Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Optimasi Sintesis Hydroxypropyl Methyl Cellulose (HPMC) dari Kulit Koro Pedang Putih (Canavalia ensiformis L. (DC) Yanti Nopiani; Agnes Murdiati; Widiastuti Setyaningsih
agriTECH Vol 41, No 4 (2021)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.309 KB) | DOI: 10.22146/agritech.42926

Abstract

Kulit koro pedang putih dapat digunakan sebagai sumber selulosa. Salah satu alternatif untuk meningkatkan aplikasi selulosa adalah dengan memodifikasi selulosa menjadi produk turunan selulosa yaitu Hydroxypropyl Methyl Cellulose (HPMC). Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan optimasi terhadap sintesis dan karkaterisasi HPMC dari selulosa kulit koro pedang putih. Proses optimasi didahului dengan kajian literatur untuk menentukan kisaran titik percobaan dengan variabel terikat berupa molar subtitusi (MS) dan Derajat Subtitusi (DS). Diperoleh titik percobaan dengan variasi konsentrasi NaOH (5, 22,5, dan 40%), variasi Dimetil Sulfat (DMS) (40, 80, dan 120%), dan variasi Proilen Oksida (PO) (80, 120, dan 160%). Kemudian optimasi sintesis HPMC dilakukan dengan mengunakan Box-Behnken design (BBD) lalu dianalisis menggunakan Response Surface Methodology (RSM) Berikutnya HPMC dikarakterisasi meliputi molar subtitusi (MS), Derajat Subtitusi (DS), water holding capacity (WHC), oil holding capacity (OHC), lightness, rendemen, kristalinitas dan spektra FT-IR untuk mengetahui gugus fungsi HPMC. Hasil optimasi sintesis HPMC dari selulosa kulit koro pedang putih berdasakan RSM diperoleh titik optimum pada konsentrasi NaOH 23,11%, DMS 43,4% dan PO 81,8%. dengan karakterisasi kadar air 9,04% (wb); MS 0,15; DS 1,18; WHC 2,20 g/g; OHC 2,09 g/g; lightness 90,93; rendemen 114,78% dan kristalinitas 64%. Spektra FT-IR HPMC koro pedang putih terbaca pada bilangan gelombang 2924 cm-1 (CH dan CH2 Streching), 1373 cm-1 (CH3 Bonding), 1118 cm-1 (C-O-C), 1319 cm-1 (O-H Plane Bonding) dan 848, 68 cm-1 (C-O-C pada 1,4 β glikosidic linkage) yang merupakan ciri khas dari gugus fungsional HPMC.
KARAKTERISTIK GEL HAND SANITIZER BERBAHAN DASAR EKSTRAK LIMBAH KULIT NANAS DAN SERAI WANGI Yossie Kharisma Dewi; Yanti Nopiani; Vonny Setiaries Johan; Edo Saputra; Muhammad Idhamsyah; Putri Ayuni
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 27, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.27.1.45-53.2023

Abstract

Limbah kulit nanas mengandung senyawa flavonoid, tanin, dan saponin serta mengandung senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri. Serai wangi juga memiliki komponen senyawa utama yang terdiri dari sitronellal, sitronellol, dan geraniol yang memiliki kemampuan aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifitasan serta memperoleh rasio terbaik limbah kulit nanas dengan campuran ekstrak serai wangi sebagai bahan aktif antibakteri pengganti alkohol dalam bentuk gel hand sanitizer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio ekstrak kulit nanas dan ekstrak serai wangi berpengaruh nyata terhadap karakteristik dan aktivitas antibakteri gel hand sanitizer yang dihasilkan. Perlakuan terbaik dalam penelitian ini adalah KNSW4 (ekstrak kulit nanas 75% : 25% ekstrak serai wangi) memberikan karakteristik fisikokimia gel hand sanitizer dengan nilai viskositas 333,10 cP, densitas 1,07 g/mL, homogenitas yang baik, pH 3,6, dan daya sebar 7,98 cm. Uji organoleptik menunjukkan hand sanitizer yang dihasilkan memiliki warna cokelat kekuningan, agak beraroma serai wangi, tekstur agak lengket dan secara keseluruhan agak disukai oleh panelis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi inovasi bagi masyarakat dalam pemanfaatan limbah kulit nanas dan serai wangi sebagai bahan baku gel hand sanitizer alami. 
Pendugaan Umur Simpan Ikan Patin Salai Menggunakan Metode Akselerasi Dengan Kemasan HDPE dan Teknik Pengemasan Aluminium Foil Dewi Fortuna Ayu; Raswen Efendy; Yanti Nopiani; Edo Saputra; Syafitri Haryani
Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Vol 14, No 2 (2022): Vol. (14) No. 2, Oktober 2022
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.291 KB) | DOI: 10.17969/jtipi.v14i2.23128

Abstract

The goal of this research was to estimate the shelf life of salai catfish using the ASLT (Accelerated Shelf-Life Testing) method with high-density polyethylene (HDPE) plastic, vacuum aluminum foil, and non-vacuum aluminum foil. By storing the salai catfish for thirty days at different temperature levels, namely 30, 35, and 40°C, the acceleration method was used to predict the shelf life. Changes in rancidity sensory and thiobarbituric acid (TBA) levels were observed. The obtained data were analyzed using linear regression to show the relationship between storage time and the measured variables. Furthermore, the Arrhenius method was used to calculate the shelf life of salai catfish in order to compare the quality degradation of salai catfish. The best result was obtained in the treatment of salai catfish with vacuum aluminum foil was 32,56 days at 30°C based on the TBA test.  The regression equation were y= -2875,7x + 5,2812, R2= 0,9855.
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA BRIKET ARANG BATANG KELAPA SAWIT DENGAN PENAMBAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA Hakim Santo; Vonny Setiaries Johan; Yelmira Zalfiatri; Yanti Nopiani
Jurnal Sagu Vol 22, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/sagu.22.1.p.32-37

Abstract

Batang kelapa sawit dan tempurung kelapa merupakan limbah biomassa yang dapat dimanfaatkan dalam bentuk briket arang sebagai sumber energi alternatif karena mengandung lignin dan selulosa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakter briket terbaik dari kombinasi arang batang kelapa sawit dan arang tempurung kelapa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakukan dan tiga ulangan, perlakuan dalam penelitian ini meliputi perbandingan batang kelapa sawit dan arang tempurung kelapa 90:10, 80:20. 70:30, 60:40 dan 50:50. Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis varians (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Duncan’s New Multiple Rang Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hail analisis menunjukkan bahwa perbandingan batang kelapa sawit dan arang tempurung kelapa berpengaruh terhadap berat jenis, kadar air, kadar karbon tetap, kadar abu dan nilai kalor. Perlakuan terbaik adalah briket (50:50) dengan kadar densitas 0,77g/cm, kadar air 4,07%, kadar volatil 14,52%, kadar abu 6,25%, kadar karbon 75,14% dan nilai kalor 7.998,07 kal/g.Kata kunci: briket, tempurung kelapa, batang kelapa sawit
PENGARUH TEPUNG AMPAS KEDELAI DALAM PEMBUATAN FLAKES UBI JALAR MERAH Yanti Nopiani; Dewi Fortuna Ayu; Evy Rossi; Yelmira Zalfiatri; Siti Nurhajijah
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 24 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtp.2023.024.02.3

Abstract

          Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan tepung ampas kedelai terhadap mutu flakes dari tepung ubi jalar merah.  Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini, dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah penggunaan rasio tepung ubi jalar merah dan tepung ampas kedelai (w/w): UA0 (100:0%), UA1 ( 90:10%), UA2 (80:20%), UA3 (70:30%), dan UA4 (60:40%) dan UA5 (50:50%). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan ANOVA dan diuji lanjut dengan DNMRT pada taraf 5%. Rasio penggunaan tepung ubi jalar merah dan tepung ampas kedelai berpengaruh nyata terhadap kadar air, abu, lemak, protein, serat kasar, ketahanan renyah flakes di dalam susu, dan uji sensori secara deskriptif dan hedonik (warna, aroma, tekstur dan rasa). Flakes terpilih adalah perlakuan UA2 (80:20%) yang memiliki kadar air, abu, lemak, protein, serat kasar 5,30%, 3,87%, 1,83%, 6,52%, dan 5,59%, sementara lama kerenyahan di dalam susu selama 163 detik. Hasil uji deskriptif UA2 adalah flakes berwarna orange kecoklatan, memiliki aroma ubi jalar, bertekstur agak renyah dan memiliki rasa ubi jalar merah. Selanjutnya hasil uji hedonik UA2 menunjukkan bahwa panelis menyukai flakes dari segi warna, aroma, tekstur dan rasa.
Karakterisasi Arang Aktif dari Tongkol Jagung dengan Variasi Konsentrasi Aktivator Natrium Klorida Nopiani, Yanti; Rossi, Evy; Arnas, Nurhapni
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 18, No 2 (2024): TEKNOTAN, Agustus 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol18n2.9

Abstract

Tongkol jagung merupakan bagian tanaman tempat melekatnya biji jagung, dimana tongkol jagung masih memiliki nilai ekonomis yang rendah, Limbah tongkol jagung biasanya hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak, bahkan banyak masyarakat yang membuang begitu saja tanpa diproses lebih lanjut. Limbah tongkol jagung ini akan bertambah seiring dengan meningkatnya kapasitas produksi jagung. Untuk menghindari hal tersebut, perlu adanya pemanfaatan tongkol jagung agar dapat mengurangi limbah lingkungan, salah satunya yaitu dengan menjadikan tongkol jagung sebagai bahan baku pembuatan arang aktif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh konsentrasi aktivator NaCl terbaik dalam pembuatan arang aktif dari tongkol jagung yang sesuai dengan SNI 06–3730–1995. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan tiga ulangan sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Perlakuan dalam penelitian adalah konsentrasi aktivator NaCl; K0 (konsentrasi NaCl 0%), K1 (NaCl 5%), K2 (NaCl 10%), K3 (NaCl 15%), K4 (NaCl 20%), dan K5 (NaCl 25%). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan akan dilanjutkan dengan uji lanjut (DMRT) pada taraf 5% apabila Fhitung ≤ Ftabel. Berdasarkan data analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi aktivator NaCl yang digunakan berpengaruh terhadap nilai kadar air, kadar abu, kadar zat mudah menguap, kadar karbon terikat, dan daya serap terhadap iodin arang aktif tongkol jagung yang dihasilkan. Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah K5 (konsentrasi NaCl 25%) dengan kadar air 7,68%, kadar abu 5,66%, kadar bahan mudah menguap 10,66%, kadar karbon tetap 76,33% dan serapan iodium 1159,02 mg/g.
Peningkatan Citra Pangan Lokal Nisan dan Oluo Sebagai Oleh-oleh Wisata Rumah Lontiok di Desa Kuok Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau Rahmayuni, Rahmayuni; Nopiani, Yanti; Pramana, Angga; Juarsa, Rahmadini Payla; Hasnah, Nur; Yunita, Imelda; Kurniawan, Mhd. Andry; Zalfiatri, Yelmira
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 6 (2024): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.6.303-308

Abstract

The traditional food products of nisan and oluo are local heritage items obtained through the process of menggelek tobu. As local products, nisan and oluo have rich and distinctive cultural value. This study intends to explore the significant role that labeling and packaging design have in promoting and spreading local culture to the larger community, as well as in improving the perception of local nisan and oluo. Incorporating cultural components such as symbols, theme colors, patterns, and language into packaging design can give it a distinctive personality and attract customers. When packaging design effectively portrays the cultural richness and history of a region, local products like nisan and oluo become more appealing and instill a sense of pride in the local community. The results indicate that using cultural information on packaging design and labeling containing cultural information can be a useful strategy improving the perception of local nisan and oluo food products and bringing culture to a larger audience. In the era of globalization, efforts to preserve cultural diversity and promote local products should be recognized and strengthened through smart and sustainable packaging design. Local products can therefore be a powerful representation of valuable cultural identity and contribute positively to the economy and cultural awareness both nationally and internationally.
Characteristics of ice cream with addition purple sweet potato and durian seed flour: Karakteristik Es Krim dengan Penambahan Ubi Jalar Ungu dan Tepung Biji Durian Khairiyah, Nurul; Fitriani, Shanti; Nopiani, Yanti
JITIPARI Vol 10 No 1 (2025): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/jitipari.v10i1.10259

Abstract

The purpose of this study is to ascertain the optimal concentration and the impact of adding durian seed flour to the ice cream's physical, chemical, and sensory characteristics. This investigation was carried out experimentally with three replications and six treatments using a totally randomized methodology. UD1 (control), UD2 (with 0.2% durian seed flour added), UD3 (with 0.4% durian seed flour added), UD4 (with 0.6% durian seed flour added), UD5 (with 0.8% durian seed flour added), and UD6 (with 1.0% durian seed flour added) was the treatments that were employed. Descriptive and hedonic sensory evaluations of softness, total solids, protein content, and melting speed were all significantly impacted (P<0.05) by variations in durian seed flour in terms of lowering overrun.  The selected treatment in this study was treatment UD3 (addition of 0.4% durian seed flour) with overrun of 31.85%, melting speed of 20.29 minutes, total solids of 42.95%, protein of 5.82%, and fat of 7.85% with characteristic light purple color, not smelled of durian seed flour, not taste of durian seed flour, very soft texture, and overall the panelists liked it.
Karakteristik mutu sirup bunga telang dengan penambahan beberapa konsentrasi gula cair fruktosa Prastianingsih, Vida; Yusmarini; Nopiani, Yanti

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/tp.v16i1.5362

Abstract

Syrup is a thick beverage product that has a high sucrose content. The fructose liquid sugar can be used as a sweetener butterfly pea flower syrup. The purpose of this research is to get the right concentration of fructose liquid sugar and good quality and fulfill SNI 3544: 2013 about syrup. This research was conducted experimentally by using a completely randomized design with four treatments and four replications. The treatment in this study is the concentration of fructose liquid sugar (45%, 50%, 55% and 60%). The data obtained were statistically analyzed using analysis of variance and continued with Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at the 5% level. The result of this research showed that the concentration of fructose liquid sugar significantly affected sensory characteristics of viscosity before adding water. The best treatment in this research was S3 treatment (55% fructose liquid sugar) where pH 4.55, reducing sugar content 11.4%, viscosity 853.4 cP, total plate count 0.99 CFU/mL, and antioxidant activity IC50 25.42 ppm. The descriptive assessment is that the color is purplish blue, scented with sugar and butterfly pea flower, moderately sweet taste and slightly thick. Butterfly pea flower syrup in all treatments has met the quality requirements of SNI 3544: 2013 syrup.
PENINGKATAN MANAJEMEN OPERASIONAL UMKM PANGAN MELALUI PELATIHAN APLIKASI TEMAN BISNIS DI DUSUN PULAU BELIMBING, KECAMATAN KUOK, KABUPATEN KAMPAR Payla Juarsa, Rahmadini; Rahmayuni, Rahmayuni; Yunita, Imelda; Hasnah AR, Nur; Nopiani, Yanti; Kurniawan, Mhd Andry; Pramana, Angga; Zalfiatri, Yelmira
JP2N : Jurnal Pengembangan Dan Pengabdian Nusantara Vol. 1 No. 1 (2025): Special Edition
Publisher : Yayasan Pengembangan Dan Pemberdayaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62180/vqfkey24

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha pangan dalam aspek manajemen operasional, khususnya dalam hal pencatatan keuangan dan pengelolaan persediaan. Fokus kegiatan ditujukan kepada pelaku UMKM pangan yang berada di Dusun Pulau Belimbing, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar. Berdasarkan hasil observasi awal, mayoritas pelaku usaha masih melakukan pencatatan secara manual, yang berisiko menimbulkan kesalahan dalam pengelolaan keuangan serta kesulitan dalam memantau arus kas dan stok barang secara akurat. Sebagai solusi atas permasalahan tersebut, tim pengabdian memperkenalkan dan melatih penggunaan aplikasi keuangan digital "Teman Bisnis" yang dapat diakses secara gratis melalui perangkat Android. Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan pendekatan partisipatif melalui beberapa tahap, yakni sosialisasi mengenai pentingnya digitalisasi operasional usaha, demonstrasi langsung fitur-fitur aplikasi, serta pendampingan personal kepada pelaku usaha dalam mengoperasikan aplikasi secara langsung. Aplikasi ini memiliki fitur unggulan seperti pencatatan transaksi harian, manajemen stok, laporan keuangan otomatis, dan pemantauan arus kas secara real-time. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan mitra/pelaku usaha dalam penggunaan aplikasi, terutama dalam mencatat transaksi dan memantau ketersediaan barang. Diharapkan pelatihan ini dapat membantu pelaku usaha untuk beralih ke platform digital dalam melakukan manajemen usaha serta mendorong efisiensi operasional dan pengambilan keputusan bisnis yang lebih tepat berdasarkan data yang akurat. Kata Kunci: Aplikasi Keuangan, Manajemen Operasional, Pengabdian Masyarakat, Teman Bisnis, UMKM