Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DIFUSI INOVASI PENDIDIKAN MELALUI PENATAAN INGKUNGAN BELAJAR YANG MEMPENGARUHI KEIMANAN DAN KETAKWAAN Edi Yusrianto
AL-FIKRA Vol 1, No 1 (2001): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v1i1.3695

Abstract

Konsep Pendidikan Integrasi Fazlur Rahman dan Sayyed Hossein: Kajian Teori dan Praktik: Penelitian Surya Arfan; Edi Yusrianto; Arbi Yasin
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.481

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara komprehensif bagaimana konsep pendidikan integratif menurut kedua tokoh ini dalam kajian teori dan diterapkan dalam praktik pendidikan Islam di era modern. Pendidikan Islam terus mengalami dinamika pemikiran, terutama dalam konteks integrasi antara ilmu agama dan ilmu modern. Dua pemikir besar, Fazlur Rahman dan Sayyed Hossein Nasr, memiliki konsep yang berbeda namun saling melengkapi dalam memahami pendidikan Islam. Fazlur Rahman menekankan pendekatan historis dan kontekstual dalam memahami Islam, terutama melalui metode double movement yang mengaitkan teks dengan realitas modern. Sementara itu, Sayyed Hossein Nasr lebih menekankan pendekatan tradisional dan sufistik, yang berakar pada filsafat perennialisme. Dengan menggunakan metode kualitatif berbasis studi kepustakaan, penelitian ini mengeksplorasi gagasan-gagasan utama kedua pemikir serta membandingkan implikasi praktisnya dalam sistem pendidikan Islam kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan Fazlur Rahman lebih berorientasi pada reformasi kurikulum berbasis rasionalisme dan historisisme, sedangkan konsep Sayyed Hossein Nasr menitikberatkan pada pendidikan berbasis spiritualitas dan nilai-nilai esoteris. Integrasi kedua konsep ini dapat membentuk model pendidikan Islam yang seimbang antara aspek intelektual, etika, dan spiritual. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan pendekatan integratif yang mengakomodasi rasionalisme Fazlur Rahman dan tradisionalisme Sayyed Hossein Nasr dalam sistem pendidikan Islam, khususnya dalam kurikulum yang menggabungkan sains modern dengan nilai-nilai Islam secara harmonis.
Konsep Islamisasi Ilmu Pengetahuan Menurut Ismail Raji Al Faruqi Dan Ziauddin Sardar: Penelitian Bahosin Sihombing; Edi Yusrianto; Arbi
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.708

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendalami konsep Islamisasi ilmu pengetahuan menurut perspektif Ismail Raji al-Faruqi dan Ziauddin Sardar, dalam upayanya untuk menerapkan Islamisasi dalam berbagai disiplin ilmu. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif-analitis, penelitian ini menganalisis data primer dan data sekunder dari literature akademis yang relevan. Al-Faruqi, seorang intelektual Muslim yang berpengaruh, mengembangkan konsep Islamisasi ilmu pengetahuan sebagai respons terhadap dominasi epistemologi Barat yang sekuler dan reduksionis, yang dianggapnya telah memisahkan dimensi spiritual dan etika dari eksplorasi ilmiah. Bagi al-Faruqi, Islamisasi ilmu pengetahuan adalah mengislamkan disiplin-disiplin ilmu atau tepatnya menghasilkan buku-buku pegangan (buku dasar) di perguruan tinggi, dengan menuangkan kembali disiplin ilmu modern ke dalam wawasan Islam, setelah dilakukan kajian kritis terhadap kedua sistem pengetahuan Islam dan Barat.. Penulis menemukan poin penting dari kajian ini bahwa pemikiran Islamisasi ilmu al-Faruqi inilah yang dikritisi oleh Sardar, menurutnya perumusan epistemologi Islam kontemporer tidak dapat dimulai dengan menitikberatkan pada disiplin ilmu yang sudah ada. Sardar mengungkapkan bahwa epistemologi Islam kontemporer dapat dirumuskan dengan dengan mengembangkan paradigma-paradigma di dalam ekspresi-ekspresi eksternal peradaban Muslim yang meliputi sains dan teknologi, politik dan hubungan-hubungan internasional, struktur-struktur sosial dan kegiatan ekonomi, pembangunan desa dan kota. Semua aspek ekspesi eksternal peradaban Muslim tersebut dapat dipelajari dan dikembangan dalam kaitannya dengan kebutuhan-kebutuhan dan realitas kontemporer. Dari sini Sardar sekali lagi menolak Islamisasi ilmu pengetahuan dimulai dari disiplin ilmu yang sudah ada. Hal ini karena disiplin ilmu tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam
Konversi Peradaban Arab Jahiliyah Ke Peradaban Islam Elwahdiyah, Arifah; Edi Yusrianto
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 3 No. 2 (2025): Oktober - Desember
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Jahiliyah civilization was characterized by social instability, tribal fanaticism, moral decadence, economic injustice, low levels of education, and spiritual decline. These conditions indicate that Arab society did not yet have a civilized and just way of life. The arrival of Islam brought about major changes in Arab society as a whole. This study aims to describe the conditions of the Jahiliyah Arab civilization before Islam, analyze the process of value transformation brought by Islam, and identify its impact on the development of Islamic civilization and the world. The research method used is library research by analyzing various literature sources related to the conditions of the Jahiliyah Arab civilization and the changes brought about by Islamic teachings. The results show that Islam brought fundamental changes in the aspects of faith, morals, social, economic, and strong scientific. This study confirms that the conversion from Jahiliyah civilization to Islamic civilization was a major revolution that not only transformed Arab society but also influenced the direction of the development of world civilization. The transformation of Islamic values ​​​​has proven to produce a civilized, humane, and just society that remains relevant to human life until the modern era.