Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kebijakan Pangan Pasca Ratifikasi Agreement on Agriculture (AoA) - WTO Ahmad Ibrahim Roni Surya Hasibuan
POLITIK Vol 11, No 1 (2015): Politik, Januari-Juni
Publisher : POLITIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.352 KB)

Abstract

AbstrakDalam perjalanannya, ratifikasi AoA dapat mengganggu kelangsungan sektor pangan Negara berkembang seperti Indonesia. Liberalisasi yang diberlakukan di dalam AoA lebih banyak menguntungkan negara maju dari pada negara berkembang. Hal itu tampak jelas, dengan munculnya masalah, yaitu para petani belum mampu bersaing dengan hasil pertanian impor yang harganya jauh lebih murah. Lewat metode kualitatif, berdasarkan data sekunder dan kebijakan neo-liberalisme yang dipelopori oleh Reagan dan Margareth Thatcher, pemerintah Indonesia harus berani mengambil sikap tegas, karena pertanian di Indonesia bukan barang dagangan, bukan soal perdagangan dan bukan komoditas ekspor. Oleh sebab itu, pertanian harus tetap di tangan rakyat Indonesia dan dipakai untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, demi kesejahteraan hidup orang banyak.Kata Kunci: Agreement on Agriculture (AoA), World Trade Organization (WTO), Bulog Kebijakan Pangan.AbstractIn its journey, AoA ratification become a threat for developing countries in food sustainability, such as Indoensia. Liberations that implies in AoA have given more beneficial for major countries instead developing countries. It was clear, were the problematic raise issues, that local farmers could not competed with imported agriculture products because its cheaper than local. By doing qualitative method, through secondary data and neo-liberalism policy that was promoted by Reagan and Margareth Thatcher, Indonesia have to be brave to makes decision because Indonesia agriculture is not about commodities, trading product nor exported product. Therefore, agriculture should stay in the hand of Indonesia people, used to fulfill national food security, and for Indonesia welfare.Keywords: Agreement on Agriculture (AoA), World Trade Organization (WTO), Bulog Food policy.
Pengaplikasian teknologi simbiosis mutualisme mikroalga Chlorella sp. dan agrobost pada limbah cair sagu dengan scale up experiment Yelmira Zalfiatri; Fajar Restuhadi; Yossie Kharisma Dewi; Angga Pramana; Dewi Fortuna Ayu; Ahmad Ibrahim Roni Surya Hasibuan
Jurnal Litbang Industri Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1034.401 KB) | DOI: 10.24960/jli.v12i1.7426.21-26

Abstract

Pengolahan air limbah secara biologis dilakukan dengan memanfaatkan simbiosis mutualisme antara mikroorganisme atau bakteri dekomposer dengan mikroalga. Penelitian ini bertujuan memperoleh perlakuan yang terbaik dari interaksi mikroalga Chlorella sp dengan bakeri dekomposer Agrobost pada peningkatan skala penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian berupa rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Penelitian ini menggunakan mikroalga 800 ml/L limbah cair sagu dengan 5 perlakuan Agrobost (0%, 2%, 4%, 6%, dan 8% v/v). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan DNMRT pada tingkat 5%. Sidik ragam menunjukkan konsentrasi Agrobost memberikan pengaruh nyata pada COD, BOD, DO dan pH. Perlakuan yang dipilih dari hasil penelitian ini adalah perlakuan P4 yaitu penambahan Agrobost 8%, menunjukkan tingkat reduksi tertinggi yang memiliki nilai COD 203,3 mg/L, BOD 122,3 mg/L, DO 5,89 mg/L dan pH 9,03.
Pengaplikasian teknologi simbiosis mutualisme mikroalga Chlorella sp. dan agrobost pada limbah cair sagu dengan scale up experiment Yelmira Zalfiatri; Fajar Restuhadi; Yossie Kharisma Dewi; Angga Pramana; Dewi Fortuna Ayu; Ahmad Ibrahim Roni Surya Hasibuan
Jurnal Litbang Industri Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24960/jli.v12i1.7426.21-26

Abstract

Pengolahan air limbah secara biologis dilakukan dengan memanfaatkan simbiosis mutualisme antara mikroorganisme atau bakteri dekomposer dengan mikroalga. Penelitian ini bertujuan memperoleh perlakuan yang terbaik dari interaksi mikroalga Chlorella sp dengan bakeri dekomposer Agrobost pada peningkatan skala penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian berupa rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Penelitian ini menggunakan mikroalga 800 ml/L limbah cair sagu dengan 5 perlakuan Agrobost (0%, 2%, 4%, 6%, dan 8% v/v). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan DNMRT pada tingkat 5%. Sidik ragam menunjukkan konsentrasi Agrobost memberikan pengaruh nyata pada COD, BOD, DO dan pH. Perlakuan yang dipilih dari hasil penelitian ini adalah perlakuan P4 yaitu penambahan Agrobost 8%, menunjukkan tingkat reduksi tertinggi yang memiliki nilai COD 203,3 mg/L, BOD 122,3 mg/L, DO 5,89 mg/L dan pH 9,03.
Edukasi dan Sosialisasi Perubahan Perilaku Pada Peserta Didik Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar Sebagai Upaya Strategi Penerapan Perilaku Nonfood Waste di Indonesia Yusnarida Eka Nizmi; Winna Sarikusumaningtyas; Ahmad Ibrahim Roni Surya Hasibuan; Mandataris Mandataris
Madaniya Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.550

Abstract

Perilaku membuang-buang makanan dengan beragam alasan menjadi isu kekinian yang mengkhawatirkan bagi keberlangsungan pangan yang layak konsumsi bagi populasi dunia. Mengadopsi perilaku food waste menjadi tren yang terjadi hampir di seluruh belahan bumi termasuk di Indonesia. Perilaku ini sangat merisaukan karena erat berkaitan dengan keberlangsungan ketersediaan pangan di Indonesia sebagai negara yang masih harus berhadapan dengan persoalan kemiskinan dan kelaparan. Tanpa adanya pengendalian terhadap isu food waste atau biasa disebut dengan sampah makanan, maka Pemerintah Indonesia pada tahun 2045, memperkirakan akan ada 344 kg/kapita/tahun sampah makanan di Indonesia. Angka ini tentu harus diwaspadai dan membutuhkan serangkaian tahapan strategi dalam penyelesaiannya. Untuk mengimplementasikan satu dari lima strategi dalam pengelolaan sampah makanan, tepatnya strategi perubahan perilaku menjadi basis utama yang sangat esensial untuk dipertimbangkan karena sampah makanan terbesar terjadi pada tahapan konsumsi. Strategi perubahan perilaku menjadi elemen tahapan yang krusial dalam mengatasi persoalan food waste (sampah makanan) di Indonesia. Inilah yang menjadi alasan utama kegiatan penyuluhan dan edukasi terhadap peserta didik di jenjang Pendidikan dasar tepatnya di Sekolah Dasar Islam As- Shofa Pekanbaru dilakukan. Menanamkan nilai-nilai agar perilaku food waste bisa berubah menjadi perilaku yang nonfood waste, sekaligus memberi pemahaman betapa bahayanya food waste bagi lingkungan menjadi prioritas dari kegiatan edukasi dan sosialisasi ini.
Food Waste: Kontraproduktif dan Potret Kemiskinan, Stunting, dan Kerawanan Pangan di Provinsi Riau Yusnatida Eka Nizmi; Herry Wahyudi; Hasan Warso Syahputra; Ahmad Ibrahim Roni Surya Hasibuan; Rahmi Yulia; Tuah Kalti Takwa
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 13 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v13i1.74849

Abstract

Riau Province faces three social problems: poverty, stunting, and food insecurity. The public understands food waste as a threat to food security. Suppose the continuous food waste issue needs to be addressed. In that case, it will directly impact sustainable food availability due to the massive amount of wasted food that is still fit to eat and nutritionally adequate. This research aims to elaborate on the counter productiveness of food waste with a portrait of poverty, stunting, and food insecurity in Riau Province, which are interconnected. Qualitative methods are used in this research, with the data collection techniques used being interviews, questionnaires, and literature analysis. The findings reveal that food waste behavior contradicts Riau Province's efforts to address its main problems. Collaboration with related agencies is essential to raise awareness and combat food waste, ensuring it does not hinder the fight against poverty, stunting, and food insecurity in Riau Province.