Abdul Hafid
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Penggunaan simbol bahasa berlatar agama antara mahasiswa muslim dan nonmuslim serta manfaatnya bagi dakwah Muhammadiyah Abdul Hafid; Abdulrahman Hatsama
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 6 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v6i1.11828

Abstract

Sikap berbahasa masih menjadi salah satu masalah dalam berinteraksi, ini membuka peluang penelitian di bidang sosiolinguistik. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) penggunaan simbol bahasa berlatar agama antara mahasiswa muslim dan nonmuslim di STKIP Muhammadiyah Sorong, dan (2) alasan penggunaan simbol bahasa. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian dilakukan di STKIP Muhammadiyah Sorong. Pengumpulan data menggunakan teknik simak, catat, dan introspeksi. Model analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan simbol bahasa berlatar agama Islam yang digunakan adalah (1) salam, (2) nama Allah, (3) syukur, (4) ampunan, (5) insyaallah, (6) subhanallah, dan (7) selamat Idul Fitri. Simbol berlatar agama Kristen yang digunakan adalah (1) shalom, (2) Yesus, (3) haleluya, (4) puji Tuhan, (5) Tuhan Allah, (6) selamat Natal, dan (7) Tahun Baru. Alasan penggunaan simbol berlatar agama Kristen adalah minoritas, toleransi, adanya teman dan keluarga beragama Kristen. Alasan penggunaan simbol berlatar agama Islam adalah lingkungan sosial, perguruan tinggi Islam, teman, dan keluarga beragama Islam, belajar Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, bermakna baik. Temuan pragmatis bagi dakwah Muhammadiyah adalah (a) membuktikan Muhammadiyah diterima oleh semua kalangan, serta (b) Muhammadiyah berpeluang mendakwahkan agama Islam. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa di STKIP Muhammadiyah Sorong terdapat pertukaran penggunaan simbol bahasa berlatar agama antara mahasiswa muslim dan nonmuslim, alasan penggunaannya untuk menjalin komunikasi tanpa batas, dan bermanfaat bagi dakwah Muhammadiyah.
Feminism Critical of Semusim Dan Semusim Lagi Novel by Andina Dwifatma Abdul Hafid
INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 7 No 2 (2020): INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.262 KB) | DOI: 10.36232/jurnalpendidikanbahasa.v7i2.600

Abstract

The study is intended to describe a feminist critique of the novel Semusim, dan Semusim Lagi by Andina Dwifatma. This type of research is qualitative with a social feminist approach. The main source of data in this study is the novel Semusim, dan Semusim Lagi by Andina Dwifatma. Technique of collecting data used literary techniques. Technique of data analysis used analytic descriptions. Novel Semusim, dan Semusim Lagi by Andina Dwifatma is the revealing of the wide variety of women's issues in society. Uncovering the construction built by the public against women. It also implied teaching and displaying attitudes of life and ideology to women. The weakness/criticism of the Semusim, dan Semusim Lagi by Andina Dwifatma is that of the writer, which directs the female struggle toward liberal feminists, such as the freedom of women to be free from children. Deconstructing the social view of women done by authors is sketchy.
Penerapan Metode Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas VIII SMP Laboratorium STKIP Muhammadiyah Sorong Pulau Arar Abdul Hafid; Ismail Marzuki
Jurnal Pendidikan Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.116 KB) | DOI: 10.36232/pendidikan.v8i1.388

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas dengan menggunakan metode pembelajaran kontekstual siswa kelas VIII SMP Laboratorium STKIP Muhammadiyah Sorong Pulau Arar. Rancangan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus pembelajaran. Populasi yang digunakan adalah kelas VIII sebanyak 24 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah menggunakan teknis analisis data menutur Aqib. Pada tahap prasiklus siswa yang tuntas sebanyak 33,33%, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 75%. Siklus I menunjukkan bahwa siswa yang tuntas adalah sebanyak 58.33 %, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 41.66%. Dengan demikian, hasil pembelajaran menulis puisi bebas pada siklus I belum memenuhi batas 75% siswa tuntas. Siklus II menunjukkan siswa yang tuntas adalah sebanyak 83.33 %, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 16.66%. Hasil pembelajaran menulis puisi bebas pada siklus II memenuhi batas ketuntasan klasikal yakni 75% dari keseluruhan siswa dan siswa dinyatakan tuntas.
Sepeda Pintar (Sekolah Peduli Kokoda Pintar): Pemberantasan Buta Aksara Siswa Sekolah Alam Natikorae Usili Aimas Kabupaten Sorong Abdul Hafid; Firman Firman
Jurnal Abdimasa Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2019): Jurnal ABDIMASA Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.01 KB)

Abstract

Program ini bertujuan untuk membantu anak-anak usia sekolah dasar mampu membaca dan menulis permulaan. Program ini dilaksanakan di Sekolah Alam Natikorae Usili Aimas Kabupaten Sorong. Tahapan pelaksanan program meliputi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan dan publikasi. Hasil dari program ini adalah siswa yang belum memasuki usia sekolah sama sekali belum bisa menulis dan membaca. Siswa yang sebelumnya belum bisa menulis, mulai bisa menulis. Siswa yang sebelumnya bisa menulis namun masih ada kesalahan, setelah program ini diadakan kesalahan sudah sangat berkurang. Siswa yang sebelumnya tidak mengenal abjad sama sekali, mulai mengenal abjad. Siswa yang secara artikulasi belum bisa menyebut abjad dengan benar, sudah banyak bisa menyebut abjad dengan benar. Siswa yang sebelumnya belum bisa menggabungkan huruf, sudah bisa menggabungkan huruf menjadi suku kata. Siswa yang sebelumnya belum bisa menggabungkan suku kata menjadi kata, setelah program ini sudah banyak bisa menggabungkan suku kata.
PENDAMPINGAN LITERASI MELALUI PROGRAM PENGUATAN BACA TULIS KELAS AWAL WILAYAH PINGGIRAN DAN TERPENCIL Sirojjuddin Sirojjuddin; Abdul Hafid; Mursalim Mursalim
Jurnal Abdimasa Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2020): JURNAL ABDIMASA Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.34 KB)

Abstract

Pendampingan Litarsi Program Penguatan Baca Tulis Kelas Awal Wilayah Pinggiran Dan Terpencil Kabupaten Sorong Papua Barat bertujuan untuk melatih dan mendampingi guru-guru di lingkungan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Sorong dalam program literasi dengan harapan meningkatkan kemampuan baca tulis siswa kelas awal di wilayah tersebut. Hal ini perlu kita laksanakan karena mayoritas penduduk asli Kab. Sorong berada di daerah pinggiran dan dan hampir 50% belum/tidak bisa membaca. Program ini bekerjasama dengan pihak Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Sorong dan dari 8 bulan di-rencanakan, program ini. Kegiatan ini telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan dengan beberapa luaran berhasil dicapai diantaranya Pelatihan Literai bagi Guru Kelas Awal, Pelatihan MBS, Pelatihan LKT dan Monitoring Tahap I, Penguatan dan Pendampingan Literasi oleh Mentor, Pelatihan & Pendampingan perpustakaan ramah anak, Pelatihan & Pendampingan startegi membaca, Monitoring dan Evaluasi II
SEPEDA PINTAR (SEKOLAH PEDULI KOKODA PINTAR): PEMBERANTASAN BUTA AKSARA SISWA SEKOLAH ALAM NATIKORAE USILI AIMAS KABUPATEN SORONG Abdul Hafid; Firman Firman; Fransiska Hae; Nurlinda Auliah
Jurnal Abdimasa Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2020): JURNAL ABDIMASA Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.023 KB)

Abstract

Program ini bertujuan untuk membantu anak-anak usia sekolah dasar mampu membaca dan menulis permulaan. Program ini dilaksanakan di Sekolah Alam Natikorae Usili Aimas Kabupaten Sorong. Tahapan pelaksanan program meliputi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan dan publikasi. Hasil dari program ini adalah siswa yang belum memasuki usia sekolah sama sekali belum bisa menulis dan membaca. Siswa yang sebelumnya belum bisa menulis, mulai bisa menulis. Siswa yang sebelumnya bisa menulis namun masih ada kesalahan, setelah program ini diadakan kesalahan sudah sangat berkurang. Siswa yang sebelumnya tidak mengenal abjad sama sekali, mulai mengenal abjad. Siswa yang secara artikulasi belum bisa menyebut abjad dengan benar, sudah banyak bisa menyebut abjad dengan benar. Siswa yang sebelumnya belum bisa menggabungkan huruf, sudah bisa menggabungkan huruf menjadi suku kata. Siswa yang sebelumnya belum bisa menggabungkan suku kata menjadi kata, setelah program ini sudah banyak bisa menggabungkan suku kata.
Gerakan Sekolah Maju di SD Muhammadiyah Rawa Sugi Kabupaten Sorong Abdul Hafid; Sholehun Sholehun; Nursalim Nursalim; Isni Irna Jaya; Febrianto Febrianto
Jurnal Abdimasa Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): Jurnal ABDIMASA Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SD Muhammadiyah Rawa Sugi adalah salah satu sekolah yang berada di pelosok Kabupaten Sorong, dengan segala keterbatasannya sekolah ini memiliki eksistensi yang fundamental untuk keberlanjutan pendidikan dan masa depan anak bangsa yang tinggal di Kampung Rawa Sugi Distrik Salawati Kabupaten Sorong. Permasalahan utama di SD Muhammadiyah Rawa Sugi adalah kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, sehingga motivasi siswa ke sekolah masih rendah karena belajar secara tekstual. Kemudian adminstrasi sekolah yang tidak terarsip dengan baik, dan sekolah yang belum terakreditasi, ditambah dengan kondisi Covid-19 yang tidak mengungkin adanya pembelajaran tatap muka. Dalam penerapannya Gerakan Sekolah Maju dibagi menjadi empat kegiatan, pelatihan dan pendampingan pendidikan kecakapan hidup sehat (sekolah sekolah sehat), pelatihan dan pendampingan penulisan surat dan pengarsipan, pelatihan dan pendampingan pembuatan media pembelajaran kontekstual bagi semua guru kelas, serta pelatihan persiapan akreditasi. Selain itu juga pemberian bantuan bagi guru (sembako), serta beberapa sarana kepada sekolah, pemberian bibit pohon, Alquran dan Iqro. Dampak kegiatan dari keterampilan pendidikan kecakapan hidup sehat adalah perubahan paradigrama guru, terkait kecakapan hidup sehat, dan pemanfaatan lahan sekolah. Dampak kegiatan pelatihan dan pendampingan akreditasi sekolah adalah bertambahnya pengetahuan dan wawasan guru tentang akreditasi sekolah, termasuk pemahaman tentang pentingnya akreditasi. Sekolah dapat mengetahui posisi (kekuatan dan kelemahan) sekolah untuk persiapan akreditasi. Dampak dari kegiatan pelatihan dan pembinaan administrasi bagi sekolah mitra adalah, bertambahnya pengetahuan guru tentang penulisan surat dan pengarsipan, sekolah sudah membuat beberapa pengarsipan sekolah. Dampak pemberian bantuan bagi guru meringankan beban guru pada masa Covid-19, dampak bantuan bagi sekolah mempermudah dan mempercepat pelayanan pendidikan di sekolah.
Pembentukan Kosakata Baru Sebagai Bentuk Coinage dalam Media Sosial Instagram Kartika Tiara Syarifuddin; Abdul Hafid
Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran) Vol 2 No 1 (2018): Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajaran)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.198 KB) | DOI: 10.31539/kibasp.v2i1.450

Abstract

This study aimed to describe the process of forming a new vocabulary as a form of coinage in the hashtag from the point of view of the adoption process and adaptation processes that existed on social media, especially Instagram, which currently became one of the most active social media used by Indonesian teens. The method used in this study was a qualitative descriptive method. The data collection technique used was the note taking technique, while the data analysis technique used was the data analysis technique by Miles and Huberman (interactive models) which was started from the data collection stage, data reduction, data presentation (data display), and verification or conclusion (conclusion drawing). Determination of the process of forming a new vocabulary was based on the word formation process. Based on the results of the study, it was found that 14 data experienced the adoption process, and 6 data that experienced an adaptation process. Conclusion, on Social media Instagram which was focused on the hashtag used as a coinage form showed that the number of new vocabulary formation from the adoption process was divided into seven types of adoption forms, meanings and purposes of use, (1) single + two double vowels, (2) double vowels+ two words, (3) double vowels + three words, (4) two words, (5) three words, (6) acronyms, (7) whole words + word loss, while the adaptation process was divided into two types of meaning adaptations, words and class words namely, (1) KVK and KVKV, (2) KKVK + word dissolution. Keywords: Coinage, Social Media, Instagram.
Konsep Mantra Pengobatan Masyarakat Suku Kokoda dan Manfaatnya Bagi Pendidikan Bahasa Abdul Hafid; Teguh Yuliandri Putra
Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran) Vol 2 No 2 (2019): Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.428 KB) | DOI: 10.31539/kibasp.v2i2.541

Abstract

The research aims at explaining the structure and the function of treatment spell in Kokoda community as well as explaining the pragmatic function of treatment spell in language education. The research was a qualitative research. It was conducted in Kokoda community, Sorong regency. The informants consist of two main informants and two supporting informants. The techniques in collecting the data were observation, interview and doccumentation. The data were analyzed through interactive model by Miles and Huberman. The findings were 1) the treatment spell was various and unstructured 2) the function of the treatment spell was magical, means can cure any diseases 3) pragmatic finding showed that the spell can bebas teaching resource in Indonesian language. In conclusion, the structure of the spell consist of four to nine lines. It classified into perfect spell and imperfect spell. It has magic function to cure disease; messages delivery function to teach humans about magic, love to help, empathy, respecting teachers, obeying God and the prophets, social relationship, humble; social identity function as the construction built by the community of spell users. Keyword: Treatment Spell, Structure, Function, Language Teaching
Gerakan Literasi Baca Tulis Bagi Siswa SD Negeri 17 Kabupaten Sorong Abdul Hafid; Abdurahman Hatsama; Ari Mustia; Febrianto Febrianto; Isni Irna Jaya; Halisah Halisah; M. Fathur Ardiansyah; Tri Yuyanti
Jurnal Abdimasa Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 2 (2023): Jurnal ABDIMASA Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36232/jurnalabdimasa.v6i2.4665

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pengajaran baca tulis bagi siswa kelas IV SD Negeri 17 Kabupaten Sorong. Metode pelaksanaan terdiri dari persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan penyusunan laporan. Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dengan judul Gerakan Literasi Baca Tulis Bagi Siswa SD Negeri 17 Kabupaten Sorong dapat meningkatakan kemampuan membaca dan menulis siswa, khususnya siswa kelas IV.