Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KAJIAN KATEGORI TEPAT GUNA LAHAN DALAM PENERAPAN KONSEP GREEN BUILDING DI ITENAS Kandita, Kandita; Akmalah, Emma; Irawati, Ira
Potensi : Jurnal Sipil Politeknik Vol 20, No 1 (2018): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri konstruksi merupakan sektor penting yang memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan sosioekonomi suatu negara. Di sisi lain, sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, kegiatankonstruksi juga berdampak besar terhadap kondisi lingkungan alami. Untuk mengatasi masalah tersebut, banyak negara telah menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan dan green building. The Green Building Council Indonesia (GBCI) dengan perangkat penilaiannya yang disebut dengan GREENSHIP, adalah badan utama di Indonesia yang bertugas untuk mempromosikan penerapan konsep pembangunan berkelanjutan serta mengevaluasi rancangan dan konstruksi suatu bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi duagedung di Itenas sesuai dengan kategori tepat guna lahan pada GREENSHIP. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, pengukuran dan wawancara. Selanjutnya dilakukan analisis komparatif, deskriptif, dan SWOT untuk menghasilkan strategi dan usulan kebijakan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gedung lama memenuhi 50% dan gedung baru memenuhi 41,176% dari point penilaian GRRENSHI.
Model Inovasi Kolaboratif dalam Implementasi Program Open Data: Tantangan dan Manfaatnya bagi Publik Safaria, Anne Friday; Widianingsih, Ida; Muhtar, Entang Adhy; Irawati, Ira
Jurnal Administrasi Publik : Public Administration Journal Vol 9, No 1 (2019): JURNAL ADMINISTRASI PUBLIK (PUBLIC ADMINISTRATION JOURNAL) JUNI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1140.594 KB) | DOI: 10.31289/jap.v9i1.2150

Abstract

Open Data (OD) is data that is publicly available and free for anyone to use, reuse and redistribute. The Bandung City Government is the first municipality government in Indonesia to implement OD programs as a form of public service in the digital era. Although E-government practices have been applied to public services provided by various Central and Regional government agencies in Indonesia, in general there are still obstacles related to the extent to which the data can be accessed and used-reused by the public for various purposes. The study conducted in the Bandung Municipality Government was directed at efforts to find an effective OD innovation management model in the public sector by using qualitative methods with a case study strategy. Based on field findings, the OD program carried out at the Bandung Government is a collaboration of multiple actors and stakeholders (communities, private sector, NGOs) starting from the initiation stage up to its implementation. In this case, the Bandung City Government together with the various parties involved built an Open Data ecosystem that aims to produce credible data for decision making, and create a more transparent and accountable government. The implementation of this program has not been fully effective because the implementation has not been optimally integrated in Public Information Services (LIP). This has implications for the mechanism of unclear and non-smooth coordination and communication between fields and between Regional Government Work Units (SKPD) which are responsible for implementing OD and LIP. The stuation raises different views on the selection and display of data published (information dissemination).
PENGUKURAN TINGKAT DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN VARIABEL PEREKONOMIAN DAERAH, VARIABEL INFRASTRUKTUR DAN SUMBER DAYA ALAM, SERTA VARIABEL SUMBER DAYA MANUSIA DI WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Irawati, Ira; Urufi, Zulfadly; Isaias RR, Renato Everardo; Setiawan, Agus; Aryanto, Aryanto
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 7, No.1, Januari 2012
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.33 KB) | DOI: 10.12777/jati.7.1.43-50

Abstract

Daya saing wilayah menunjukkan kemampuan suatu wilayah menciptakan nilai tambah untuk mencapai kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan domestik dan  internasional. Pengembangan wilayah di kota-kota dan kabupaten-kabupaten di Provinsi Sulawesi  Tenggara merupakan upaya untuk meningkatkan daya saing tersebut, walaupun  dalam pengembangannya  menghadapi permasalahan-permasalahan yang antara lain disebabkan oleh kurang berkembangnya sumber  daya manusia yang diakibatkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan rendahnya kualitas hidup  masyarakat serta kurangnya prasarana dan sarana untuk menunjang kesejahteraan masyarakat.  Perbandingan relatif tingkat daya saing antar kota kabupaten tersebut; berdasarkan 3 (tiga) variabel yaitu  tingkat  perekonomian daerah,  ketersediaan  infrastruktur  dan  sumber  daya  alam,  serta  ketersediaan  dan kualitas sumber daya manusia; dilakukan untuk melihat sejauh mana daerah-daerah tersebut memiliki  keunggulan  untuk  mengatasi  persamalahan-permasalahan  dalam pengembangan wilayahnya. Kata kunci: Pengembangan Wilayah, Daya Saing. Abstract The competitiveness of the region demonstrated the ability of an area to create added value to achieve a high and sustainable prosperity to remain open to domestic and international competition. Development areas in the cities and districts in Southeast Sulawesi is an effort to enhance the competitiveness, even in the face of development issues among others caused by the lack of development of human resources caused by low levels of education and poor quality of life and the lack of infrastructure and facilities to support the welfare of the community. Comparison of the relative level of competitiveness between the city districts; based on 3 (three) variables, namely the level of the regional economy, the availability of infrastructure and natural resources, as well as the availability and quality of human resources was done to see the extent to which these areas has the advantage to overcome persamalahan these issues in the development of the region. Keywords: Regional Development, Competitiveness.
Kajian Kategori Engagement dalam Penerapan Konsep Green Campus di Institut Teknologi Nasional Bandung (Hal. 85-96) Ariyani, Dwi Retno; Akmalah, Emma; Irawati, Ira
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 3: September 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.671 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i3.85

Abstract

ABSTRAKKampus hijau merupakan suatu program yang dilaksanakan di institusi pendidikan yang memiliki sistem akademik, manajemen, tatanan wilayah, dan kualitas sumber daya yang tidak terlepas dari konsep pembangunan berkelanjutan. Campus engagement melakukan penilaian terhadap program-program berkelanjutan untuk para sivitas akademika. Penilaian indikator ini perlu dilakukan, mengingat program-program berkelanjutan dapat meningkatkan keinginan dan komitmen sivitas akademika dalam mengimplementasikan konsep green campus. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengkaji penerapan konsep berkelanjutan yang terdapat pada standar STARS. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Pengolahan data dilakukan dengan cara menentukan nilai poin untuk setiap indikator lalu dilakukan analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini, Itenas mendapatkan 7,53 point dari point maksimum sebesar 21 point. Hal ini menunjukkan Itenas memiliki program yang masih kurang baik dalam mendukung para sivitas akademikanya untuk menerapkan green campus di Itenas.Kata kunci: kampus hijau, STARS AASHE, campus engagement ABSTRACTGreen campus is a program implemented in educational institutions that have academic system, management, regional order, and quality of resources that can not be separated dari the concept of sustainable development. Campus engagement assesses sustainable programs for academicians. Assessment of this indicator needs to be done, considering that sustainable programs can increase the desire and commitment of academicians in implementing green campus concept. This study was conducted by examining the implementation of sustainable concepts contained in the STARS standard. Data collection is conducted through interview and observation. Data processing is done by determining the value of points for each indicator and then by descriptive and SWOT analysis. The result of this research, Itenas get 7.53 point dari point maximum equal to 21 point, which indicated that Itenas still has a poor program in support of its academic civitas to implement green campus in Itenas.Keywords: green campus, STARS AASHE, campus engagement
Implementasi Konsep Green Campus di Kampus Itenas Bandung Berdasarkan Kategori Tata Letak dan Infrastruktur (Hal. 139-150) Santoso, Nur Diyanti; Akmalah, Emma; Irawati, Ira
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 4: Desember 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.541 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i4.139

Abstract

ABSTRAKGreen campus merupakan konsep yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan  lahir dari kesadaran manusia akan pentingnya berbagai kegiatan ramah lingkungan di lingkungan kampus. Kampus dinilai sebagai sarana yang tepat untuk mempromosikan konsep pembangunan yang berkelanjutan kepada civitas academica dan juga masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan konsep green campus dalam kategori tata letak dan infrastruktur di kampus Itenas. Observasi, pengukuran, dan wawancara  dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan, sedangkan untuk pengolahan data digunakan  metode scoring dan mixed method research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Itenas mendapatkan poin sebesar 730 poin dari poin maksimalnya yaitu 1500 poin. Secara keseluruhan, kekurangan yang Itenas miliki adalah lahan yang kurang untuk tanaman hutan, ruang terbuka yang kurang dapat dimanfaatkan secara maksimal, dan area yang tidak dapat diresapi air yang cukup besar. Kata kunci: green campus, tata letak dan infrastruktur, scoringABSTRACTGreen campus is a concept that support sustainable development and come from human awareness about the importance of varied eco-friendly activities in campus. Campus is considered to be a proper place to promote sustainable development concept  implementation to its community and surrounding society. This research aims to examine about the implementation of the green campus concept in the category of setting and infrastructure at the Itenas campus. Observation, measurement, and interview were conducted to gather required data, and scoring as well as mixed method were used for data processing and analysis. The results showed that  Itenas earned 730 points from its maximum points of 1500 points. In general, the shortcomings that Itenas has are inadequate area for forest vegetation, open space that can not be utilized optimally, and large area on campus covered in non retentive surface. Keywords: green campus, setting and infrastructure, scoring
Edukasi Konservasi Lingkungan Budaya di Geopark Sunda Razak, Januarani; Hendarmawan; Irawati, Ira
Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.334 KB)

Abstract

Permasalahan lingkungan dan tingginya jumlah penduduk menjadi ancaman dan permasalahan terbesar dalam pelestarian lingkunga di Kawasan Geopark Sunda. Edukasi konservasi lingkungan berbasis budaya di Geopark Sunda menjadi salah satu alternatif dalam upaya peningkatan pemahaman masyarakat lokal mengenai pelestarian Geopark Sunda. Hal tersebut dikarenakan budaya menjadi salah satu intrumen pendekatan masyarakat paling efektif di Indonesia hingga saat ini. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengambilan data primer melalui wawancara mendalam dan diskusi pakar serta pengambilan data sekunder melalui pengumpulan literatur relevan. Analisis yang digunakan berupa deskriptif analisis yang bertujuan untuk mengamati kondisi terkini dan merumuskan strategi yang tepat dalam edukasi konservasi berbasis Budaya Sunda. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wadah pelestarian lingkungan, budaya, sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kawasan Geopark Sunda.
Kualitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Lembang Dalam Penanganan Gizi Buruk Lapian, Kristiawan Mikael Nehemia; Irawati, Ira
Jambura Journal of Community Empowerment Volume 5 No. 2: Desember 2024
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37411/jjce.v5i2.3046

Abstract

Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Permasalahan kesehatan khususnya masalah gizi buruk menjadi salah satu tantangan yang dihadapi dunia, terkhusus masalah stunting, wasting, underweight. Oleh karena itu, diperlukan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menyelesaikan permasalahan gizi di Indonesia. Penulis mengambil objek penelitian Puskesmas Lembang dalam menangani masalah gizi buruk di Desa Jangkurang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan didasarkan pada teori kualitas pelayanan menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1988). Dari lima dimensi yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy, hasil dari penelitian membuktikan bahwa kualitas pelayanan berada di kategori sangat baik. Sehingga, hipotesis yang diajukan penulis ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan Puskesmas Lembang dalam penanganan gizi buruk di Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut terbukti sudah sangat baik, walaupun masih ada masalah-masalah lain yang menjadi faktor penyebab permasalahan gizi buruk di Desa Jangkurang masih cukup tinggi.
Digital Sociocracy: Navigating Governance Challenges in Southeast Asia Munajat, MD Enjat; Irawati, Ira
Policy & Governance Review Vol 9 No 1 (2025): January
Publisher : Indonesian Association for Public Administration

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30589/pgr.v9i1.1220

Abstract

Digital sociocracy merges digital technology with sociocratic principles to improve participatory governance. This framework utilizes digital tools to enhance inclusivity, transparency, and efficiency across sectors such as urban management and energy systems. It advocates eight principles: Accountability, Equivalence, Consent, Transparency, Empiricism, Continuous Improvement, Digital, and Effectiveness to tackle governance challenges and support sustainable development. In Southeast Asia, the application of digital sociocracy encounters challenges such as digital literacy gaps and socioeconomic disparities. However, there are significant opportunities, as evidenced by initiatives that enhance governance quality and Sustainable Development Goals (SDGs). Singapore has emerged as a leader in adopting digital tools for participative governance, while other nations have shown varied progress and obstacles. This research formulates a quantitative model to evaluate the feasibility of digital sociocracy by employing indicators from global databases, such as the World Bank and SDG dashboards. These findings underscore the potential of digital sociocracy to bridge governance gaps, enhance citizen engagement, and promote equitable development. This study offers a strategic framework for policymakers to address the complexity of digital governance in Southeast Asia.
Adopting the 5P Framework to Enhance Revitalization Policy Lessons from Cihampelas Terrace as a Public Space Irawati, Ira; Ashari, David; Sandriano, Yoh.; Mareta, Ristia; Evangelistha, Sherin; Firmansyah, Angga; Rizal, Saiful
Jurnal Manajemen Pelayanan Publik Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Manajemen Pelayanan Publik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jmpp.v9i1.59508

Abstract

This research aims to conduct a retrospective (ex post) policy analysis using a formative evaluation approach. This study identifies implementation challenges in the Cihampelas Terrace revitalization policy and evaluates its effectiveness. Using the 5P framework (principles, places, people, processes, and practices), the study examined issues such as inconvenient location, poor accessibility for people with disabilities and the elderly, and a 60% decrease in street vendors' turnover after relocation. A mixed methods approach with an explanatory sequential design was used. Data were collected through questionnaires distributed to visitors and street vendors and in-depth interviews with stakeholders. Findings showed a significant gap between policy objectives and implementation. Only 32% of respondents felt involved in the process, while 51% reported a lack of participation mechanisms. In addition, 42% rated the public facilities as inadequate, citing non-functioning elevators and poor hygiene. To address these issues, the study recommends an Integrated Collaborative Policy Framework, which combines hybrid public consultation, digital transparency platforms, and universal design principles. By utilizing data-driven analysis and interactive risk dashboards, the framework aims to improve community engagement, policy adaptation, and operational responsiveness, and ensure sustainable and inclusive public spaces like the Cihampelas Terrace.
EFEKTIVITAS UPAYA PENANGANAN STUNTING MENGGUNAKAN DANA DESA DI DESA MEKARWANGI KECAMATAN TAROGONG KALER KABUPATEN GARUT Aryanto, Attayya Kaysa; Irawati, Ira
Jurnal Progress Administrasi Publik Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Progress Administrasi Publik (JPAP)
Publisher : Program Studi Administrasi Publik, FISIP, Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jpap.v4i1.1472

Abstract

Through Presidential Regulation Number 72 of 2021 on Accelerating Stunting Reduction and Minister of Village, Development of Disadvantaged Regions, and Transmigration Regulation Number 8 of 2022 on Priority Use of Village Funds for the Year 2023, the central government mandates all levels of governance to prioritize addressing stunting in the implementation of development and organized governance. The Village Government of Mekarwangi implements this policy by utilizing Village Funds as a funding source for the Supplementary Feeding Program. However, in its implementation, the program has not fully operated effectively due to deficiencies in the program's structure and the implementation process. This study aims to elucidate the effectiveness of mitigation efforts utilizing Village Funds in Mekarwangi Village. The theoretical foundation for this research is Riant Nugroho's Effectiveness Theory. The research adopts a descriptive qualitative research method with primary data obtained through observation and interviews, supplemented by secondary data from document and literature studies. Data analysis involves data condensation, data presentation, concluding statements, and verification. The findings indicate that the mitigation efforts utilizing Village Funds in Mekarwangi Village are still not entirely effective, particularly in the principles of the program, targets, and environment, necessitating a reassessment of the program's structure, target beneficiaries, and awareness campaigns about stunting.   Keywords: Effectiveness; Program; Stunting; Village.