Saras Kuntari
Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Factors Causing Stress in Health and Community When the Covid-19 Pandemic Rina Tri Handayani; Saras Kuntari; Aquartuti Tri Darmayanti; Aris Widiyanto; Joko Tri Atmojo
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 3 (2020): Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.8.3.2020.353-360

Abstract

Various psychological disorders have been reported and published during the Covid-19 outbreak, one of which is stress. Stress is not only felt by the community, even health workers and everyone who works in the medical field. Psychological disorders have a wider and longer-lasting impact compared to physical injuries, while attention to mental health is far less. The purpose of this systematic review is to provide clinical evidence and input for increasing vigilance and self-management to avoid stress during the Covid-19 pandemic. A total of 10 articles from various databases such as PubMed, Google Scholar, NIH, CDC, and Science Direct involving 5925 health workers and 8770 people from various countries have been reported in this systematic review. Factors causing stress on health workers include: workload, fear of being infected with Covid-19, negative stigma of a virus carrier and being away from the family. Factors causing stress to society include: alcohol consumption, workload from home, income, sex, food limitations, and fears of being infected.
Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat terhadap Human Papiloma Virus dan Vaksin HPV Saras Kuntari; Aris Widiyanto; Dewi Arradini; Ernawati Ernawati; Rina Tri Handayani; Joko Tri Atmojo
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.2.2021.307-320

Abstract

Penerapan program vaksinasi Human Papilomavirus (HPV) dianggap bergerak lambat di beberapa negara berkembang, yang mana hal ini menjelaskan masih tingginya angka kematian akibat kanker serviks. Hal ini mungkin saja berkaitan dengan masih kurangnya pengetahuan sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat tentang vaksin HPV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat umum terhadap vaksin HPV. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan sistematis dengan pencarian artikel menggunakan basis data online PubMed. Variabel dependen pada penelitian ini adalah HPV dan vaksin HPV sedangkan variabel independennya adalah pengetahuan dan perilaku. Total 23 dari 26  studi menjelaskan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan yang rendah tentang virus, implikasi kesehatan, serta vaksin HPV, hal itu juga berpengaruh terhadap perilaku dan sikap terhadap program vaksinasi virus HPV. Tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang virus, implikasi kesehatan dan vaksin HPV perlu ditingkatkan melalui promosi kesehatan.
Strategi Koping Tenaga Kesehatan selama Pandemi Covid-19 Suminanto Suminanto; Aris Widiyanto; Rina Tri Handayani; Saras Kuntari; Aquartuti Tri Darmayanti; Joko Tri Atmojo
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v4i1.856

Abstract

Kecemasan, stres dan depresi telah banyak dilaporkan terjadi pada tenaga kesehatan selama Pandemi COVID-19. Mekanisme koping penting dilakukan karena tekanan ekstrim yang dialami oleh petugas kesehatan selama pandemi dapat meningkatkan hasil buruk untuk individu, perawatan pasien dan sistem perawatan kesehatan. Tinjauan sistematis ini bertujuan menyajikan data mekanisme koping pada tenaga kesehatan di berbagai negara. Pencarian basis data sistematis dilakukan pada Desember 2020 - Januari 2021. Basis data yang digunakan: PubMed, Google Scholar, dan NIH.  Kata kunci: “COVID-19 and coping mechanism” dan “health workers and coping mechanism and pandemic”, “mental health and coping mechanism and Health workers and pandemic COVID-19” dan “COVID-19 and coping  and observational study”. Strategi untuk mendukung kesehatan mental tenaga kesehatan profesional selama pandemi antara lain, merotasi pekerja secara rutin, meminimalkan stigma dan memberi apresiasi atas kinerja dan mengupayakan peningkatan praktik spiritual dengan melibatkan pemuka agama.
Meta Analisis Risk Ratio dan Hazard Ratio Kematian ODHA yang Terinfeksi Covid-19 Joko Tri Atmojo; Dewi Arradini; Ernawati Ernawati; Aquartuti Tri Darmayanti; Saras Kuntari; Lilik Hanifah; Rina Tri Handayani; Aris Widiyanto
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 4 (2021): Oktober 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i4.1673

Abstract

Patogenisitas COVID-19 bisa dipercepat pada orang yang hidup dengan HIV. Bukti terbaru telah menunjukkan substansial hubungan antara infeksi saluran pernapasan bawah terkait Coronavirus (Lower Respiratory Tract Infections (LRTI) dan peningkatan risiko kematian pada individu dengan gangguan kekebalan termasuk orang dengan HIV/AIDS. Meta analisis ini dibuat untuk mengestimasi risiko kematian orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang terinfeksi COVID-19 berdasarkan bukti yang dilaporkan dari berbagai belahan dunia. Pelaporan meta analisis ini dilakukan berdasarkan PRISMA. Pencarian basis data dilakukan Januari - Mei 2021, sepuluh dari 2062 artikel masuk ke dalam analisis RevMan menggunakan risk ratio dan hazard ratio. Hasil risk ratio (RR) pasien COVID-19 yang menderita HIV untuk meninggal dunia adalah 4.32 [95% CI (1.24, 15.05)]; p-value 0.002, sedangkan hazard ratio (HR) 10.36 [95% CI (7.11, 15.11)]; p-value <0,001. ODHA yang terinfeksi COVID-19 memiliki risiko untuk mengalami kematian berkisar antara 4 hingga 10 kali dibandingkan pasien COVID-19 tanpa HIV/AIDS. Kematian sebagian besar disebabkan oleh perburukan COVID-19 dengan koinfeksi HIV/AIDS seperti tuberculosis, hipertensi, diabetes, dan chronic obstructive pulmonary disease.
Prediktor Potensial Mortalitas pada Kasus Leptospirosis Saras Kuntari; Solikhah Solikhah; Dyah Suryani
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 4 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Oktober 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.06 KB)

Abstract

Leptospirosis berpotensi menimbulkan keparahan dan kematian. Manifestasi gejala yang muncul sangat bervariasi. Pada banyak penelitian yang dilakukan sebelumnya, telah mengungkapkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian akibat Leptospirosis. Penelitian ini menggunakan tinjauan sistematis untuk menemukan prediktor potensial mortalitas pada kasus leptospirosis. Pencarian artikel menggunakan basis data elektronik Pubmed dengan kata kunci “Leptospirosis and mortality” serta kriteria PICO untuk mencari kelayakan artikel tentang hubungan usia terhadap kematian pasien leptospirosis dan hubungan kadar total bilirubin terhadap kematian pasien leptospirosis.  Pada pencarian awal artikel menghasil 702 artikel dan setelah tahap penyaringan diperoleh 15 artikel yang memenuhi syarat. Setelah dilakukan tinjauan sistematik, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa prediktor kematian pada pasien leptosprirosis diantaranya demografi yaitu usia yang tua, pemeriksaan laboratorium diantaranya kadar potassium, bilirubin, trombositopenia dan kreatinin serta adanya komplikasi. Manifestasi klinis pasien leptospirosis yang disertai dengan prediktor potensial kematian menyebabkan prognosis yang buruk pada pasien leptospirosis. Pada pasien leptospirosis yang telah muncul prediktor potensial kematian maka diperlukan tindakan intensif medis dan perawatan untuk antisipasi risiko kematian