Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Modifikasi Pati Beras Ketan Putih Sebagai Pengisi Pada Pembuatan Tablet Kempa Langsung Barmi Hartesi; Indri Meirista; Ruri Putri Mariska; Amelia Soyata; Fitria Fitria; Okti Lestari
Majalah Farmasetika Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i1.42081

Abstract

Sediaan tablet terdiri dari bahan aktif dan eksipien. Saat ini proses produksi eksipien terbatas sehingga menyebabkan harga obat terus meningkat atau semakin mahal. Oleh sebab itu perlu dicari alternatif untuk mendapatkan eksipien yang berfungsi sebagai bahan pengisi pada pembuatan tablet menggunakan metode kempa langsung dari bahan alam seperti pati pregelatinasi beras ketan putih. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah pati pregelatinasi beras ketan putih dapat digunakan sebagai bahan pengisi dan akan menghasilkan tablet yang memenuhi persyaratan pada pembuatan tablet asetosal dengan menggunakan metode kempa langsung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan dengan membuat 4 formula tablet dengan perbedaan bahan pengisi F0 (avicel pH 102), F1 (pati pregelatinasi suhu 45°C, 300rpm), F2 (pati pregelatinasi 55°C, 300rpm), F3 (pati pregelatinasi 65°C, 300rpm), dan dilakukan evaluasi massa kempa yaitu uji organoleptis, sifat alir, sudut diam, susut pengeringan (F0,F1,F2,dan F3) memenuhi persyaratan, pada uji distribusi ukuran partikel dan kompressibilitas (F0,F1,F2, dan F3) tidak  memenuhi persyaratan. Selanjutnya dilakukan pengempaan tablet menggunakan punch dengan ukuran 7 mm.  Pada evaluasi sediaan tablet (F0) dan X (Tablet Pembanding) memenuhi standar persayaratan, namun pada (F0) tidak memenuhi persyaratan uji friabilitas. Pada (F1,F2, dan F3) diperoleh hasil yang memenuhi persyaratan pada uji keseragaman bobot, keseragaman ukuran dan uji waktu hancur, sedangkan pada uji kekerasan, kerapuhan, dan disolusi belum memenuhi persyaratan. Sediaan tablet yang dihasilkan dilakukan analisa data secara deskriptif. Dapat disimpulkan bahwa pati pregelatinasi beras ketan putih dapat digunakan sebagai bahan pengisi pada pembuatan tablet asetosal dengan menggunakan metode kempa langsung, namun belum memenuhi beberapa standar persyaratan.Kata kunci: Asetosal, Kempa langsung, Pati pregelatinasi beras ketan putih, Tablet
Upaya Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Asam Urat Menggunakan Tanaman Sirih Cina (Peperomia pellucida L Kunth) di RT 28 Kelurahan Lebak Bandung Kecamatan Jelutung, Kota Jambi Ani Marlina; Fadillah Salsabilla; Ruri Putri Mariska
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 1 (2023): JAMSI - Januari 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.603

Abstract

Dalam upaya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan, sudah sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia memanfaatkan tanaman herbal sebagai obat tradisional untuk menunjang kesehatan. Dewasa ini seiring dengan perkembangan zaman penggunaan obat tradisonal mulai ditinggalkan dan beralih ke penggunaan obat konvensional karena efek yang diberikan lebih cepat dan juga praktis. Untuk itu perlu adanya kegiatan penyuluhan mengenai pemanfaatan tanaman herbal untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap penggunaan obat tradisional dalam rangka pencegahan dan pengobatan penyakit untuk menciptakan peningkatan kualitas kesehatan di RT 28 Kelurahan Lebak Bandung Kecamatan Jelutung Kota Jambi. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah (presentasi) secara langsung terhadap 30 orang warga setempat, juga tanya jawab diikuti dengan kegiatan demonstrasi pemanfaatan tanaman sirih cina untuk menurunkan kadar asam urat. Target dari kegiatan ini adalah warga sekitar mendapat tambahan ilmu pengetahuan dan juga memperoleh manfaat dari pemanfaatan tanaman sirih cina untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. Hasil dari kegiatan ini masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dan berperan aktif dalam kegiatan pengabdian.
Pengaruh Polimer Terhadap Kualitas Sabun Kertas Ekstrak Metanol Daun Sungkai (Peronema canescens Jack) Sebagai Antibakteri Haflin Haflin; Agusriani Agusriani; Ruri Putri Mariska; Barmi Hartesi
Majalah Farmasetika Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i2.43376

Abstract

Penggunaan polimer pada sediaan sabun kertas sangat mempengaruhi bentuk sediaan dikarenakan sifat polimer memiliki volume rasio yang kecil sehingga sediaan yang dihasilkan menjadi elastis dan ringan. Polimer yang akan digunakan oleh peneliti yaitu polimer HPMC (Hydroxylpropyl methyl cellulose) dan PVA (Polivinil alcohol) dikarenakan polimer HPMC bersifat netral dan stabil dalam berbagai pH serta sediaan yang dihasilkan akan tampak jernih dan dapat membentuk film dengan baik [1] sedangkan polimer PVA dapat memudahkan difusi sediaan karena dapat terikat dengan air sehingga mudah diproses dalam pembuatan sediaan [2] maka hal tersebut menjadi pemicu bagi peneliti untuk melakukan uji pengaruh penggunaan polimer HPMC dan PVA terhadap kualitas sediaan sabun kertas dengan menggunakan zat aktif ekstrak metanol daun sungkai (Peronema canescens Jack) yang digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh polimer HPMC dan PVA pada sediaan sabun kertas ekstrak metanol daun sungkai dan mengetahui aktivitas antibakteri sediaan sabun kertas ekstrak metanol daun sungkai menggunakan polimer yang berbeda. Formula sediaan diperoleh dari ekstraksi metanol daun sungkai dalam sediaan sabun kertas pencuci tangan antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode pengujian antibakteri menggunakan difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan sediaan yang baik yaitu pada sediaan F2B dengan formula sebagai berikut : Ekstrak daun sungkai (1%), HPMC (0,75%), Gliserin (1,25%), NaOH 50% (2,5%), Sodium lauryl sulfate (1,25%), Disodium EDTA (0.05%), Aquadestilata (ad 25) setiap masing-masing evaluasi seperti oganoleptis dengan hasil bentuk tipis elastis berbau khas sungkai dan berwarna hijau pekat, uji pH dengan hasil yang didapatkan yaitu 7,1, uji kestabilan busa dengan hasil yang didapatkan yaitu 94,2%, uji kadar asam lemak dan alkali bebas dengan hasil yang didapatkan yaitu 0,06%, dan uji kadar air mendapatkan hasil 15%. semua uji yang dilakukan telah memenuhi persyaratan uji menurut SNI. Hasil uji aktivitas antibakteri sabun kertas ekstrak metanol daun sungkai dengan konsentrasi 1% serta konsentrasi polimer HPMC 0,75% dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus dengan kategori zona hambat yang sedang yaitu persentase sebesar 5-10 mm.
Pengenalan diabetes mellitus beserta pengobatannya dengan daun kersen Muammar Khadafi; Ruri Putri Mariska; Reren Sagita Hermawan; Rayhanil Jannah; Khairinnisa Al Adha; Tuti Habibil Jannah
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.291 KB) | DOI: 10.30644/jphi.v4i1.621

Abstract

People with diabetes mellitus continue to increase every year, according to the International Diabetes Federation (IDF) in 2019 there will be 463 million people in the world suffering from diabetes at the age of 20-79 years with a prevalence of 9.3%. Indonesia is ranked 7th out of 10 countries with the highest number of diabetics in the world. survey Based on filling out questionnaires from house to house, the problems experienced by the people of RT 09 and 26 of Mekar Jaya Village are in the form of a lack of community knowledge regarding diabetes and its treatment. Education about diabetes is important so that people can avoid the disease or can take appropriate treatment. Cherry leaf is one of the plants that is easily found in the neighborhood of RT 09 and 26. This plant can be used as an antidiabetic herbal medicine. For this reason, we carry out community service in the form of diabetes counseling and processing cherry leaves into herbal. The purpose of this disease is to increase public knowledge about diabetes. The method used is conducting counseling in the form of delivering material with lectures and ending with a question and answer session. The results obtained are that the public gets information in the form of prevention, treatment, and other important information about diabetes.
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN PENYULUHAN PENYAKIT MAAG DAN CARA PENGOLAHAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) SECARA TRADISIONAL DI DESA PASAR SORE SELEMAN KECAMATAN DANAU KERINCI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI Ruri Putri Mariska; Uray Fira Karmeilita; Intan Tri Silvina; Anisa Gusti Wahyuni; Dwy Dian Nofitasari; Zulfha Candra; Ellsa Lusiana Sihombing; Salsabila Anggriani
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 6 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i6.2087-2092

Abstract

Desa Pasar Sore Seleman salah satu desa yang terletak di Kecamatan Danau Kerinci Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Desa ini menjadikan tanaman obat keluarga menjadi salah satu tanaman yang harus ada di halaman rumah tetapi sebagian warga setempat belum mengetahui cara pengolahan tumbuhan tersebut sehingga bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Salah satu tumbuhan obat yang digunakan untuk mengatasi suatu penyakit yaitu Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb). Tanaman ini secara tradisional dapat dimanfaatkan sebagai obat sakit maag, diare, wasir, batuk, asma, dan sariawan. Tujuan penyuluhan ini untuk memberikan materi serta pemahaman terkait penyakit maag dan pengolahan tumbuhan obat secara tradisional salah satunya Temulawak sehingga kegiatan ini akan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan kepada warga dalam memanfaatkan bahan alam dilingkungan sekitar sebagai obat tradisional. Kegiatan ini diawali dengan survey awal untuk pendataan dengan memberikan kuisoner. Setelah itu persiapan rancangan kegiatan penyuluhan dan menjelaskan pengolahan tumbuhan obat tradisional. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini sangat bermanfaat dan memberikan ilmu pengetahuan kepada warga untuk belajar hal yang baru terkait pengolahan tumbuhan obat yang ada di sekitar lingkungan serta dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup untuk kesehatan.
Formulation body scrub from silica gel of palm oil shell (Elaeis Guineensis Jacq.) Ruri Putri Mariska; Yulianis Yulianis; Anggun Suntari
Riset Informasi Kesehatan Vol 11 No 2 (2022): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v11i2.705

Abstract

Background: Oil palm shell is a waste of oil palm plants that can be used as a source of silica gel because it contains SiO2. This study aims to determine the oil palm shell silica gel can be used as an active ingredient in the manufacture of body scrubs. Method: This study uses active ingredients with various concentrations of 2,5%, 5%, and 10%. The process of making silica gel starts with ashing, washing, making a sodium silicate solution, and adding NaOH. The preparation test includes an organoleptic test, homogeneity test, pH test, dispersibility test, adhesion test, irritation test, dead skin cell removal test, and stability test. Results: From the results of this study, the SiO2 content of palm oil shell silica gel is as much as 43% with XRF testing, and XRD results at an angle of 2ϴ=22,93º. The FTIR results showed the presence of a Si-OH group at a wave number of 3439.08 cm -1, a Si-O-Si group at a wave number of 1020,34 cm -1, and a -OH group at a wave number of 806,25 cm -1. The preparations that have been made meet the physical evaluation of the preparations, namely in the form of semi-solid, white color, and smells of oleum citri. Each homogeneous preparation, pH with a value ranging from 4,7 to 6,5, does not irritate the skin, meets the requirements of the spreadability test and adhesion test, has poor stability because the pH value has increased and decreased, has a good keratin content value, and the stability test of the formula against temperature at pH showed significant results (p>0.05). Conclusion: This research concludes that palm oil shell silica gel can be formulated as an active ingredient in making body scrubs and has the effect of removing dead skin cells on the skin.
FORMULATION AND IMMUNOMODULATORY BIOACTIVITY TEST OF NANOPARTICLE SYRUP OF ETHANOL EXTRACT OF SUNGKAI LEAVES (Peronema canescens Jack) Haflin; Agusriani; Kartika Mustofa; Ruri Putri Mariska; Rizky Yulion; Pitriani; Shafira Al Fadhilah; Barmi Hartesi
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v9i1.936

Abstract

Sungkai plants are beneficial immunomodulators because of the presence of flavanoid compounds that increase oxygen radicals and antibody production. Pharmaceutical preparations function as immunomodulators, typically in the form of syrups, tablets, capsules, suspensions, and emulsions. Until now, there has been no nanoparticle syrup on the market, even though nanoparticle preparations have the advantage of modifying particle size, controlling the release of active ingredients to reach the active side, protecting drugs from degradation, reducing toxicity, and minimizing side effects. The purpose of this study was to determine whether the syrup of nanoparticles in the ethanol extract of Sungkai leaves acts as an immunomodulator and the stability of the preparation during storage. The methods used were experimental in the laboratory with extraction using the maceration method. The extract obtained was formulated into a nanoparticle solution using the ionic gelation method, then formulated into FO syrup (Base syrup) and F1 syrup (Nanoparticles of ethanol extract of sungkai leaves) and then carried out transmittance tests, particle size analyzer tests, immunomodulatory tests and stability tests. The yield of the extract was 17.5%. The raw material examination of all the materials was in accordance with the literature. The particle size of the nanoparticle solution was 40 nm, that of F0 syrup was 670 nm, and that of F1 syrup was 964 nm. All syrup preparations fell into the nanoparticle size category of 10–1,000 nm. The leukocyte count of the negative control treatment (syrup base) was 5,011 cells/mm³, ...
Spray Gel Formulation of Ethanolic Extract Senduduk Leaves (Melastoma malabatricum) Against Antioxidant Activity, SPF, and Chemical Components Analysis with LC-MS/MS Yulion, Rizky; Andriani, Lili; Asadi, Henityo Agung; 'Aliyah, Siti Hamidatul; Mariska, Ruri Putri; Perawati, Santi; Hasanah, Rifdatul
Indonesian Journal of Chemical Studies Vol. 2 No. 2 (2023): Indones. J. Chem. Stud., December 2023
Publisher : Indonesian Scholar Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55749/ijcs.v2i2.37

Abstract

Senduduk leave (Melastoma malabathricum) is one of the species in the melastomaceae family that has long been used by local Indonesian people, one of which is the Suku Anak Dalam (SAD) for various needs and also as traditional medicine. The study aimed to examine the antioxidant activity of ethanolic extract of senduduk leaves. The extract was then formulated into spray gel preparations as UV-B sunscreen. The research method used was starting from sampling, determination, making samples, soxhlet, determining the IC50 value, spray gel preparation formulation, formulation stability test, measuring sun protection factor (SPF) values, and identifying extract chemical components with the LC-MS/MS instrument. The results was that the ethanolic extract of senduduk leaves had an IC50 value of 49.73 μg/mL with the best SPF value at a concentration of 70 ppm, which is 19.98. Spray gel preparations with a concentration of 70 ppm have an IC50 value of 44.22 μg/mL, an SPF value of 24.96, and a potent antioxidant intensity. So, extract spray gel can potentially have activity as antioxidants and can be used as UV-B sunscreen. The compounds identified include quercetin, quercitrin, DEET, n-boc-3-pyrrolidinone, medicarpine, taxinine, and other compounds. The ethanol extract of the soxhlet results showed more promising results for further tests of in-vitro, in-vivo, and in-silico bioactivity studies.
Development of an Anti-Acne Facial Wash Gel With Cassia alata L. Leaf Extract Meirista, Indri; Mariska, Ruri Putri; Jannah, Miftahul
Jurnal Kesehatan Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v15i1.4224

Abstract

Acne is a skin disease that is often encountered. Acne can be caused by various factors, including bacterial infection. To prevent acne, keep facial skin clean using facial wash. Using facial wash made from synthetic substances can cause more significant side effects than natural ingredients, so research is needed on natural ingredients that can be used as anti-acne agents. One natural ingredient that has antibacterial activity is ketepeng leaf (Cassia alata L.). This research aims to formulate a facial wash gel preparation from ketepeng leaf extract and test its antibacterial activity against Staphylococcus aureus bacteria. This research is experimental research starting from making extracts, dosage formulation, evaluating the physical properties of the dosage (stability test, organoleptic test, homogeneity test, pH test, viscosity test, spreadability test, and foamability test), skin irritation test, hedonic test and antibacterial activity against Staphylococcus aureus bacteria. The research results showed that the inhibition zone produced by formula 1 was 9.73mm, formula 2 was 10.33mm, and formula 3 was 13.18mm. This research concludes that Ketepeng leaf can be used as an active ingredient in anti-acne facial wash gel preparations because the Ketepeng leaf extract facial wash gel preparation meets the requirements for evaluating good physical properties and has antibacterial activity against Staphylococcus aureus bacteria in each formula.
Pelatihan dan Pendampingan Kader Posyandu untuk Eliminasi Stunting di Kelurahan Muara Bulian Wilayah Kerja Puskesmas Muara Bulian Widiawati, Susi; Sugiarto, Sugiarto; Mariska, Ruri Putri; Anggraini, Deshi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i2.17678

Abstract

ABSTRAK Stunting di Provinsi Jambi, khususnya Kabupaten Batang Hari dengan angka prevalensi stunting sebesar 26,3%. Upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat penurunan stunting adalah dengan memberdayakan masyarakat khususnya kader posyandu. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah memberdayakan kader posyandu untuk mengeliminasi stunting di Desa Muara Bulian, Wilayah Kerja Puskesmas Muara Bulian, Kabupaten Batang Hari. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan memberikan pelatihan dan Focus Group Discussion bagi kader sehingga meningkatkan keterampilan kader dalam menurunkan angka kejadian stunting dan mencegah stunting, melaksanakan edukasi setiap kegiatan posyandu terkait stunting, melakukan pencatatan data anak stunting dan risiko stunting berbasis Teknologi Informasi (TI) yang memudahkan kader kesehatan dalam memonitoring data anak stunting. Kegiatan pelatihan dan pendampingan kader posyandu dilaksanakan pada tanggal 10 s/d 20 September 2024 di Aula Desa Muara Bulian dan pendampingan di 4 posyandu yaitu Posyandu Melati, Flanboyan, Kamboja dan Mawar Merah. Berdasarkan kegiatan pelatihan kader posyandu dan pendampingan secara umum kader dapat memahami dan melakukan deteksi dini pertumbunhan pekembangan anak, dengan peningkatan rata-rata pengetahuan kader adalah 90% terutama untuk mengatasi stunting. Dari hasil pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Kelurahan Muara Bulian menunjukkan keberhasilan yang signifikan dalam pelatihan kader Posyandu. Kata Kunci: Stunting, Peran Kader Posyandu  ABSTRACT Stunting in Jambi Province, especially Batang Hari district with a stunting prevalence rate of 26.3%. Efforts that can be made to accelerate stunting reduction are by empowering the community, especially posyandu cadres. The aim of this Community Service Activity is to empower posyandu cadres to eliminate stunting in Muara Bulian Village, Muara Bulian Health Center Working Area, Batang Hari Regency. Service activities are carried out by providing training and Focus Group Discussions for cadres so as to improve cadre skills in reducing the incidence of stunting and preventing stunting, carrying out education for every posyandu activity related to stunting, recording data on stunting children and the risk of stunting based on Information Technology (IT) which makes it easier for health cadres to monitor data on stunting children. Training and mentoring activities for posyandu cadres were carried out on September 10 to 20, 2024 at Muara Bulian Village Hall and assistance in 4 posyandu namely Posyandu Melati, Flanboyan, Cambodia and Mawar Merah. Based on posyandu cadre training activities and general mentoring, cadres can understand and carry out early detection of child development and growth, with an average increase in cadre knowledge of 90%, especially for overcoming stunting. From the results of community service carried out in Muara Bulian Village, it shows significant success in training Posyandu cadres. Keywords: Stunting, The Role of Posyandu Cadres