Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

System of Leukocytes Respiratory Burst Activity (RBA) in Grouper (Epinephelus coioides) Anggraini Ratih Purwandari; Dwi Nur Rikhma Sari
Biota Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Biota 2022
Publisher : Faculty of Science and Technology Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Biota.v8i1.9884

Abstract

Probiotics are live microbes that can help protect and maintain the health of the host by modifying the microbial community or associating with the host, increasing the response to disease, improving nutrition, and utilizing feed. Probiotics have properties to increase feed efficiency and increase non-specific immunity in fish. Probiotic administration allows fish to achieve optimal growth and increase immunity to disease. Therefore, in this study used probiotics containing bacteria Bacillus subtilis. The purpose of this study was to determine the effect of probiotic Bacillus subtilis endoprore administration on the respiratory burst activity (RBA) immune system in grouper (Epinephelus coioides). The results of the research showed that the administration of probiotics in the grouper (Epinehelus coioides) feed with the probiotic dose of Bacillus subtilis in Feed B (0.1% Bacillus subtilis) and Feed C (1 % Bacillus subtilis) had a significantly effect on Respiratory Burst Activity (RBA) compared to Feed A (0% Bacillus subtilis). In addition, the administration of probiotic Bacillus subtilis in the grouper feed was also able to increase the total number of bacteria in the rearing media, whereas an increasing in the number of bacteria in the B and C feed treatments indicated a better rearing media for the growth of grouper. The RBA values ​​in Feed B (0.1% Bacillus subtilis) and Feed C (1 % Bacillus subtilis) were significantly different start from 10 days of rearing time. While the best dose for the RBA value is Feed C with an elapsed time 30 days.
PEMETAAN PHYLUM ECHINODERMATA (KELAS ASTEROIDEA) DI ZONA LITORAL PANTAI PASIR PUTIH SITUBONDO Purwandari, Anggraini Ratih
JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygiene Vol. 1 No. 01 (2023): Jernih: Journal of Environmental Engineering and Hygiene
Publisher : Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jernih.v1i01.1076

Abstract

Class Asteroidea is a member of the phylum Echinodermata Asteroidea with high diversity, diversity will be found the similarities and differences that can be used as a key identification and classification. Pasir putih Situbondo beach has many invertebrate animals, particularly Asteroidea class that can be used to research about their abundance. The problems that arise are animals Echinodermata (classes Asteroidea ) What are some which can be found on the shore of Pasir Putih Situbondo beach can be used as a source data about their abundance. The results showed that the white sand beach Situbondo is found one type of the class Asteroidea namely Linckia laevigata acquisition this study of transects 1 to 15 only one transect contained starfish is on transect 14 wherein the transects , measuring 100 m sea littoral zone. Reason discovery of starfish on the shore of Pasir Putih Situbondo beach slightly due to limited types of starfish Asteroidea because in this month is going east wind season so that the starfish is hard to find.
Estimasi Emisi Gas Rumah Kaca dari Degradasi Popok Sekali Pakai di Kabupaten Jember dengan Metode IPCC Tier 1 Defriatno, Mawan; Herdianto, Agung; Ratih Purwandari, Anggraini
BIOSAPPHIRE: Jurnal Biologi dan Diversitas Vol. 3 No. 2 (2024): BIOSAPPHIRE
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan penggunaan popok sekali pakai di Kabupaten Jember dari tahun 2020 hingga 2023 menunjukkan tren peningkatan sejalan dengan bertambahnya populasi bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan dari degradasi popok sekali pakai, menggunakan metode IPCC Tier 1. Popok sekali pakai yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) berpotensi menghasilkan metana (CH?), salah satu gas dengan dampak pemanasan global yang signifikan. Data populasi bayi dari 31 kecamatan dikombinasikan dengan estimasi jumlah popok yang digunakan setiap tahunnya untuk menghitung emisi GRK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah emisi metana meningkat dari 234.611 ton CO?eq pada tahun 2020 menjadi 271.516 ton CO?eq pada 2023, dengan total emisi kumulatif sebesar 998.222 ton CO?eq selama periode empat tahun. Peningkatan emisi ini disebabkan oleh pertumbuhan populasi bayi dan penggunaan popok sekali pakai yang terus meningkat. Temuan ini menyoroti perlunya pengelolaan sampah yang lebih efektif, termasuk pengembangan teknologi landfill gas recovery dan kampanye penggunaan popok ramah lingkungan, untuk mengurangi dampak lingkungan dan emisi GRK di Kabupaten Jember
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PH DAN TDS PADA KUALITAS AIR DI KALIPAIT, BONDOWOSO Purwandari, Anggraini Ratih
JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygiene Vol. 2 No. 01 (2024): JERNIH: Journal of Environmental Engineering and Hygiene
Publisher : Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Kalipait di Bondowoso dikenal memiliki karakteristik air yang unik dengan tingkat keasaman tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pH dan Total Dissolved Solids (TDS) dalam menentukan kualitas air di tiga stasiun pengamatan. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa pH air berkisar antara 0,3 hingga 1,8, sementara TDS berada dalam rentang 998 hingga 1000 mg/L. Hasil analisis menunjukkan bahwa semakin rendah pH, semakin tinggi nilai TDS, yang mengindikasikan adanya pengaruh aktivitas vulkanik atau sumber asam lainnya terhadap kandungan zat terlarut dalam air. Penurunan TDS dari Stasiun 1 ke Stasiun 2 menunjukkan kemungkinan adanya proses pengenceran atau pengendapan zat terlarut di sepanjang aliran sungai. Penelitian ini memberikan wawasan mengenai kondisi lingkungan Sungai Kalipait dan dapat menjadi dasar dalam upaya pengelolaan kualitas air di daerah tersebut.
Phytoplankton Composition and Abundance as an Indicator of Water Quality in The Post-Sand Mining Swamp of Kranjingan, Jember Purwandari, Anggraini Ratih
Journal of Biological Science and Education Vol 6, No 2 (2024): December
Publisher : Journal of Biological Science and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/jbse.v6i2.2358

Abstract

AbstractThe analysis of water quality in the post-sand mining swamp of Kranjingan indicates that the aquatic environment is in relatively good condition, with a neutral to slightly alkaline pH, stable temperature, and total dissolved solids (TDS) within acceptable limits. Although slight variations were observed between stations, particularly at Station 4, which recorded the highest TDS value, the overall water conditions still support the sustainability of the aquatic ecosystem and allow for various sustainable utilizations. The study's objective is to analyze the water quality in the post-sand mining swamp of Kranjingan and evaluate the sustainability of the aquatic ecosystem in the area. This research also aims to understand the composition and abundance of phytoplankton to determine the trophic status of the ecosystem. The study results show that the composition and abundance of phytoplankton in the post-mining swamp exhibit oligotrophic characteristics, with a dominance of the Cyanophyta phylum, particularly Microcystis. The highest phytoplankton diversity was found at Station 2, while Station 4 demonstrated relatively stable abundance. These findings provide essential insights into the management and utilization of post-sand mining swamps for both ecological and economic purposes. Keywords: phytoplankton, water quality, post-sand mining swamp, Kranjingan, Jember
Estimasi Emisi Gas Rumah Kaca dari Degradasi Popok Sekali Pakai di Kabupaten Jember dengan Metode IPCC Tier 1 Mawan Defriatno; Agung Herdianto; Anggraini Ratih Purwandari
BIOSAPPHIRE: Jurnal Biologi dan Diversitas Vol. 3 No. 2 (2024): BIOSAPPHIRE
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biosapphire.v3i2.2034

Abstract

Peningkatan penggunaan popok sekali pakai di Kabupaten Jember dari tahun 2020 hingga 2023 menunjukkan tren peningkatan sejalan dengan bertambahnya populasi bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan dari degradasi popok sekali pakai, menggunakan metode IPCC Tier 1. Popok sekali pakai yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) berpotensi menghasilkan metana (CH?), salah satu gas dengan dampak pemanasan global yang signifikan. Data populasi bayi dari 31 kecamatan dikombinasikan dengan estimasi jumlah popok yang digunakan setiap tahunnya untuk menghitung emisi GRK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah emisi metana meningkat dari 234.611 ton CO?eq pada tahun 2020 menjadi 271.516 ton CO?eq pada 2023, dengan total emisi kumulatif sebesar 998.222 ton CO?eq selama periode empat tahun. Peningkatan emisi ini disebabkan oleh pertumbuhan populasi bayi dan penggunaan popok sekali pakai yang terus meningkat. Temuan ini menyoroti perlunya pengelolaan sampah yang lebih efektif, termasuk pengembangan teknologi landfill gas recovery dan kampanye penggunaan popok ramah lingkungan, untuk mengurangi dampak lingkungan dan emisi GRK di Kabupaten Jember
PEMODELAN ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA DAN AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DALAM MEMODELKAN LUAS KEBAKARAN HUTAN INDONESIA Sulantari; Hariadi, Wigid; Sulisawati, Dwi Noviani; Purwandari, Anggraini Ratih; Fatimah, Fita
ESTIMATOR : Journal of Applied Statistics, Mathematics, and Data Science Vol. 3 No. 1 (2025):
Publisher : Program Studi Statistika Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/estimator.v3i1.2474

Abstract

Tahun 2022 luas hutan Indonesia sebesar 125,76 hektar atau 62,97% dari luas daratan Indonesia. Hutan memegang peranan penting bagi kahidupan manusia, salah satunya adalah hutan sebagai sumber air. Kebakaran hutan menjadi ancaman yang serius bagi keberlangsungan hutan di Inodonesia. Kebakaran hutan di Indonesia terjadi hampir setiap tahun dengan luas hutan yang terbakar setiap tahunnya berfluktuatif. Kebakaran hutan disebabkan akibat aktivitas manusia dalam pembukaan lahan, musim kemarau, atau faktor lainnya. Hutan yang rusak dapat berdampak kepada banyak hal, salah satunya yakni kodisi sumber air atau kondisi aliran sungai yang dapat ikut menurun secara kualitas atau kuantitasnya. Salah satu mitigasi bencana yang dapat dilakukan dalam fenomena kebakaran hutan adalah dengan melakukan analisis data dalam memodelkan prediksi luas kebakaran hutan di Indonesia. Metode prediksi yang dapat digunakan adalah analisis runtun waktu model ARIMA dan analisis regresi linier. Setelah dilakukan analisis data diperoleh kesimpulan (1) Model ARIMA (3,2,0) dan model regresi linier sederhana dengan variabel independen status el-nino, layak digunakan untuk memodelkan prediksi luas kebakaran hutan di Indonesia. (2) Variabel independen status elnino berpengaruh terhadap luas kebakaran hutan di Indonesia, dengan nilai korelasi ( R ) sebesar 0.462. (3) Tahun 2025 prediksi luas kebakaran hutan Indonesia untuk model ARIMA(3,2,0) adalah sebesar 0.457 juta hektar. (5) Untuk model regresi linier sederhana jika tahun 2025 terjadi el nino, luas kebakaran hutan Indonesia diprediksi sebesar 1.09 juta hektar. (6) Untuk model regresi linier sederhana jika tahun 2025 tidak terjadi el nino, luas kebakaran hutan Indonesia diprediksi sebesar 0.45 juta hektar.
Potret Multifungsi Hutan di Kabupaten Jember : Dinamika, Tantangan, dan Strategi Pengelolaan Berkelanjutan Tahun 2024 Purwandari, Anggraini Ratih; Herdianto, Agung
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 6 No. 2 (2024): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v6i2.2116

Abstract

Hutan memiliki peran multifungsi sebagai aset ekologi, ekonomi, dan sosial. Di Kabupaten Jember, Jawa Timur, hutan menghadapi dinamika dan tantangan kompleks, termasuk deforestasi, perubahan penggunaan lahan, dan konflik antara konservasi dengan mata pencaharian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi terkini hutan di Kabupaten Jember, mengidentifikasi tantangan utama, dan mengusulkan strategi pengelolaan berkelanjutan untuk tahun 2024. Dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, penelitian ini menyoroti pentingnya kolaborasi pemangku kepentingan, penguatan kebijakan, dan pendekatan konservasi inovatif untuk memastikan multifungsi hutan dalam jangka panjang. Temuan penelitian menekankan bahwa untuk mengatasi tantangan ini diperlukan keseimbangan antara pelestarian ekologi dan manfaat sosial-ekonomi bagi masyarakat setempat.
Exploring the Antibacterial Activity of Banana Peel Waste From Agung Semeru Variety in Lumajang againts Gram Positive and Gram-Negative Rikhmasari, Dwi Nur; Ratih Purwandari, Anggraini
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 7 No. 1 (2025): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v7i1.2465

Abstract

Banana peels, a by-product of banana consumption, remain underutilized despite their promising bioactive potential. This study aims to assess the antibacterial properties of the peel extract from the Agung banana variety (Musa paradisiaca var. sapientum L.) against two pathogenic bacterial strains: Pseudomonas aeruginosa and Staphylococcus aureus. The extract was prepared through a maceration method, and antibacterial activity was tested using the disk diffusion technique. A Completely Randomized Design (CRD) was employed, involving five concentration levels (0%, 25%, 50%, 75%, and 100%) with four replicates each. Data were analyzed using ANOVA, followed by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) to determine significant differences between treatments. The results demonstrated that the Agung banana peel extract significantly inhibited the growth of both test bacteria. The 100% concentration yielded the largest inhibition zones, with mean diameters of 17.55 ± 3.39 mm for P. aeruginosa and 19.25 ± 0.91 mm for S. aureus. According to the classification of antibacterial strength, these results are considered strong. These findings suggest that the Agung banana peel has considerable potential as a natural and eco-friendly antibacterial agent.  
Evaluasi Ketimpangan Distribusi Curah Hujan Antar Kecamatan di Kabupaten Jember Tahun 2021-2023 dan Implikasinya Terhadap Resiko Bencana Hidrometerologi: Evaluation of Inequality in Rainfall Distribution Between Sub-districts in Jember Regency in 2021-2023 and Its Implications for Hydrometeorological Disaster Risk Purwandari, Anggraini Ratih; Krisdhianto, Andhi; Hariadi, Wigid; Aswan, Mohamad Syaifudin
JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygiene Vol. 3 No. 1 (2025): JERNIH: Journal of Environmental Engineering and Hygiene
Publisher : Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jernih.v3i1.2453

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi dan ketimpangan curah hujan antar kecamatan di Kabupaten Jember selama periode 2021–2022. Data curah hujan bulanan dari 10 kecamatan dianalisis menggunakan pendekatan statistik deskriptif dan komparatif untuk mengidentifikasi pola spasial-temporal serta disparitas antar wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahun 2022 lebih basah dengan potensi curah hujan ekstrem lebih tinggi dibandingkan tahun 2021, ditandai dengan kenaikan rentang curah hujan dari 3500 mm (2021) menjadi 4500 mm (2022). Pola musiman konsisten dengan iklim monsun Indonesia, dimana puncak hujan terjadi pada awal tahun (Maret-April) dan akhir tahun (November-Desember), sementara musim kemarau berlangsung pada Juli-September. Namun, distribusi hujan tidak merata antar kecamatan, dengan ketimpangan signifikan antara wilayah terbasah (misalnya Kecamatan Jelbuk dan Sumberbaru) dan terkering (misalnya Kecamatan Wuluhan dan Balung). Ketimpangan ini berdampak langsung pada perencanaan pertanian dan manajemen sumber daya air, terutama dalam mitigasi banjir musim hujan serta kekeringan musim kemarau. Temuan ini merekomendasikan perlunya kebijakan berbasis data untuk optimalisasi distribusi air dan adaptasi sektor pertanian sesuai karakteristik lokal. Ketimpangan ekstrem terjadi pada musim kemarau (Juli-September), menunjukkan kebutuhan manajemen air darurat di wilayah terkering. Pengelolaan sumber daya air dengan baik sebaiknya dilakukan di Kecamatan dengan variasi tinggi seperti Sukowono dan Tempurejo.