Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

RENTABILITAS PENGADAAN PLAN PRODUKSI KAIN TERPAL SECARA MANDIRI SEBAGAI BAHAN BAKU TAS DI UKM Samsudin Hariyanto; Ni Made Wiati; Sudjatmiko Sudjatmiko
TRANSMISI Vol 10, No 2 (2014): Edisi September 2014
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v10i2.4612

Abstract

UKM CV. Kali Masa memproduksi tas dengan menggunakan bahan baku kain terpal. Kapasitas produksi tas sebelum kegiatan IBM adalah 100 dosin per minggu atau ± 17 dosin per hari. Kain terpal dipasok dari perusahaan lain dengan kualitas yang kurang baik (terdapat kerutan) dan sering mengalami keterlambatan pasokan sehingga mengganggu kegiatan produksi tas. Untuk mengatasi permasalahan ini perlu dibuat plan produksi kain terpal yang dapat memproduksi kain terpal secara mandiri dengan kualitas yang baik.Desain plan produksi kain terpal yang dibuat meliputi dimensi mesin laminating, pengaturan rol penggulung kain terpal, penempatan dan pengaturan posisi bahan baku kain terpal sebelum masuk mesin laminating, dan meja konveyor sehingga plan produksi kain terpal dapat menghasilkan kain terpal sesuai dengan yang diharapkan.Berdasarkan hasil pengujian plan produksi kain terpal dapat memproduksi kain terpal dengan kecepatan 2 meter per menit atau ± 1000 meter per hari (8 jam kerja per hari). Kapasitas produksi tas pada UKM setelah pengadaan plan produksi kain terpal secara mandiri sebesar 35 dosin per hari yang membutuhkan bahan baku kain terpal sebesar 600 meter sehingga sudah dapat dipenuhi secara mandiri dan kelebihannya sebesar 400 meter perhari dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi tas. Nilai rentabilitas usaha mengalami kenaikan sebesar 10,79%, dari 25,32% menjadi 36,11%. Berdasarkan kenaikan nilai rentabilitas usaha ini juga menunjukkan bahwa produksi kain terpal secara mandiri menguntungkan bagi UKM.
Material Handling Terpendek Dengan Blocplan90 dan Value Stream Mapping (VSM) Ni Made Wiati
Journal of Industrial View Vol 2, No 1 (2020): May 2020
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.239 KB) | DOI: 10.26905/4209

Abstract

Air Mineral UNMER merupakan produk untuk memenuhi kebutuhan air minum di lingkungan internal Universitas Merdeka Malang. Pada proses produksinya masih terdapat aliran backtracking. Beberapa mesin yang aliran prosesnya berurutan masih diletakkan berjauhan. Hal ini menyebabkan jarak material handling menjadi lebih panjang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan perbaikan ulang tata letak guna memperpendek jarak material handling dengan menggunakan Software Blocplan90 dan metode Value Stream Mapping (VSM). Berdasarkan hasil analisa dari desain tata letak usulan terjadi pengurangan jarak material handling dari 15,79 meter menjadi 12,17 meter dengan persentase pengurangan yaitu 22,9% dan tidak ada aliran bolak balik (backtracking) dibandingkan dengan tata letak awal. Dengan metode VSM juga menyebabkan pengurangan jarak antara stasiun kerja penyimpanan botol kosong (PB) ke stasiun kerja filling sebesar 1,99 meter (27,98%) ,sedangkan pengurangan jarak antara stasiun kerja filling ke tempat penyimpanan sementara (PS) sebesar 2,28 meter (51,82%).
Analisis dan Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi dengan Metode Systematic Layout Planning Ni Made Wiati; Fu'ad Kautsar; Mohammad Zuheruz Zaman
Journal of Industrial View Vol 3, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.671 KB) | DOI: 10.26905/jiv.v3i2.6678

Abstract

Home industry cetakan kue Fandy adalah perusahaan rumahan yang memproduksi cetakan kue menggunakan teknik cor dengan bahan baku alumunium. Permasalahan yang terjadi pada Tata letak pada Home industry cetakan kue Fandy adalah adanya waste (pemborosan) yang terjadi. Seperti waste gerakan bolak-balik seperti pada stasiun percetakan menuju stasiun pemotongan dan pengikiran yang harus melewati stasiun bahan baku terlebih dahulu Waste transportasi berlebihan seperti Proses perpindahan bahan baku menuju stasiun peleburan yang cukup jauh yang seharusnya berdekatan. Permasalahan tersebut dapat menyebabkan ongkos material handling menjadi lebih besar hal ini yang nantinya berpengaruh pada besarnya biayaproduksi dan waktu proses produksi. Perancangan ulang tata letak fasilitas pada stasiun kerja dan perbaikan layout usulan dengan menggunakan pendekatan metode Systematic Layout Planning (SLP). Ada beberapa tahapan dari SLP yaitu tahap analisis, tahap penyesuaian dan tahap evaluasi. Tahap analisis seperti analisis aliran material, activity relationship chart (ARC) dan activity relationship diagram (ARD). Tahap analisis seperti perencanaan hubungan diagram ruangan dan perancangan alternatif layout. Dan pada tahap evaluasi dilakukan perhitungan untuk mendapatkan ongkos material handling yang minimum.Berdasarkan hasil perancangan dengan metode Systematic Layout Planning (SLP) perhitungan jarak material handling layout awal jarak total yang ditempuh pada proses produksi adalah sebesar 1981,8 meter dalam priode satu minggu. Sedangkan jarak total yang di tempuh untuk proses produksi pada layout usulan adalah sebesar 1732,05 meter dalam satu minggu. Dengan ongkos material handling (OMH) perminggu layout awal sebesar Rp 777.238,00 setelahdilakukan perbaikan usulan menjadi Rp 691.006,82 dengan penghematan sebesar 11%.
Usulan Strategi Peningkatan Kualitas Layanan dengan Pendekatan Metode Quality Function Deployment Ni Made Wiati; Dani Yuniawan; Vetty Kartikasari; Primahasmi Dalulia; Mochammad Rofieq; Agus Yudi Asmoro; Dzulfikar Al Haq
Journal of Industrial View Vol 5, No 1 (2023): Publikasi Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jiv.v5i1.9943

Abstract

Universitas Merdeka Malang’s Employee Cooperative (Kopkar Unmer) has permanent members of all Lecturers, Employees and Cooperative Workers of the Universitas Merdeka Malang. Besides serving the needs of permanent members, Kopkar Unmer also serves the needs of thousands of students with several business units such as shops, savings and loans, photocopying, canteens and parking. With the large market potential that exists, Kopkar Unmer should continue to strive to improve service quality. Quality and appropriate services are needed by Kopkar Unmer to maintain customer satisfaction amidst intense competition in similar businesses around the Unmer campus. Based on the results of Real Work Practices at Kopkar Unmer for shop, savings and loan and photocopying business units, there are several service qualities that have very high gaps. If this is allowed then the longer the consumer satisfaction will be lower. For this reason, it is very important to conduct research to determine the appropriate Technical Response to be carried out in an effort to improve the quality of Unmer's Kopkar services. By using the Quality Function Deployment (QFD) approach, 10 priority Technical Responses were obtained, namely fast service response time, updating photocopiers, updating printing presses, conducting briefings before starting work, maintaining standard quality of goods, maximizing work time efficiency, changing layout in the shop and photocopy units, changes to the arrangement of stock items, tidying up unused items, adding jobdesk employees to each unit for a cleaning schedule. AbstrakKoperasi Karyawan Universitas Merdeka Malang (Kopkar Unmer) mempunyai anggota tetap seluruh Dosen, Karyawan dan Pekerja Koperasi Universitas Merdeka Malang. Disamping melayani kebutuhan anggota tetap, Kopkar Unmer juga melayani kebutuhan ribuan Mahasiswa dengan beberapa unit bidang usaha seperti pertokoan, simpan pinjam, fotocopy, kantin dan parkir. Dengan besarnya potensi market yang ada Kopkar Unmer hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kualitas layanan. Layanan yang berkualitas dan tepat sangat dibutuhkan oleh Kopkar Unmer untuk menjaga kepuasan pelanggan  ditengah ketatnya persaingan pada usaha sejenis disekitar kampus Unmer. Berdasarkan hasil Praktek Kerja Nyata pada Kopkar Unmer untuk unit usaha pertokoan, simpan pinjam dan fotocopy terdapat beberapa kualitas layanan yang memiliki Gap sangat tinggi. Jika hal ini dibiarkan maka kepuasan konsumen semakin lama akan semakin rendah. Untuk itu sangat penting dilakukan penelitian untuk menentukan Respon Teknis yang tepat dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu layanan Kopkar Unmer. Dengan menggunakan pendekatan metode Quality Function Deployment (QFD) diperoleh 10 Respon Teknis prioritas yaitu respon time pelayanan yang cepat, pembaruan  mesin fotocopy, pembaruan mesin cetak print, melakukan briefing sebelum memulai kerja, menjaga standart kualitas barang, memaksimalkan efisiensi waktu kerja, perubahan tata letak di unit pertokoan dan fotocopy, perubahan penataan pada stok barang, merapikan barang yang sudah tidak terpakai, menambahkan jobdesk karyawan pada tiap unit untuk jadwal berbenah.
Peran Harga, Kualitas Produk dan Citra Merek dalam Mendorong Keputusan Pembelian Sabun Pencuci Piring Merek “Sama Cling” Amin, Masrur; Putri, Digitha Oktaviani; Putra, Aang Fajar Passa; Wiati, Ni Made; Asmoro, Agus Yudi
Journal of Industrial View Vol 5, No 2 (2023): Publikasi Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jiv.v5i2.11808

Abstract

AbstractThe purpose of this study is to ascertain and evaluate how brand image, price, and product quality affect consumers' decisions to buy dishwashing soap under the "sama cling" brand. This study approach makes use of quantitative methodologies. This particular research methodology employs the techniques of statistik and data gathering via questionnaire distribution to participants. In this study, a sample of 60 respondents was selected using the purposive sampling approach in order to assess the impact of variable X on variable Y. The multiple liner regression equation, coefficient of determination, and hypothesis testing were utilized, partially and simultaneously. The findings indicated that the purchase of "Sama Cling" dish soap is influenced by the inert variables of price, product quality, and brand image. The most dominant factor that influencing purchasing decisions is product quality. AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi bagaimana citra merek, harga, dan kualitas produk mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli sabun pencuci piring dengan merek "Sama Cling". Teknik metode kuantitatif digunakan dalam proses penelitian ini. Metodologi penelitian ini menggunakan teknik statistik dan mengumpulkan data dengan cara mengirimkan kuesioner kepada partisipan. Penelitian ini menggunakan strategi pemilihan purposif untuk memilih sampel sebanyak 60 responden untuk menilai dampak dari variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan persamaan regresi liner berganda, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis secara parsial dan simultan. Temuan menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti citra merek, harga, dan kualitas produk memiliki pengaruh terhadap keputusan orang untuk membeli sabun cuci piring "Sama Cling". Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian adalah kualitas produk.
Analisis Musculoskeltal Disorders (MSDs) Pada Pekerja di Konfeksi CV. Jaya Indah Collection Menggunakan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan Rapid Entre Body Assessment (REBA) Fauzy, Muchammad Riza; Syiam, Kulsum Lailatus; Dalulia, Primahasmi; Kautsar, Fu'ad; Wiati, Ni Made
JUMANTARA: Jurnal Manajemen dan Teknologi Rekayasa Vol 4, No 2 (2025): Juli
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/jumantara.v4i2.2932

Abstract

CV. Jaya Indah Collection merupakan industri manufaktur yang bergerak dibidang konfeksi,. Beberapa karyawan mengalami keluhan seperti nyeri pada kaki, lutut, tangan, leher dan punggung. Data tersebut di rekap menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM) yang telah di isi oleh karyawan di setiap stasiun kerja. Langkah selanjutnya dilakukan analisis postur kerja menggunakan pendekatan Rapid Upper Limb Assessment (RULA) untuk karyawan di bagian pengemasan dan pendekatan Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk operator bagian pemotongan dan jahit. Dari hasil pengolahan dengan metode REBA didapatkan skor 9 di pemotongan dan 5 di penjahitan.  Terakhir metode RULA didapatkan skor 4. Rekomendasi perbaikan pun telah diberikan kepada mitra sehingga dapat mengurangi skor yang tinggi. baik metode REBA maupun RULA.