Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGOLAHAN TELUR ASIN ASAP DENGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PADA MASYARAKAT PEDAGANG TELUR Fatimah Fatimah; Marlia Adriana; Kurnia Dwi Artika
Dharmakarya Vol 8, No 4 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v8i4.23924

Abstract

Permasalahan yang ditemui pada peternak dan pedagang di desa Telaga kabupaten Tanah Laut masih belum memiliki keterampilan mengolah telur asin. Hanya rasa original (asin) saja belum bisa mengolah variasi aneka rasa sebagai pilihan konsumen. Proses pembuatan juga sangat terbatas, masih menggunakan teknik tradisional dengan bahan-bahan yang sederhana yaitu menggunakan batu bata dan garam dengan proses pemeraman selama 7 hari. Proses pengerjaan yang sederhana ini menyebabkan produksi juga menjadi terbatas,  pedagang hanya mampu mengolah 300 sampai 350 butir telur seminggu padahal permintaan bisa 600 sampai 700 perminggu dipasar tradisional.   Telur yang dihasilkan juga memiliki umur simpan yang relatif singkat karena tanpa penambahan proses pengawetan.  Beberapa kendala tadi menyebabkan produksi maupun nilai jual produk menjadi rendah. Oleh karena itu melalui program PKM ini akan memberikan pendampingan secara menyeluruh dalam hal pelatihan pembuatan variasi aneka rasa pada telur asin yaitu rasa bawang, rasa pedas dan rasa jahe. Produksi telur juga akan dibantu memperpendek waktu pemeraman dari 7 hari menjadi 1-2 hari dengan kualitas yang sama. Selain itu juga akan diberikan pelatihan dengan mesin teknologi tepat guna berupa oven pengolah telur asin asap agar memperpanjang daya tahan telur asin dan proses menjadi lebih higienis. Kemudian untuk perencanaan keuangan akan diberikan pelatihan, selain itu pelatihan juga akan diberikan untuk memasarkan produk secara luas baik secara online atau media sosial, restoran, tempat wisata, minimarket modern yang ada di Tanah Laut sehingga dengan pangsa pasar yang luas akan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan mereka.
ANALISIS BRIKET SEKAM BAKAR PRESS SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Kurnia Dwi Artika; Adhiela Noer Syaief; Marlia Adriana; Ika Kusuma Nugraheni; Yusuf Tri Abidin
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/je.v8i2.181

Abstract

Briket adalah jenis bahan bakar yang diolah dari energi biomassa. Penggunaan biomassa arang sekam padi dalam penelitian ini. Tujuan untuk mengetahui kualitas briket terhadap suhu, waktu penyalaan, densitas, kadar abu dan kadar air, dengan diameter 35 mm dan tinggi 20 mm, berat rata-rata 14 gram. menggunakan perekat tepung tapioka dengan campuran sebesar 12% dan 25%. Hasil briket olahan mesin press untuk setiap butirnya memiliki nilai densitas, kadar abu, kadar air secara berturut-turut adalah 0,45 g/cm3, 4,1 %, dan 50 %, dan pembakaran 1 briket bisa mencapai suhu maksimal 396 ˚C, dan suhu konstan 300 ˚C selama 22 menit, serta lamanya pembakaran secara keseluruhan adalah 50 menit.
PEMANFAATAN LIMBAH SUKU CADANG KENDARAAN MENJADI MEDIA TANAM Adhiela Noer Syaief; Marlia Adriana; Yuliana Ningsih
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.71 KB) | DOI: 10.34128/je.v6i2.96

Abstract

Jumlah kendaraan bermotor kian hari kian bertambah. Hal ini tentunya juga berdampak secara langsung terhadap jumlah suku cadang yang harus mengalami pergantian karena usia pakai yang telah habis.Limbah suku cadang kendaraan saat ini belum banyak dimanfaatkan untuk diolah kembali barang yang bernilai ekonomis. Hanya dibuang begitu saja, dan untuk sebagian kecil juga ada yang masih bisa dijual ke penadah barang-barang bekas. Pemanfaatan limbah suku cadang kendaraan menjadi media tanam adalah sebuah upaya untuk memanfaat kan limbah dari hasil pergantian suku cadang kendaraan guna mengurangi pemcemaran pada lingkungan, serta meningkatkan dan memberi suatu nilai tambah atau ekonomis dari barang-barang yang sudah tidak dapat berfungsi sebagimana mestinya lagi. Dalam penelitian ini nantinya akan dilakukan sebuah proses perancangan desain produk media tanam yang berbahan utama suku cadang kendaraan yang telah rusak seperti rantai, gear, bearing, piston, dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan jumlah suku cadang kendaraan yang terdapat di sejumlah bengkel yang berada di wilayah kabupaten tanah laut di dominasi oleh limbah yang berbahan karet yaitu berjumlah 44 %, kemudian yang berbahan besi atau logam keras sebesar 34 %, dan yang berbahan plastik serta berbahan lainnya masing-masing sebesar 12,5 % dan 10.5 %. Oleh karena itu desain dari produk yang menggunakan limbah suku cadang kendaraan ini akan menggunakan limbah yang persentasenya besar yaitu limbah suku cadang yang berbahan karet dan berbahan besi atau logam keras.
PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI KELELAHAN PADA PENGEMUDI MOBIL BERBASIS SINYAL ELECTROMYOGRAPHY (EMG) Sukma Firdaus; Marlia Adriana
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.679 KB) | DOI: 10.34128/je.v3i1.11

Abstract

Peningkatan alat trasportasi khususnya kendaraan roda empat (mobil) mengakibatkan peningkatan volume kendaraan di jalan. Hal ini berdampak pada meningkatnya kemacetan. Selain kemacetan, peningkatan volume kendaraan berdampak juga pada peningkatan kecelakan lalu lintas. Salah satu penyebab kecelakan lalu lintas adalah faktor pengendaranya, yaitu kelelahan. Penelitian ini, merancang sistem pendeteksi kelelahan pengemudi, berdasarkan sinyal biologis pengemudi yaitu sinyal biologis kondisi otot lengan. Sinyal tersebut direkam dengan menggunakan metode surface EMG. Elektroda yang ditempelkan disebelah kanan lengan dihubungkan dengan penguat instrumentasi dan digitalisasi melalui unit pemproses sinyal untuk dapat disimpan kedalam komputer. Kegiatan pengambilan data dilakukan sebanyak 8 kali dengan jarak tempuh pengemudi sebesar 80 km dari Kota Banjarmasin menuju Kota Pelaihari. Akuisisi data menggunakan frekuensi sampling sebesar 4 KHz dan diproses secara filter analog untuk High Pass Filter sebesar 2 KHz dan Low Pass Filter sebesar 500 Hz. Setelah data direkam, sinyal dilakukan proses downsampling menjadi 1 KHz. Pada proess digital, dilakukan lagi proses pemfilteran secara Low Pass Filter sebesar 500 Hz. Proses digital selanjutnya adalah melakukan analisis pada domain frekuensi menggunakan transformasi fourier dengan memakai algoritma fast fourier transform (fft). Hasil dari transformasi fourier diidentifikasi berdasarkan nilai Mean Power Frequency (MPF). Berdasarkan hasil perhitungan MPF yang telah dilakukan, diperoleh saat awal berkendara nilai rata-rata MPF nya adalah sebesar 25,2 Hz sedangkan pada akhir berkendara bernilai sebesar 33,3 Hz. Dengan hasil ini dapat tergambarkan kondisi pengemudi pada awal mengemudi dan tidak terjadi kelelahan maka nilai frekuensi yang dominan cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan setelah berkendara atau saat kelelahan.
RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK PELET APUNG UNTUK PAKAN IKAN DI DESA BLURU KABUPATEN TANAH LAUT Eko Bagus Saputro; Marlia Adriana; Anggun Angkasa Bela Persada
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol 8 No 1 (2021)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/je.v8i1.141

Abstract

Perancangan alat ini adalah hasil observasi dan studi literatur di kabupaten Tanah Laut yaitu pada limbah pabrik penggilingan padi (Dedak), jagung, dan ikan laut yang sudah rusak dari nelayan jumlahnya melipah. Hampir setiap hari limbah tersebut ada, akan tetapi masih belum banyak dimanfaatkan secara optimal oleh peternak maupun masyarakat sekitar. Khususnya sebagai pakan ternak alternatif, karena belum adanya penggunaan mesin pencetak pelet apung dari bahan dedak, jagung, dan ikan laut yang sudah rusak dari nelayan. Biasanya mesin ini hanya digunakan dalam pencetakan pelet dari bahan dedak halus dan frementasi yang telah dirancang khusus untuk membuat pakan ternak. Perancangan ini dilakukan untuk untuk memebuat alat pencetak pelet dari dedak, jagung, dan ikan laut yang sudah rusak dari nelayan beserta menghitung kapasitas produksinya. Hasil perancangan menggunakan motor diesel 24 PK/HP 2.200 rpm, pompa pendingin ¾ inci, tangki pendingin dengan panjang 1 m/180 liter, menghasilkan kapasitas 75-100 kg/jam.
ANALISIS BRIKET SEKAM BAKAR PRESS SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Kurnia Dwi Artika; Adhiela Noer Syaief; Marlia Adriana; Ika Kusuma Nugraheni; Yusuf Tri Abidin
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/je.v8i2.181

Abstract

Briket adalah jenis bahan bakar yang diolah dari energi biomassa. Penggunaan biomassa arang sekam padi dalam penelitian ini. Tujuan untuk mengetahui kualitas briket terhadap suhu, waktu penyalaan, densitas, kadar abu dan kadar air, dengan diameter 35 mm dan tinggi 20 mm, berat rata-rata 14 gram. menggunakan perekat tepung tapioka dengan campuran sebesar 12% dan 25%. Hasil briket olahan mesin press untuk setiap butirnya memiliki nilai densitas, kadar abu, kadar air secara berturut-turut adalah 0,45 g/cm3, 4,1 %, dan 50 %, dan pembakaran 1 briket bisa mencapai suhu maksimal 396 ËšC, dan suhu konstan 300 ËšC selama 22 menit, serta lamanya pembakaran secara keseluruhan adalah 50 menit.
PENGARUH PENGGUNAAN ENDOCARP SAWIT UNTUK STABILISASI TANAH LUNAK PEATLAND Misnawati; Marlia Adriana; Norminawati Dewi; Suhaimi
Jurnal Humaniora Teknologi Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Humaniora Teknologi
Publisher : P3M Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jht.v9i1.120

Abstract

During this use Endocarp mostly produced by the oil palm plantation industry. Research is done by mixing Endocarp oil palm that has been sun-dried with maximum dry conditions along with soft clay soil with a content of Endocarp 4%, 6%, and 8%. The sample used in this study is a samples undisturbed , and samples disturbed prepared in the laboratory by mixing clay and Endocarp with a variation of the mixture used is 4%, 6%, and 8% from one bag of clay weighing 2 kg. There is a mix Endocarp the following results were obtained: equal to 1.37 gram/cm3 with a water content of 24.72% (original soil). The CBR value of the mixture Endocarp this study 4%, 6%, 8% obtained the result that the CBR value is mixed Endocarp 4% has the greatest CBR value, which is equal to 7.99% (Unsocked) and 6.69% (socked). The UCT value of the soil will increase in the presence of a mixture Endocarp until mixed Endocarp added by 4% and the UCT value will decrease after the mixture Endocarp above 8% fiber content, maximum UCT value is produced in the mixture Endocarp 4% with a qu value of 0.9295 kg/cm2. The value of the soil shear resistance (su) on the test Vane Shear Test continued to improvement in the mixture Endocarp as much as 4% worth 92 kPa (25 blow condition).
PENGARUH PENGGUNAAN ENDOCARP SAWIT UNTUK STABILISASI TANAH LUNAK PEATLAND Misnawati; Marlia Adriana; Norminawati Dewi; Suhaimi
Jurnal Humaniora Teknologi Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Humaniora Teknologi
Publisher : P3M Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jht.v9i1.120

Abstract

During this use Endocarp mostly produced by the oil palm plantation industry. Research is done by mixing Endocarp oil palm that has been sun-dried with maximum dry conditions along with soft clay soil with a content of Endocarp 4%, 6%, and 8%. The sample used in this study is a samples undisturbed , and samples disturbed prepared in the laboratory by mixing clay and Endocarp with a variation of the mixture used is 4%, 6%, and 8% from one bag of clay weighing 2 kg. There is a mix Endocarp the following results were obtained: equal to 1.37 gram/cm3 with a water content of 24.72% (original soil). The CBR value of the mixture Endocarp this study 4%, 6%, 8% obtained the result that the CBR value is mixed Endocarp 4% has the greatest CBR value, which is equal to 7.99% (Unsocked) and 6.69% (socked). The UCT value of the soil will increase in the presence of a mixture Endocarp until mixed Endocarp added by 4% and the UCT value will decrease after the mixture Endocarp above 8% fiber content, maximum UCT value is produced in the mixture Endocarp 4% with a qu value of 0.9295 kg/cm2. The value of the soil shear resistance (su) on the test Vane Shear Test continued to improvement in the mixture Endocarp as much as 4% worth 92 kPa (25 blow condition).
PENGARUH PENGGUNAAN ENDOCARP SAWIT UNTUK STABILISASI TANAH LUNAK PEATLAND Misnawati; Marlia Adriana; Norminawati Dewi; Suhaimi
Jurnal Humaniora Teknologi Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Humaniora Teknologi
Publisher : P3M Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jht.v9i1.120

Abstract

During this use Endocarp mostly produced by the oil palm plantation industry. Research is done by mixing Endocarp oil palm that has been sun-dried with maximum dry conditions along with soft clay soil with a content of Endocarp 4%, 6%, and 8%. The sample used in this study is a samples undisturbed , and samples disturbed prepared in the laboratory by mixing clay and Endocarp with a variation of the mixture used is 4%, 6%, and 8% from one bag of clay weighing 2 kg. There is a mix Endocarp the following results were obtained: equal to 1.37 gram/cm3 with a water content of 24.72% (original soil). The CBR value of the mixture Endocarp this study 4%, 6%, 8% obtained the result that the CBR value is mixed Endocarp 4% has the greatest CBR value, which is equal to 7.99% (Unsocked) and 6.69% (socked). The UCT value of the soil will increase in the presence of a mixture Endocarp until mixed Endocarp added by 4% and the UCT value will decrease after the mixture Endocarp above 8% fiber content, maximum UCT value is produced in the mixture Endocarp 4% with a qu value of 0.9295 kg/cm2. The value of the soil shear resistance (su) on the test Vane Shear Test continued to improvement in the mixture Endocarp as much as 4% worth 92 kPa (25 blow condition).
Pendampingan Teknis Pemeriksaan Fisik Kuantitas Item Pekerjaan pada Pembangunan Gedung Dewi, Norminawati; Marlia Adriana; Ines Saraswati Machfiroh; Tekad
Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas) Vol. 4 No. 01 (2025): Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas)
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/jumas.v4i01.158

Abstract

Physical inspections of construction are the result of follow-up activities from document analysis conducted by the relevant parties, where weaknesses in the reporting of audit results or physical inspections of construction are identified. The physical inspection of construction also seeks significant issues due to differences in interpretation regarding the calculation of work volume during the tender process and the evaluation of work progress. Community Service Activities (PKM) are one of the Tri Dharma of Higher Education, alongside education, teaching, and research. Through this activity, it is hoped that the target community can obtain useful information and then apply and further develop the information provided by the speakers. The implementation method is carried out in two ways: desk audits and direct field inspections. Preliminary surveys/desk audits are conducted on the packages being examined, in accordance with the Work Order, aimed at detecting potential early deviations in the implementation of the packages to be examined. The results of the community service indicate the need for learning development activities through collaborative or community service initiatives aimed at providing assistance in line with the area of expertise. The results of this service also provide recommendations and analyses from experts that are useful for maintaining orderly public financial administration in its usage, thereby allowing for the anticipation of irresponsible parties. The assistance in community service activities also imparts specific knowledge to students regarding the direct application of scientific knowledge. The objective of the construction inspection is to ensure the orderly execution and results of construction work, covering physical aspects including volume and quantity of construction, planning, procurement, management of implementation, and contract control in building construction projects. Therefore, the implementation of PKM provides a supportive solution in the physical inspection of items related to building construction.