Sudjatmiko, Sudjatmiko
Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

RANCANG BANGUN ALAT PENCACAH (PEMOTONG) SAMPAH SECARA MEKANIK DALAM UPAYA PEMBUATAN KOMPOS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS Sudjatmiko, Sudjatmiko
TRANSMISI Vol 1, No 2 (2005): Edisi September 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.013 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i2.4437

Abstract

Program kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada pengusaha kompos (mitra). Kegiatan penelitian inibertujuan untuk memperkenalkan rancang bangun mesin pencacah sampah organik secara mekanik,kepada pengusaha kompos, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas hasil kompos sekaligusmenaikkan pendapatan.Metoda pelaksanaan ini menggunakan metode kaji tindak yang berkelanjutan , rancang bangun alatpencacah (pemotong) sampah organik secara mekanik digerakkan oleh diesel dengan daya 12 Hp,putaran kerja sekitar 1.500 rpm, menggunakan 3(tiga) pisau pemotong, mampu meningkatkanproduktivitas hasil kompos sebesar 130 % dari kapasitas 351 kg/hari (manual) menjadi 810 kg/haridengan jumlah pekerja 4 orang. Sedangkan keuntungan hasil penjualan secara normal untuk setiapminggunya sebesar Rp 283.500,-.Analisis R/C ratio menunjukkan bahwa kemampuan untuk memperoleh penerimaan dari biaya yangdikeluarkan penggunaan mesin pencacah sampah organik lebih besar, bila dibanding dengan sistempencacahan manual, sehingga hasil yang dicapai pada saat produksi kompos mencapai 4.860 kg/minggu.
Analisa Pengaruh Variasi Kecepatan Potong (Vc) Dan Gerak Pemakanan (F) Terhadap Rasio Pemampatan Tebal Geram (λh) Tembaga Pada Proses Sekrap (Shaper Machine) Sudjatmiko Sudjatmiko; Aladin Eko Purkuncoro
TRANSMISI Vol 17, No 2 (2021): September 2021
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v17i2.6706

Abstract

Rasio pemampatan tebal geram (lh) dapat dipergunakan sebagai salah satu tolok ukur pada proses pemesinan,khususnya pada tembaga yang dapat menghasilkan permukaan benda kerja.Kondisi pemotongan pada material benda kerja tergantung dari  jenis mesin perkakas dan parameter pemesinan kecepatan potong (Vc)  dan gerak pemakanan (f) berpengaruh terhadap nilai rasio pemampatan tebal geram (lh), hal ini ditentukan dari perbandingan tebal geram setelah proses pemotongan (hc) secara empirik dengan tebal geram sebelum pemotongan (h) secara teoritis. Permasalahan bagaimana pengaruh dari kecepatan pemotongan (Vc) dan gerak pemakanan (f) terhadap rasio pemampatan tebal geram pada material tembaga dengan proses sekrap konvensional.Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kecepatan potong (Vc), gerak pemakanan (f)  terhadap rasio pemampatan tebal geram (lh), sehingga akan berpegaruh terhadap koefisien gesek (μ) antara geram dengan pahat potong. Pengambilan data penelitian dilakukan pada kondisi pemotongan dengan variasi kecepatan potong (Vc); gerak pemakanan (f) ; kedalaman potong (a); geometri pahat sekrap (konstan) dengan sudut potong utama (Kro ): 60o ,sudut bebas (αo) = 8o, sudut penampang (βo) = 72o  sudut geram (go) = 10 o.  Hasil yang dicapai dengan naiknya kecepatan makan (vf) dipengaruhi oleh besarnya gerak pemakanan (f), dapat menurunkan koefisien gesek (μ) sebagai akibat naiknya sudut geser (Φ) yang besar (260o)’akan menghasilkan nilai rasio pemampatan tebal geram (lh),(2.12). Proses pemesinan sekrap nilai rasio pemampatan tebal geram (lh), yang berbanding terbalik dengan sudut geser (φ), memberikan indikasi efisiensi proses pemesinan itu sendiri dapat menghasilkan permukaan yang bagus (halus) serta gaya dan daya pemotongan yang relatif kecil. Semakin tinggi kecepatan potong dan tinggi gerak pemakanan akan diperoleh  nilai rasio pemampatan tebal geram semakin kecil.
PENENTUAN HARGA EKSPONEN DAN KONSTANTA UMUR PAHAT KARBIDA DENGAN PERSAMAAN TAYLOR UNTUK MEMBUBUT ALUMUNIUM T-6061 PADA KONDISI KERING DENGAN METODE VARIABLE SPEED MACHINING TEST Sudjatmiko Sudjatmiko
TRANSMISI Vol 6, No 2 (2010): Edisi September 2010
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v6i2.4543

Abstract

Umur pahat merupakan suatu data pemesinan yang sangat penting dalam perencanaan pemesinan. Dalampenelitian ini dijelaskan menentukan harga eksponen (n) dan konstanta umur pahat (CT) karbida untukmembubut Alumunium T-6061, pada proses pemesinan kering (dry machining) dengan metoda VariableSpeed Machining Test, dapat dimanfaatkan untuk melengkapi data pemesinan mengenai umur pahat.Penelitian dilakukan dengan memperhatikan pengaruh kondisi pemotongan, dimana kecepatan potongbervariasi, kedalaman potong divariasikan, sedangkan kondisi pemotongan lain, gerak makan konstan.Tujuan penelitian ini adalah menentukan harga eksponen umur pahat dan konstanta umur pahat karbidadengan kondisi pemotongan yang optimum. Berdasarkan hasil penelitian dengan metoda analitis dan grafikdigunakan analisa percobaan, memperoleh nilai eksponen n umur pahat (n = 0.3) dan konstanta umur pahatCT = 112,5723 , pada kecepatan potong tinggi (optimum) [Vc] = 69,12 m/menit, dengan waktu terpendek(Tc) = 12 menit, dengan kedalaman makan (a) = 0,70 mm, persamaan umur pahat Taylor VT 0.3 = 112,5723.Untuk kecepatan potong terendah (minimum) [Vc] = 34,56 m/menit, kedalaman makan (a) = 0.70 mm,dengan waktu terlama (Tc ) = 96 menit, memperoleh nilai eksponen n umur pahat (n = 0.3) danCT = 158,2453, persamaan umur pahat Taylor VT 0.3 = 158,2453.
RANCANG BANGUN ALAT PENCACAH (PEMOTONG) SAMPAH SECARA MEKANIK DALAM UPAYA PEMBUATAN KOMPOS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS Sudjatmiko Sudjatmiko
TRANSMISI Vol 1, No 2 (2005): Edisi September 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.013 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i2.4437

Abstract

Program kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada pengusaha kompos (mitra). Kegiatan penelitian inibertujuan untuk memperkenalkan rancang bangun mesin pencacah sampah organik secara mekanik,kepada pengusaha kompos, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas hasil kompos sekaligusmenaikkan pendapatan.Metoda pelaksanaan ini menggunakan metode kaji tindak yang berkelanjutan , rancang bangun alatpencacah (pemotong) sampah organik secara mekanik digerakkan oleh diesel dengan daya 12 Hp,putaran kerja sekitar 1.500 rpm, menggunakan 3(tiga) pisau pemotong, mampu meningkatkanproduktivitas hasil kompos sebesar 130 % dari kapasitas 351 kg/hari (manual) menjadi 810 kg/haridengan jumlah pekerja 4 orang. Sedangkan keuntungan hasil penjualan secara normal untuk setiapminggunya sebesar Rp 283.500,-.Analisis R/C ratio menunjukkan bahwa kemampuan untuk memperoleh penerimaan dari biaya yangdikeluarkan penggunaan mesin pencacah sampah organik lebih besar, bila dibanding dengan sistempencacahan manual, sehingga hasil yang dicapai pada saat produksi kompos mencapai 4.860 kg/minggu.
ANALISA KONDISI PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PROSES GERINDA UNTUK STOPPER MATRAS DALAM JIG CYLINDER BLOCK Sudjatmiko Sudjatmiko
TRANSMISI Vol 2, No 2 (2006): Edisi September 2006
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v2i2.4452

Abstract

Proses menggerinda (grinding) dapat diklasifikasikan sebagai proses pemesinan yang berarti prosespemotongan dengan menghasilkan geram. Dengan adanya variasi kondisi pemotongan terhadap permukaanproduk yang dikerjakan akan mempengaruhi kekasaran permukaannya.Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan, studi kepustakaan dan pada laboratoriumlogam PPPGT-VEDC Malang. Kondisi pemotongan yang digunakan untuk memproses stopper matras dalamjig cylinder block adalah kecepatan makan (Vf) yaitu ; 10 mm/det, 15 mm/det, 20 mm/det dan kedalamanpotong (a) 0,010 mm, 0,030 mm, 0,050 mm serta kecepatan potong (Vs) konstan yaitu 30 m/det.Pelaksanaan penelitian ini menggunakan mesin gerinda datar ABAWEREK FF5O dengan daya motorpenggerak 1,8 kW dan putaran 2850 rpm (standar).Hasil yang dicapai pada kecepatan potong (Vs) yang konstan dan semakin besar kecepatan makan (Vf), makaharga kekasaran permukaannya semakin besar (kasar). Dengan semakin kecil kedalaman potong padakecepatan potong yang konstan, maka harga kekasaran permukaannya semakin kecil.
RENTABILITAS PENGADAAN PLAN PRODUKSI KAIN TERPAL SECARA MANDIRI SEBAGAI BAHAN BAKU TAS DI UKM Samsudin Hariyanto; Ni Made Wiati; Sudjatmiko Sudjatmiko
TRANSMISI Vol 10, No 2 (2014): Edisi September 2014
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v10i2.4612

Abstract

UKM CV. Kali Masa memproduksi tas dengan menggunakan bahan baku kain terpal. Kapasitas produksi tas sebelum kegiatan IBM adalah 100 dosin per minggu atau ± 17 dosin per hari. Kain terpal dipasok dari perusahaan lain dengan kualitas yang kurang baik (terdapat kerutan) dan sering mengalami keterlambatan pasokan sehingga mengganggu kegiatan produksi tas. Untuk mengatasi permasalahan ini perlu dibuat plan produksi kain terpal yang dapat memproduksi kain terpal secara mandiri dengan kualitas yang baik.Desain plan produksi kain terpal yang dibuat meliputi dimensi mesin laminating, pengaturan rol penggulung kain terpal, penempatan dan pengaturan posisi bahan baku kain terpal sebelum masuk mesin laminating, dan meja konveyor sehingga plan produksi kain terpal dapat menghasilkan kain terpal sesuai dengan yang diharapkan.Berdasarkan hasil pengujian plan produksi kain terpal dapat memproduksi kain terpal dengan kecepatan 2 meter per menit atau ± 1000 meter per hari (8 jam kerja per hari). Kapasitas produksi tas pada UKM setelah pengadaan plan produksi kain terpal secara mandiri sebesar 35 dosin per hari yang membutuhkan bahan baku kain terpal sebesar 600 meter sehingga sudah dapat dipenuhi secara mandiri dan kelebihannya sebesar 400 meter perhari dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi tas. Nilai rentabilitas usaha mengalami kenaikan sebesar 10,79%, dari 25,32% menjadi 36,11%. Berdasarkan kenaikan nilai rentabilitas usaha ini juga menunjukkan bahwa produksi kain terpal secara mandiri menguntungkan bagi UKM.
PENGARUH JARAK PENARIKAN PAHAT (RETRACT) TERHADAP WAKTU PROSES BUBUT CNC MENGGUNAKAN RESPON SURFACE METHODOLOGY (RSM) Sudjatmiko Sudjatmiko; I Made Sunada
TRANSMISI Vol 11, No 2 (2015): Edisi September 2015
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v11i2.4560

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen faktorial, dimana cutting speed, feed rate, depth of cut, dan retract merupakan variabel bebas dari waktu proses pemesinan sebagai variabel responnya. Hasil yang di dapat dalam ekperimetal meliputi waktu proses pemesinan atau operation time, panjang langkah pemakanan atau feed cut length, dan panjang langkah tanpa pemakanan atau rapid transverse length. Data hasil eksperimen kemudian dilakukan analisis statistik ANOVA untuk melihat adanya pengaruh dan prosentase kontribusi dari masing- masing parameter terhadap waktu proses pemesinannya. Berdasarkan analisis statistik ANOVA diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan dari semua parameter terhadap waktu proses pemesinan CNC turning, dimana semakin besar nilai cutting speed, feed rate, dan depth of cut akan semakin singkat waktu proses pemesinanannya, sedangkan semakin kecil nilai retract akan semakin singkat waktu proses pemesinannya.Depth of cut memiliki kontibusi yang terbesar dengan nilai 71.78% (1 mm). Feed rate memiliki kontribusi terbesar kedua dengan nilai 23.88%. Retract memiliki kontribusi terbesar ketiga dengan nilai 1,99% (kondisi retract minimal = 1 mm). Waktu proses pemesinan yang dihasilkan pada kondisi tersebut adalah 7.57 menit Cutting speed memiliki kontribusi terendah dengan nilai 0.79%.
ANALISA PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP RASIO PEMAMPATAN TEBAL GERAM (λh) PADA LOGAM TEMBAGA Sudjatmiko Sudjatmiko; Agus Iswantoko
TRANSMISI Vol 5, No 2 (2009): Edisi September 2009
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v5i2.4511

Abstract

Rasio pemampatan tebal geram dapat digunakan sebagai ukuran untuk proses pemesinan. Dimana kondisipemotongan seperti material benda kerja, kondisi dan jenis mesin perkakas dalam hal ini kecepatan potong(Vc) dan gerak pemakanan (f) mempunyai pengaruh terhadap nilai rasio pemampatan tebal geram (lh), danditentukan dari perbandingan tebal geram setelah proses pemotongan (hc) dengan tebal geram sebelumpemotongan (h). Pada tulisan ini membahas tentang pengaruh dari kecepatan pemotongan (Vc) dan gerakpemakanan (f) terhadap rasio pemampatan tebal geram pada tembaga dengan proses sekrap konvensional.Pada proses pemesinan, nilai rasio pemampatan tebal geram (lh) yang berbanding terbalik dengan sudutgeser (φ), memberikan indikasi efisiensi proses pemesinan itu sendiri. Karena sudut geser (φ) yang besardipakai sebagai ukuran untuk proses pemesinan, diantaranya menghasilkan permukaan yang bagus (halus)serta gaya dan daya pemotongan yang relatif kecilHasil penelitian yang diperoleh menunjukkan kecepatan potong (Vc) dan kecepatan makan (Vf) yang tinggidimana tingginya kecepatan makan ini dipengaruhi oleh besarnya gerak pemakanan (f) maka akanmenurunkan koefisien gesek (μ) antara geram dengan pahat sehingga berpengaruh semakin sempitnya luasanbidang geser sebagai akibat dari naiknya sudut geser (Φ), sudut geser yang besar akan menghasilkan nilairasio pemampatan tebal geram (lh) yang kecil.
IMPLEMENTASI MESIN PENGADUK ADONAN BAHAN BAKU SAMBAL KACANG DENGAN SISTEM MEKANIS MENGGUNAKAN TEKNIK PENGATURAN OTOMATIS Sudjatmiko Sudjatmiko
TRANSMISI Vol 4, No 2 (2008): Edisi September 2008
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v4i2.4484

Abstract

Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini untuk memperkenalkan , sekaligusmengintroduksikan alat pengaduk adonan bahan baku sambal kacang dengan sistem mekanismenggunakan teknik pengaturan otomatis.Dengan teknologi lama mitra menghasilkan produk dalam 1 hari sekitar 150 kg sambal kacang,tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas hasil adonan sambalkacangMetode penelitian dan pengabdian kepada masyarakat menggunakan kaji tindak yang dibuatbersama dengan mitra yang melalui beberapa tahapan, mulai dari rancangan sekaligus pembuatanalat, evaluasi hasil dan kualitas produk .Hasil kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat menunjukan bahwa terdapat kenaikanproduksi 26,7 % dan waktu proses adonan 25 % untuk setiap kali proses kapasitas maksimum 45kg/4 menit, keuntungan bersih dalam 1 bulan produksi Rp. 633.467,- dengan hasil yang dicapai1.560 kg/bulan,sedangkan rentabilitas [R] yang dapat dicapai 2,56%
ANALISA PENGARUH RADIUS POJOK (nsr) TERHADAP KEAUSAN TEPI PAHAT (Vb) DITINJAU DARI MORFOLOGI KARAKTERISTIK KEAUSAN Sudjatmiko Sudjatmiko; Darto Darto; Abdur Rabi'
INFO-TEKNIK Vol 18, No 1 (2017): INFOTEKNIK Vol. 18 No. 1 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/infotek.v18i1.3875

Abstract

The magnitude of the corner radius (nsr), the cutting speed (V), the feeding motion (f), and the cutting depth (cut depth), will offend the cutting edge wear (Vb) and the quality of the finished product with Al 6061-T6. The problem of the effect of a large corner radius (nsr) on wear and tear. (Vb) on the Lathe process which affects the quality of the product. Research Objectives to produce the following wear results (Vb) on the quality of the lathe products; It produces the characteristics of the chisel root wear (Vb). Benefits Research to know benchmark tobacco (Vb) benchmarks on the quality of the lathe products, and the wear and tear feature of wear (Vb) and benchmarks. The results achieved in the feeding motion have a significant effect on the wearing of the chisel roots (Vb), evidenced by the presumption of the equation y = Vb (Um) = -0.00105 + 0.000186 f (mm / put). The value of surface roughness (SR) is evidenced by the assumption of equation y = SR (Um) = -5.22 + 0.00440 n (Put / min) + 5.55 nsr (mm) + 0.0660 f (mm / put0.000002 n (Put / min) * N (Put / min) - 0.0814 nsr (mm) * f (mm / put) Response response at rotation (n) 750 put / min, corner radius (nsr) 0.4 mm and feeding motion (f) 80 mm / Input to the surface roughness value (SR) 1.010 μm, cutting edge wear (Vb) 0,1536 μm Morfologi wear cutting edges with above condition no BUE (edge bush) so no abrasive, adhesion and Flaking occur, Chiping in the field of anger and the main plane, so stacking the corner radius (nsr) is very small also affects the decrease of product quality quality.Response growth at round (n) 1000 put / menit, corner radius (nsr) 0.4 mm and feeding motion (F) 70 mm / put surface roughness results (SR) 1.085 μm, cutting edge wear (Vb) 0.1210 μm Morphology of upper edge wear occurrence of BUE (bult edge up) embodiment of abrasive, adhesive I, diffusion and flaking, Chiping in the field of anger and the main field, so translating the corner radius (nsr) in the main field, the impact on the decrease of product quality.