Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BULELENG DALAM PELAYANAN TERHADAP PASIEN JKBM Amerta, I Dewa Gd Bayu Ari; Mariani, Made Sri; Ariani, Kadek Peni; Lestari, Putri Ayu; Ariani, Ketut Putri
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jinah.v8i2.19876

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana sejarah dan Profil RSUD Buleleng, bagaimana sistem pemberlakuan JKBM di RSUD Buleleng, apakah tujuan dibentuknya JKBM sudah sesuai dengan realita yang ada di masyarakat, bagaimana respon dan tanggapan masyarakat dengan adanya JKBM, Apakah kualitas pelayanan RSUD Buleleng terhadap pasien JKBM sudah baik, serta mengapa RS Swasta di Buleleng menghentikan program JKBM. Penelitian ini dilakukan melalui teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng memiliki Isue-Isue Strategis (Strategic Issues) yang memiliki dokter spesialis, bangunan RS baru dan berlokasi strategis, mindset masyarakat pengguna semakin matang dan dewasa dan kontrak dengan berbagai perusahaan swasta, BUMN dan customer maintain belum terpupuk dengan baik.
PREVALENS SOCIAL ANXIETY DISORDER PADA REMAJA DI SMA NEGERI 4 DENPASAR Minako Kusumadewi; Ni Ketut Putri Ariani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.832 KB)

Abstract

Social anxiety disorder (SAD) merupakan salah satu gangguan psikiatri tersering di berbagai negara di dunia. Terlepas dari tingginya angka kejadian SAD, masih banyak kasus yang tidak terdeteksi dan tidak mendapatkan penanganan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalens SAD khususnya pada remaja di SMA Negeri 4 Denpasar agar dapat memberikan gambaran nyata terkait kejadian SAD di masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, dimana responden penelitian dipilih melalui simple random sampling. Penelitian dilakukan sewaktu pada bulan Juli 2016. Alat ukur SAD yang digunakan adalah kuesioner social phobia inventory (SPIN) dan variabel yang diteliti antara lain usia, jenis kelamin, dan tingkat keparahan. Hasil penelitian menemukan : (1) Prevalens SAD dari 43 responden di SMA Negeri 4 Denpasar adalah sebesar 23,3%, (2) SAD ditemukan setara pada kelompok usia 16 tahun dan 17 tahun (50%), (3) sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (60%), (4) serta dengan tingkat keparahan ringan (18,6%). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa prevalens SAD di SMA Negeri 4 Denpasar tergolong tinggi jika dibandingkan dengan beberapa literatur lain. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut untuk mengetahui prevalens SAD di populasi lainnya. Kata kunci : prevalens, remaja, social anxiety disorder
GAMBARAN KEJADIAN DEPRESI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SANGLAH DENPASAR BALI Natalia Jennifer Handika; Ni Ketut Putri Ariani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik yang tergolong penyakit kronik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. DM tipe 2 merupakan salah satu penyakit kronik, yang kemungkinan besar tidak dapat disembuhkan, perasaan stres terbebani oleh penyakit yang diderita dan pengobatan serta diet yang harus dijalani hal inilah yang menyebabkan sebagian besar penderita mengalami perubahan psikologis yaitu depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian depresi secara umum dan berdasarkan karakteristik sampel pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar Bali baik secara keseluruhan dan berdasarkan karakterisitik sampel. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif potong lintang (cross-sectional descriptive) dilakukan dengan mengikutsertakan pasien DM tipe 2 yang sedang melakukan perawatan rawat jalan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar Bali pada bulan April 2016 - Juli 2016. Penelitian ini menggunakan data primer berupa kuesioner BDI (Beck Depression Inventory) untuk menilai tingkat keparahan depresi pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar Bali. Terdapat 46 pasien DM tipe 2 sebagai responden penelitian. Gambaran tingkat depresi yang ditemukan yaitu depresi ringan dengan jumlah 20 orang (43,5%), depresi minimal dengan jumlah 15 orang (32,6%), depresi sedang dengan jumlah 8 orang (17,4%) dan depresi berat berjumlah 3 orang (6,5%). Distribusi tingkat depresi berdasarkan karakteristik sampel seperti jenis kelamin, umur, jenjang pendidikan, status perkawinan, dan pekerjaan. Kata kunci: depresi, DM Tipe 2, Beck Depression Inventory (BDI)
ANGKA KEJADIAN GEJALA DEPRESI PADA REMAJA DI SMP NEGERI 1 DENPASAR DAN FAKTOR YANG MENYERTAI Ida Ayu Made Niki Putri Ashrita; Ni Ketut Putri Ariani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.694 KB)

Abstract

Masa remaja merupakan salah satu fase pertumbuhan yang penuh stress dan konflik, dimana hal ini membuat remaja rentan mengalami rasa putus asa akibat berbagai permasalahan yang terjadi selama proses penyesuaian diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi gejala depresi pada remaja di SMP Negeri 1 Denpasar dan juga faktor psikososial yang menyertai gejala tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional study. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner Beck Depression Inventory. Dari penelitian diperoleh hasil prevalensi siswa yang mengalami gejala depresi sebanyak 36,2%, dengan masing-masing tingkatan sebagai berikut; 1) Ringan sebesar 26,6%, 2) Borderline sebesar 7,4%, 3) Gejala sedang sebesar 2.1%, 4) sedangkan untuk gejala berat dan sangat berat tidak ditemukan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat siswa yang memiliki gejala depresi pada siswa kelas VIIa dan VIIb di SMP Negeri 1 Denpasar. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar untuk meneliti variabel lain yang mempengaruhi tingkat gejala depresi khususnya pada remaja. Kata Kunci: Gejala Depresi, Faktor Psikososial, Remaja
GAMBARAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI DESA ADAT PECATU, KECAMATAN KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 Ni Kadek Risa Astria; Ni Ketut Putri Ariani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i9.P12

Abstract

Kualitas tidur adalah satu dari beberapa indikator penting yang dapat menentukan kualitas hidup seseorang, terutama pada lansia. Kualitas tidur yang buruk dapat berdampak terhadap fisik dan psikososial lansia. Adapun dampak fisik yang dapat ditimbulkan meliputi rasa lemas, pusing, mengantuk dan kelelahan serta gangguan psikososial antara lain dapat timbul rasa cemas, mudah marah, konsentrasi terganggu, hingga stres dan penurunan kinerja fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pada lansia di Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung tahun 2016 berdasarkan variabel umur, jenis kelamin, dan status perkawinan. Penelitian ini termasuk jenis observasional dengan rancangan cross-sectional descriptive dengan subyeknya diambil secara consecutive sampling. Jumlah responden yang menjadi sampel yaitu sebanyak 46 orang. Data penelitian merupakan data primer yang diperoleh melalui wawancara langsung terhadap responden dengan mengisi kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, kualitas tidur lansia lebih baik ditemukan pada rentang usia 60-74 tahun sebanyak 9 orang dari 39 orang responden, dibandingkan dengan usia 75-89 tahun sebanyak 1 orang dari 7 orang responden. Kualitas tidur lansia berjenis kelamin perempuan sebanyak 7 orang dari 26 orang responden ditemukan lebih baik dibandingkan dengan lansia dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 orang dari 20 orang responden. Kualitas tidur pada lansia dengan status janda/duda sebanyak 2 orang dari 6 orang responden lebih baik dibandingkan dengan status menikah yaitu sebanyak 8 orang dari 40 orang responden. Perhatian dan penanggulangan secara komprehensif meliputi fisik, psikologis serta lingkungan dari keluarga serta pemerintah setempat sangat diharapkan untuk dapat meningkatkan kualitas tidur lansia menjadi lebih baik. Kata kunci : lansia, kualitas tidur, Pittsburgh Sleep Quality Index
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA KARSINOMA NASOFARING DI RSUP SANGLAH TAHUN 2016 Patricia Dea Hartanto; Ni Ketut Putri Ariani; Luh Nyoman Alit Aryani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.056 KB)

Abstract

Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor dari sel-sel epitel yang menutupi permukaan danmelapisi nasofaring. Pasien kanker biasanya menghadapi masalah stress psikologis yang lebihdibandingkan dengan pasien lain. Kecemasan dan depresi adalah masalah psikologis yangpaling umum di antara pasien kanker. Kehadiran depresi atau kecemasan pada pasien diyakinimempengaruhi kelangsungan hidup pasien kanker. Penelitian ini dilakukan untuk memperolehgambaran tingkat kecemasan pada penderita KNF di RSUP Sanglah tahun 2016 secara umumserta berdasarkan jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan. Penelitian in merupakan penelitianobservasional dengan rancangan studi deskriptif cross sectional kepada penderita KNF yangmenjalani perawatan di Poliklinik THT-KL RSUP Sanglah berdasarkan metode consecutivesampling pada bulan Juni hingga Agustus 2016. Penelitian menggunakan data primer dengankuesioner Beck Anxiety Inventory (BAI) untuk mengetahui derajat kecemasan pada penderitaKNF. Sebanyak 47 orang penderita KNF dianalisis secara deskriptif dengan gambaransosiodemografik seperti jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan. Diperoleh gambaran tingkatkecemasan pada penderita KNF sebanyak 9 orang (19,1%) dengan kecemasan minimal, 8 orang(17%) dengan kecemasan ringan, 12 orang (25,5%) dengan kecemasan sedang dan 18 orang(38,3%) dengan kecemasan berat. Dapat disimpulkan bahwa distribusi proporsi penderita KNFdi RSUP Sanglah tahun 2016 terbanyak pada jenis kelamin laki-laki, rentang usia 56-65 tahunatau kelompok usia lansia akhir dan memiliki pendidikan rendah setingkat SD dan SMP.Gambaran tingkat kecemasan berdasarkan BAI yang diperoleh pada penderita KNF terbanyakpada tingkat kecemasan berat. Kata kunci: karsinoma nasofaring, kecemasan, Beck Anxiety Inventory (BAI)
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MASALAH PERILAKU DAN EMOSIONAL PADA ANAK DI SD SARASWATI 5 DENPASAR D. A. Devi Anjaswari Putera; A. A. Sri Wahyuni; Ni Ketut Putri Ariani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.895 KB)

Abstract

Masalah perilaku dan emosional sejak kanak dikhawatirkan bisa berkembang menjadi gangguan kejiwaan yang lebih berat semakin bertambahnya usia anak. Sehingga orang tua perlu memerhatikan tumbuh kembang anak sejak dini termasuk kesehatan fisik dan mental anak. Praktik pengasuhan dikaitkan dengan pembentukan karakter termasuk perilaku dan emosional anak. Menemukan hubungan antara praktik pola asuh orang tua dengan masalah perilaku dan emosional yang terjadi pada anak sekolah dasar merupakan tujuan dilakukannya penelitian. Analitik observasional dengan pendekatan cross sectional merupakan jenis penelitian yang digunakan. Seratus siswa kelas VI di SD Saraswati 5 Denpasar dipilih sebagai sampel menggunakan teknik simple random sampling. Parental Acceptance Rejection Questionnaire (PARQ) diisi oleh orang tua dan Strenghts and Difficulties Questionnaire (SDQ) diisi oleh siswa atas persetujuan wali kelas. Pola asuh yang dipraktikkan oleh orang tua didapatkan memiliki hubungan dengan masalah perilaku dan emosional pada anak di SD Saraswati 5 Denpasar dengan nilai r= -0,36 dan p= 0,0001. Maka dapat disebutkan bahwa masalah perilaku dan emosional pada anak sekolah dasar dipengaruhi oleh pola asuh (penerimaan) yang diterapkan orang tua. Kata kunci: praktik pola asuh, masalah perilaku dan emosional, anak sekolah dasar
Relationship of the quality of life and depression in the elderly Eka Suastika; Ni Ketut Sri Diniari; Cokorda Bagus Jaya Lesmana; Luh Nyoman Alit Aryani; Ni Ketut Putri Ariani; Ida Aju Kusuma Wardani
Journal of Clinical and Cultural Psychiatry Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Indoscholar Publication and the Indonesian Psychiatric Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.885 KB) | DOI: 10.36444/jccp.v1i2.12

Abstract

Background: A good quality of life in the elderly must be maintained because good quality of life is an optimal condition for the elderly to live their daily lives. Depression in the elderly willhave a severe impact on physical, social life where it will reduce the quality of life. This study was conducted to assess the relationship of quality of life with depression in the elderly.Method: This study uses a cross-sectional method, conducted in May-June 2019, using WHOQOL-BREf, GDS, AMT, ADL.Results: A total of 195 elderly participated, average age 67 years, married 94.4 percent, mostly 45.1 percent did not go to school, ADL was found to be normal, there was moderate cognitive impairment as much as 13.3 percent, and depression 80 percent. There was a significant relationship between quality of life and depression (OR: 1.22; 95% IK 1.02-3.97), which means that elderly people with poor quality of life have a higher risk of depression.Conclusion: There is a significant negative correlation between the quality of life with depression, where the elderly with poor quality of life have a 1.22 times greater risk of depression.
Prevalence, characteristics and risk factors of suicides in Denpasar from 2014-2016 Pravinthiran Manokaran; Luh Nyoman Alit Aryani; Ni Ketut Putri Ariani
Intisari Sains Medis Vol. 9 No. 2 (2018): (Available online: 1 August 2018)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.847 KB) | DOI: 10.15562/ism.v9i2.159

Abstract

Suicide is an important health issue worldwide which is generally on the rise from annually. It has no known pathophysiology; it interlinks psychological, biological, societal and environmental factors. Aim: This study was conducted to identify the prevalence and various variables, such as characteristics, methods and risk factors of attempted and completed suicides. Methods: This is a cross-sectional descriptive study which was conducted in Denpasar from 2014-2016 and the subjects of study are those attempted and died from suicides. Data were collected from resident’s log book and medical records from Psychiatric and Forensic departments in RSUP Sanglah and police reports from Polresta Denpasar. Data collected from Polresta has also included those from Forensic. Results: Age group 15-29 years (121), females (118), married people (82), private sector employees (109), and Balinese (108) have highest numbers of suicide attempts in their respective character groups. Poisoning (145) and problems with a partner (99) are the most typical methods of choice and risk factor respectively among the 176 cases of attempted suicides. Age group 30-49 years (11), males (17), married people (16), private sector employees (16), and Balinese (13) have highest numbers of completed suicides. Hanging (22) and economy crisis (13) are the most prevalent method and risk factor among the 23 cases of completed suicides. Conclusion: Findings of this study show that there were 176 suicide attempts and 23 suicide deaths in Denpasar from 2014-2016.
Karakteristik pasien gangguan bipolar yang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar periode April 2016 – Maret 2017 Rose Widanti Sugiyanto; Ni Ketut Sri Diniari; Ni Ketut Putri Ariani
Intisari Sains Medis Vol. 11 No. 3 (2020): (Available online: 1 December 2020)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.693 KB) | DOI: 10.15562/ism.v11i3.240

Abstract

Background: Bipolar disorder is a brain disorder that changes the mood, though, energy and behavior. These abnormalities are implicated by manic, hypomanic, depression and mixed episodes. The incidence of bipolar disorder is not too high, ranging from 2% -4%. However, the incidence of bipolar disorder is more prolonged and more increase.Aim: This study aims to determine the characteristics of bipolar disorder treated in RSUP Sanglah Denpasar in the period April 2016 - March 2017.Method: This study is a descriptive retrospective design which is set at the General Hospital (RSUP) Sanglah Denpasar. Data obtained in the form of secondary data of patient's medical record on period April 2016 - March 2017. Data were analyzed by using SPSS program.Result and Conclusion: Of the 15 patients, the average age of the patient is 31-40 years (46.7%) with the first onset suffered on average 31-40 years old (40%), the most female (66.7% ), senior high school education (86.6%), unmarried marital status (53.3%), private employment (66.7%), bipolar type affective disorder bipolar episode now manic with psychotic symptoms (60%), none family history (80%), stressor of work problems (66.7%) with comorbid psychiatry (6.7%) and some with non-psychiatric comorbid (6.7%), substance abuse (26.7%), and most pharmacological therapy with anticonvulsant antipsychotic combination (20%) and non-pharmacological one by suggestive communication (40%) as well. Gangguan bipolar adalah  kelainan otak yang ditandai dengan perubahan  mood, pemikiran, energi dan tingkah  laku. Kelainan ini ditandai dengan episode  manik, hipomanik, depresi dan campuran. Dapat dikatakan insiden gangguan bipolar tidak tinggi, berkisar 2%-4%. Namun, angka kejadian gangguan bipolar terus meningkat dari tahun ke tahun.Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik pasien gangguan bipolar yang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar periode April 2016 – Maret 2017.Metode: Penelitian ini berupa desain deskritif restrospektif yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar. Data yang diperoleh berupa data sekunder rekam medis pasien periode April 2016 – Maret 2017. Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS.Hasil dan Simpulan: Dari 15 pasien, rata-rata berusia 31- 40 tahun (46,7%) dengan onset pertama kali menenderita rata-rata berusia 31-40 tahun (40%), jenis kelamin terbanyak adalah perempuan (66,7%), pendidikan terakhir SMA (86,6%), status pernikahan belum menikah (53,3%), pekerjaan swasta (66,7%), tipe bipolar gangguan afektif bipolar episode kini manik dengan gejala psikotik (60%), tidak ada riwayat keluarga (80%), stressor masalah pekerjaan (66,7%) dengan komorbid psikiatri (6,7%) lalu sebagian dengan komorbid non psikiatri (6,7), penyalahgunaan zat (26,7%), dan terapi farmakologi terbanyak dengan kombinasi antipsikotik antikonvulsan (20%) serta terapi non farmakologi dengan pemberian komunikasi informasi edukasi (40%).