The increasing spread of the Kpop industry today has made many phenomena from various groups of fans, some of the problems that often arise are impulsive purchases of Kpop merch related to idols, the purpose of this study is to find out the picture of self-control in the purchase of kpop merch owned by 2 K-Pop fans with early adulthood who live in Sidoarjo, The method used in this study is a qualitative method with a phenomenological approach, using unstructured interviews that are open and very flexible. The analysis technique uses thematic analysis techniques in the form of coding, the method used to test the validity of the data in this study uses data triangulation and observational observations. The results of this study show an overview of aggressive behavior, fanaticism, hedonism, exceeding the budget limit set by oneself, long time memory as an influence on purchases, flexing, and social support. However, behind this behavior, there is still a process of self-control carried out by the subject such as limiting purchases, waiting for the next month to buy, buying pre-order to save, realizing oneself because it is just a desire, not tampering with damaged goods, hiding the device used to buy merchandise.Semakin menyebarnya industri Kpop dewasa ini menjadikan banyaknya fenomena dari berbagai kalangan penggemar, beberapa masalah yang sering muncul yaitu pembelian impulsif pada merch Kpop yang berhubungan dengan idola, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran kontrol diri pada pembelian merch kpop yang dimiliki oleh 2 orang penggemar K-Pop dengan usia dewasa awal yang bertempat tinggal di Sidoarjo, metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dengan menggunakan wawancara tidak terstruktur yang bersifat terbuka dan sangat fleksibel. Teknik analisa menggunakan teknik analisis tematik yang berbentuk coding, Metode yang digunakan untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data dan juga perpanjagan pengamatan. Hasil penelitian ini menunjukan gambaran bahwa adanya perilaku agresif, fanatisme, hedonisme, melebihi batas anggaran yang ditetapkan olleh dirinya sendiri, long time memory sebagai pengaruh pembelian, flexing, dan dukungan sosial. Namun dibalik adanya perilaku tersebut masih adanya proses kontrol diri yang dilakukan oleh subjek seperti membatasi pembelian, menunggu bulan depan untuk membeli, membeli secara pre-order untuk menghemat, menyadarkan diri karena itu hanya keinginan, tidak mengotak-atik yang rusak, menyembunyikan perangkat yang digunakan untuk membeli merchandise.