Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Intensitas Latihan Interval dan Aktivitas Antioksidan Endogen Muchsin Doewes; Kiyatno Kiyatno
MEDIA MEDIKA INDONESIANA 2010:MMI VOLUME 44 ISSUE 3 YEAR 2010
Publisher : MEDIA MEDIKA INDONESIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.149 KB)

Abstract

Interval training intensity and endogen antioxidant activityBackground: Physical training increases free radical generation which is balanced by endogenous antioxidant generation e.g. SOD (superoxide dismutase) and GPx (glutathione peroxidase). This later is influenced by intensity, duration, muscle type and age. The aims of this study is to compare the three kinds of interval training intensity in enhancing SOD and GPx activity.Method: An experimental quantitative study with the posttest only control group design was used in this study. Thirty six students of JPOK-FKIP Sebelas Maret University were randomly selected to become the experimental subjects and divided into four groups (1) intensive repetition runing 10x50 m, (2) extensive repetition runing 3x400 m, (3) continuous aerobic training past running 30 minutes, and (4) controlled group. The interval training were treated 3x per week for 8 weeks. At the 8th week SOD and GPx activity were determined by using enzymatic method with Cobas Mira instrument. The t-test with SPSS 13.0 for window program was use for analyzing all collected data with 95% CI.Result: There were significance difference the SOD and GPx activity between extensive repetition group with controlled group (p<0.05).Conclusion: The extensive repetition intensity is the significance for enhancing the enzymatic activity of SOD and GPx to compare with control group, and have the higher level than intensive repetition and continuous aerobic training.ABSTRAKLatar belakang: Latihan fisik meningkatkan pembentukan radikal bebas yang diimbangi peningkatan pembentukan antioksidan endogen seperti SOD (superoxide dismutase) dan GPx (glutathione peroxidase). Pembentukan antioksidan SOD dan GPx dipengaruhi oleh intensitas latihan, durasi, jenis otot yang dilatih dan umur. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan tiga kelompok intensitas latihan interval yang meningkatkan aktivitas enzim SOD dan GPx.Metode: Jenis penelitian kuantitatif–eksperimental menggunakan rancangan penelitian the posttest only control group design. Subyek penelitian diambil secara acak sederhana (n=36), dibagi menjadi 4 kelompok (1). K1: intensive repetition lari 10x50 m, (2). K2: extensive repetition lari 3x400 m, (3). K3: continuous aerobic training lari cepat 30 menit; (4). K4: kelompok kontrol. Latihan interval dilakukan 3 kali/minggu dilakukan berkesinambungan selama 8 minggu berturut-turut. Pada minggu ke delapan diambil 5 mL darah untuk diperiksa aktivitas SOD dan GPx menggunakan metode enzimatik dengan alat Cobas Mira. Analisis data dengan uji t menggunakan program komputer SPSS 13.0 for Window dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Terjadi perbedaan bermakna kadar SOD dan GPx pada extensive repetition dengan kelompok kontrol (p<0,05).Simpulan: Aktivitas enzim SOD dan GPx paling tinggi pada latihan interval extensive repetition dibanding intensive repetition dan continuous aerobic training, dan berbeda bermakna dengan kelompok kontrol.
Studi Evaluasi Latihan Kondisi Fisik Pada Atlet Bulutangkis Pemusatan Pendidikan Dan Latihan Olah Raga Pelajar (PPLOP) Jawa Tengah Tahun 2017/2018 Khalida Nawa Aprilia; Agus Kristiyanto; Muchsin Doewes
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.092 KB)

Abstract

Latar belakang penelitian adalah untuk mengetahui sistematikaprogram latihan kondisi fisik atlet PPLOP Bulutangkis Jawa Tengahdengan menerapkan prinsip-prinsip latihan. Adapun jenis prinsipprinsiplatihan tersebut yaitu prinsip individual, prinsip spesifikasi,prinsip overload, prinsip progresif, prinsip reversibility, dan prinsiprecovery.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahpenelitian evaluasi program, yang bertujuan untuk melihat apakahprogram dirancang, dilaksanakan, dan bermanfaat bagi pihak-pihakyang terlibat dalam program. Pada pelaksanaannya evaluasi programbermaksud mencari informasi sebanyak mungkin untuk mendapatkangambaran rancangan dan pelaksanaan program. Pendekatan yangdigunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dandidukung dengan penekatan kuantitatif. Subyek dalam penelitian iniadalah atlet dan pelatih PPLOP Bulutangkis Jawa Tengah yang terdiridari 2 pelatih dan 4 atlet putra dan 4 atlet putri.Hasil penelitian dari Studi Evaluasi Latihan Kondisi Fisik pada AtletBulutangkis Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olah Raga Pelajar(PPLOP) Jawa Tengah Tahun 2017/2018 ini adalah : Pertama, hasilwawancara pada atlet dan pelatih menunjukkan bahwa untuk prinsiprecovery pada saat latihan dan selesai latihan kurang diperhatikan.Sehingga yang terjadi adalah tingkat kelelahan pada atlet belumsepenuhnya pulih dan mengakibatkan hasil latihan kurang maksimal.Kedua, hasil observasi pada atlet dan pelatih menunjukkan bahwasecara garis besar program latihan yang diterapkn pada PPLOPBulutangkis Jawa Tengah masuk pada kreteria baik yaitu 81,83% inimerupakan perolehan hasil dari angket observasi pelatih dan atlet.Akan tetapi pada tabel observasi atlet dan pelatih menunjukan bahwapada prinsip recovery dan overload menunjukan nilai yang masihdalam kreteria rendah yaitu untuk overload 73.75% dan untukrecovery 71.66 %, sehingga untuk prinsip overload dan recovery padaprogram latihan di PPLOP Bulutangkis harus mendapatkanperbaikan, agar kondisi fisik atlet dapat mencapai pada tingkat yangmaksimal yang akan berdampak pada prestasi atlet tersebut. Darihasil data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi padapelatih dan atlet PPLOP Bulutangkis Jawa Tengah Tahun 2017/2018,maka peneliti melakukan perbaikan pelaksanaan program latihankondisi fisik dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip latihan. Ketiga,hasil peningkatan kondisi fisik atlet PPLOP Bulutangkis Jawa TengahTahun 2017/2018 setelah mendapatkan perbaikan pada programlatihan fisik melalui prinsip overload dan prinsip recovery adalah
Freeletics Sebagai Kegiatan Olahraga Rekreasi Masyarakat Freeletics As A Community Recreation Activity Ahmad Nizamuddin Shiddiq; Agus Kristiyanto; Muchsin Doewes
JSH: Journal of Sport and Health Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.15 KB) | DOI: 10.26486/jsh.v1i2.1230

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran fenomena, motif masyarakat, antusias masyarakat, manfaat kegiatan olahraga freeletics di Kota Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan informan menggunakan teknik Snowball Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Teknik validitas data menggunakan dua teknik triangulasi, yaitu triangulasi data dan triangulasi metode. Analisis data dilaksanakan dalam empat tahap yaitu: tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap penyajian data, tahap penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Freeletics merupakan olahraga yang fokus pada berat badan atau beban tubuh. Untuk gerakan-gerakan dasar freeletics yaitu jumping jack, squat, burpees,leg raises, push-up, sit-up dan lari. Motif masyarakat mengikuti kegiatan olahraga freeletics di Kota Yogyakarta yaitu: ingin menjaga kesehatan tubuh, ingin mendapatkan tubuh yang ideal, ingin mengencangkan otot-otot tubuh, ingin mendapatkan kebahagiaan dan rekreasi. Antuisias masyarakat Kota Yogyakarta cukup tinggi terhadap kegiatan freeletics padahal  olahraga ini merupakan olahraga baru di Kota Yogyakarta. Manfaat dari olahraga freeletics yaitu sebagai media olahraga untuk menjaga kesehatan, rekreasi, menambah teman, selain hemat biaya juga bisa mendapatkan tubuh yang ideal.  
The Effect of Dayak Onion Extract on Lactic Acid Levels in Mice with FST Model Aulia Ramadhani; Muchsin Doewes; Shanti Listyawati
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 4 No 1 (2023): January-June 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/picnhs.v4i1.1677

Abstract

Intense physical exercise can increase lactic acid levels in the blood as a result of the anaerobic metabolism that occurs at that time. The impact of increased levels of lactic acid includes the occurrence of acidosis, damage to body cells, and fatigue which reduces muscle performance. Antioxidants can play a role in preventing body fatigue caused by oxidative stress. Onion Dayak (Eleutherine palmifolia) is a type of medicinal plant that is useful for health. The high content of antioxidants in Dayak onions can be used as an alternative anti-fatigue ingredient. This study aimed to look at the effect of the dose and duration of Dayak onion extract on lactic acid levels and physical activity in mice forced swimming test models. Type of Research Randomized Pre and Post-Test Control Group Design. Male White Mice (Sprague Dawley) 2 months old (weight 150-200g). Divided into 5 groups K- (the experimental group was not given Dayak onion extract, they were still given FST), K+ (the experimental group was given xanthine and FST), P1 (given Dayak onion extract at a dose of 50mg/200gBW), P2 (given the extract onion Dayak dose of 100mg/200gBB), P3 (given onion extract dose of 200mg/200gBW). Dayak onion extract was given for 28 days and given the forced swimming test, then the changes in lactic acid and physical activity endurance in swimming were observed.
Analisis star excursion balance test untuk pengukuran fungsional ankle menggunakan elastic resistance band dan wobble board pada pemain futsal Vika Ariesti Audini; Muchsin Doewes; Sri Santoso Sabarini; Slamet Riyadi
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 4 (2023): Special Issue National Conference: Inovasi Pembelajaran & Kepelatihan Olahraga
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i4.16421

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis star excursion balance test untuk pengukuran fungsional ankle menggunakan elastic resistance band dan wobble board pada pemain futsal. Sampel penelitian ini merupakan individu yang aktif berolahraga dan pernah atau sedang mengalami cedera ankle lebih dari 1 kali yang berjumlah 10 orang. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran yaitu menggunakan tes  star excursion balance test. Analisis data menggunakan software SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan Rerata nilai SEBT awal dan akhir kelompok I yaitu 81,41 ±  7,05 dan 94,41 ±  8,30. Rerata nilai SEBT awal dan akhir kelompok II yaitu 88,28 ±  11,38  dan 99,01 ±  9,70. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan rerata pada kelompok test. Maka perlu adanya latihan menggunakan elastic resistance band dan wobble board pada pemain futsal. Karena fleksibilitas memiliki manfaat mengurangi rasa sakit, menurunkan risiko dan penyembuhan cedera, meningkatkan kemampuan bergerak secara bebas dan mudah, serta meningkatkan performa olahraga.