Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

EFEKTIFITAS CLASSDOJO UNTUK MENDUKUNG KETERAMPILAN 4C DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SECARA VIRTUAL Sri Winarni; Ade Kumalasari; Marlina Marlina; Rohati Rohati; Hikmawati Hikmawati
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.642 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i1.4411

Abstract

ClassDojo merupakan salah satu bentuk kelas virtual yang dapat digunakan untuk mengontrol setiap perilaku siswa yang muncul saat berlangsungnya pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas penggunaan ClassDojo dalam mendukung keterampilan 4C siswa, yaitu, communication, collaboration, critical thinking, dan creative thinking. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain posttest only control group design. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas 8 MTs Laboratorium Kota Jambi. Sampel pada penelitian ini adalah dua kelas yang dipilih secara cluster random sampling. Data keterampilan berpikir kritis dan kreatif diperoleh melalui pengerjaan soal tes, sedangkan keterampilan bekerjasama dan berkomunikasi diperoleh melalui pengisian angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial. Analisis data deskriptif mencakup keterlaksanaan pembelajaran dan pencapaian indikator. Analisis data inferensial terdiri atas uji prasyarat meliputi uji normalitas multivariate dan uji homogenitas matriks kovarian; uji hipotesis penelitian menggunakan uji multivariat; dan uji lanjut menggunakan uji bonferroni.Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi virtual class menggunakan ClassDojo dapat mendukung 4C skills pada pembelajaran matematika. Jika dilihat secara kebermaknaannya, implementasi virtual class menggunakan ClassDojo secara bermakna dapat mendukung keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi namun tidak pada keterampilan bekerjasama pada pembelajaran matematika.
EFEKTIVITAS VIDEO PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENDUKUNG KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI DAN DIGITAL SISWA Sri Winarni; Ade Kumalasari; Marlina Marlina; Rohati Rohati
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.199 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i2.3345

Abstract

Penggunaan media pembelajaran di era digital sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, hal ini dikarenakan penggunaan media ini dapat menumbuhkan pembelajaran yang lebih efektif. Ada banyak pilihan media pembelajaran yang dapat digunakan, salah satunya adalah media berupa video pembelajaran. Selain dapat memudahkan siswa memahami konsep dari materi yang dipelajari, video pembelajaran  juga bisa mendukung kemampuan literasi numerasi dan digital siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Penelitian dilakukan guna melihat efektivitas penggunaan video pembelajaran terhadap kemampuan literasi numerasi dan digital siswa. Desain eksperimen yang digunakan adalah post test only control group design dan teknik analisis data penelitian menggunakan uji manova. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar tes kemampuan literasi numerasi siswa, dan angket literasi digital siswa. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Muaro Jambi. Berdasarkan pengolahan data menggunakan uji multivariate diperoleh bahwa H0 ditolak. Berdasarkan uji lanjut menggunakan uji T2 Hotelling diperoleh bahwa H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi numerasi dan literasi digital siswa pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Hal ini berarti penggunaan video pembelajaran pada pembelajaran di kelas efektif ditinjau dari kemampuan literasi numerasi dan kemampuan literasi digital siswa.
ANALISIS PENGARUH DISPOSISI MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH Sri Winarni; Rohati Rohati; Ade Kumalasari; Marlina Marlina
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.657 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i3.3511

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh disposisi matematika pada kemampuan komunikasi matematika dan pemecahan masalah siswa. Penelitian ini merupakan penelitian mix method dengan pendekatan komparatif dan deskriptif. Data disposisi matematika didapatkan dari pengisian angket oleh seluruh siswa kelas VIII SMP N 7 Muara Jambi sedangkan data kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah menggunakan tes. Dari pengolahan angket disposisi matematika siswa di kategorikan menjadi dua level yaitu level 2 dan level 3. Setelah data dianalisis menggunakan uji multivariat yaitu uji Pillai’s Trace, Wilks’ Lambda, Hoteling’s Trace, dan Roy’ Largest Root diperoleh hasil berturut-turut adalah 0,429; 0,429; 0,430; 0,149. Nilai-nilai tersebut > 0,05, sehingga H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pada rata-rata skor kemampuan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah siswa pada tiap kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa disposisi matematika pada level 2 dan 3 tidak mempengaruhi kemampuan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah. Sehingga untuk meningkatkan kemampuan tersebut, guru harus memperhatikan faktor lain yaitu pengetahuan awal, gender, kemampuan membaca, menulis, diskusi, tugas dan strategi yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar.
PEMANFAATAN BONEKA ORIGAMI SEBAGAI MEDIA BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK DI TAMAN PENDIDIKAN QUR’AN Sri Winarni; Ade Kumalasari; Marlina Marlina; Rohati Rohati; Neneng Lestari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.568 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i6.5857

Abstract

Abstrak: Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak dalam membuat boneka origami. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah survey dan observasi, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi yang yang merupakan adopsi dari langkah pada penelitian tindakan kelas. Kegiatan yang dilakukan ini berupa pelatihan kepada anak yang belajar di dua Taman Pendidikan Qur’an (TPQ), yaitu TPQ Nurul Ittihad dan TPQ Rumah Surga. Total peserta dari kedua TPQ yang mengikuti pelatihan berjumlah 38 anak. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan pengamatan, dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan dua kali kegiatan diperoleh data peningkatan keterampilan motorik halus pada kriteria “berkembang sangat baik”. Pada siklus I keterampilan motoric anak dalam membentuk boneka origami level mudah sebesar 31,47% dan siklus II sebesar 68,42 %. Sedangkan pada kegiatan membentuk bonekas origami level sedang terjadi peningkatan persertase keterampilan, yiatu 60, 53 % pada siklus I dan 78, 95 % pada siklus II. Secara kualitatif, Hasil yang didapatkan anak usia 4 -7 tahun bisa membentuk boneka origami level mudah dan mengalami kesulitan apabila membentuk boneka origami level sedang.Abstract: The objective of this program is to improve children develop their fine motor skills through the process of building origami dolls. This exercise incorporates survey and observation, planning, implementation, and assessment, all of which are steps in classroom action research. This program is designed to provide instruction for children enrolled in two Qur'an Education Parks (TPQ), TPQ Nurul Ittihad, and TPQ Rumah Surga. The training drew a total of 38 children from the two TPQs. The data collection methods used were observation, documentation, and interviews. Data on improved fine motor skills were obtained on the "very well developed" criteria based on the two activities. In the first cycle, the children's motor skills in forming easy-level origami dolls were 31.47%, and the second cycle was 68.42%. Meanwhile, in forming origami dolls, there was an increase in skill percentage, namely 60, 53% in the first cycle and 78, 95% in the second cycle. Qualitatively, the results obtained by children aged 4 -7 years can form easy-level origami dolls and have difficulty when forming medium-level origami dolls.
Student Team Achievement Division Learning Model and Student Process Skills Kamid Kamid; Sri Winarni; Rohati Rohati; Wahyu Adi Pratama; Elza Triani
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Vol 6 No 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jisd.v6i1.42456

Abstract

There are still many students who have difficulty learning mathematics. It is because students feel that learning mathematics is complicated. This problem has an impact on low student learning outcomes. One way to make it easier for students to learn is to use an appropriate learning model. This study aims to compare and correlate student response variables in the student team achievement division learning model of block and cube material and student process skills. This type of research is quantitative experimental research by comparing four classes using process skills variables and student responses to student team learning outcomes. The sampling technique used was purposive sampling with a sample size of 144 students from a population of two public elementary schools and two Islamic elementary schools. The technique used to collect data is a questionnaire. The instrument used to collect data is a questionnaire. The data analysis used was quantitative with the help of SPSS 25 statistics to find descriptive statistics, test assumptions, and test hypotheses. Based on the t-test, it is known that there are significant differences in students' process skills in each school and student responses to the Student team achievement division learning model on the volume of blocks and cubes in each school. Based on the correlation test, there is a relationship between students' process skills on student responses with the student learning model of team achievement division on the material of volume of blocks and cubes between schools.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Aljabar Berbasis Problem Based Learning untuk Mendukung Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Sri Winarni; Marlina Marlina
Edumatika : Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 1 (2020): Mei 2020 Edumatika : Jurnal Riset Pendidikan Matematika
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.189 KB) | DOI: 10.32939/ejrpm.v3i1.525

Abstract

The purpose of this research is to develop learning tools based for Algebra on Problem Based Learning (PBL) to support the mathematics communication ability of Junior High School students. Learning tools developed in this development research is students’ worksheets. The research method used is 4D model, which consists of 4 stages, namely define, design, develop, and disseminate. The results of worksheets’ validation by experts were 4,05 for the layout design and 4,19 for the content (both were categorized as valid). In addition, the students respons that the students’ worksheets were practical (with average of 3,94) and the teacher responses that these were very practical (with average of 4,23). Thus, based on the expert validation as well as the students and teacher of mathematics responses, the learning tools developed have already met the criteria of valid and practical and ready for the field testing to see its effectiveness on students’ mathematics communication ability.
The Relationship of Student Process Skills to Student Responses with the Student Team Achievement Division (STAD) Learning Model in Elementary Schools and Madrasah Ibtidaiyah Kamid Kamid; Sri Winarni; Rohati Rohati; Wahyu Adi Pratama
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 4 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v14i4.1534

Abstract

Abstract Effective learning can be increased by forming several groups that have diversity in abilities, gender, and ethnicity. So this research was conducted with the aim of knowing the relationship between students' process skills on student responses to the Student Team Achievement Division (STAD). learning model for the volume of blocks and cubes. This research is a survey research, this study uses quantitative data analysis with the help of SPSS statistics 25, to find descriptive statistics, test assumptions and test hypotheses. The results obtained from this study were conducted in 4 schools, namely 2 SD and 2 MI with 36 students in each class. So the total number of students is 144 students. Based on the T test, the results showed that there were significant differences in students' process skills in students' responses to the Student Team Achievement Division (STAD). learning model for the volume of blocks and cubes between schools. Based on the correlation test, it was concluded that there was a relationship between students' process skills on student responses with the Student Team Achievement Division (STAD). learning model for the inter-school volume of blocks and cubes. the writer gives suggestions, namely the implementation of the Student Team Achievement Division (STAD) cooperative learning model as an effort to improve Student Process Skills. Abstrak Pembelajaran yang efektif dapat ditingkatkan dengan membentuk beberapa kelompok yang mempunyai keragaman dalam kemampuan, jenis kelamin, hingga sukunya. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara keterampilan proses siswa pada respon siswa dengan model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) materi volume balok dan kubus. Penelitian ini merupakan penelitian survey, penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif dengan bantuan SPSS statistic 25, untuk mencari statistik deskriptif, Uji asumsi dn Uji Hipotesis. Hasil yang diperoleh dari Penelitian ini dilakukan pada 4 sekolah yaitu 2 SD dan 2 MI dengan masing-masing kelas berjumlah 36 siswa. Sehingga total siswa keseluruhan yaitu 144 siswa. Berdasarkan uji T didapat hasil terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan proses siswa pada respon siswa dengan model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)  materi volume balok dan kubus antar Sekolah. Berdasarkan uji korelasi disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara keterampilan proses siswa pada respon siswa dengan model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD). materi volume balok dan kubus antar sekolah. maka penulis memberikan saran yaitu pada pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) sebagai upaya untuk meningkatkan Keterampilan Proses Siswa. 
Analisis Pemecahan Masalah Siswa Artisan Ditinjau Dari Pengetahuan Prosedural Ade Kumalasari; Sri Winarni; Rohati Rohati; Marlina Marlina; Jumardi Eko Saputra
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 3 (2022): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i3.1714

Abstract

Pemecahan masalah merupakan tujuan utama proses pendidikan. Kemampuan ini memiliki hubungan dengan pengetahuan prosedural. Kedua hal tersebut pada dasarnya memiliki keterkaitan dengan karakteristik pada siswa. Salah satu kareakteristik yang menarik untuk dikaji adalah siswa artisan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pemecahan masalah siswa artisan dalam menyelesaikan masalah keliling dan luas segitiga berdasarkan pengetahuan prosedural. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang siswa dengan kepribadian artisan di SMP Negeri 1 Kuala Tungkal, Jambi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes pemecahan masalah, pedoman wawancara, dan lembar tes MBTI. Tes kepribadian Myers-Bringgs Type Indicator (MBTI) digunakan untuk memilih subjek. Lembar tes pemecahan masalah digunakan untuk mengungkap kemampuan pemecahan masalah siswa. pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal pada lembar tes pemecahan masalah. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kepribadian artisan mampu menyelesaikan soal pemecahan masalah keliling dan luas segitiga ditinjau dari kemapuan proseduralnya. Hal ini ditunjukkan dari terpenuhinya keempat indikator pemecahan masalah dan indikator pengetahuan prosedural oleh kedua subjek.
Analisis Kemampuan Number Sense Siswa Autism Spectrum Disorder (ASD) di SLB Sri Soedewi Mascjun Sofwan Kota Jambi Marlina Marlina; Sri Winarni; Rohati Rohati; Ade Kumalasari; Nova Kristina Barutu
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 3 (2022): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i3.1753

Abstract

Kemampuan Number sense berperan penting dalam pemecahan masalah matematika. Siswa yang memiliki kemampuan number sense yang baik mampu lebih mudah dan fleksibel dalam pemecahan masalah matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan number sense siswa Autism Spectrum Disorder (ASD) di kelas V SLB Sri Soedewi Masjchun Sofwan Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek Penelitian berjumlah 2 orang siswa Autism Spectrum Disorder (ASD) dengan teknik pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan number sense siswa ASD kelas V di SLB Sri Soedewi Masjchun Sofwan Kota Jambi. Pada subjek pertama (SA1), (1) menilai besar bilangan, SA1 dapat menentukan besaran bilangan dan mengurutkan bilangan dari yang terkecil hingga terbesar sehingga SA1 telah mampu menilai besar bilangan, (2) komputasi mental, SA1 belum menggunakan algoritma dalam berhitung sehingga SA1 belum dapat melakukan komputasi mental, (3) kebermaknaan simbol pada bilangan dan kuantitas, SA1 mampu memahami sifat operasi penjumlahan pada soal sehingga SA1 telah memenuhi indikator kebermaknaan simbol pada bilangan dan kuantitas,`dan (4) estimasi, SA1 belum mampu mengestimasi waktu sehingga SA1 belum memenuhi indikator estimasi. Sedangkan pada subjek kedua (SA2) tidak memenuhi keempat indikator tersebut.
Analysis Mathematical Problem Solving Ability of Assimilator Student: Kolb Learning Style Ade Kumalasari; Sri Winarni; Rohati Rohati; Marlina Marlina; Mersya Gusti Aulia
Hipotenusa : Journal of Mathematical Society Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Tadris Matematika IAIN Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/hipotenusa.v4i2.7715

Abstract

Student learning styles affect the problem-solving abilities. Therefore, further studies on student learning styles are needed regarding problem solving abilities. This research aims to analyze students' problem-solving ability with assimilator learning styles. This research is qualitative research using descriptive method. The subjects of this study were two students of class XI MIPA 1 SMA Adhyaksa 1 Jambi City. The students in question are students with assimilator learning styles. The instruments used were Kolb's learning style questionnaire, mathematical problem-solving ability tests, and interview guidelines. Based on the results of tests and interviews on the subject, it was found that, in general, not all indicators of problem-solving abilities can be met by students with assimilator learning styles. However, they are good at formulating, planning, and implementing problem solving. However, not by checking again. In formulating the problem, students do not write it on the answer sheet but can explain it well during the interview. The tendency of students to solve problems theoretically causes students to have difficulty when they do not know the formula to solve the problem.