Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

STUDI NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN SILANG PADA SILINDER BUNDAR TUNGGAL Fajar, Berkah
Mesin Vol 23, No 1 (2008)
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4611.014 KB)

Abstract

This study deals with numerical investigation of hydrodynamic properties of fluids flow accross a single circular cylinder. The flow is assumed incompressible, laminar with Reynolds number 0,0001, 2, 20, 40, 100, 200, 400, 1000, 4000 and 20000. The work started with generating geometrical mesh, and then continue with the numerical simulation. The simulations were done by varying the pressure with standardm linier or second order interpolation, momentum discretisation (first-order upwind, second-order upwind, Power law), and pressure velocity coupling (SIMPLE, SIMPLEC, and PISO). The simulation results agree with the experimental results done by other. The comparison parameter used were flow pattern, Strouhal number, drag coefficient, and separation position. The simulation results also show that the flow characteristic with Reynolds Number larger than 40 is depend on time (unsteady). This is caused by vortex shedding at the rear of the cylinder. The body force (lift and drag) on the cylinder change periodically and the value agree with the experimental results.
KAJIAN EKSPERIMENTAL KECEPATAN PEMISAHAN (VELOCITY CREAMING) BIODIESEL/GLISERIN TERHADAP KONSENTRASI TETESAN (DROPLET CONCENTRATION) Kiono, Berkah Fajar Tamtomo; Mawarni, Drajat Indah
ROTASI Vol 15, No 2 (2013): VOLUME 15, NOMOR 2, APRIL 2013
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.102 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.15.2.1-11

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecepatan pemisahan (creaming velocity) antara dua fluida yang berfasa sama namun memiliki perbedaan densitas. Kajian ini dilakukan secara eksperimental dengan mengamati dan mengukur waktu pisah (settling time) pada tabung kaca dengan variasi diameter.Pengukuran waktu pisah dilakukan lima kali untuk setiap diameter tabung. Waktu pisah yang di peroleh digunakan sebagai dasar untuk menghitung diameter tetesan/droplet, konsentrasi tetesan, kecepatan pemisahan/creaming velocity dan Vstokes. Hasil perhitungan yang di peroleh diploting untuk membandingkan nilai konsentrasi tetesan (droplet consentration/Φ) terhadap kecepatan pemisahan (creaming velocity) pada campuran biodiesel/gliserin dan untuk mencari nilai Φc (fraksi volume fase biodiesel yang terdispersi rapat dalam gliserin/konsentrasi tetesan) dan k (konstanta pemisahan). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai konsentrasi tetesan (Φ) maka kecepatan pemisahannya (V cream) akan semakin berkurang dan dari persamaan Hunter bahwa V = Vstokes(1- )k.Φc , maka didapatkan nilai k dan Φc masing – masing adalah (5,1 ; 0,6 ; 1,2) dan (0,461 ; 0,9 ; 0,69) pada percobaan I, II, III dengan diameter tabung (1,3 ; 2,8 ; 3,9) cm.
STUDI TEGANGAN GESER DINDING DAN PERPINDAHAN PANAS UNTUK SEBUAH FIN BERSIRIP TUNGGAL DENGAN ALIRAN SILANG Tamtomo kiono, Berkah Fajar
ROTASI Volume 10, Nomor 2, April 2008
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5178.966 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.10.2.40-43

Abstract

Studi ini meneliti hubungan antara tegangan geser dinding dan perpindahan panas untuk sebuah Fin-Silinder dengan aliran silang. Tegangan geser dinding diperoleh dengan viskositas fluida dengan gradient kecepatan dinding. Gradien kecepatan dinding diukur dengan menggunakan metoda Polarography. Gradien kecepatan ini diukur pada Re, = 17000, 51000 dan 85000. Perpindahan panas ditentukan dengan menggunakan analogi perpindahan momentum dan massa/panas. Hasil analogi perpindahan massa dan momentum sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Staiulevicius et.al. Hubungan tegangan geser dinding dan panas adalah sebagai berikut: Nu = 0.27.Re
Pengujian Pengeringan Garam Briket Skala Laboratorium Kiono, Berkah Fajar Tamtomo; Sony, Severianus
ROTASI Vol 20, No 1 (2018): VOLUME 20, NOMOR 1, JANUARI 2018
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.728 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.20.1.16-21

Abstract

Tingginya konsumsi garam beryodium di Indonesia, membuat pemerintah membuat dan mendorong UMKM untuk memproduksi garam beryodium pada jumlah besar. Salah satu provinsi yang mempunyai jumlah UMKM garam yang banyak adalah Provinsi Jawa Tengah. Daerah terbesar produksi garam beryodium adalah Kabupaten Pati. Namun untuk memiliki produktivitas yang tinggi, pabrik garam beryodium yang ada di Pati harus mengganti alat pengeringnya dengan alat pengering yang tepat. Salah satu alat pengering yang harus diganti adalah alat pengering untuk garam briket. Dalam mendesain suatu alat pengering untuk garam briket, perlu dilakukan penelitian mengenai pengeringan garam briket skala laboratorium untuk mengetahui parameter-parameter untuk pengeringan garam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan oven. Garam dikeringkan dengan menggunakan 1 heater dan 2 heater. Variasi temperatur oven dengan mengubah bukaan damper. Bukaan damper diatur setengah bukaan dan bukaan penuh (WOT/Wide Opening Throttle).  Temperatur oven bervariasi dari 120oC sampai 190oC, sedangkan temperatur garam maksimum adalah 108oC.Titik didih garam sangat tingi yaitu 801,1oC, sedangkan titik didih Yodium adalah 184,4oC. Pengujian ini mendapatkan hasil pengeringan berturut-turut sebagai berikut, dengan suhu udara akhir 120oC membutuhkan waktu pengeringan selama 221 menit, sedangkan untuk suhu 130oC waktu pengeringannya adalah 200 menit, dengan suhu akhir 176oC adalah 55 menit, dan pengeringan dengan suhu akhir 200oC adalah 55 menit. Proses pengeringan optimum garam pada suhu 170-180oC dengan waktu pengeringan 19 menit.
INTERPRETASI TOPOLOGI SEPARASI ALIRAN TIGA DIMENSI MELEWATI KONFIGURASI BLADE DENGAN FLAT PLATE Rozi, Khoiri; Kiono, Berkah Fajar Tamtomo
ROTASI Volume 12, Nomor 2, April 2010
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.787 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.12.2.34-37

Abstract

Studi ini dibuat untuk memenuhi informasi kualitatif aliran dan efek blockage pada interseksi unsymmetrical wing dengan flat surface. Kajian menggunakan computational fluid dynamics untuk memberikan informasi pola pathlin dan interpretasi topologi pola aliran di flat surface. Hasil-hasil simulasi ini menunjukkan pola aliran dipengaruhi oleh angle of attack. Bertambahnya angle of attack menjadikan posisi saddle point bergerak menuju lower side dan menjauhi permukaan wing. Separation line atau imprint horseshoe vortex karena membesarnya angle of attack menjadi terbuka lebih lebar baik pada pressure side maupun pada suction side, ini berarti daerah efek blockage yang diciptakan menjadi semakin besar.
PENGUKURAN VISKOSITAS DAN NILAI KALOR BIO-DIESEL MINYAK BAWANG DENGAN VARIASI TEMPERATUR DAN KADAR MINYAK BAWANG Fajar, Berkah; Sudargana, Sudargana
ROTASI Volume 9, Nomor 3, Juli 2007
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.776 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.9.3.6-9

Abstract

Biodiesel dibuat dari minyak nabati dan dipakai untuk bahan pencampur bahkan menggantikan solar. Dua buahsifat bio-diesel untuk menentukan kualitas bio-diesel adalah viskositas dan nilai kalor. Viskositas sangat dipengaruhioleh temperatur. Viskositas yang tinggi pada temperatur rendah akan sulit pengaliran dan juga mempengaruhiatomisasi pada sistem injeksi. Sedangkan nilai kalor untuk menentukan spesifikasi pembakaran.Dalam penelitian ini dipakai minyak bawang sebagai bahan bakar bio-diesel dan dilakukan pengukuranviskositas dan nilai kalor percampuran solar-minyak bawang dengan komposisi 0 sampai 30 % minyak bawang denganrentang 5 %. Untuk pengujian viskositas ini digunakan range temperatur antara 7oC sampai dengan 90oC, denganrentang 1oC pada suhu 7oC sampai 10oC dan 5oC pada suhu antara 10oC sampai 90oC. Untuk populasi pengujianviskositas, pengambilan data diambil sebanyak 5 kali, sedangkan nilai kalor sebanyak 3 kali pengambilan data.Penelitian masih bersifat deskriptif dengan rancangan blok sederhana dan dipetakan.Hasil pengujian didapatkan bahwa biodiesel minyak bawang murni nilai kalor sebesar 9380 Cal/gr. Sedangkansolar sekitar 10900 Cal/gr. Pencampuran bahan bakar biodiesel minyak bawang-solar menghasilkan nilai kalor yanglebih rendah. Sedangkan untuk viskositasnya, biodiesel murni pada suhu 7oC memiliki viskositas 664 cP. Padatemperatur tersebut biodiesel telah membentuk gel. Sedangkan untuk campuran 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30%pada suhu 7oC memiliki viskositas sekitar 10 cP sampai dengan 11 cP.
Pengujian Pengeringan Garam Briket Skala Laboratorium Kiono, Berkah Fajar Tamtomo; Sony, Severianus
ROTASI Vol 19, No 3 (2017): VOLUME 19, NOMOR 3, JULI 2017
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.072 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.19.3.104-109

Abstract

Tingginya konsumsi garam beryodium di Indonesia, membuat pemerintah membuat dan mendorong UMKM untuk memproduksi garam beryodium pada jumlah besar. Salah satu provinsi yang mempunyai jumlah UMKM garam yang banyak adalah Provinsi Jawa Tengah. Daerah terbesar produksi garam beryodium adalah Kabupaten Pati. Namun untuk memiliki produktivitas yang tinggi, pabrik garam beryodium yang ada di Pati harus mengganti alat pengeringnya dengan alat pengering yang tepat. Salah satu alat pengering yang harus diganti adalah alat pengering untuk garam briket. Dalam mendesain suatu alat pengering untuk garam briket, perlu dilakukan penelitian mengenai pengeringan garam briket skala laboratorium untuk mengetahui parameter-parameter untuk pengeringan garam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan oven. Garam dikeringkan dengan menggunakan 1 heater dan 2 heater. Variasi temperatur oven dengan mengubah bukaan damper. Bukaan damper diatur setengah bukaan dan bukaan penuh (WOT/Wide Opening Throttle).  Temperatur oven bervariasi dari 120OC sampai 190OC, sedangkan temperatur garam maksimum adalah 108OC.Titik didih garam sangat tingi yaitu 801,1OC, sedangkan titik didih Yodium adalah 184,4OC. Pengujian ini mendapatkan hasil pengeringan berturut-turut sebagai berikut, dengan suhu udara akhir 120OC membutuhkan waktu pengeringan selama 221 menit, sedangkan untuk suhu 130OC waktu pengeringannya adalah 200 menit, dengan suhu akhir 176OC adalah 55 menit, dan pengeringan dengan suhu akhir 200OC adalah 55 menit. Proses pengeringan optimum garam pada suhu 170-180OC dengan waktu pengeringan 19 menit
KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH TEMPERATUR BIODIESEL MINYAK SAWIT TERHADAP PERFORMANSI MESIN DIESEL DIRECT INJECTION PUTARAN KONSTAN Fajar, Berkah; Utomo, Tony Suryo; Murni, Murni
ROTASI Volume 11, Nomor 3, Juli 2009
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.674 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.11.3.28-31

Abstract

The imperfect combustion process will be a problem in the development effort of diesel engine’sperformance. Nonhomogen air–fuel mixing process is one of the factors which cause the imperfectcombustion.By heating up the diesel biodiesel up to a certain temperature before it goes through thehigh pressure injection pump will lower its density and viscosity. Therefore, when injected in thecombustion chamber, it will formed smaller droplets of fuel spray which result in a morehomogenious air–fuel mixture. Also by using higher temperature will make the diesel fuel easier toignite in order to compensate the limited time which is available in high speed operating conditions.Diesel engine Dong Feng 1 cylinder direct injection at constant speed was used in this research. Thefuel used are biodiesel with temperature variations in the range from 33oC to 90oC . The best thermalefficiency for biodiesel fuel is 25.3 % at 70oC with 28 % BSFC. In this condition, the fuelconsumption was decreased 8 % by comparing with that at 33oC.
Ultrasound Assisted Esterification of Rubber Seed Oil for Biodiesel Production Widayat, Widayat; Fajar Tamtomo Kiono, Berkah
International Journal of Renewable Energy Development Vol 1, No 1 (2012): February 2012
Publisher : Center of Biomass & Renewable Energy, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijred.1.1.1-5

Abstract

Production of biodiesel is currently shifting from the first to the second generation inwhich the raw materials are mostly from non-edible type oils and fats. Biodiesel production iscommonly conducted under batch operation using mechanical agitation to accelerate masstransfers. The main drawback of oil esterification is the high content of free fatty acids (FFA) whichmay reduce the yield of biodiesel and prolong the production time (2-5 hours). Ultrasonificationhas been used in many applications such as component extraction due to its ability to producecavitation under certain frequency. This research is aimed to facilitate ultrasound system forimproving biodiesel production process particularly rubber seed oil. An ultrasound unit was usedunder constant temperature (40oC) and frequency of 40 Hz. The result showed that ultrasound canreduces the processing time and increases the biodiesel yield significantly. A model to describecorrelation of yield and its independent variables is yield (Y) = 43,4894 – 0,6926 X1 + 1,1807 X2 –7,1042 X3 + 2,6451 X1X2 – 1,6557 X1X3 + 5,7586 X2X3 - 10,5145 X1X2X3, where X1 is mesh sizes, X2ratio oil: methanol and X3 type of catalyst.
Optimizing of the installed capacity of hybrid renewable energy with a modified MPPT model Sukarno Budi Utomo; Iwan Setiawan; Berkah Fajar; Sonny Hady Winoto; Arief Marwanto
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 12, No 1: February 2022
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijece.v12i1.pp73-81

Abstract

The lack of wind speed capacity and the emission of photons from sunlight are the problem in a hybrid system of photovoltaic (PV) panels and wind turbines. To overcome this shortcoming, the incremental conductance (IC) algorithm is applied that could control the converter work cycle and the switching of the buck boost therefore maximum efficiency of maximum power point tracking (MPPT) is reached. The operation of the PV-wind hybrid system, consisting of a 100 W PV array device and a 400 W wind subsystem, 12 V/100 Ah battery energy storage and LED, the PV-wind system requires a hybrid controller for battery charging and usage and load lamp and it’s conducted in experimental setup. The experimental has shown that an average increase in power generated was 38.8% compared to a single system of PV panels or a single wind turbine sub-system. Therefore, the potential opportunities for increasing power production in the tropics wheather could be carried out and applied with this model.