Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

EFEKTIVITAS BIOPESTISIDA DAUN TEMBELEKAN (Lantana camara) TERHADAP HAMA KUTU DAUN Aphis sp TANAMAN CABAI Septarini Dian Anitasari, Sarwo Danuji,
BIOMA Vol 3, No 1 (2018): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unmuh Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.378 KB) | DOI: 10.32528/bioma.v3i1.1325

Abstract

Sebagai komoditas sayuran yang cukup strategis dan mempunyai nilai ekonomi tinggi, tanaman cabai (Capsicum annum L.) juga mempunyai permasalahan terhadap serangan hama. Salah satu hama utama yang menyerang tanaman cabai adalah kutu daun (Aphis sp) yang bersifat polifag dan menjadi vektor berbagai virus. Tujuan penelitian ini adalah menguji efektifitas biopestisida daun tembelekan (Lantana camara) terhadap kematian hama kutu daun Aphis sp. Penelitian dilaksanakan di Greenhouse dan laboratorium Biologi IKIP PGRI Jember mulai bulan Juni  2017 sampai dengan Agustus 2017. Percobaan terhadap kutu daun (Aphis sp.) dilakukan dalam Laboratorium menggunakan Rancangan Dasar Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal aplikasi biopestisida daun tembelekan terhadap kutu daun. Aplikasi biopestisida dilakukan sebanyak 5 perlakuan dengan rincian: 0 gr gilingan daun tembelekan/1000 ml air; 25 gr; 50 gr; 75 gr; dan 100 gr. Masing- masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi daun tembelekan 50 gr yang ditambahkan 1000 ml air (T2) paling efektif  dalam mematikan kutu daun Aphis sp. pada tanaman cabai dibandingkan konsentrasi yang lain (T1, T3, T4 maupun kontrol).  Kata kunci: Aphis sp, Lantana camara, Biopestisida
EMBRIOGENESIS PADA TANAMAN TEBU (Saccharum sp.) VARIETAS BULULAWANG DENGAN TEKNIK KULTUR MIKROSPORA Anitasari, Septarini Dian; Sari, Dwi Nur Rikhma; Astarini, Ida Ayu; Defiani, Made Ria
AGRITROP Vol 16, No 2 (2018): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.727 KB) | DOI: 10.32528/agritrop.v16i2.1813

Abstract

Tanaman tebu adalah keluarga poace yang berpotensi menghasilkan nilai ekonomi tinggi karena manfaatnya sebagai produk unggulan dalam menghasilkan gula serta bioetanol yang banyak digunakan oleh masyarakat luas. Untuk itu perlu upaya pemuliaan tanaman yang cepat untuk memenuhi kebutuhan pasar. Teknik kultur mikrospora merupakan aplikasi bioteknologi yang efisien dalam menghasilkan tanaman haploid. Teknik ini belum berhasil diaplikasikan pada tanaman tebu sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk memicu embriogenesis mikrospora tebu dengan aplikasi kultur mikrospora pada varietas bululawang. Metode yang digunakan yaitu dengan stress perlakukan perendaman mannitol 0.3M sebelum isolasi kultur pada lama perendaman yang berbeda. Analisis data menggunakan uji anova dan uji duncan. Hasil yang diperoleh yaitu Perlakuan stress yang diberikan berhasil memicu embriogenesis mikrospora dengan lama perendaman anther optimum pada 7 hari pada mannitol 0.3M
IMPLEMENTASI METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI Septarini Dian Anitasari
Education Journal : Journal Educational Research and Development Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : IKIP PGRI Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.052 KB)

Abstract

Hasil Belajar MA Ainul Huda Banyuputih Situbondo tergolong rendah. Hal itu dapat dilihat dari hasil perolehan nilai UAS mata pelajaran biologi setiap tahunnya yaitu lebih dari 63% siswa dari keseluruhan siswa yang mendapatkan nilai di bawah 7. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan memperbaiki sistem pembelajaran dengan metode discovery learning. Model tindakan kelas yang diadopsi dari Hopkins yaitu model yang menggunakan prosedur kerja yang dipandang sebagai suatu siklus spiral yang terdiri dari 4 fase meliputi perencanaan, tindakan, observasi, refleksi. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan secara signifikan, pada pra siklus ketuntasan klasikal dicapai 45%. Setelah dilakukan metode pembelajaran metode discovery learning pada siklus I mencapai 70%. Pada siklus II hasil belajar siswa meningkat mencapai 87,5%. Perolehan ketuntasan hasil belajar pada siklus II, pembelajaran dapat dikatakan tuntas secara klasikal.
FORMULASI KRIM HERBAL KULIT PISANG AGUNG SEMERU LUMAJANG TERHADAP Candida albicans dan Staphylococcus aureus Dwi Nur Rikhma Sari; Septarini Dian Anitasari; Khoiriyah Khoiriyah
Biota Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Biota 2019
Publisher : Faculty of Science and Technology Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Biota.v5i1.2804

Abstract

Skin cream, is one of the dosage forms, which contain little water content, and is widely used both as a medicinal and cosmetic cream. This study made an herbal cream formulation based on Agung Semeru banana skin of Lumajang variety which was known as an antimicrobial at a concentration of 100% which would then be tested for its ability as an antimicrobial against the growth of Candida albicans and Staphylococcus aureus. The method used in this study is using the paper disk Diffusion method with 6 repetitions, where data in the form of inhibitory zone diameters were analyzed using 1% One Way ANOVA test and continued with Duncan's test at 1%. The results of this study showed that there were significant differences between the treatment groups (α = 0,000), where the cream formulation of the Candida albicans fungi showed a larger inhibition zone diameter (22.50 ± 1.70 mm) than the inhibitory zone diameter in Staphylococcus aureus bacteria (21 , 50 ± 1.68 mm).
Pollen Viability and Microspore Culture in Three Broccoli Cultivars (Brassica oleracea L. var. italica Plenck) Septarini Dian Anitasari; Ida Ayu Astarini; Made Ria Defiani; Made Pharmawati .; Dian Catur Prayantini
Biota Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Biota 2019
Publisher : Faculty of Science and Technology Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Biota.v5i2.3340

Abstract

Broccoli is a high value vegetable crop in Indonesia, however production is low due to limited number of suitable cultivars, so, breeding hybrid broccoli for warm climate is important. The first step in hybridization is providing homozygote parent plants which can be done efficiently via microspore culture. The objectives of this study were to determine 1) bud size that produce uninucleate microspore stage appropriate for culture; 2) pollen viability, 3) microspore development, in three broccoli cultivars (‘BL 10001’, ‘Royal Green’ and ‘Green Magic’). Various bud size (1 – 5 cm) was squashed and observed microscopically to determine bud size containing uninucleate microspore. Pollen viability was determined by IKI staining and pollen germination method. Chromosome number was counted on root tips using squash method with aceto-orcein stain. Various heat treatment schemes were conducted to induce microspreo development. Result showed uninucleate microspore derived from 2-3 mm and 3-4 mm bud length of ‘BL-10001’ and ‘Royal Green’ was responsive for microspore development in culture. Pollen viability varied among cultivars, 78-87% on IKI method and 15-16% on germination test. Microspore culture showed different embryogenesis response; pollen-like structure was produced by ‘BL 10001’.
Utilization Of Agung Semeru Banana Peel Extract As Natural Hand Sanitizer Dwi Nur Rikhma Sari; Septarini Dian Anitasari; Suci Ratnasari
Biota Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Biota 2020
Publisher : Faculty of Science and Technology Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/10.19109/Biota.v6i2.6136

Abstract

Hand sanitizers generally contain Ethyl Alcohol 62%, softener, moisturizer and anti-bacterial compounds such as tryclosan, glycerol, tannin, saponins and other antimicrobial agents. This study aimed to determine the effect of Agung Semeru banana peel extract as a natural hand sanitizer to inhibit fungal growth of Candida albicans. The antifungal activity test is carried out using the disk diffusion method. The use of this method is shown to measure the diameter of the area of ​​resistance that occurs around paper discs that already contain antifungal in accordance with the concentration in each treatment. The results showed that Agung Semeru banana peel is effective as a natural Hand sanitizer that was indicated by differences in treatment. Utilization of Agung Semeru Banana peel Extract as a natural basic material hand sanitizer showed that no significant difference between treatments in inhibiting the growth of fungi Candida albicans, but a concentration of 7% (1,315 ± 0.0035c) showed better results compared to a concentration of 1% ( 1.2 ± 0.0a); concentration of 5% (1,208 ± 0,0023b) and 0% (1.2 ± 0,0a).
EFEKTIFITAS PENAMBAHAN MEDIA ORGANIK EKSTRAK UBI JALAR (Ipomoea batatas L) PADA PERTUMBUHAN SUBKULTUR ANGGREK Cattleya sp. Shinta Nurdika Meilani; Septarini Dian Anitasari; Fatimatuz Zuhro
Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.744 KB) | DOI: 10.25273/florea.v4i1.1166

Abstract

 Orchids (Chattleya sp) is popular plant which is favorted by peoples and has higt economic value. It’s price Rp. 562,000 / plant. Tissue culture technique is needed to produce this flower quicky than conventional technique. This study have aims to determine the effect of some medium concentration of organic sweet potato (Ipomoea batatas L) on growing Cattleya sp and for knowing the best of concentration on the growth of  Chattleya sp. The method used was Completely Random Design (RAL) with four of factors, that is: 0 g / L, 75 g / L, 150 g / L, and 300 g / L. The results were analyzed with Anova test and Duncan test multiple ranger test at the level of 5%. Each treatment was repeated six times. Parameters were observed are the number of new shoots, long leaf, number of leaves, leaf width, long roots, and height of the plant for 5 weeks. Based on the results of analysis showed that the sweet potato extract on 150 g / L concentration give the best results in long root parameter, the concentration of 75 g / L gived the best results to long leaf parameter and concentration of 300 g / L gived the best effect against leaf width. Same concentrations of sweet potato did not give significantly effect to number of new shoots, plantlets height, and number of leaves. 
Isolation of Indigenous Fungi in River Containing Ammonia from Rubber Industry Waste in Jember Dwi Nur Rikhma Sari; Septarini Dian Anitasari
Journal of Multidisciplinary Applied Natural Science Vol. 2 No. 1 (2022): Journal of Multidisciplinary Applied Natural Science
Publisher : Pandawa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47352/jmans.2774-3047.109

Abstract

Indigenous fungi are fungi that can degrade organic compounds and make them a source of nutrition for metabolism and life so that they can to survive in various environments including environments polluted by ammonia waste from the rubber factory industry. This study was conducted to obtain fungal isolates that can survive in river water contaminated with ammonia from rubber industry waste in Jember. Isolation was obtained from river water contaminated with rubber factory waste containing ammonia and isolated using the media of Potatoes Dextrose Agar (PDA). The method used in this research is descriptive exploration, namely isolating and culturing fungi using the dilution method. The results of the isolation will identify the genus of fungi based on macroscopic and microscopic morphological characters. Data analysis was done descriptively. The results obtained 4 isolates of indigenous fungi that can degrade ammonia, namely Aspergillus sp., Fusarium sp., Penicillium sp., and Yeast groups.
Persilangan Beberapa Spesies Jamur Tiram (Pleurotus Sp.) Secara Konvensional Menggunakan Metode Fusi Miselium Dwi Nur Rikhmasari
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pleurotos sp. adalah jenis jamur yang memiliki banyak manfaat serta merupakan makanan bergizi dengan nilai ekonomi tinggi. Masing-masing spesies jamur tiram memiliki sifat keunggulan dan kekurangan masing-masing, dan untuk mendapatkan varietas baru yang lebih unggul dengan meminimalisir kekurangan sifat jamur diperlukan persilangan, salah satunya menggunakan metode fusi miselium. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui keberhasilan metode fusi miselium dalam menyilangkan beberapa spesies jamur tiram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pleurotus ostretaus dan Pleurotus cystidiosus dapat disilangkan dengan menggunakan metode konvensional yaitu fusi antar miselium.
Potensi Daun Tembelekan (Lantana camara L) untuk Sediaan Krim Wajah Alami Endang Sriwati
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumbuhan tembelekan merupakan tanaman liar yang tumbuh tanpa perawatan khusus. Kandungan metabolit sekunder pada daun tembelekan seperti minyak atsiri, fenol, flavonoid, saponin, steroid, terpenoid, dan tanin dapat berpotensi sebagai antioksidan. Antioksidan dalam bahan kosmetik dapat memberikan efek melembabkan dan mencerahkan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah daun tembelekan dapat digunakan sebagai sediaan krim wajah alami. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan secara eksperimen murni, dengan perlakuan konsentrasi 0%, 4%, 6%, dan 8%. Data dianalisis dengan menggunakan uji one-way Anova. Penelitian ini melakukan pengujian sediaan krim meliputi uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji mikrobologi Angka Lempeng Total (ALT). Hasil dari uji tersebut menunjukkan krim homogen, pH nya berada diantara 4,7 – 5,53, hasil uji ALT terdapat koloni bakteri 45,62 hingga 137,68. Pada sediaan krim daun tembelekan kosentrasi 8% yang merupakan kosentrasi yang optimal. Sediaan krim daun tembelekan tidak memenuhi parameter untuk uji daya sebar.