Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pemanfaatan Tanaman Tradisional Sebagai Penunjang Kesehatan di Kelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Santi Perawati; Lia Anggresani; Yuni Andriani; Lili Andriani; Barmi Hartesi; Rahmadevi Rahmadevi; Desi Sagita; Deny Sutrisno; Fhatia Medina; Muhammad Randa; Indah Astridawati
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.389 KB) | DOI: 10.30644/jphi.v2i1.371

Abstract

Latar Belakang:Survei dan sosialisasi tentang pemanfaatan tanaman tradisional, penggunaan obat sintetis yang baik dan benar, bahaya kosmetik ilegal dan kanker serviks dilakukan atas dasar menyadarkan kembali kepada masyarakat akan pentingnya pengobatan yang berasal dari alam, bahaya penggunaan kosmetik yang tidak terdaftar serta cara mendeteksi kanker serviks khususnya pada wanita. Penggunaan obat sintetis dipilih jika suatu penyakit tidak dapat diatasi oleh obat-obatan tradisional. Selain itu, perlu diimbau kembali kepada masyarakat khususnya para wanita agar mewaspadai kosmetik ilegal yang masih beredar karena bahaya yang ditimbulkan akan sangat serius di kemudian hari. Adapun pengenalan tentang kanker serviks dimana penyakit ini masih menjadi ancaman yang mematikan bagi kaum wanita dikarenakan sulitnya untuk mendeteksi penyakit ini. Metode:Data survei dikumpulkan melalui pemberian kuesioner ke masing-masing rumah warga.Menindaklanjuti hasil survei, maka diadakan sosialisasi yang disampaikan dengan metode ceramah dan tanya jawab seputar tema yang dibicarakan Hasil: Hasil survei didapatkan bahwa pertama, warga belum banyak mengetahui kegunaan atau cara memanfaatkan tanaman di sekitar rumah mereka untuk tujuan pengobatan. Kedua, warga sebagian besar tidak mengetahui cara membuang obat yang benar, ketiga para wanita atau ibu-ibu di RT.06 masih ada memakai kosmetik yang ternyata mengandung zat berbahaya dan keempat para wanita atau ibu di RT.06 belum mengetahui apa itu kanker serviks dan bagaimana cara mendeteksi penyakit ini. Kesimpulan:setelah diadakannya sosialisasi masyarakat telah mengetahui manfaat tanaman tradisional, informasi seputar penggunaan obat, bahaya kosmetik ilegal, dan cara mendeteksi sejak dini kanker serviks.
Isolasi senyawa antibakteri dari batang sembung rambat (Mikania cordata (Burm.fil.)) Santi Perawati; Lia Anggresani; Ulfa Deni Swinche; Barmi Hartesi
Riset Informasi Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v9i1.388

Abstract

Latar Belakang : Tumbuhan sembung rambat merupakan gulma yang memiliki potensi antibakteri yang sangat besar. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan isolat metabolit sekunder dari batang sembung rambat yang mempunyai aktivitas antibakteri. Metode : Isolasi senyawa antibakteri dari batang sembung rambat dilakukan dengan metode separation guided by activity. Dimulai dengan pengumpulan sampel, sortasi, ekstraksi, fraksinasi, isolasi,, uji aktivitas antibakteri, karakterisasi senyawa antibakteri dengan spektro UV-Vis dan FTIR. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan etanol 70%. Hasil : Penapisan fitokimia ekstrak etanol batang sembung rambat mengandung metabolit sekundr alkaloid, flavonoid, polifenol, saponin, steroid, tannin dan kuinon. Uji aktivitas antibakteri terhadap ekstrak, fraksi etil asetat (Mc-II), subfraksi (Mc-II-A) dan isolat (Mc-II-A3) menunjukkan efektivitas terbesar terhadap bakteri S.aureus dan E.coli. pemisahan senyawa menggunakan metode ekstrak cair-cair (ECC), kromatografi cair vakum (KCV), kromatografi lapis tipis preparatif. Pemurnian isolat dilakukan dengan KLT dua arah Kesimpulan : Identifikasi isolat aktif antibakteri (Mc-II-A3) dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan FTIR. Spektrum UV menunjukkan panjang gelombang 222 nm dan analisis FTIR menunjukkan adanya C=C aromatis dan C=O. Sehingga dapat disimpulkan bahwa isolat aktif antibakteri dari batang sembung rambat diduga senyawa mikanolide. Kata kunci: Antibakteri, Isolasi, Mikania cordata (Burm.fil.), Sembung rambat
Limbah Tulang Ikan Tenggiri (Scomberomorus guttatus) Sebagai Sumber Kalsium Pada Pembuatan Hidroksiapatit Lia Anggresani; Santi Perawati; Ica Juni Rahayu
Jurnal Katalisator Vol 4, No 2 (2019): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jk.v4i2.4356

Abstract

Tulang ikan tenggiri (Scomberomorus guttatus) merupakan suatu bentuk sisa dari pengolahan ikan yang belum banyak dimanfaatkan, dimana tulang ikan memiliki kandungan kalsium dan fosfor. Tulang ikan dapat dibuat biomaterial hidroksiapatit. Hidroksiapatit banyak diaplikasikan untuk implan tulang dan gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pembuatan hidroksiapatit dari tulang ikan tenggiri (Scomberomorus guttatus) dengan metode sol-gel. Tulang ikan direndam  menggunakan NaOH dan aseton lalu furnace suhu 8000C selama 3 jam untuk mendapatkan bubuk CaO. CaO ditambahkan HCl hingga didapatkan endapan. Endapan ditambahkan etanol dan H3PO4 sampai terbentuk gel yang kemudian dioven dan di furnace pada suhu 6000C, 7000C dan 8000C. Bubuk yang didapat diperiksa dengan Difraksi Sinar-X, Mikroskopi pemindaian elektron dan pemeriksaan ukuran partikel. Hasil difraksi Sinar-X pada suhu 6000C didapatkan senyawa hidroksiapatit  yang sesuai dengan standar ICSD no 01-074-9780 dimana intensitas tinggi terletak pada sudut 2Ɵ 32,84o; 31,53o; 25,86o; dan 27,95o dengan bentuk kristal heksagonal. Pada suhu 7000C didapatkan senyawa tricalcium bis ortophosphate dan suhu 8000C senyawa β-TCP dengan bentuk rombohedral. Morfologi berupa bongkahan dengan pembesaran 150x. Hasil analisa PSA didapat ukuran partikel 1,394 µm. Kesimpulan penelitian ini tulang ikan tenggiri dapat dijadikan sebagai sumber kalsium pada pembuatan hidroksiapatit pada suhu 600oC.Mackerel fish bones (Scomberomorus guttatus) is a residual form of fish processing that has not been widely used, where fish bones contain calcium and phosphorus. Fishbones can be made of hydroxyapatite biomaterial. Hydroxyapatite is widely applied for bone and dental implants. The purpose of this study was to determine the production of hydroxyapatite from mackerel fish bones (Scomberomorus guttatus) using the sol-gel method. Fishbones were soaked using NaOH and acetone and then furnace at 800oC for 3 hours to get CaO powder. CaO is added with HCl until a precipitate is obtained. The precipitate was added with ethanol and H3PO4 to form a gel which was then roasted and furnace at temperatures of 6000C, 7000C and 8000C. The obtained powder was examined by X-ray Diffraction, Scanning Electron Microscopy, and particle size analyzer. X-ray diffraction results at a temperature of 6000C obtained hydroxyapatite compounds following ICSD standard No. 01-074-9780 where high intensity is located at an angle of 2Ɵ 32.84o; 31.53o; 25.86o; and 27.95 o with hexagonal crystal shape. At 7000C, tricalcium bis orthophosphate was obtained and at 8000C the β-TCP compound was in rhombohedral form. Morphology in the form of chunks with 150x magnification. The results of the PSA analysis obtained a particle size of 1.394 µm. This research concludes that mackerel fish bones can be used as a source of calcium in the synthesis  hydroxyapatite at 600oC.
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Hipertensi, Diabetes, Ispa dan Gangguan pada Kulit di Desa Mekar Jaya Rt 7 dan 8 Santi Perawati; Nadiva Putri Agustina; Desi Gustiawela; Sofie Nabila; Indah Febriani; Rani Adia Kinanti
Bhinneka Tunggal Ika : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 01 (2023): Bhinneka Tunggal Ika : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Rifa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah yang terjadi di desa mekar jaya berdasarkan data kuisioner yang telah disebar terdapat 30% warga mengidap hipertensi dengan rata-rata umur 40-60 tahun ke atas, diabetes juga sebagian di idap oleh warga lanjut usia yaitu sekitar 8% warga mengidap diabetes di susul dengan gangguan infeksi pernafasan memiliki rata-rata pengidap sekitar 5 % yang kebanyakan di idap oleh warga usia 10-30 tahun dan yang terakhir gangguan kulit di idap oleh rata-rata anak-anak sekitar usia 6-15 tahun, Tujuan: tujuan dari pengabdian masyarakat ini di harapkan dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana pemanfaatan tumbuhan sekitar dalam mengobati penyakit, selain itu pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk memaparkan ilmu yang sudah di dapatkan di bangku perkuliahan. Metode: Tahapan pelaksanaan pengabdian masyarakat diawali dengan pendekatan kepada masyarakat dengan survei. Hasil: Hasil dari pengabdian yaitu meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi, diabetes, ispa dan gangguan kulit, serta menambah ilmu masyarakat untuk mengkonsumsi tanaman herbal di sekitar untuk pencegahan penyakit.
Edukasi Pembuatan Obat Luka Berbasis Bahan Alam Deny Sutrisno; Santi Perawati; Ruri Putri Mariska; Lili Andriani; Siti Hamidatul Aliyah
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 6, No 1 (2024): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v6i1.667

Abstract

One of the schools that consistently participates around STIKES Harapan Ibu Jambi is SD Negeri 43/IV Kota Jambi, which is located quite close to the educational institution. In order to enhance the knowledge of the students, specific programs need to be implemented to educate the students of SD Negeri 43/IV Kota Jambi in the field of health, particularly in wound management using natural resources. The methods used in this community service activity include lectures, discussions, and demonstrations to the students of SD Negeri 43/IV Kota Jambi. Education on the production of natural-based wound treatments, especially using the leaves of Mikania micrantha Kunth. and other natural materials, has been successfully conveyed to the students in SD Negeri 43/IV Kota Jambi. As a result, the students have gained a better understanding of producing natural wound remedies from the surrounding natural resources and have also been able to formulate these remedies.
Ethnopharmacy Study of Suku Anak Dalam (SAD) in Muara Kilis Village, Tengah Ilir, Tebo District, Jambi Province Santi Perawati; Lili Andriani; Lia Anggresani; Eti Ardila
Biospecies Vol. 12 No. 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.254 KB) | DOI: 10.22437/biospecies.v12i2.5551

Abstract

ABSTRACT Background: Indonesia consists of various ethnics on each island, one of which is Suku Anak Dalam (SAD) precisely on Sumatra island of Jambi Province. Each ethnic group has a variety of natural and traditional remedies. This observation was conducted from November 2017 to February 2018 in Muara Kilis Village, Tengah Ilir District, Tebo District, Jambi Province.This research purpose to determined of various disease and know the various natural resources that are used as a treatmenton Suku Anak Dalam at Muara Kilis. Method: This research type is descriptive research using qualitative method and purposive sampling for sampling technique and open-ended interview with informant using voice recording media. Results: The disease are often experienced by Suku Anak Dalam among others fever, cough, asthma, measles, gastritis, hemorrhoids, stomachaches, and allergy. To treat the disease by utilizing natural resources like plants and animals. Part of the plants used among others, leaves, sap, and fruit, while for animal parts used are bile, urine, and blood. Processing methods are pounded, boiled, grated, and fried, while the use of these ingredients by eating, drinking, bathed, and applied directly on part of sickness skin Conclusion: Based on the results that has been done there are 8 diseases that often occur and there are 5 kinds of plants and 4 animals from different genus and family that are used as traditional medicine in Suku Anak Dalam Muara Kilis Village. Keywords: (Ethnopharmacy, Suku Anak Dalam, Diseases, Natural Resources)