Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD AMBARAWA Kholipah, Siti; Susilo, Eko; Purwaningsih, Heni
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan budaya organisasi adalah penghayatan nilai organisasi yang ditunjukkan dengan perilaku saat melakukan kegiatan didalam memberikan pelayanan kepada orang lain untuk memberikan kepuasan yang optimal kepada pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penerapan budaya organisasi dengan kepuasan pasien di RSUD Ambarawa.Metode penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi sebanyak 8256 pasien, sampel 99 responden yang dipilih dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner penerapan budaya organisasi dan kepuasan pasien. Uji statistik menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa penerapan budaya organisasi lemah sebanyak 47 responden (47,5%) dan penerapan budaya organisasi kuat sebanyak 52 responden (52,5%). Kepuasan pasien rendahsebanyak 32 responden (32,3%) dan kepuasan pasien tinggi sebanyak 67 responden (67,7%). Terdapat hubungan antara penerapan budaya organisasi dengan kepuasan pasien di RSUD Ambarawa (p value 0,007, α= 0,05). Saran bagi rumah sakit hendaknya memberikan fasilitas pelatihan dan pengembangan staf untuk meningkatkan penerapan budaya organisasi sehingga meningkatkan budaya kerja yang tanggap terhadap pelanggan.Kata kunci : penerapan budaya organisasi, kepuasan pasien
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN INSPIRATOR GAMBAR PERISTIWA Kholipah, Siti
Jurnal Komunitas Bahasa Vol 6, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan siswa kelas VII-1 SMP Negeri 1 Meranti dalam menulis puisi setelah mengikuti pembelajaran yang didesain dengan model pembelajaran kontekstual dengan inspirator gambardalam pembelajaran setelah mengikuti pembelajaran dengan menulis puisi. Hal ini dikarenakan kurangnya optimalisasi penggunaan metode dan media pembelajaran yang efektif oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan keterampilan menulis puisi siswa kelas VII-1 SMP Negeri 1 Meranti. Teknik analisis data terdiri atas teknik kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian keterampilan guru pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 75.17 dengankategori cukup, pada siklus II nilai rata-rata menjadi 81.70 dengan kategori sangat baik. Sedangkan ketuntasan klasikal hasil belajar yang berupa data kuantitatif keterampilan menulis puisi pada siklus I memperoleh persentase 82.35% dan pada siklus II menjadi 97.05% multimedia dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan keterampilan menulis puisi siswa kelas VII-1 SMP Negeri 1 Meranti. Model pembelajaran kontekstual dengan inspirator gambar sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi.
Metode Design Thinking pada Perancangan Media Pembelajaran Ular Tangga IPA (ULTAPA) sebagai Peluang Peningkatan Literasi dan Numerasi Siswa SMP Putri, Fianita Eka; Zelvia, Monica Feby; Kumala, Nadya Rosma Anggi Cinta; Khusaini, Khusaini; Kholipah, Siti
Journal of Innovation and Teacher Professionalism Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um084v2i12024p55-64

Abstract

Rendahnya minat belajar dan kemampuan intelegensi yang kurang berkembang pada peserta didik mencerminkan indikasi lemahnya literasi dan numerasi pada peserta didik. Guru hendaknya mencari tahu kebutuhan belajar siswa yang dapat digunakan untuk menguatkan literasi dan numerasi peserta didik melalui metode Design thinking (DT). DT adalah suatu metodologi desain untuk mengatasi masalah dengan cara memahami kebutuhan manusia yang terlibat dari segi perancangan tatap muka, terdapat lima tahap Design Thinking yaitu, Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test. penerapan Design Thinking (DT) yang digunakan untuk mendapatkan media yang paling efektif dalam mengatasi masalah literasi dan numerasi pesertsa didik kelas IX di SMPN 28 Malang. Hasilnya diketahui media Ular Tangga IPA (ULTAPA) memungkinkan diterapkan guru untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik kelas IX di SMPN 28 Malang. Kata kunci: design thinking, media ULTAPA, literasi dan numerasi Design Thinking Method in the Design of Learning Media Ular Tangga IPA (ULTAPA) as an Opportunity to Improve Literacy and Numeracy of Junior High School Students Low interest in learning and underdeveloped intelligence abilities in students indicate weak literacy and numeracy in students. Teachers should find out students' learning needs which can be used to strengthen students' literacy and numeracy through the Design Thinking (DT) method. DT is a design methodology for solving problems by understanding the needs of the humans involved in terms of face-to-face design. There are five stages of Design Thinking, namely, Empathize, Define, Ideate, Prototype, and Test. application of Design Thinking (DT) which is used to obtain the most effective media in overcoming the literacy and numeracy problems of class IX students at SMPN 28 Malang. The results show that the Science Snakes and Ladders media (ULTAPA) allows teachers to apply it to improve the literacy and numeracy skills of class IX students at SMPN 28 Malang. Keyword: design thinking, ULTAPA media, literacy and numeracy
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN PENERAPAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS IX-1 SMP NEGERI 2 BUNTU PANE SATU ATAP Kholipah, Siti
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol. 4 No. 1 (2019)
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The subjects of the study were teachers and students of class IX-1 of the Middle School 2 Buntu Single Roof Pane which numbered 33 students, there were two types of data namely quantitative and qualitative data.The data collection techniques used were test techniques using instruments in the form of non-test questions and techniques in the form of observation sheets, interview sheets and field notes the data used is the analysis of quantitative and qualitative data. The results showed that teacher skills, student activities and learning outcomes in intensive reading learning with the CIRC model increased. The teacher's skills in the first cycle got an average score of 78.48, the second cycle of the average score was 82.57. The activity of students in the first cycle, got the value of completeness of classical learning outcomes in the first cycle 84.84%, and the second cycle 96.96%. The conclusion of this study is that the application of the CIRC model can improve teacher skills, student activities and student learning outcomes in the form of intensive reading skills can be improved.
Implementasi Kegiatan Storytelling Based Cutting untuk Stimulasi Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun Kholipah, Siti; Pipit Rika Wijaya, Pipit Rika Wijaya; Rizki Sevi Triana , Rizki Sevi Triana
PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 9 No. 1 (2025): PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/8bw2wn34

Abstract

Fine motor skills are a crucial aspect of early childhood development, particularly as a foundation for preparing pre-writing abilities. One relevant form of stimulation is cutting activities. However, children's interest in this activity tends to be low due to monotonous and less varied teaching methods. This study aims to improve the fine motor skills of children aged 3–4 years through storytelling-based cutting activities. The study adopted a Classroom Action Research (CAR) approach following the spiral model proposed by Kemmis and McTaggart, conducted in two cycles. The research subjects were students of the Dewi Masyithoh II playgroup. Data were collected through observation and documentation techniques. The findings of this study indicate that cutting straight-line patterns on animal-themed paper combined with a storytelling approach could enhance children's learning motivation and fine motor skills. In addition, individualized guidance proved effective in assisting children who experienced difficulties in cutting. The percentage of children categorized as developing as expected or very well increased from 9.09% in the initial condition to 54.54% during the first cycle, and reached 81.81% during the second cycle. Thus, the storytelling-based cutting approach is proven effective in supporting the development of fine motor skills in early childhood
Pengabdian kepada Masyarakat melalui Penerapan Akuntansi Hijau dalam Pengelolaan Limbah untuk Keberlanjutan Pangan di Desa Sodong, Kabupaten Pandeglang Suryani, Nani; Fadillah, Hendry Noer; Maulani, Tuti Rostianti; Shopal, Odi; Kholipah, Siti; Anjani, Ega; Rohimah, Iyar; Juliani, Juliani; Jundullah, Jundullah; Bukhori, Ahmad; Nugraha, Deska Dwi; Utami, Syifa Nurul; Firdaus, Rizki Amsyarul
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 3 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i3.1498

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat - Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan praktik pengelolaan limbah melalui penerapan akuntansi hijau guna mendukung keberlanjutan pangan di Desa Sodong, Kabupaten Pandeglang. Program dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu sosialisasi pentingnya konsep pangan berkelanjutan, pelatihan pengolahan limbah pangan, serta serah terima aset teknologi pengolahan limbah. Aset yang diberikan meliputi mesin cetak paving blok berbahan limbah plastik, mesin pencacah sampah yang telah dimodifikasi, serta teknologi bioenzim sebagai alternatif pengolahan organik. Evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat merespons dengan sangat positif. Respon kepuasan dan antusiasme dari masyarakat menunjukkan kepuasan terhadap program yang telah dilaksanakan. Bantuan berupa teknologi dan inovasi diberikan kepada masyarakat untuk dapat dimanfaatkan secara optimal. Hasil ini menegaskan bahwa penerapan akuntansi hijau tidak hanya memberikan kerangka pengelolaan limbah yang lebih sistematis, tetapi juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keberlanjutan pangan desa. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan menjadi model pengabdian masyarakat yang berkelanjutan dan dapat direplikasi di desa lain yang memiliki permasalahan serupa. The community service program, Community Service – Community Empowerment by Students, aims to increase awareness and practice of waste management through the application of green accounting to support food sustainability in Sodong Village, Pandeglang Regency. The program is implemented through several stages, namely socialization of the importance of the concept of sustainable food, training in food waste processing, and the handover of waste processing technology assets. The assets provided include a paving block printing machine made from plastic waste, a modified waste shredder, and bioenzyme technology as an alternative to organic processing. The evaluation of the activity shows that the community responded very positively. The response of satisfaction and enthusiasm from the community indicates satisfaction with the program that has been implemented. Assistance in the form of technology and innovation is provided to the community for optimal utilization. These results confirm that the application of green accounting not only provides a more systematic waste management framework but also encourages active community participation in maintaining village food sustainability. Thus, this activity is expected to become a model of sustainable community service and can be replicated in other villages with similar problems.