarkan masalah yang peneliti temukan dilapangan, anak umur 5-6 tahun di RA Al-Islamiyah memperoleh pembelajaran BahasaInggris melalui metode ceramah tanpa menggunakan media ataupun bahan ajar, sehingga pembelajaran kurang bermakna dan tidak menyenagkan bagi anak. Hal tersebut berakibat kepada anak yaitu anak mengalami kesulitan, “Perbendaharaan“kosakata“bahasa“Inggris masih rendah“serta penyebutan “bahasa“inggris anak belum benar. Peneliti melakukan cara yang terbaik dalam upaya peningkatan kosa kata bahasa Inggris menggunakan“permainan “pesan berantai dengan media gambar. Penelitian ini menggunakan “penelitian “tindakan kelas terdiri atas 2 “siklus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 14 anak dengan rentan usia 5-6 Tahun. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, sedangkan analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil analisis siklus I diperoleh hasil observasi kemampuan mendengarkan anak sebesar 40,75%, hasil ini belum sesuai dengan kriteria tingkat pencapaian pada anak sebesar 75%, penelitian berlanjut ke siklus II. Hasil penelitian pada siklus II menunjukkan kemampuan mendengarkan meningkat menjadi 75,50%. Berdasarkan penelitian tersebut “dapat “disimpulkan “bahwa melalui kegiatan“Permainan “Bisik “Berantai dengan Media Gambar dapat meningkatkan kosa kata bahasa Inggris “anak “kelompok B RA Al-Islamiyah.
PENERAPAN PERMAINAN BOLA POMPOM DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN VISUAL PADA ANAK USIA DINI DI KB AL-GHIFARI Nadia Fauziah; Heni Nafiqoh
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 4 (2021): Volume 4 Nomor 4, Juli 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i4.p%p

Abstract

Children are a gift that is unique in themselves often called the golden age, therefore it needs good assistance from parents or the environment so that children's development develops well, such as honing children in visual intelligence. The purpose of this article is to determine the activities of early childhood in improving visual intelligence through pompom ball games in one of the PAUD institutions, namely the KB Al-Ghifari 2019-2020 academic year. This study uses a qualitative descriptive method by collecting information about problems that exist in the environment of children and schools, so the researchers describe how the learning process and focus on students, the data collection technique was done by observing interviews and documentation. The subjects in the study consisted of school principals, teachers, and 17 children consisting of 10 girls and 7 boys. Enhancing research data on visual intelligence will be analyzed using an interactive analysis model, namely, by collecting data, data reduction, data presentation, and the final result will be clearly and validly described.   The results of the analysis of the data on the development of children’s visual intelligence can be concluded from the first meeting to the next meeting with the application of pompom ball games in improving children’s visual intelligence in group A aged 4-5 years in KB Al-Ghifari.Anak merupakan  anugrah  yang mempunyai  keunikan  dalam dirinya  sering  disebut dengan  masa  golden age  oleh sebab itu perlu pendampingan  yang baik dari orang tua atau  ligkungan agar  perkembangan anak  berkembang secara  baik, seperti mengasah  anak dalam  kecerdasan visual.  Adapun tujuan dalam artikel untuk mengetahui aktivitas anak usia dini dalam  meningkatkan  kecerdasan visual melalui permainan  bola pompom  di  salah satu  lembaga  PAUD yaitu  KB Al-Ghifari  tahun ajaran 2019-2020.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif  kualitatif  dengan mengumpulkan  informasi  tentang permasalahan yang ada dalam lingkungan anak dan sekolah. Maka peneliti  mendeskriptifkan  bagaimana proses  pembelajarannya dan fokus  ke peserta didik.  Teknik  pengumpulan data  dilakukan  dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.Subjek dalam  penelitian  terdiri dari  kepala sekolah,  guru dan  anak berjumlah 17 anak  yang terdiri dari 10 perempuan dan 7 laki-laki .  Data  penelitian peningkatkan  pada  kecerdasan visual  akan di analisis  dengan menggunakan  model  analisis interaktif , yaitu dengan cara pengumpulan data,  reduksi data, penyajian data serta hasil akhir akan dideskriftipkan  dengan jelas  dan  valid.  Hasil analisis dari  data  perkembangan kecerdasan  visual  anak dapat disimpulkan  dari pertemuan pertama ke pertemuan selanjutnya dengan  penerapan permainan  bola pompom dalam meningkatkan kecerdasan visual anak pada kelompok A usia 4-5 tahun di KB Al-Ghifari.
PENERAPAN PERMAINAN LOOSE PARTS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA KELOMPOK A Marlina Ferida Sribentang; Heni Nafiqoh
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 Nomor 1, Januari 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v5i1.p%p

Abstract

One of the abilities that must be possessed by children is cognitive ability, where cognitive ability is the ability of an individual related to mental. In the problems in this study at PAUD Siwi Asri, there are several children whose cognitive abilities have not yet emerged, therefore the researcher aims to improve cognitive abilities by playing loose parts. The research method used in this research is descriptive qualitative with qualitative data analysis. Data collection techniques in this study by observation, documentation, and interviews. This study used the subject of children aged 4-5 years, 6 children, and 2 teachers, principals, and parents as informants where the assessment was carried out by observation, documentation, interviews. The results of the assessment and then evaluation of children through loose parts games in the first semester of 2020/2021 the teacher guides and teaches repeatedly with different themes and activities. From these activities, five of the six children studied were developing very well (BSB) in the three indicators studied while one child in the last indicator showed developing as expected (BSH), this has proven that loose parts games can improve children's cognitive abilities.Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh anak adalah kemampuan kognitif, dimana kemampuan kognitif adalah kemampuan seorang individu yang berkaitan dengan mental. Pada permasalahan dalam penelitian ini di PAUD Siwi Asri terdapat beberapa anak yang dalam kemampuan kognitifnya masih belum muncul maka dari itu peneliti bertujuan meningkatkan kemampuan kognitif dengan permainan loose parts. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan analisis data kualitataif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi, dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan subjek anak usia 4-5 tahun, 6 anak dan 2 orang guru, Kepala Sekolah serta orang tua sebagai informan dimana penilaian dilakukan dengan observasi, dokumentasi, wawancara. Hasil penilaian kemudian evaluasi terhadap anak melalui permainan loose partspada semester satu tahun 2020/2021 guru membimbing dan mengajarkan secara berulang-ulang dengan tema dan kegiatan yang berbeda diperoleh hasil tingkat pencapaian perkembangan kemampuan kognitif anak melalui permainan loose partstersebut berkembang sangat baik dan meningkat dalam kegiatan tersebut, dari enam anak yang diteliti lima anak berkembang sangat baik (BSB) dalam tiga indikator yang diteliti sedangkan satu anak dalam indikator terakhir menunjukkan berkembang sesuai harapan (BSH), hal ini sudah membuktikan bahwa dengan permainan loose parts dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak.
PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK USIA DINI DI TK ISLAM TERPADU BINA INSAN CENDIKIA CIMAHI Nurhafifah Nurhafifah; Heni Nafiqoh
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 2, No 5 (2019): Volume 2 Nomor 5, September 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.245 KB) | DOI: 10.22460/ceria.v2i5.p251-262

Abstract

Early childhood is the initial formation of character. At this period, the early childhood has its own potential to be developed into a perfect growth. The character education of early childhood is developed based on the value of the childhood characters. This paper aims to plant the value of character education for the early childhood, understand its sources, and types which result to the theoretical constructive on the early childhood character education. This is a qualitative research based on literature review to identify the practice of character value implementation in Integrated Islamic Kindergarten Bina Insan Cendikia at Cimahi. This research also provide practical guidelines on how to plant the character education for early childhood. The result of analysis shows several source of characters such are religious, fairness, tolerance, and disciplines. Exemplary and habits are also analyzed to support the research, but the fairness is the most dominant character.Anak usia dini merupakan masa awal pembentukan karakter. Pada masa ini, anak usia dini memiliki potensi yang harus dikembangkan sehingga dapat tumbuh sempurna. Pendidikan karakter anak usia dini adalah program pengembangan pendidikan karakter dalam bentuk penanaman nilai-nilai kebaikan yang diharapkan menjadi kebiasaan dalam tumbuh kembang anak hingga dewasa. Maka dari pada itu, penanaman nilai-nilai pendidikan karakter bagi anak usia dini harus dipahami, digali sumber dan tipenya, sehingga menghasilkan teori konstruktif dalam penanaman nilai-nilai karakter yang baik bagi anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif berdasarkan tinjauan pustaka dari berbagai sumber serta untuk mengindentifikasi praktek implementasi nilai-nilai pendidikan karakter di TK Islam Terpadu Bina Insan Cendikia Cimahi. Penelitian ini juga menyediakan petunjuk praktis (practical guidelines) dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter bagi anak usia dini. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa beberapa sumber nilai karakter adalah berasal dari religius (religious), kejujuran (fairness), toleransi (tolerance), dan kedisiplinan (discipline). Penelitian ini juga menekankan penanaman nilai-nilai karakter melalui keteladanan (exemplary) dan kebiasaan (habits) tetapi kejujuran adalah nilai karakter yang paling dominan.
EFEKTIVITAS RASA INGIN TAHU (KURIOSITAS) ANAK USIA DINI MELALUI EDUTAINMENT DENGAN METODE SAINS SEDERHANA Siti Rohmah; Siti Hana; Heni Nafiqoh
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 2, No 5 (2019): Volume 2 Nomor 5, September 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.538 KB) | DOI: 10.22460/ceria.v2i5.p237-242

Abstract

This study examnes the effctiveness of early childhood curiosity through edutainment using simple scientific methods. The goal to be achieved by researchers in this study is to find out and analyze how effective the use of simple scientific methods in increasing early childhood curiosity. This research was caried out using a quasi-experimental method with the sample of 15 students from group A of Harapan Makiyyah Kindergarten that divided into two groups. The data collection process is carried out by interviewing the relevant teacher and observing the children. The of use simple scientific methods through edutainment for the effectiveness of early childhood curiosity is done as much as 8 (eight) meetings. The results obtained through observation and calculation of the pretest and posttest scores with the average value of the two groups showed that the experimental group had an influence on the effctiveness of early childhood curiosity through edutainment with simple science methods with a percentage of 84.8% Besides that, the process learning that using ordinary methods or lecture method in the control class get a percentage of 25.9%.Penelitian  ini mengkaji tentang keefektivitasan kuriositas anak didik dibawah usia 8 tahun melalui edutainment dengan menggunakan metode sains sederhana. Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis seberapa efektifnya penggunaan metode sains sederhana dalam meningkatkan kuriositas anak usia dini. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode quasi eksperimen dengan sumber datanya adalah anak – anak kelompok A TK Harapan Makiyyah yang berjumlah 14 orang, dan dibagi menjadi dua kelompok. Pengumpulan  data dilakukan dengan cara mewawancarai  guru yang terkait serta mengobservasi anak – anak. Penggunaan metode sains sederhana melalui edutainment untuk keefektivitasan rasa ingin tahu anak usia dini dilakukan  sebanyak 8 (delapan) kali pertemuan. Hasil yang diperoleh melalui observasi serta perhitungan nilai pretest dan posttest dengan nilai rata-rata kedua grup menunjukan bahwa grup eksperimen memiliki pengaruh terhadap keefektivitasan kuriositas anak usia dini melalui edutainment dengan metode sains sederhana dengan persentase 84.8% dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan metode biasa atau metode ceramah pada kelas kontrol dengan hasil persentase 25,9%
PENERAPAN METODE TATA CARA MENANAM TANAMAN MENTIMUN TERHADAP STIMULASI KECERDASAN NATURALIS ANAK USIA DINI Lilis Susilawati; Heni Nafiqoh
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 2, No 6 (2019): Volume 2 Nomor 6, November 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.997 KB) | DOI: 10.22460/ceria.v2i6.p316-322

Abstract

The background of this research is the result of observation data of 20 children at Preschool who had difficulty in improving naturalist intelligence and lack of practice in conducting learn so they only relied on visual or image media without touching direct experiments with children. The research aimed to overcome this problem, researchers used the method of planting cucumber plants in the hope of increating naturalist intelligence in children can emerge and develop optimaly. This studi use is quasy- experimental . Design by designing a comparison of the control group desain with data collection techniques for pre-test and post-test. Based on the results of the study there is an increase in naturalist intelligence in children  who have a value of the initial test of 75,1 and with the final test 79,85 this it can be concluded that the application of the method of palnting cucumber plants has a good and very effective effect on the development  of naturallis intelligence in children in particular in children at Preschool.Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil data observasi siswa PAUD yang berjumlah 20 anak mengalami kesulitan dalam meningkatkan kecerdasan naturalis dan kurangnya praktek dalam melakukan pembelajaran sehingga hanya mengandalkan media visual atau gambar saja tanpa sentuhan percobaan langsung terhadap anak. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti menggunakan metode tata cara menanam tanaman mentimun dengan harapan dapat meningkatkan kecerdasan naturalis pada anak sehingga kecerdasan naturalis yang ada dalam diri anak bisa muncul dan berkembang dengan maksimal. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental dengan merancang perbandingan control group desain dengan teknik pengumpulan data pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil penelitian terdapat peningkatan kecerdasan naturalis pada anak yang mempunyai nilai dari tes awal sebesar 75,1 dan dengan test akhir 79,85 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode tata cara menanam tanaman mentimun berpengaruh baik dan sangat efektif terhadap perkembangan kecerdasan naturalis pada anak khususnya pada anak di PAUD.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENYIMAK PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI KOBER ALAMANDA MELALUI METODE BERCERITA Yani Setiani; Enceng Mulyana; Heni Nafiqoh
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 3 (2021): Volume 4 Nomor 3, Mei 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i3.p%p

Abstract

Listening is a process of listening actively and creatively to get the information conveyed orally. The ability to listen in Kober Alamanda based on observations is still very low, it can be seen from children who do not pay attention to the teacher when giving assignments, children are absorbed in their activities, when teachers ask children not to answer, do not understand the two commands given simultaneously, it is difficult to understand the story presented, Efforts to improve listening skills can be done by the method of storytelling. The purpose of this study was to determine the implementation of the method of storytelling to improve listening skills in children. This study uses classroom action research (CAR) with the stages of planning, implementation, observation, and reflection. The population in the study was 20 children aged 4-5 years and 2 teachers as subjects. In collecting data used observation and interviews. The analysis used is the Miles & Huberman approach with data reduction activities, data presentation, conclusions. Based on data analysis the results obtained in the first cycle of the meeting I amounted to 35%, then the second cycle meeting II increased to 50%. In cycle II the first meeting obtained 70% results, in the second cycle the second meeting the data rose to 95%. Seeing these it can be concluded that the method of storytelling can improve listening skills in children in Kober Alamanda.Menyimak merupakan suatu proses dalam mendengarkan secara aktif dan kreatif guna mendapatkan informasi yang disampaikan secara lisan. Kemampuan menyimak di Kober Alamanda berdasarkan hasil pengamatan masih sangat rendah hal ini terlihat dari anak yang tidak memperhatikan guru ketika memberikan tugas, anak asyik sendiri dengan kegiatannya, ketika guru bertanya anak tidak menjawab, belum mengerti dua perintah yang diberikan secara bersamaan, sulit memahami cerita yang disajikan.Upaya dalam meningkatkan kemampuan menyimak  dapat dilakukan dengan metode bercerita. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui implementasi dari metode bercerita untuk meningkatkan kemampuan menyimak pada anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Jumlah populasi dalam pemelitian adalah sebanyak 20 orang anak dan 2 orang guru sebagai subjek. Dalam pemgumpulan data digunakan observasi dan wawancara. Analisis yang digunakan yaitu pendekatan Miles & Huberman dengan kegiatan reduksi data, penyajian data, kesimpulan. Berdasarkan analisa data diperoleh hasil pada siklus I pertemuan I sebesar 35%, selanjutnya siklus I pertemuan II meningkat hingga 50%. Pada siklus II pertemuan I didapatkan hasil 70%, pada siklus II pertemuan II data naik hingga 95%. Melihat data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan menyimak pada anak di Kober Alamanda.
KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERMAIN PASIR AJAIB Chyntia Ruth Takahopekang; Fifa Erivia Kristianita Danjie; Heni Nafiqoh
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 2 (2020): Volume 3 Nomor 2, Maret 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i2.p%p

Abstract

Children are social creatures as well as adults. Children neen other people to be able to help develop their abilities, because children are born with all the weaknesses so that without someone else the child is unable to reach a normal level of humanity. To explore the children's potential is needed a stimulus in learning that is by creativity by creating new things through the magic sand game. Aims to find out to what extent the creativity of young children who use the method of playing magic sand compared to children who use ordinary learning media and want to see the results of the creativity ability of children who use learning methods to play magic sand in Group B. Using a quasi-experimental method with a comparison of the control class and the experimental class. The results show that 31,7500 in the control class and treatment giving experimental class get 32,0,025.Anak merupakan makhluk sosial seperti juga orang dewasa. Anak membutuhkan orang lain untuk dapat membantu mengembangkan kemampuannya, karena anak lahir dengan segala kelemahan sehingga tanpa orang lain anak tidak mampu dapat mencapai taraf kemanusiaan yang normal. Untuk menggali potensi anak tersebut diperlukan sebuah stimulus dalam pembelajaran yakni dengan kreativitas dengan menciptakan hal baru melalui permainan pasir ajaib. Bertujuan untuk mengetahui sampai dimana kreativitas anak usia dini yang menggunakan metode bermain pasir ajaib dibandingkan dengan anak yang menggunakan media pembelajaran biasa dan ingin melihat hasil kemampuan kreativitas anak yang menggunakan pembelajaran metode bemain pasir ajaib di Kelompok B. Menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pembanding kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil menunjukkan bahwa 31.7500 pada kelas kontrol dan pemberian treatment kelas eksperimen mendapatkan 32.0625.
MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA BIG BOOK DI PAUD NURUL IMAN USIA 5-6 TAHUN Fitri Suryaningsih; Ronny Mugara; Heni Nafiqoh
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 6 (2020): Volume 3 Nomor 6, November 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i6.p%p

Abstract

The purpose of this study was to examine the development of children's language through the method of storytelling using big book media. The reason for the research is to find out the extent of the results of the improvement of children's language development through storytelling with the big book media. The study population in PAUD Nurul Iman Naringgul. The subjects of the study were group B aged 5-6 years totaling 15 children consisting of 6 boys and 9 girls. The method used is Classroom Action Research. Data collection techniques using observations in the form of observation checklist sheets.Data analysis using quantitative descriptive. The results showed that there was an improvement in language development through the method of storytelling with the BSB pre-action category of 0% or no children developed in this phase, the first cycle was 7% or 1 person and the second cycle was 80% or 12 people. From the data, the conclusion is that the method of storytelling can improve children's language development where they can arrange words into a sentence, develop vocabulary, and understand with other people's words or what others have explained.Tujuan penelitian ini untuk menelaah perkembangan bahasa anak melalui metode bercerita menggunakan media big book. Alasan dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauhmana hasil peningkatan perkembangan bahasa anak melalui metode bercerita dengan media big book. Populasi penelitian di PAUD Nurul Iman Naringgul. Subyek penelitian adalah kelompok B usia 5-6 tahun berjumlah 15 anak yang terdiri dari 6 laki-laki dan 9  perempuan. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi berupa lembar observasi chek list. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan perkembangan bahasa melalui metode bercerita dengankategori BSB pratindakan 0% atau tidak ada anak yang berkembang dalam fase ini, siklus I 7%  atau 1 orang dan siklus II 80% atau 12 orang. Dari data tersebut kesimpulannya adalah metode bercerita dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak yang mana mereka dapat menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat, mengembangkan perbendaharaan kata, dan mengerti dengan ucapan orang lain atau apa yang telah dijelaskan orang lain.