Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Analisis dan Strategi Untuk Mendukung Prospek Perdagangan Rumput Laut Indonesia Rahmadini Payla Juarsa
Cendekia Niaga Vol 3 No 2 (2019): Cendekia Niaga
Publisher : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52391/jcn.v3i2.481

Abstract

The Indonesian seaweed trade is still dominated by dry seaweed, even though Indonesia's seaweed still has high prospects for development. The purpose of this study is to analyze and provide strategies for supporting the prospects of Indonesia's seaweed trade. In achieving this goal, we use qualitative desk study methods and SWOT analysis. The results showed that Indonesia's seaweed trade still shows the opportunity to increase high added value by prioritizing the trade of semi-finished products rather than dried seaweed. This is supported by the strength of Indonesian seaweed which has a large potential for cultivation, a high number of laborer, high consumption of domestic and foreign seaweed derivative products and the availability of sufficient technology and expertise. Those strengths used to seize high import market opportunities. The existence of a national seaweed development road map also helps create a better prospect for seaweed trade.
Predictive Delivery Man Assignment Problem using Deep Learning Juarsa, Rahmadini Payla; Djatna, Taufik
Makara Journal of Technology Vol. 25, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dispatching is a critical part in current online shopping. It relates to how the delivery man assignment should minimize cost along with the service from a source to an end customer with an appropriate scheduled time. The problem arises as neither enough products to deliver nor delivery men are available for dispatch, resulting in suboptimal service and a waste of money. The study aimed to formulate the cost of restaurant dispatching for inducing a deep learning-based solution with the gated recurrent unit recurrent neural network to receive hourly order data and to engage the result for near feature delivery man schedule with minimum cost. The result showed that cost formulation minimized the number of delivery men times the wage per hour with the constraints of each delivery man carrying a maximum of five orders in one way and 11 work hours/day. The deep learning input model used 1078 historical data which were filtered using the Savitzky-Golay method. The root mean square errors of training and testing were 2.35 and 2.41, respectively. Moreover, the number of delivery men every hour was found in a range from one to four people. Furthermore, the deep learning approach saved costs of up to 43.8%.
PENERAPAN RENCANA STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS SWOT, DAN BCG MATRIX (STUDI KASUS PADA UKM TOM BATIK) Mhd Andry Kurniawan; Sispa Pebrian; Nur Hasnah AR; Imelda Yunita; Rahmadini Payla Juarsa; Niskan Walid Masruri; Pramana Angga
Indonesian Journal of Agricultural Economics Vol 13, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ijae.13.2.193-202

Abstract

AbstractTom Batik is one of “Usaha Kecil Menengah (UKM)” in Kulon Progo Region which is running on batik cloth priduction. These UKM always want to develop by providing the best quality of batik. This study uses SWOT analyze which aims to determine the various factors systematically to formulate a strategy. This analysis is based on the logic that can maximize the strenght and opportunities, but at the same time can minimize the weaknesses and threat. Moreover, the author also uses the BCG Matrix which aims to develop a balance between the various product portfolios and determine the position of the UKM’s market. In this study, distributed the questionnaire which contains 5 attributes of consumer needs. The results of the questionnaire showed that the expected level of consumer satisfaction is different with the state of UKM still today. SWOT analyze and BCG matrix which function is to provide strategies to UKM are used to overcome these problems. Based on the calculation, the calculation of Internal matrix and Eksternal matrix showed that Tom Batik was on the first quadrant ( aggressive ) with a 0.03 towards to the strenght and 2.00 towards the the opportunities , which means that Tom Batik has a very favorable situation . While the market position of Tom Batik which is obtained from BCG Matrix is located on the Question Mark position of market growth in 2011-2012 as many as 20 % and Relative Market Share as many as 0.4 . Business strategies which are suggested to companies for promotion optimizing among others in the community , give a view to the public that batik  is a traditional Indonesian clothing , further enhance product innovation , always maintaining the environment preservation so that the raw material of natural dyes will not extinct . It aims to increase the sales volume and revenues of UKM, so that UKM can get out of the competition .Keywords: SWOT, BCG, Tom Batik, Strategy
POTENSI INVESTASI INDUSTRI HILIR RUMPUT LAUT DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU Rahmadini Payla Juarsa; Hanik Atus Sangadah
Indonesian Journal of Agricultural Economics Vol 14, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ijae.14.2.44-55

Abstract

Road map pengembangan industri rumput laut nasional yang selesai pada tahun 2021 menargetkan bahwa 50% produk ekspor rumput laut dijual dalam bentuk produk jadi bernilai tambah sedang dan tinggi. Namun hal ini masih jauh dari target. Pada tahun 2019, total 94% ekspor rumput laut masih didominasi oleh bahan mentah rumput laut kering. Hal ini tentu menjadi perhatian dan kajian bagaimana untuk meningkatkan produk industri hilir rumput laut. Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang merupakan penghasil rumput laut terbesar di Pulau Sumatera memiliki peluang untuk dijadikan lokasi pengembangan industri hilir rumput laut. Hal ini juga didukung oleh kondisi geografis Kepulauan Riau yang langsung berbatasan dengan Negara Singapura dan Malaysia serta memiliki kawasan perdagangan bebas yang menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di provinsi ini. Melalui kajian ini dijelaskan bagaimana kondisi budidaya rumput laut, kondisi industri hilir rumput laut, potensi dan kendala investasi industri hilir, serta rekomendasi strategi yang bisa dilakukan untuk menjadikan Provinsi Kepri sebagai sentra industri hilir rumput laut, khususnya di Pulau Sumatera. Saat ini kondisi luas area dan petani rumput laut didominasi ada Kota Batam. Provinsi Kepri hanya memiliki satu industri maju yang mengolah rumput laut menjadi ekstrak minuman kesehatan kolagen, selebihnya usaha rumput laut dijalankan oleh IKM yang mengolah dengan nilai tambah rendah. Hasil rekomendasi strategi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan industri hilir rumput laut di Provinsi Kepri adalah memaksimalkan free trade zone, mengembangkan produk turunan rumput laut, serta mulai membentuk klaster industri produk olahan rumput laut untuk memberikan nilai tambah yang lebih tinggi.
PENGEMBANGAN BISNIS DAN PRODUK NUGET TALAS MELALUI INOVASI DAN RISET PASAR Rahmadini Payla Juarsa; Nur Hasnah AR; Natasya Dwi Kinanti; Nabilla Prima Ambarwati; Anggi Nurikholifa; Miftahulnisa Nurisnani; Fauziah Fachrani
Indonesian Journal of Agricultural Economics Vol 13, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ijae.13.2.203-211

Abstract

Meningkatnya permintaan konsumen terhadap makanan yang sehat dan bergizi tinggi, serta kebutuhan akan variasi dalam menu makanan yang berbasis bahan-bahan lokal membuat para pelaku usaha makanan harus jeli melakukan inovasi. Nuget talas merupakan salah satu jenis makanan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut, karena terbuat dari bahan-bahan alami seperti talas yang kaya akan serat dan nutrisi, serta dapat diolah dengan berbagai cara untuk menciptakan variasi rasa. Namun, meskipun nugget talas memiliki potensi yang besar sebagai makanan yang sehat dan lezat, pengusaha masih kurang akan pengetahuan mengenai preferensi konsumen terhadap produk tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk nuget talas melalui inovasi dan penelitian pasar dengan pendekatan pengembangan bisnis menggunakan VPC (Value Proposition Canvas) dan BMC (Business Model Canvas). Hasil dari penelitian ini berupa pengetahuan yang mendalam mengenai preferensi konsumen terhadap produk tersebut dan model pengembangan bisnis yang sesuai. Diharapkan dengan artikel ini, dapat memberikan wawasan dan ide-ide baru bagi para pengusaha kuliner maupun peneliti yang ingin mengembangkan produk nuget talas yang memenuhi kebutuhan pasar yang ada.
Penerapan Metode Penghalusan Eksponensial untuk Meramalkan Permintaan Sate pada UMKM Sate Ocu Rumbio Pamai Rahmadini Payla Juarsa; Amrizal Amrizal; M. Idris; Raihanul Qalbi; Robby Ilham Alfayet; Yudha Alvarizi; Lia Nurdianti
Journal of Systems Engineering and Management Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/joseam.v2i2.20965

Abstract

UMKM Sate Ocu Rumbio Pamai mempunyai permasalahan dalam menentukan permintaan sate pada periode selanjutnya. Dalam UMKM ini terdapat peningkatan permintaan sate yang signifikan pada waktu tertentu dan akan stabil pada waktu tertentu pula. UMKM tidak dapat menangkap pola ini karena terbiasa meramalkan menggunakan intuisi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode peramalan kuantitatif penghalusan eksponensial pada UMKM Sate Ocu Rumbio Pamai untuk dapat membantu meramalkan jumlah permintaan sate pada periode berikutnya lebih tepat dan cepat, sehingga UMKM memproduksi sesuai dengan yang dibutuhkan pasar. Dalam penelitian ini, dilakukan peramalan untuk periode bulan Januari 2023 berdasarkan data permintaan sate pada periode 2022 menggunakan metode penghalusan eksponensial dengan α = 0,2 dan α= 0,3. Dari kedua α yang digunakan, metode yang paling tepat untuk digunakan pada UMKM Sate Ocu Rumbio Pamai ini adalah dengan α = 0,2 karena memiliki nilai eror MAPE terkecil yaitu 1,76%.
Pemetaan Potensi Lahan Dusun Pulau Belimbing I Kecamatan Kuok sebagai Bahan Baku Olahan Pangan Lokal Kawasan Desa Wisata Rahmadini Payla Juarsa; Cika Maulidia Putri; Sintia Widia Ningsih
Jumat Ekonomi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimasekon.v4i2.3960

Abstract

Dusun Pulau Belimbing I merupakan daerah desa wisata yang ada di Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Sampai saat ini, desa wisata ini belum memiliki produk pangan lokal yang cocok untuk dijadikan oleh-oleh wisatawan yang berkunjung. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memetakan potensi lahan yang ada di Dusun Pulau Belimbing I yang dijadikan sebagai bahan baku olahan pangan lokal. Pangan lokal tersebut akan dijadikan buah tangan desa wisata. Proses pemetaan dilakukan dengan melakukan diskusi dan wawancara bersama kepala Dusun Pulau Belimbing I dan masyarakat. Selain itu dilakukan juga observasi secara langsung ke kebun pertanian warga. Hasil pemetaan potensi lahan Dusun Pulau Belimbing I dibuat dengan software ArcGIS dengan mengambil data desa persiapan Pulau Belimbing melalui gambaran peta desa Kuok yang sudah ada sebelumnya. Selanjutnya dilakukan georeferenced agar koordinat peta sesuai dengan koordinat sebenarnya yang ada pada muka bumi. Hasil kegiatan pemetaan memudahkan untuk memperoleh informasi mengenai potensi lahan yang ada di Dusun Pulau Belimbing yang dapat dijadikan sebagai bahan baku olahan pangan lokal.
Pendugaan umur simpan kerupuk sagu goreng dengan pendekatan kurva isoterm sorpsi air [Shelf-life estimation of fried sago crackers by water sorption isotherm curve approach] Ayu, Dewi Fortuna; Situmorang, Budi Lambok; Efendi, Raswen; Juarsa, Rahmadini Payla
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol 29, No 1 (2024): Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian
Publisher : Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtihp.v29i1.22-34

Abstract

Fried sago crackers are dry local foods easily damaged by moisture during storage. To increase economic value and open commercialization opportunities, a study aimed to estimate the shelf life of white and red fried sago crackers using an acceleration method based on the water sorption isotherm curve. Estimating the shelf life was carried out by storing crackers in several modified jars containing different saturated salt solutions. Calculating the moisture permeability constant of polyethylene and polypropylene packaging was also carried out to support the necessary data. The results showed that sago crackers packaged in polypropylene had a longer shelf life than polyethylene plastic. The white sago crackers with polypropylene plastic had a shelf life of 19.89-69.83 days at 70-90% RH, while polyethylene was 12.02-42.21 days at 70-90% RH with 0.0434 g H2O.g solid-1 critical water content. The red sago crackers with polypropylene plastic had a shelf life of 18.26-69.93 days at 70-90% RH, while polyethylene was 11.04-42.27 days at 70-90% RH with a critical water content of 0.0455 g H2O.g solid-1. The chosen model for the water sorption isotherm curve was Hasley and GAB, with equation log (ln (1/aw)=-1.82-1.31 log Me for white sago fried crackers and Me=(0.5157aw)/(1-0.9632aw)(1+15.578aw) for red sago fried crackers, respectively. Fried sago crackers in polypropylene plastic packaging have the potential to be developed as local food products with a longer shelf life.
Perancangan Desain Kemasan Velva Buah Nipah dan Ubi Jalar Ungu Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Juarsa, Rahmadini Payla; Hanif, M. Khairul; Qalbi, Raihanul; Aqil, Nazliana; Putra, Aidil Jaya; Idris, M.; Jumiati, Melvy; Bela, Aldi Okta
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 18, No 2 (2024): TEKNOTAN, Agustus 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol18n2.6

Abstract

Velva buah nipah dan ubi jalar ungu adalah produk sejenis es krim yang memiliki kadar lemak yang rendah karena menggunakan buah nipah dan ubi jalar ungu sebagai bahan utamanya. Desain kemasan yang tepat diperlukan untuk melindungi velva buah nipah dan ubi jalar ungu serta agar terlihat menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan desain kemasan velva buah nipah dan ubi jalar ungu yang sesuai dengan keinginan konsumen. Penelitian ini menggunakan metode Quality Function Deployment yang mengakomodir voice of customer dalam pembuatan desain kemasan velva buah nipah dan ubi jalar ungu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua alternatif desain kemasan velva buah nipah dan ubi jalar ungu yang dihasilkan. Alternatif kemasan berbentuk cup, memiliki desain visual yang memuat ilustrasi produk, nama produk, dan nama produsen, terdapat nomor BPOM, logo halal, dan tanggal kadaluarsa serta warna dasar kemasan yang berwarna cerah (merah muda) dan gelap (hijau).
Position Analysis and Strategic Recommendations for Business Improvement in The Micro-Small Industry of Oil Palm Post-Harvest Equipment in Kampar Regency, Riau Province Juarsa, Rahmadini Payla; Sangadah, Hanik Atus
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.industria.2023.012.02.2

Abstract

AbstractMany industries producing post-harvest oil palm equipment are growing in Riau Province, Indonesia because this province has a large area of oil palm plantations. Micro-small businesses dominate this industry. The micro-small oil palm post-harvest equipment industry experiences many obstacles in improving and developing its business. This research aims to analyze the position of the micro-small oil palm post-harvest equipment industry and then provide strategic recommendations to improve their business. The position analysis used is Business Model Canvas (BMC) analysis and Internal Factor Evaluation (IFE) and External Factor Evaluation (EFE) matrices. Business development strategy recommendations use the Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT), and Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) methods. The research results show that the company is in a growth and development phase. The top two strategies recommended for these companies are maximizing marketing channels and good cooperation through cooperatives, oil palm processing companies (such as PTPN), government agencies, and social media, and improving product quality by providing skilled human resources and research and development activities.Keywords: business development strategy, micro-small industry, oil palm post-harvest equipment, position analysis AbstrakAreal perkebunan kelapa sawit yang luas di Provinsi Riau mengakibatkan industri yang memproduksi alat pasca panen kelapa sawit banyak tumbuh di provinsi ini. Industri ini didominasi oleh usaha skala mikro hingga skala kecil. Industri alat pasca panen kelapa sawit skala mikro dan kecil ini mengalami banyak kendala dalam peningkatan dan pengembangan usahanya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis posisi industri mikro dan kecil alat pascapanen kelapa sawit kemudian memberikan rekomendasi strategi untuk meningkatkan usahanya. Analisis posisi yang digunakan adalah analisis Business Model Canvas (BMC) dan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE). Rekomendasi strategi pengembangan bisnis dilakukan dengan metode Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan. Dua strategi teratas yang direkomendasikan untuk perusahaan tersebut adalah memaksimalkan saluran pemasaran dan kerjasama yang baik melalui koperasi, perusahaan pengolah kelapa sawit (seperti PTPN), instansi pemerintah, dan media sosial, meningkatkan kualitas produk melalui pemenuhan sumber daya manusia yang terampil, dan kegiatan penelitian pengembangan.Kata kunci: alat pascapanen kelapa sawit, analisis posisi, industri mikro dan kecil, strategi pengembangan usaha