Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERAN NGO DALAM UPAYA PENGUATAN GLOBAL ENGAGEMENT WARGA NEGARA UNTUK MERESPON KRISIS HAM GLOBAL A. Aco Agus; Muhammad Haidir; Sudirman Setta
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.672 KB) | DOI: 10.26858/supremasi.v15i1.13482

Abstract

Tulisan ini mengkaji intervensi yang dilakukan NGO terhadap penguatanglobal engagement warga negara di Indonesia. Globalisasi merupakan proses negara yang mendunia, yaitu bahwa setiap negara saling bergantung, saling memengaruhi dan berinteraksi tanpa mempermasalahkan batas-batas teritorial negara denganmengandalkan kecanggihan teknologi dan percepatan informasi. Luhan (1994) mencuatkan istilah “global village” untuk mendeskripsikan dunia sebagai tempat tinggal yang semakin sempit karena masyarakatnya sudah terhubung satu sama lain melalui teknologi informasi dan komunikasi (hlm. 5). Sejalan dengan itu, globalisasi memberikan kita tambahan kedudukan sekaligus hak dan kewajiban yakni sebagai warga global atau yang biasa disebut global citizen. Global citizen dijelaskan sebagai “... one who can live and work effectively anywhere in the world, supported by a global way of life” (Noddings dalam Rapoport, 2009). Salah satu dari tiga dimensi utama dalam global citizeship ialah keterlibatan kewargaan global (global civic engagement) yang dimaknai sebagai tindakan atau kecenderungan untuk mengenali masalah-masalah kemasyarakatan baik di tingkat lokal, nasional dan global dengan ikut serta dalam aktivitas dan partisipasi masyarakat. (Murdiono, 2014). Artikel ini mencoba melaporkan studi kualitatif yang berfokus pada kegiatan Global Humanitarian Agency yang disebut Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk memperkuat keterlibatan kewargaan global di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Data diperoleh dari berbagai teknik seperti wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Badan Kemanusiaan Global ACT bertindak secara aktif memfasilitasi warga Indonesia dalam mengaktualisasikan keterlibatan warga global melalui (1) pemberian pengetahuan tentang isu kemanusiaan global terbaru; (2) menciptakan ruang publik di media sosial untuk membahas isu kemanusiaan, (3) aktivitas filantropi; dan (4) voluntarisme global. Aktivitas kemanusiaan ini memposiskan Lembaga Kemanusiaan Global ACT sebagai civic community yang tidak hanya mampu melakukan penguatan global civic engagement, tetapi juga mampu membangun jejaring transnasional, dan sebagai inovator model alternatif pembangunan masyarakat berbasis solidaritas global.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Musrembang: Optimalisasi Tata Kelola Untuk Penguatan Kapasitas dan Kemandirian Lokal: Pemberdayaan Masyarakat Melalui Musrembang: Optimalisasi Tata Kelola Untuk Penguatan Kapasitas dan Kemandirian Lokal A. Aco Agus; M. Ridwan Said Ahmad; Ashari Ismail; A. Dody May Putra Agustang; ibrahim arifin
Paramacitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Volume 01 Nomor 01 (November 2023)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musrembang menjadi bagian dalam proses penyusunan sistem perencanaan dan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap tahunnya. Program rencana kerja digunakan untuk memetakan kebutuhan masyarakat dan menentukan kegiatan apa saja yang harus dilakukan untuk meningkatkan potensi dari sumber daya dan jaringan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan urgensi musrembang dan kebutuhan program kerja yang berangkat dari aspirasi dan kebutuhan real masyarakat dalam mendorong pembangunan kemandirian lokal dimana prasyarat utama adalah tata kelola, penguatan kapasitas, dan partisipasi masyarakat, maka pengabdian kepada masyarakat ini bekerja sama dengan instansi terkait yaitu LPM Kelurahan La’latang dalam bimbingan/pendampingan penyusunan program kerja Pj, Ketua RT dan Pj, Ketua RW keluarahan La’latang, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan pemerintahan desa dalam melaksanakan program kerja yang berorientasi pada kebutuhan dan partisipasi masyarakat. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah FGD dan survey evaluasi program. Manfaat pengabdian mendorong keberdayaan masyarakat dalam hal penguatan kapasitas dan keterlibatan masyarakat dalam menyusun program kerja sehingga target dan sasaran dapat ditentukan sesuai dengan capaian visi dan misi.
PEMBINAAN KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN PADA MASYARAKAT DESA PEGUNUNGAN YANG PLURAL Ashari Ismail; Idham Irwansyah; Saifuddin; A. Aco Agus; Sunania
Paramacitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Volume 01 Nomor 01 (November 2023)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembinaan kehidupan sosial keagamaan pada masyarakat desa yang plural, adalah esensi mendasar membangun tatanan kehidupan pedesaan yang jauh dari konflik. Komunitas pegunungan Tandara Kaili, adalah salah satu komunitas plural yang berada di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan. Pluralitas dusun ini diindikasikan dengan percampuran berbagai etnik yang datang. yang memungkinkan rawan terjadinya problematik dan konflik sosial dalam masyarakat.Alternatif dalam mengatasi hal ini, dengan melakukan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan metode cerama, yang dikemas dengan nuansa keagamaan. Dengan bimbingan, pembinaan kehidupan sosial yang dilakukan menunjukkan adanya upayah memupuk kesadaran, dengan meminimalkan atau menghindari konflik sosial demi terciptanya masyarakat yang harmoni dan jauh dari segregasi sosial.
ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN HUKUM BERLALU LINTAS BAGI PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM ANTAR KOTA DI MAKASAR A. Aco Agus
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.572 KB) | DOI: 10.26858/jiap.v6i2.2558

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan tingkat kepatuhan hukum berlalu lintas pengemudi angkutan kota/angkutan umum antar kota pada terminal bayangan di kota Makasar. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, dengan fokus penelitian yaitu mengkaji  tingkat kepatuhan hukum pengemudi angkutan kota. Populasi dalam penelitian adalah keseluruhan bahan-bahan hukum yang terdiri dari perundang-undangan, majalah dan jurnal hukum, buku-buku hukum, serta berbagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu yang terkait dengan fokus dan kajian penelitian. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yakni dengan memilih bahan-bahan hukum yang membahas tentang pengemudi angkutan kota/angkutan umum antar kota pada terminal bayangan,Undang-Undang lalu lintas, buku hukum tentang kepatuhan hukum serta lalu lintas dan angkutan Jalan. Teknik pengumpulan data yaitu teknik dokumen dengan mengumpul berbagai dokumen-dokumen hukum. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu menganalisis dokumen-dokumen hukum yang terkait bidang lalu lintas dan angkutan Jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat kepatuhan hukum berlalu lintas pengemudi angkutan umum antar kota, berada pada tingkat kepatuhan hukum yang masih rendah, dengan  indikator bahwa, pengemudi mengetahui bahwa kegiatan menaikkan dan menurunkan penumpang sesungguhnya adalah terminal yang sudah di tentukan oleh pemerintah daerah, bukan terminal bayangan, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian besar sopir angkutan umum antar kota. Kata Kunci : Kepatuhan, Lalu Lintas, Pengemudi Angkutan Umum  
Building Pancasila Civilization in Industrial Era 4.0 for Millennial Generation A. Aco Agus
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.55 KB) | DOI: 10.26858/jiap.v10i1.14136

Abstract

Pancasila as the basis and ideology of the Indonesian state is a set of values that become a way of life for the Indonesian state, this condition ensures that the foundation of the state and the practice of national and state life must be based on the values contained in the Pancasila. The main challenges in grounding Pancasila in this globalization era are; decreased intensity of understanding of Pancasila in society, social exclusivism related to the swift flow of globalization so that it leads to a stronger tendency for identity politicization and social fragmentation based on SARA, decreased morality of millennial generation caused by the flow of information and technology that is not filtered properly as a result of the current industrial era 4.0. The efforts made in facing challenges in the millennial generation are fostering the spirit of nationalism, planting and practicing the values of Pancasila and using the internet wisely, building ideas and future visions of a strong young generation based on Pancasila morality.