Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Sumber Daya Alternatif Antimikroba Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Sebagai Dental Caries (Sebuah Review) Nurul Afriani Arif; Eka Sukmawaty; Mashuri Masri
Prosiding Seminar Biologi Vol 3 No 1 (2017): Prosiding Seminar Nasional Biology for Life
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v3i1.4803

Abstract

Sumber daya alam membuktikan bahwa banyaknya yang dapat menjadi sumber daya alternatif yang dapat dijadikan anti mikroba terlebih terhadap Streptococcus mutans yang dapat menyebabkan dental caries. Jatropa curcas memiliki zona daya hambat jika dibandingkan dengan erytromysine. Achatinal fulica memiliki glycoprotein yang dapat menjadi penghambat pertumbuhan pada bakteri S.mutans. Morinda citrifolia dengan zona daya hambat 13,71. Apium graveolens dan Hippobroma langifora memiliki zona daya hambat terhadap bakteri S. mutans
Inkubator Alami Dari Kulit Kakao (Theobroma cacao L.) Irwan Irwan; Nurhidayani Nurhidayani; Maghfirah M; Nurlailah Mappanganro; Mashuri Masri
Prosiding Seminar Biologi Vol 3 No 1 (2017): Prosiding Seminar Nasional Biology for Life
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v3i1.4819

Abstract

Kulit buah kakao merupakan limbah yang paling besar yang dikeluarkan sekitar 75% dari buah kakao segar. Kulit buah kakao mengandung protein kasar sebesar 19,27 % dan energy bruto sebesar 4709 kkal/kg. Produksi satu ton biji kakao kering setara dengan 10ton kulit buah kakao segar. Menurut Pulungan et al. (1989), berat kulit biji kakao adalah 10% dari berat biji kakao, sedangkan berat biji kakao itu sendiri adalah 24 % dari berat buah kakao. Kulit kakao hanya biasa dimanfaatkan oleh petani sebagai pupuk kompos dengan cara fermentasi, dalam fermentasi ini petani menutup rapat boks yang berisi campuran bahan organik lainnya, sehingga dalam beberapa hari boks berisi pupuk kompos menjadi panas dan menghasilkan jamur. Dalam hal ini petani juga biasa memanfaatkan kulit buah kakao sebagai pengganti dari karbit untuk mempercepat pematangan buah pisang, semangka dan buah yang lainnya, dengan memanfaatkan panas yang dihasilkan oleh kulit buah kakao.
A Healthy Indonesian Traditional Food Against Methicillin Resistant Staphylococcus aureus Bacteria (MRSA) Mashuri Masri; Hafsan Hafsan; Ibrahim Ibrahim; Delima Engga Maretha; Siska Tridesianti
Journal Of Biology Education Vol 4, No 2 (2021): Journal Of Biology Education
Publisher : Tadris Biologi IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jobe.v4i2.12041

Abstract

Penjang Pangi merupakan makanan tradisional yang terdiri atas bawang putih (Allium sativum), sereh (Cymbopogon citratus), pangi (Pangium edule). Pada penelitian ini, Penjang pangi di ekstrak dengan pelarut n-heksan, etanol dan methanol, masing masing  pada konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Aktivitas antibakteri ekstrak Penjang Pangi di uji ke Bakteri Methicillin Resisten Staphylococcus aureus (MRSA) dengan menggunakan metode difusi agar kertas cakram. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pelarut n-heksan dan etanol tidak memperlihatkan aktivitas antibakteri. Metanol 15% memperlihatkan aktivitas antibakteri dengan rata-rata zona hambat yang dibentuk 15 mm, 13.67 mm, dan 13 mm. Daya hambat yang dibentuk ekstrak Penjang Pangi tergolong sangat aktif, karena diatas >8 mm. Kata kunci: Aktivitas antibakteri, Penjang Pangi, Bakteri Methicillin Resisten Staphylococcus aureus.
Externality Analysis of Laying Hens on The Community in Padakkalawa Village R. Rusny; A. Astati; Khaerul Anwar; Mashuri Masri
Chalaza Journal of Animal Husbandry Vol 7, No 1 (2022): Chalaza Journal of Animal Husbandry
Publisher : UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.148 KB) | DOI: 10.31327/chalaza.v7i1.1720

Abstract

Carrying out a business activity in the small and large-scale chicken farming sector certainly has externalities for other people and the surrounding environment. An externality is an impact (positive or negative) on the existence of a business which is a necessity that economic actors need to know. If the impact is detrimental, then it is called a negative externality. On the other hand, if the impact is favorable, it is called a positive externality. The problem of externalities is related to the problems of justice and welfare that occur in society. People's welfare can be measured by their income. Community income is the flow of money that flows from the business world to the community in the form of wages and salaries, interest, rent, and profits. The purpose of this study was to determine the externalities of laying hens to the community in Padakkalawa Village. The research used is descriptive quantitative, namely the process of finding knowledge that uses data in the form of numbers as a tool to analyze information. The results showed that the negative externality caused by laying hens is environmental pollution, while the positive externalities caused by laying hens are absorbing labor, creating new business opportunities, and the availability of manure.
Anti Fungal Activity of Chitinolytic Bacteria Lysinibacillus fusiformis and Brevibacillus reuszeri Against The Fungal Pathogens Rhizoctonia solani and Fusarium oxysporum Mashuri Masri; Eka Sukmawaty; As Awalia Amir
Microbiology Indonesia Vol. 15 No. 4 (2021): December
Publisher : Indonesian Society for microbiology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.924 KB) | DOI: 10.5454/mi.15.4.3

Abstract

Abstract. Chitinolytic bacteria can produce chitinase, reported as a biocontrol agent against plants. This research aims to see chitinolytic activity in inhibiting the growth of Rhizoctonia solani and Fusarium oxysporum. Anti fungal testing in dual culture test by growing each of the chitinolytic bacteria, Lysinibacillus fusiformis and Brevibacillus reuszeri, with the pathogenic fungi, F. oxysporum and R. solani, in Petri dishes containing Chitin Agar Media facing a distance of 3 cm. The results showed that chitinolytic bacterial isolates were capable inhibit the fungus by having the activity of each index inhibition of L. fusiformis isolates (30%), B. reuszeri (77%) against F. oxysporum, and R. solani fungi isolates (100%) for each chitinolytic bacterial isolate. Keywords : Anti fungal, Chitinolytic bacteria, Pathogenic fungi.
Peningkatan Pengetahuan melalui Kegiatan Pendampingan bagi Pelaku Usaha Penyembelihan Kuda di Kabupaten Jeneponto Ayu Lestari; Muhammad Arsan Jamili; Suci Ananda A; Handayani Indah Susanti; A Mustika Abidin; Aminah Hajah Thaha; Rusny Rusny; Mashuri Masri
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 8 No 1 (2024): Volume 8 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v8i1.21867

Abstract

Jeneponto Regency is famous for its unique livestock, horses. However, the absence of a halal-certified horse slaughtering place is thought to be related to the low level of knowledge and understanding of horse slaughter business owners regarding halal and thayyib slaughtering. This community service activity involves assistance from expert speakers who discuss halal and thayyib of horse slaughtering. Measurement of participants' level of knowledge after mentoring was carried out through pre-test and post-test. There were 23 questions and 40 respondents consisting of horse slaughter business owners, slaughtermen and other horse slaughter workers. The primary data obtained was the number of participants who answered each question correctly. The results are then tabulated and presented via graph. Paired t-test analysis with SPSS was used to measure the effect of mentoring. The number of respondents who were able to answer questions correctly during the post test was higher or increased compared to the pre test. It can be concluded that assistance to horse slaughter business owners and workers in Jeneponto Regency is effective in increasing participants' knowledge regarding halal and thayyib horse slaughtering.
Membangun Kepercayaan Masyarakat Terhadap Sistem Pembayaran Zakat Digital: Studi Kasus Pada Baitul Maal Hidayatullah (BMH) di Indonesia Abdul Chadjib Halik; Murtiadi Awaluddin; Mashuri Masri
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 5: Agustus 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i5.5135

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap sistem pembayaran zakat maal digital yang dikelola oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) di Indonesia. Metode kualitatif digunakan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen untuk mendapatkan pemahaman yang dalam tentang persepsi masyarakat dan praktik pengelolaan BMH. Hasil menunjukkan bahwa keamanan data yang kuat, transparansi operasional, dan antarmuka pengguna yang user-friendly merupakan elemen krusial dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem ini. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya integritas dan responsivitas lembaga dalam menjawab kebutuhan dan kekhawatiran masyarakat terkait pengelolaan zakat digital. Implikasi praktis dari penelitian ini mencakup perlunya implementasi kebijakan yang mengedepankan keamanan data dan transparansi sebagai fondasi untuk meningkatkan adopsi dan partisipasi dalam pembayaran zakat maal digital di masa depan.