Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Antioxidant Activity and Cytotoxicity Against WiDR Cell and Vero Cell of The Karamunting (Rhonomyrtus tomentosa L.) Leaves Ethanol Extract Marwati Marwati; Andi Anggriani; Asril Burhan; Akbar Awaluddin; Syamsu Nur; Rizky Dharmayanti; Ega Lilingan; Melkisedek D. Tiboyong
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 8, No 3 (2021)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v8i3.26769

Abstract

Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa L.), a plant used as a traditional medicine, is widely distributed throughout Indonesia. Karamuting has the potential as an antioxidant and anticancer agents because of its phenolic and flavonoid components. This study aimed to determine total phenolic level, antioxidant activity and cytotoxic of karamunting leaves extract. The simplisia of karamunting leaves were extracted by maceration method using 96% ethanol, tested for its antioxidant activity using DPPH and its citotoxic by MTT method (3- (4,5-dimethyltiazol-2-il) -2,5-diphenyl tetrazolium bromide) on WiDr cells and Vero cells. The results of this study showed that the yield of karamunting extract were 15.635% with a total phenolic level of 0.76%, antioxidant activity (IC50 values) of 15,330 μg / mL and cytotoxicity (IC50 values) of 205.7069 μg / mL for WiDr cells and 44.87703 μg / mL for Vero cells. Ethanol extract of karamunting leaves possessed a very strong antioxidant activity while it showed a weak cytotoxic effect on WiDr cells and toxic effect on Vero cells.Keywords: Antioxidant, Anticancer, Karamunting
PKM Pada Kelompok Masyarakat Desa Galesong Baru Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar Tentang Pemanfaatan Obat Tradisional Sitti Rahimah; Sukriani Kursia; Maria Ulfa; Ismail Ismail; Tuti Handayani; Muh. Azwar; Marwati Marwati
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 2, No 2 (2021): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1770.072 KB) | DOI: 10.32382/jpk.v2i2.2380

Abstract

 One area in Takalar district that still uses traditional medicine as an alternative treatment is Galesong Baru village. The use of traditional medicine in this area is based on traditonally principles, or ancestral recipes, customs, beliefs, or local customs. This service activity aims to provide knowledge and skills to the Galesong Baru community about the use of traditional medicine. The Activities are carried out online and offline using lecture methods, discussions, video screenings of traditional medicinal processing and distribution of books on traditional medicinal plants. The counseling materials provided included the definition of traditional medicine, general instructions for the use of traditional medicine and the provision of examples of traditional medicinal ingredients such as Zingiber cassumunar, Kaempferia galanga L, Zingiber officinale Rosc, Zingiber officinale varietas rubrum, Andrographis paniculata and Piper betle. The results of community service activities have provided increased knowledge and skills from the community on how to utilisation of traditional plants.Keywords : Traditional medicine, Dedicated to Community, Galesong BaruSalah satu wilayah di kabupaten Takalar yang masih memanfaatkan obat tradisional sebagai alternative pengobatan adalah desa Galesong Baru. Penggunaan obat tradisional di wilayah ini berdasarkan prinsip turun temurun, atau resep nenek moyang , adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat Galesong Baru tentang penggunaan obat tradisional. Kegiatan dilakukan secara daring maupun luring dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, pemutaran video pengolahan obat tradisional serta pembagian buku tanaman obat tradisional. Materi penyuluhan yang diberikan meliputi pengertian obat tradisional, petunjuk umum penggunaan obat tradisional dan pemberian contoh ramuan obat tradisional seperti bangle, kencur, jahe merah, jahe, sambiloto dan sirih. Hasil Kegiatan pengabdian telah memberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari masyarakat tentang cara pemamfaatan tanaman tradisional.Kata Kunci : Pengobatan tradisional, Pengabdian kepada masyarakat
Profil Metabolit Akar Temelekar (Coptosapelta tomentosa Valeton ex K.Heyne) Dengan Metode Kemometrik Asril Burhan; Megawati Megawati; Alfrita Melvan Tumiwa; Reny Syahruni; Marwati Marwati
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32814/jpms.v5i1.115

Abstract

Akar Temelekar (Coptosapelta tementosa Valeton ex. K. Heyne) diketahui mengandung senyawa steroid, flavonoid dan fenolik. Entitas dan kandungan senyawa bioaktif tumbuhan bervariasi bergantung pada jenis tanah dan iklim lokasi tempat tumbuhnya, yang dapat menyebabkan inkonsistensi dalam hal kualitas dan khasiatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil metabolit ekstrak etanol akar temelekar yang diperoleh dari beberapa tempat tumbuh dengan menggunakan metode FTIR dan kemometrik. Sampel akar temelekar diperoleh dari 4 tempat berbeda di Pulau Kalimantan (Kuaro, Babulu, Lintang Jaya, Tanjung Batu). Akar temelekar diekstraksi menggunakan metode refluks dengan etanol 95% sebagai pelarut. Data hasil spektrum FTIR, diolah menggunakan program analisis kemometrik dengan data analisis statistik menggunakan program the unscramble 10 dan minitab versi 19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil metabolit komponen senyawa akar temelekar dari beberapa tempat tumbuh memiliki perbedaan yang signifikan. Kesamaan variabel daerah Kuaro dan Babulu (kelompok 1) memiliki kemiripan 85,09%. Variabel daerah Lintang Jaya dengan variabel daerah kelompok 1 memiliki kemiripan 79,66% (kelompok 2). Variabel daerah Tanjung Batu dengan daerah kelompok 2 memiliki kemiripan 33,94% (kelompok 3). Dapat disimpulkan bahwa tempat tumbuh memberikan pengaruh dalam produksi senyawa metabolit dari akar temelekar.
Penetapan Kadar Fenolik Dan Flavonoid Total Ekstrak Daun Mangkokan (Polyscias scutellaria) Syamsu Nur; Suwahyuni Mus; Marwati Marwati; Nursamsiar Nursamsiar; Fitriyanti Jumaetri Sami; Alfat Fadri
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32814/jpms.v5i1.116

Abstract

Daun segar tanaman mangkokan memiliki beberapa khasiat dan mengandung beberapa bahan kimia yang memiliki bioaktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia dan kadar fenolik serta flavonoid total dari ekstrak etanol daun mangkokan (Polyscias scutellaria). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Identifikasi fenolik dilakukan dengan pereaksi FeCl3. Warna hijau kehitaman yang terbentuk menandakan adanya senyawa fenol. Identifikasi flavonoid dilakukan dengan pereaksi antara serbuk magnesium dan HCl pekat, warna jingga yang terbentuk menandakan adanya flavonoid. Penetapan kadar fenolik dan flavonoid dari ekstrak daun mangkokan dilakukan secara kolorimetri menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan kadar fenolik total ekstrak etanol daun mangkokan adalah 14,67 mgEAG/g dan kadar flavonoid total sebesar 1,83 mgEQ/g.
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BIJI CORCHORUS CAPSULARIS TERHADAP KADAR AST DAN ALT TIKUS YANG DIINDUKSI DIAZINON Mirnawati Salampe; Marwati Marwati; Rahmad Aksa
Media Farmasi XXX Vol 17, No 1 (2021): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v17i1.1863

Abstract

Diazinon is a class of organophosphate pesticides which reportedly causes toxicity in the liver through an oxidative process. Meanwhile, jute (Corchorus capsularis) have been shown to prevent oxidative damage due to its antioxidant activity. Therefore, this research aims to determine the effect of jute seed ethanol extract (Corchorus capsularis) on AST and ALT levels in diazinon-induced rats. The sample was obtained by extracting the seeds using the reflux method with 70% ethanol as a solvent. Furthermore, a total of 16 test animals divided into 4 groups were used. The first group was normal control, the second was negative control induced with diazinon, the third was given 10 mg/kg BW jute seed ethanol extract (Corchorus capsularis) while the fourth group was given 50 mg/kg thirty minutes before diazinon induction. The dose of diazinon administered to rats was 75 mg/kg BW. Statistical results showed that there were significant differences (p <0.05) in the AST and ALT levels of rats in groups three and four compared to normal controls. However, there was no significant difference in all groups induced by diazinon. Based on the results, the adminstrationof 10 and 50 mg/kg jute seed ethanol extract  in diazinon-induced rate is unable to return the liver damage biomarkers (AST and ALT) to normal levels.Keywords : Jute, diazinon, organophosphate, rat, AST, ALTDiazinon merupakan salah satu golongan pestisida organoposfat yang dilaporkan menyebabkan toksisitas di hati melalui proses oksidatif. Salah satu tanaman yang diduga mempunyai kemampuan untuk mencegah kerusakan oksidatif terkait aktivitas antioksidan yang dimilikinya yaitu jute(Corchorus capsularis). Tujuan penelitian adalah untuk menentukan efek pemberian ekstrak etanol biji jute (Corchorus capsularis) terhadap kadar AST dan ALT pada tikus yang diinduksi diazinon. Ekstrak etanol biji jute (Corchorus capsularis) diperoleh melalui ekstraksi biji menggunakan metode refluks dengan pelarut etanol 70%. Hewan uji yang digunakan sebanyak 16 ekor dibagi ke dalam 4 kelompok. Kelompok pertama merupakan kontrol normal, kelompok kedua merupakan kontrol negatif yang diinduksi diazinon, kelompok tiga diberikan ekstrak etanol biji jute (Corchorus capsularis) 10 mg/kgBB dan kelompok empat diberikan ekstrak etanol biji jute (Corchorus capsularis) 50 mg/kgBB tiga puluh menit sebelum induksi diazinon. Dosis diazinon yang diberikan pada tikus yaitu 75 mg/kgBB. Hasil statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada kadar AST dan ALT tikus kelompok tiga dan empat dibandingkan kontrol normal dan tidak terdapat perbedaan signifikan pada semua kelompok tikus yang diinduksi diazinon. Kesimpulan penelitian, pemberian ekstrak etanol biji jute (Corchorus capsularis) 10 mg/kgBB dan 50 mg/kgBB pada tikus yang diinduksi diazinon belum mampu mengembalikan biomarker kerusakan hati (AST dan ALT) ke level normal. Kata kunci: Jute, diazinon, organoposfat, tikus, AST, ALT
Pengaruh Jenis Cairan Penyari terhadap Aktivitas Antioksidan Daun Kembang Bulan (Tithonia diversifolia (Hemsi.) A.Grey) dengan Metode ABTS Nursamsiar Nursamsiar; Khairuddin Khairuddin; Jumarni Jumarni; Marwati Marwati; Nurkhairi Nurkhairi
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 18 No. 02 Desember 2021
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.10615

Abstract

Radikal bebas berkontribusi pada beberapa gangguan pada manusia termasuk ateroklerosis, radang sendi, iskemia, gastritis, kanker dan inflamasi. Kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsi.) A.Grey) merupakan spesies tumbuhan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati pengaruh jenis cairan penyari terhadap bioaktivitas kembang bulan sebagai antioksidan dalam meredam radikal 2,2'-azino-bis-3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid (ABTS). Sampel dimaserasi menggunakan tiga cairan penyari yaitu etanol 70%, etil asetat, dan n-heksan. Sedangkan potensinya sebagai antioksidan diuji dengan metode ABTS. Hasil penelitian menunjukan aktivitas antioksidan ekstrak etanol 70%, etil asetat dan n-heksan berturut-turut memberikan nilai IC50sebesar 56,71 µg/ml (kuat), 106,47 µg/ml (sedang) dan 191,57 µg/ml (lemah) dan vitamin C sebagai pembanding 10,46 µg/ml (sangat kuat). Semakin polar cairan penyari semakin kuat aktivitas antioksidan daun kembang bulan dalam meredam radikal ABTS.
PENYULUHAN OBAT TRADISIONAL DI DESA PA’RASANGAN BERU KABUPATEN TAKALAR SULAWESI SELATAN Asril Burhan; Reny Syahruni; Abd. Halim Umar; Marwati; Khaeruddin; Muh. Azwar AR; Agung Giri Samudra
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 1: Januari 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.626 KB)

Abstract

Banyaknya penggunaan obat tradisional di Indonesia berhubungan pula dengan banyaknya jenis tumbuhan di negeri ini, pemahaman tentang obat tradisional masih sangat kurang sehingga perlu dilakukan penyuluhan tentang obat tradisional. Tujuan pelaksanaan pengabdiaan ini untuk memberikan pemahaman pengunaan obat tradisional. Kegiatan ini dilaksanakan di desa Pa’rasangan beru, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Kegiatan ini di ikuti oleh 42 orang, hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan tentang pengolahan, jenis dan penggunaan obat tradisional.
EDUKASI PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL DALAM PENANGANAN PENYAKIT DIABETES MELITUS Asril Asril Burhan; Muh. Azwar AR; Marwati; Yuri Pratiwi Utami; Burhanuddin Taebe; Khairuddin Khairuddin; Hamdayani L. A; Fadillah Maryam; Reny Syahruni; Abd. Halim Umar; Imrawati Imrawati; Wahyuddin; Wahyu Hendrarti
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 4: April 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.031 KB)

Abstract

Penggunaan ramuan obat tradisional sangat penting untuk dipahami pengelolaannya secara rasional. Pengabdian ini bertujuan untuk menambah pemahaman terkait penggunaan obat tradisional dalam pengobatan penyakit diabetes melitus khususnya di daerah Baraya, Kota Makassar. Dalam pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan cara ceramah secara langsung, diskusi, dan pemutaran video dalam pembuatan teh herbal dari daun sambung nyawa. Dalam pengabdian ini, dipaparkan beberapa tanaman beserta kandungan kimia obat yang berpotensi farmakologis, pemanfaatan tanaman obat, serta bukti ilmiah yang telah diteliti. Antusias masyarakat juga sangat tinggi dalam berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait penggunaan tanaman di masyarakat. Dalam pemutaran video pembuatan teh herbal juga memberikan penjelasan tentang cara pembuatan simplisia hingga menjadi produk herbal yang siap saji. Hasil dari pengabdian ini diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan ramuan dari tanaman obat keluarga dalam upaya pencegahan dan pengobatan penyakit diabetes melitus.
Formulasi Sediaan Sabun Cuci Tangan Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera L.) dan Efektivitasnya Sebagai Antiseptik Amriani Sapra; Nur Khairi; Margaretha Margaretha; Andi Nur Aisyah; Maulita Indrisari; Fitriyanti Jumaetri; Noer Fauziah; Marwati Marwati
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 6 No 2 (2021): JPMS Volume 6 Issue 2
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32814/jpms.v6i2.133

Abstract

Aim: The present research to formulate ethanol extract of Moringa oleifera leaf as a stable hand wash with required characteristics and evaluate it is effectivity against Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Method: Moringa oleifera was extracted using 96% of ethanol. The obtained extract was formulated into hand wash in concentration 2.5; 5; and 7.5% w/v using surfactant sodium dodecyl sulfate and cocamide DEA. Obtained hand wash then evaluated the physical characteristics including organoleptic, pH, viscosity, relative mass, and foaming level. Hand wash effectivity evaluated against Escherichia coli and Staphylococcus aureus using diffusion method. Result: Hand wash of Moringa oleifera leaf extract fulfill the physical characteristics requirement and showing strong activity against E. coli. and S. aureus with average inhibition zone 13.1 mm; 13.8 mm; 14.5 mm; 12.9 mm; 15.16 mm; and 15.46 mm respectively for 2.5; 5; and 7.5% each. Conclusion: Overall, the experimental results revealed strong inhibition activity of M. oleifera hand wash to E. coli and S. aureus, but increasing the concentration of the extract has no significant different to inhibition activity.
PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN KARAMUNTING (Rhodomyrtus Tomentosa (Aiton) Hassk) DENGAN METODE DPPH Marwati Marwati; Syamsu Nur; Nur Khairi; Nursamsiar Nursamsiar
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v5i2.9053

Abstract

Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk) merupakan tanaman yang telah banyak dimanfaatkan masyarakat dalam pengobatan berbagai penyakit. Daun karamunting diketahui memiliki kandungan senyawa kimia fenolik, flavonoid, tanin, saponin dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi terhadap aktivitas antioksidan daun karamunting dalam meredam radikal DPPH. Daun karamunting diektraksi dengan metode dingin (maserasi dan sonikasi) dan metode panas (refluks) menggunakan pelarut etanol 70% dan pengujian aktivitas antioksidan dengan spektrofotometri Uv-Vis pada panjang gelombang 515 nm. Hasil ekstraksi diperoleh rendemen metode maserasi, sonikasi dan refluks berturut-turut 15,6%; 3,4% dan 6,4%. Pengujian aktivitas antioksidan diperoleh nilai IC50 sebesar 15,33 µg/mL;6,1815 µg/mL dan 6,9720 µg/mL. Metode ekstraksi mempengaruhi aktivitas antioksidan dari daun karamunting dalam meredam radikal bebas DPPH.