Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Perencanaan Kebutuhan Material untuk Produk Disposable Protective Mask selama Pandemi Covid19 di Kota Malang Ribka Prita Hindarto; Primahasmi Dalulia
Journal of Industrial View Vol 3, No 1 (2021): May 2021
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1154.932 KB) | DOI: 10.26905/jiv.v3i1.5744

Abstract

Tahun 2020 adalah tahun yang berat bagi semua orang karena adanya pandemi COVID-19 yang mengharuskan setiap orang untuk menggunakan masker untuk melindungi diri dari sebaran virus ini. Hal ini tentunya berdampak bagi perusahaan yang memproduksi masker khususnya perusahaan X, karena jumlah permintaan naik secara significant. Untuk mengatasi permasalahan ini, kita menggunakan metode demand forecasting dan MRP dari data historis jumlah penduduk kota malang. Dengan menggunakan metode ini kita akan mendapatkan hasil bahwa perusahaan X mempunyai jadwal produksi pada periode pertama yaitu pembuatan nose bridge wire sebanyak 5.200.000 unit, pembelian non-woven putih dan melth blown cloth masing-masing sebanyak 1.545.730.000 cm2, dan pembelian non-woven biru sebanyak 1.675.410.000 cm2, sedangkan pada periode kedua pembelian tali elastis sebanyak 165.990.000 cm, periode ketiga pembuatan masker sebanyak 5.187.008 unit dan pada periode keempat pembuatan disposable protective mask sebanyak 5.187.008 unit.
Analisis Bullwhip Efect pada Kegiatan Supply Chain Perishable Product Primahasmi Dalulia; Lintang Pramesta Hartana
Journal of Industrial View Vol 3, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1545.867 KB) | DOI: 10.26905/jiv.v3i2.6677

Abstract

UD. Sayur Mayur merupakan perusahaan distributor sayur-mayur, buah-buahan dan bahan baku makanan lainnya yang melakukan pemesanan produk kepada pemasok lalu didistribusikan ke setiap retail, dimana tujuan distribusi yang memasok bahan baku makanan dari UD. Sayur Mayur berada di wilayah Malang Raya, Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dalam memenuhi permintaan retailer, perusahaan melebihkan jumlah pesanan kepada pemasok sebesar 9% hingga 40% terganting jenis produk untuk mengantisipasi adanya cacat/rusak karena produk bersifat perishable atau tidak tahan lama. Pertimbangan melebihkan pesanan tersebut ternyata berdampak pada timbulnya bullwhip effect atau peningkatan variabilitas permintaan. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai bullwhip effect di tingkat distributor, tingkat retailer dan tingkat retailer kategori produk, sehingga nilai bullwhip effect merupakan dasar penentuan rekomendasi perbaikan untuk mengatasi permasalahan bullwhip effect pada perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa terjadi bullwhip effect sebesar 81.3% di tingkat distributor, 80% di tingkat retailer, dan 66.7% di tingkat retailer kategori produk. Produk maupun kategori yang mengalami bullwhip effect dimana nilai BE lebih besar dari parameternya dipengaruhi oleh adanya selisih yang cukup signifikan antara demand dan order, sedangkan produk maupun kategori yang berada di posisi stabil dipengaruhi oleh selisih antara demand dan order yang tidak signifikan sehingga nilai BE tidak melebihi parameternya.
Kajian Risiko Pendirian Industri Pengolahan Kopi di Provinsi Papua Primahasmi Dalulia; Digitha Oktaviani Putri; Gatot Subroto; Kesumaning Dyah Larasati; Akhmad Raditya Maulana Fajrin
Journal of Industrial View Vol 4, No 1 (2022): May 2022
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jiv.v4i1.7703

Abstract

Kebijakan pembangunan wilayah tahun 2020-2024 juga dijabarkan dalam tujuh (7) wilayah pembangunan, salah satunya Wilayah Papua. Dalam upaya pengembangan Pulau Papua, RPJMN tahun 2020-2024 menyebutkan arahan pengembangan komoditas unggulan di Provinsi Papua berupa kopi. Hal ini juga didukung oleh kondisi produktivitas yang baik pada ketiga komoditas tersebut. Dengan melihat kondisi produktivitas komoditas kopi yang menjadi prioritas pengembangan industry, maka tujuan dari kajian ini adalah memetakan risiko yang mungkin timbul karena adanya pengembangan industri manufaktur berbasis pengolahan kopi sebagai bagian dari analisis kelayakan pengembangan industry. Metode yang digunakan dalam kajian risiko ini adalah metode House of Risk. Metode ini mengacu pada integrasi aktivitas – aktivitas dalam supply chain. Metode yang diusulkan oleh ini merupakan gabungan dari metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan House of Quality (HOQ). Konsep FMEA diadopsi dalam mengkuantifikasi model risiko dan HOQ digunakan untuk memprioritaskan penyebab risiko (risk agents) mana yang dapat ditanganani terlebih dahulu. Selain itu, konsep HOQ digunakan pula dalam memilih preventive action yang paling efektif dilakukan dalam rangka minimasi dampak terhadap risiko tersebut. Pengolahan data dengan House of Risk 1 menghasilkan penyebab risiko yang secara signifikan, dimana pada HOR 1 dihasilkan nilai ARP yang tertinggi terdapat pada risiko yang berkaitan dengan kepemilikan lahan oleh masyarakat adat Papua. Hal ini dikenal dengan hak ulayat, dimana hak ulayat sampai saat ini belum ada penyelesaian yang sistematis terdokumentasi terkait dengan prosedur pendirian industry. Hasil ini selaras dengan hasil prioritas mitigasi risiko dimana pemerintah sebagai stakeholder utama perlu membuat model kebijakan yang dapat menjembatani kepentingan investor dan masyarakat adat sebagai pemilik lahan.
PENJARINGAN KRITERIA DALAM DESAIN ULANG INSTRUMEN PENGUKURAN KEPUASAN PELAYANAN PERUSAHAAN DISTRIBUSI MINYAK MILIK NEGARA Primahasmi Dalulia; Erwin Pambudi
Journal of Industrial View Vol 1, No 1 (2019): May 2019
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.344 KB) | DOI: 10.26905/3001

Abstract

Bahan Bakar Minyak berperan bagi sektor industri maupun transportasi. Sebagai distributor BBM area Malang dan sekitarnya, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Malang harus memiliki strategi dalam melakukan kegiatan pelayanannya terhadap pelanggan (SPBU). Adanya rasa puas dari pelanggan merupakan harapan dari setiap perusahaan guna meningkatkan loyalitas dari pelanggan dan memenuhi harapan yang diinginkan oleh pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain ulang kuesioner kepuasan konsumen yang pernah dilakukan oleh TBBM Malang.  Desain ulang kuesioner kepuasan konsumen dilakukan karena kuesioner terdahulu kurang relevan dengan harapan TBBM Malang. Perlunya kuesioner ini didesain ulang karena dalam kuesioner lama belum mengakomodasi perubahan sistem dan aspirasi konsumen. Kuesioner baru dibuat berdasar dari aspirasi dari konsumen mengenai faktor-faktor apa saja yang menjadi penilaian penting terkait dengan kualitas pelayanan pada TBBM Malang. Dari faktor – faktor tersebut dapat digunakan oleh TBBM Malang untuk melakukan evaluasi kepuasan pelanggan secara berkala. Perbaikan kuesioner ini bertujuan agar pertanyaan – pertanyaan dalam kuesioner lebih efektif untuk mengevaluasi kepuasan pelanggan. Penelitian ini dilakukan pada TBBM Malang  dengan metode Delphi.. Hasil dari penelitian ini antara lain faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah Mobil tangki, awak mobil tangki, pengiriman BBM dan Pelayanan pada TBBM Malang
Pemanfaatan Serbuk Kayu menjadi Souvenir menggunakan Konsep Pohon Tujuan dan Morfologi Diagram Rofieq, Mochammad; Ondang, Immanuel Felix; Erliana, Ken; Dalulia, Primahasmi; Hariyanto, Samsudin
Journal of Industrial View Vol 5, No 2 (2023): Publikasi Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jiv.v5i2.11399

Abstract

 Abstract  PT. Berdikari Meubel Nusantara is a furniture manufacturing company that uses three types of wood, namely mahogany, pine, and teak. Handling and processing sawdust waste is a challenge that needs to be overcome effectively so that the waste can become a product that has added value. The value-added product in question is souvenir craft. The utilization of coarse sawdust can be mixed with epoxy resin to form composite materials, which can be used as the basic material for souvenir crafts. It is known that the strength of composite materials increases with the increasing composition of the resin in composite materials, and the character of composite materials If the composition of sawdust is higher, the resulting composite material will be opaque and lighter. Then the manufacture of composite materials will use a ratio of 1:1. Regional attributes, cultural elements, innovation in form, design, and ease of application are important factors to consider when designing a product for souvenirs. The collected data is needed to be translated into the interpretation of product requirements to be used in making the Objective Tree and Morphological Diagrams. Evaluation of alternative product designs is carried out by considering the minimum risks. Abstrak PT. Berdikari Meubel Nusantara merupakan perusahaan manufaktur furniture yang menggunakan 3 jenis kayu yakni mahoni, pinus, dan jati. Penanganan dan pengolahan limbah serbuk kayu menjadi sebuah tantangan yang perlu diatasi secara efektif, sehingga limbah tersebut dapat menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Produk bernilai tambah yang dimaksud adalah kerajinan souvenir. Pemanfaatan serbuk kayu kasar dapat dicampur dengan resin epoxy untuk membentuk bahan komposit digunakan sebagai bahan dasar kerajinan souvenir. Diketahui bahwa kekuatan bahan komposit meningkat seiring dengan bertambahnya komposisi dari resin dalam bahan komposit dan karakter dari bahan kompositnya. Jika komposisi serbuk kayu semakin tinggi maka bahan komposit yang dihasilkan cenderung tidak tembus pandang dan semakin ringan. Maka pembuatan bahan komposit digunakan perbandingan 1 : 1. Hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan souvenir adalah atribut daerah, unsur budaya, inovasi dalam bentuk, desain, dan mudah dalam pengaplikasiannya. Dari data yang terkumpul diterjemahkan ke dalam interpretasi kebutuhan produk yang akan digunakan dalam pembuatan Pohon Tujuan serta Morfologi Diagram. Evaluasi alternatif desain produk dilakukan dengan mempertimbangkan resiko yang paling minimal
Analisis Musculoskeltal Disorders (MSDs) Pada Pekerja di Konfeksi CV. Jaya Indah Collection Menggunakan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan Rapid Entre Body Assessment (REBA) Fauzy, Muchammad Riza; Syiam, Kulsum Lailatus; Dalulia, Primahasmi; Kautsar, Fu'ad; Wiati, Ni Made
JUMANTARA: Jurnal Manajemen dan Teknologi Rekayasa Vol 4, No 2 (2025): Juli
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/jumantara.v4i2.2932

Abstract

CV. Jaya Indah Collection merupakan industri manufaktur yang bergerak dibidang konfeksi,. Beberapa karyawan mengalami keluhan seperti nyeri pada kaki, lutut, tangan, leher dan punggung. Data tersebut di rekap menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM) yang telah di isi oleh karyawan di setiap stasiun kerja. Langkah selanjutnya dilakukan analisis postur kerja menggunakan pendekatan Rapid Upper Limb Assessment (RULA) untuk karyawan di bagian pengemasan dan pendekatan Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk operator bagian pemotongan dan jahit. Dari hasil pengolahan dengan metode REBA didapatkan skor 9 di pemotongan dan 5 di penjahitan.  Terakhir metode RULA didapatkan skor 4. Rekomendasi perbaikan pun telah diberikan kepada mitra sehingga dapat mengurangi skor yang tinggi. baik metode REBA maupun RULA.
Usulan Kriteria Penilaian Kesiapan Penerapan Vendor Managed Inventory (VMI) pada Material Kayu dalam Upaya Minimasi Stockout dan Over Inventory : Proposal of Criteria for Assessing The Readiness of Vendor Managed Inventory (VMI) Implementation on Wood Materials in An Effort to Minimize Stockout and Over Inventory Dalulia, Primahasmi; Andika Chandra, Gabriel; Putra, Aang Fajar Passa; Erliana, Ken
Journal of Industrial Engineering & Technology Innovation Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Industrial Engineering & Technology Innovation (JIETI)
Publisher : LENVARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61105/jieti.v3i1.258

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan kriteria penilaian kesiapan penerapan Vendor Managed Inventory (VMI) pada material kayu pinus di PT. X untuk meminimalkan stockout dan over inventory. Metode Kano digunakan untuk mengklasifikasikan kriteria yang harus dipenuhi oleh supplier ke dalam kategori must-be, one-dimensional, dan attractive. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh lima expert dari departemen terkait. Hasil analisis menunjukkan bahwa kriteria must-be meliputi termin pembayaran sesuai kemampuan perusahaan, pengiriman tepat waktu, dan kemampuan supplier dalam memenuhi perubahan permintaan. Kriteria one-dimensional mencakup kualitas kayu sesuai spesifikasi dan jumlah pengiriman tepat, sedangkan kriteria attractive meliputi kadar air kayu rendah, reputasi supplier, dan responsivitas terhadap perubahan jadwal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kesiapan supplier dalam memenuhi kriteria must-be merupakan prasyarat utama untuk penerapan VMI, sementara kriteria attractive dapat meningkatkan kepuasan perusahaan. Hasil ini dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam menyeleksi supplier dan mengoptimalkan manajemen rantai pasok.