Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

STUDI KINETIKA DAN TERMODINAMIKA ADSORPSI TEMBAGA (II) MENGGUNAKAN ADSORBEN KITIN-SELULOSA HASIL IMPREGNASI Lesbani, Aldes; Agustina, Sherly; Hidayati, Nurlisa; Mohadi, Risfidian
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Chemical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan proses impregnasi kitin dari cangkang bekicot dan selulosa dari jerami padi menggunakan tiourea sebagai impregnan. Hasil impregnasi dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer FTIR yang dibandingkan dengan spektra FTIR kitin maupun selulosa sebelum impregnasi. Selanjutnya hasil impregnasi kitin-selulosa digunakan sebagai adsorben pada adsorpsi tembaga(II). Proses adsorpsi dipelajari melalui parameter kinetika dan termodinamika dan dibandingkan dengan kitin dan selulosa sebelum impregnasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses impregnasi berhasil dilakukan yang ditunjukkan adanya bilangan gelombang baik untuk kitin maupun selulosa pada spektra FTIR. Hasil penentuan parameter kinetika menunjukkan proses adsorpsi mengikuti order laju reaksi adsorben hasil impregnasi (0,006 menit-1)  > kitin (0,005 menit-1) > selulosa (0,004 menit-1). Penentuan parameter termodinamika yang diamati dari kapasitas adsorpsi menunjukkan order kapasitas adsorpsi pada adsorben hasil impregnasi (5x10-4 mol/g) > kitin (2,5x10-4 mol/g) > selulosa (0,63x10-4 mol/g).
STUDI KINETIKA DAN TERMODINAMIKA ADSORPSI TEMBAGA (II) MENGGUNAKAN ADSORBEN KITIN-SELULOSA HASIL IMPREGNASI Lesbani, Aldes; Agustina, Sherly; Hidayati, Nurlisa; Mohadi, Risfidian
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v4i1.4762

Abstract

Telah dilakukan proses impregnasi kitin dari cangkang bekicot dan selulosa dari jerami padi menggunakan tiourea sebagai impregnan. Hasil impregnasi dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer FTIR yang dibandingkan dengan spektra FTIR kitin maupun selulosa sebelum impregnasi. Selanjutnya hasil impregnasi kitin-selulosa digunakan sebagai adsorben pada adsorpsi tembaga(II). Proses adsorpsi dipelajari melalui parameter kinetika dan termodinamika dan dibandingkan dengan kitin dan selulosa sebelum impregnasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses impregnasi berhasil dilakukan yang ditunjukkan adanya bilangan gelombang baik untuk kitin maupun selulosa pada spektra FTIR. Hasil penentuan parameter kinetika menunjukkan proses adsorpsi mengikuti order laju reaksi adsorben hasil impregnasi (0,006 menit-1)  > kitin (0,005 menit-1) > selulosa (0,004 menit-1). Penentuan parameter termodinamika yang diamati dari kapasitas adsorpsi menunjukkan order kapasitas adsorpsi pada adsorben hasil impregnasi (5x10-4 mol/g) > kitin (2,5x10-4 mol/g) > selulosa (0,63x10-4 mol/g).
Characterization and Utilization of Calcium Oxide (CaO) Thermally Decomposed from Fish Bones as a Catalyst in the Production of Biodiesel from Waste Cooking Oil Lesbani, Aldes; Sitompul, Sabat Okta Ceria; Mohadi, Risfidian; Hidayati, Nurlisa
Makara Journal of Technology Vol. 20, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Thermal decomposition of fish bones to obtain calcium oxide (CaO) was conducted at various temperatures of 400, 500, 800, 900, 1000, and 1100 °C. The calcium oxide was then characterized using X-ray diffractometer, FTIR spectrophotometer, and SEM analysis. The calcium oxide obtained from the decomposition at 1000 °C was then used as a catalyst in the production of biodiesel from waste cooking oil. Diffraction pattern of the calcium oxide produced from decomposition at 1000 °C showed a pattern similar to that of the calcium oxide produced by the Joint Committee on Powder Diffraction Standard (JCDPS). The diffractions of 2q values at 1000 °C were 32.2, 37.3, 53.8, 64.1, and 67.3 deg. The FTIR spectrum of calcium oxide decomposed at 1000 °C has a specific vibration at wave-length 362 cm-1, which is similar to the specific vibration of Ca-O. SEM analysis of the calcium oxide indicated that the calcium oxide’s morphology shows a smaller size and a more homogeneous structure, compared to those of fish bones. The use of calcium oxide as a catalyst in the production of biodiesel from waste cooking oil resulted in iod number of 15.23 g/100 g KOH, density of 0.88 g/cm3, viscosity of 6.00 cSt, and fatty acid value of 0.56 mg/KOH. These characteristic values meet the National Standard of Indonesia (SNI) for biodiesel.
Synthesis and Characterization of Schiff Base from 4,4-Diaminodiphenyl Ether and Vanillin and its Interaction with Cu2+ Metal Ion Hidayati, Nurlisa; Dhamayanti, Erika; Desnelli, Desnelli; Said, Muhammad; Yuliasari, Nova; Nurlailia, Umi
IJFAC (Indonesian Journal of Fundamental and Applied Chemistry) Vol 9, No 3 (2024): October 2024
Publisher : IJFAC (Indonesian Journal of Fundamental and Applied Chemistry)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24845/ijfac.v9.i3.163

Abstract

The Schiff base has synthesized from the reaction between 4,4-diaminodiphenyl ether and vanillin. The resulting Schiff base acts as a ligand and interacts with Cu2+ metal ions to form a complex compound. The Schiff base was analyzed using UV-visible and FT-IR spectroscopy, as well as X-ray diffraction (XRD). The stability of the Schiff base under different pH conditions was investigated, along with the interference effects of Cd2+ and Zn2+ ions on the formation of Schiff base complexes with Cu2+. The formation of a yellow solid crystal indicated the successful synthesis of the Schiff base. The appearance of maximum absorption at 250 nm on the UV-Vis spectra signifies the electronic transition from π to π*. Absorption spectra at 1600 cm-1 indicate the presence of an azomethine group. The diffraction pattern showed a sharp peak at an angle of 2θ= 19.301°, 51.04° for the Schiff base 4,4-diamino diphenyl ether-vanillin. Schiff base compounds exhibit the highest stability at pH 5, where the C=N double bond formed is more stable than other pH. Schiff base ligands form complexes with Cu2+ metal ions, characterized by absorption in the charge transfer region (LMCT) at λ 400 nm and the d-d transition at λ 630 nm. The presence of Cd²⁺ and Zn²⁺ metal ions shifting absorption of the Schiff Base-Cu²⁺ ligand complex towards shorter wavelengths (hypsochromic effect)
Biosintesis ZnO Nanopartikel dari Ekstrak Air Daun Jambu Biji (Psidium guajava L) dan Ion Zn2+ serta Interaksinya dengan Kitosan sebagai Antibakteri Escherichia coli Fatoni, Ahmad; Hilma, Hilma; Rasyad, Ade Arinia; Novriyanti, Selly; Hidayati, Nurlisa
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 7 No 2 (2020): J Sains Farm Klin 7(2), Agustus 2020
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.7.2.151-157.2020

Abstract

The biosynthesis of ZnO nanoparticles and chitosan-ZnO nanoparticles has been carried out. The aims of this research were to modify and characterize of chitosan-ZnO nanoparticles and their application as an antibacterial agent of Escherichia coli. The characterization of chitosan-ZnO nanoparticles was conducted by FTIR spectroscopy and X-Ray diffractometer. ZnO nanoparticle was synthesized by the reaction between leaf extract of the common guava (Psidium guajava L) and zinc acetate dihydrate. Chitosan-ZnO nanoparticles were synthesized by the reaction between chitosan and ZnO nanoparticles. The agar diffusion method was used to study the antibacterial activity of chitosan-ZnO nanoparticles. The result showed that the wavenumber of FTIR spectra chitosan-ZnO nanoparticles appeared at 3427 cm−1. The crystalline size of ZnO nanoparticles was 16.54 nm. The average inhibition zone of chitosan-ZnO nanoparticles at concentration 10,000; 5,000; and 2.500 mg/L were 30.57 ± 0.87; 25.97 ± 1.42; and 23.10 ± 1.61 mm, respectively. The higher the concentration of chitosan-ZnO nanoparticles, the greater the inhibition zone.
Penambahan Eco-Enzym Pada Pembuatan Sabun Cair untuk Menjaga Kesehatan Kulit di Desa Burai Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Desnelli, Desnelli; Riyanti, Fahma; Eliza, Eliza; Hidayati, Nurlisa; Syarif, Nirwan; Yuliasari, Nova
Ahsana: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): Februari 2025 - Ahsana: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/ahsana.v3i1.374

Abstract

Sabun cair digunakan sebagai pembersih dengan media air. Bahan yang ditambahkan pada sabun cair seperti pewangi, pelembab, antiseptik, penambah busa dan lain lain. Antiseptik merupakan zat yang bisa membasmi atau menghambat pertumbuhan kuman seperti virus, bakteri atau jamur. Bahan antiseptik dapat berupa bahan kimia atau bisa juga bahan alami yang mengandung zat antiseptik seperti lidah buaya, daun sirih, eco-enzym dan lain lain. Eco-enzyme mempunyai arti enzim ramah lingkungan mengandung asam asetat, dan berbagai enzym seperti lipase, tripsin, amilase yang mampu membunuh bakteri patogen sehingga dapat digunakan sebagai bahan antiseptik pada sabun. Kegiatan Pengabdian pada masyarakat berupa penyuluhan dan praktek pembuatan sabun cair dilaksanakan di desa Burai Tanjung Batu, Ogan Ilir. Peserta umumnya ibu ibu dan remaja putri yang berjumlah sekitar 20-30 orang. Metode pembuatan sabun cair dengan eco-enzym sangat mudah dipahami oelh peserta dan memberikan peluang membuka usaha pembuatan sabun cair antiseptik.
Penyuluhan dan Demonstrasi Prinsip Dasar Deteksi Senyawa Kimia Berbahaya Boraks Serta Ikatan Kimianya dengan Bahan Alam Kulit Buah Naga Merah dan Kunyit di SMA N 1 Sungai Rotan Muara Enim, Sumatera Selatan Fatoni, Ahmad; Rusli, Doddy; Wahyuni, Yenni Sri; Sari, Yopi Rikma; Amelia, Kiki; Imanda, Yunita Listiani; Hidayati, Nurlisa
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18723

Abstract

ABSTRAK Ekstrak cair kunyit dan kulit buah naga merah untuk mendeteksi atom boron yang terkandung dalam larutan boraks. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah penerapan teori ikatan kimia yang dilakukan oleh siswa-siswi SMA N 1 Sungai Rotan dan mengetahui prinsip dasar deteksi senyawa kimia berbahaya boraks oleh kedua bahan alam tersebut. Hasil demonstrasi menunjukan bahwa warna ekstrak cair kulit buah naga merah dan kunyit sebelum dan sesudah direaksikan dengan larutan boraks mengalami perubahan warna. Hal ini menunjukan adanya ikatan kimia antara atom boron (dalam larutan boraks) dengan struktur kimia antosianin dan antara atom boron dengan struktur kimia kurkumin serta dapat sebagai dasar deteksi senyawa kimia berbahaya boraks. Kata Kunci: Antosianin, Kurkumin, Boraks, Demonstrasi  ABSTRACT To find boron atoms in a borax solution, use a liquid extract of turmeric and red dragon fruit peel. The purpose of this community service is the application of chemical bonding theory carried out by students of SMA N 1 Sungai Rotan and to learn the basic principles of detecting hazardous chemical compounds of borax by both natural materials. The demonstration's findings demonstrated that the liquid extract of turmeric and red dragon fruit peel changed color both before and after reacting with the borax solution. This indicates the presence of a chemical bond between boron atoms (in borax solution) with the chemical structure of anthocyanin and between boron atoms with the chemical structure of curcumin. This fact can be used as a basis for detecting the dangerous chemical compound borax. Keywords: Anthocyanin, Curcumin; Borax, Demonstration
Fabrication of NiFe2O4/SiO2/TiO2 Magnetic Composite for Effective Photodegradation of Congo Red Dye Hariani, Poedji Loekitowati; Salni, Salni; Kimur, Melviana Violetta; Hidayati, Nurlisa; Elfita, Elfita
Indonesian Journal of Chemistry Vol 25, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijc.94143

Abstract

This study aims to fabricate a NiFe2O4/SiO2/TiO2 magnetic composite to serve as a photocatalyst for the degradation of Congo red dye. The catalyst characterization involved XRD, FTIR, UV-vis DRS, BET, VSM, SEM-EDS, and pHpzc analyses. The performance in degradation was determined by the effect of various variables, including solution pH, dye concentration, and irradiation time. Results revealed that the NiFe2O4/SiO2/TiO2 composite exhibited a crystallite size of 24.56 nm and a bandgap of 2.1 eV. The surface area of NiFe2O4/SiO2/TiO2 was measured at 154 m2/g, exceeding that of NiFe2O4/SiO2 and NiFe2O4, which were observed at 122 and 51 m2/g, respectively. NiFe2O4/SiO2/TiO2 exhibited magnetic properties with a magnetic saturation of 18.55 emu/g. Under optimal conditions (pH 5, initial dye concentration of 20 mg/L, and 90 min of visible irradiation), the degradation efficiency reached 96.86%. It was concluded that the photodegradation was effective, as its efficiency decreased from 96.86 to 92.45% after five reuse cycles. The presence of mineralization was evaluated using total organic carbon analysis, which revealed an 84.60% reduction in carbon content.
Sonikasi adsorpsi congo red oleh hidrochar ampas tebu termodifikasi Co(OH)2 Yuliasari, Nova; Hidayati, Nurlisa; Anandika, Aditya
Jurnal Penelitian Sains Vol 27, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v27i1.1178

Abstract

Limbah berupa ampas tebu dapat dimanfaatkan sebagai sumber terbarukan material penyerap zat warna congo red yang bersifat karsinogen. Ampas tebu pada penelitian ini dipreparasi menjadi hidrochar dengan teknik hidrotermal 200 oC selama 5 jam dan dimodifikasi dengan Co(OH)2. Hasil karakterisasi secara XRD, FTIR, mikroskop elektron dan BET menunjukkan material terpreparasi dengan baik. pH pzc material adalah pH 7,6 sehingga adsorpsi dijalankan pada pH natural congo red yaitu pH 6,7. Daya serap hidrochar termodifikasi lebih tinggi disbanding tanpa modifikasi. Adsorpsi secara sonikasi dilakukan dengan 0,05 g material pada kondisi optimum 20 mg/L congo red selama 12 menit. Interaksi adsorpsi antara congo red dan material terjadi dominan secara kimiawi ditunjukkan pada kecenderungan mengikuti kinetika orde dua semu dan model isotherm Langmuir serta nilai n Freundlich kurang dari satu yaitu 0,962. Kapasitas adsorpsi hidrochar-Co(OH)2 didapatkan 14,66 mg/g.
Penambahan Eco-Enzym Pada Pembuatan Sabun Cair untuk Menjaga Kesehatan Kulit di Desa Burai Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Desnelli, Desnelli; Riyanti, Fahma; Eliza, Eliza; Hidayati, Nurlisa; Syarif, Nirwan; Yuliasari, Nova
Ahsana: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): Februari 2025 - Ahsana: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/ahsana.v3i1.374

Abstract

Sabun cair digunakan sebagai pembersih dengan media air. Bahan yang ditambahkan pada sabun cair seperti pewangi, pelembab, antiseptik, penambah busa dan lain lain. Antiseptik merupakan zat yang bisa membasmi atau menghambat pertumbuhan kuman seperti virus, bakteri atau jamur. Bahan antiseptik dapat berupa bahan kimia atau bisa juga bahan alami yang mengandung zat antiseptik seperti lidah buaya, daun sirih, eco-enzym dan lain lain. Eco-enzyme mempunyai arti enzim ramah lingkungan mengandung asam asetat, dan berbagai enzym seperti lipase, tripsin, amilase yang mampu membunuh bakteri patogen sehingga dapat digunakan sebagai bahan antiseptik pada sabun. Kegiatan Pengabdian pada masyarakat berupa penyuluhan dan praktek pembuatan sabun cair dilaksanakan di desa Burai Tanjung Batu, Ogan Ilir. Peserta umumnya ibu ibu dan remaja putri yang berjumlah sekitar 20-30 orang. Metode pembuatan sabun cair dengan eco-enzym sangat mudah dipahami oelh peserta dan memberikan peluang membuka usaha pembuatan sabun cair antiseptik.