Pekerja industri manufaktur sering bekerja dengan menggunakan alat-alat produksi yang menimbulkan getaran atau bekerja secara manual dengan gerakan tangan yang berulang. Getaran alat kerja dan atau gerakan tangan berulang dapat menimbulkan Carpal Tunnel Syndrome (CTS). CTS merupakan suatu gangguan akibat penyempitan terowongan karpal sehingga menekan saraf medianus. CTS dapat menimbulkan rasa nyeri, kelemahan otot dan kecacatan pada pekerja. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian CTS pada pekerja di sektor manufaktur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode studi kepustakaan dengan data dari pencarian artikel ilmiah yang didapat secara daring melalui jurnal daring terpercaya seperti Scopus, PubMed, dan Google Scholar terbitan 10 tahun terakhir (2011 2021). Data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan tahapan editing, organizing, analyzing, dan diseminasi. Hasil pencarian diperoleh sebanyak 20 artikel yang terdiri dari 14 artikel nasional dan 6 artikel internasional. Dari telaah artikel-artikel tersebut didapatkan faktor risiko CTS dibagi menjadi dua yaitu faktor intrinsik (usia, jenis kelamin, perubahan hormonal, penyakit atau kondisi tertentu, indeks massa tubuh, dan kebiasaan merokok) dan faktor pekerjaan (gerakan repetitif, postur kerja, paparan getaran, dan masa kerja). Faktor intrinsik yang paling berpengaruh terhadap kejadian CTS adalah penyakit atau kondisi tertentu. Sedangkan faktor pekerjaan yang yang paling berpengaruh terhadap kejadian CTS adalah masa kerja.