Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Innovative: Journal Of Social Science Research

Physical Activity And Sleep Quality With The Incident Of Hypertension In Young Adults: A Cross-Sectional Study Yuhendra, Putri Amalia; Ekarini, Ni Luh Putu; Manurung, Santa; Iriana, Pramita; Yardes, Nelly
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i2.13170

Abstract

Hipertensi saat ini menjadi permasalahan kesehatan di kalangan masyarakat terbesar karena hipertensi ialah pemicu utama kematian. Insiden hipertensi banyak ditemukan pada dewasa muda, yaitu usia antara 18 smapai dengan 40 tahun. Pada usia dewasa muda hampir 50% tidak menyadari bahwa mereka mengalami hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan kualitas tidur dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa muda. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 68 pasien dengan hipertensi di RSUD Johar Baru Jakarta Pusat diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi Kuesioner International Physical Activity Questionnare (IPAQ), Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Tensi meter untuk mengukur tekanan darah. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Chi-Square. Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III No LB.02.02/043362023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik (p-value = 0.000; α <0.05) dan kualitas tidur (p-value = 0.008; α <0.05) dengan kejadian hipertensi pada usia muda di RSUD Johar Baru Jakarta Pusat. Aktivitas fisik dan kualitas tidur merupakan faktor risiko hipertensi yang dapat dimodifikasi pada kelompok dewasa muda. Aktivitas fisik ringan dapat menyebabkan hipertensi pada orang dewasa muda. Selain itu, kualitas tidur yang buruk juga menjadi faktor risiko yang meningkatkan terjadinya hipertensi. Aktivitas fisik dan kualitas tidur berhubungan signifikan dengan kejadian hipertensi pada dewasa muda.
Understanding The Risk Of Electrolyte Imbalance In Type 2 Diabetes Mellitus Patients Iriana, Pramita; Yardes, Nelly; Putu Ekarini, Ni Luh
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i2.13199

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 atau type 2 diabestes mellitus (T2DM) juga merupakan penyakit kronis yang dapat mengakibatkan berbagai komplikasi dan memerlukan pengobatan jangka panjang untuk mencegah komplikasi tersebut. Komplikasi yang terjadi meliputi degenerasi pembuluh darah, ketidakseimbangan metabolisme, ketidakseimbangan elektrolit. Ketidakseimbangan elektrolit merupakan kejadian biokimia akibat dari komplikasi diabetes melitus jangka panjang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana masalah keperawatan risiko ketidakseimbangan elektrolit dapat terjadi pada pasien diabetes melitus tipe 2. Artikel ini menggunakan artikel asli seperti tinjauan pustaka, dan laporan penelitian nasional dan internasional yang diterbitkan pada tahun 2019 hingga 2024 yang diperoleh dari databased meliputi Google Scholar, Pubmed, ScienceDirect, dan EBSCOHost. Hiponatremia pada T2DM yang tidak terkontrol, kadar natrium serum dapat bervariasi berdasarkan keseimbangan antara pergerakan air yang diinduksi hiperglikemia keluar dari sel. Proses tersebut yang mengakibatkan menurunnya kadar natrium serum dan glukosuria menginduksi diuresis osmotik. Glukosa darah yang meningkat dapat menarik air keluar dari sel ke ekstraseluler. Hipokalemia pada pasien T2DM dikaitkan dengan hiperglikemia melalui gangguan pelepasan insulin yang bergantung pada kalium sebagai respons terhadap kelebihan glukosa. Hipokalsemia pada pasien T2DM terjadi pada pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal sehingga terjadi hiperfosfotemia, kondisi tersebut akan menginduksi hipokalsemia dengan mengganggu ekskresi fosfor yang dapat menyebabkan hipokalsemia. Hipomagnesemia pada pasien T2DM merupakan kelainan elektrolit yang sering terjadi pada pasien dengan glikemik yang tidak terkontrol. Diabetes melitus ditandai dengan resistensi insulin, hiperglikemia, gangguan elektrolit, serta gangguan asam basa. Ketidakseimbangan elektrolit yang terjadi dapat menyebabkan gangguan secara klinis, terutama dapat mempengaruhi prognosis dan penatalaksanaan diabetes melitus. Elektrolit serum berperan dalam menjaga keseimbangan asam basa, mengontrol gradien listrik cairan tubuh, pembekuan darah, dan kontraksi otot. Dampak yang terjadi meliputi penurunan kadar serum natrium, kalium, kalsium, dan magnesium.