Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KARAKTERISTIK BIOPLASTIK BERBASIS RUMPUT LAUT YANG DIMODIFIKASI DENGAN MONOGLISERIDA MINYAK JAGUNG Benedicta Putri Permatasari; Gabriel Aldisa Bayu Santosa; Indah Kristiana; Sri Sutanti
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 10 2019
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.888 KB)

Abstract

Pada penelitian  kali ini dilakukan pembuatan bioplastik dari rumput laut dan tapioka dengan penambahan monogliserida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan monogliserida terhadap karakteristik bioplastik yang dihasilkan. Bahan pembuatan bioplastik adalah rumput laut dan tapioka serta variasi penambahan monogliserida (0%, 0,2%, 0,4%, 0,6%, 0,8%, dan 1%). Sebagai variabel tetap yaitu bubur rumput laut sebanyak 30 g, suspensi tapioka dari 2 g tapioka dalam 100 ml aquadest, suhu proses pembuatan bioplastik 70oC, waktu blending campuran selama 30 menit, waktu degassing selama 10 menit, suhu pengeringan bioplastik dalam oven 50 - 60oC, dan waktu pengeringan bioplastik selama 36 jam. Uji karakteristik bioplastik yang dihasilkan meliputi ketebalan bioplastik, ketahanan bioplastik terhadap air, dan morfologi bioplastik. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh monogliserida minyak jagung terhadap karakteristik bioplastik yaitu semakin banyak monogliserida yang ditambahkan maka ketebalan bioplastik meningkat, ketahanan bioplastik terhadap air juga meningkat, dan morfologi permukaan bioplastik semakin rata/halus.Kata kunci: bioplastik, minyak jagung, monogliserida, rumput laut.
Produksi Sandal Dan Tas Eceng Gondok Di Kelompok Usaha ?óÔé¼?ôRenita?óÔé¼?Ø Dan ?óÔé¼?ôSekar Melati?óÔé¼?Ø Sari Purnavita; Sri Sutanti; Poedji Haryanto
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2016): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v7i1.1044

Abstract

Di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang terdapat beberapa kelompok usaha yang membuat produk kerajinan eceng gondok, dua diantaranya adalah kelompok usaha Renita dan kelompok usaha Sekar Melati. Permasalahan yang dialami oleh kelompok usaha Renita adalah produk sandal eceng gondok yang diproduksi belum dapat menembus pasar kelas menengah keatas sehingga keuntungannya kecil. Rendahnya kualitas sandal dikarenakan teknologi produksinya ?é?ámasih ?é?ásederhana ?é?ádan?é?á tanpa ?é?ápengemas. ?é?áSedangkan, ?é?ápermasalahan yang ?é?ádialami ?é?áoleh?é?á kelompok?é?á usaha ?é?áSekar?é?á Melati ?é?áadalah ?é?áteknologi?é?á pemutihan eceng gondok yang dilakukan dengan menggunakan larutan hidrogen peroksida belum bisa memberikan tampilan warna putih atau krem seperti yang diinginkan konsumen dan kurang ramah lingkungan, pembuatan tas masih dilakukan secara manual atau dijahit dengan tangan (tanpa menggunakan mesin jahit yang sesuai), dan penyimpanan produk belum diperhatikan (diletakkan bertumpuk begitu saja secara terbuka). Pemecahan masalah yang dilakukan pada kelompok usaha Renita adalah meningkatkan kualitas kerajinan sandal dengan menggunakan pisau pola spon dan mesin amplas serta memberikan kemasan untuk setiap pasang sandal. Sedangkan pada kelompok usaha Sekar melati dilakukan teknologi pemutihan bahan eceng gondok dengan bahan yang ramah lingkungan yaitu sodium meta bisulfit, teknologi pembuatan tas yang lebih berkualitas, dan manajemen penyimpanan produk kerajinan eceng gondok. Kata Kunci: eceng gondok, pisau pola sandal, pemutihan, sodium meta bisulfit
FORMULASI VERNIS POLIESTER BERBASIS GONDORUKEM - ASAM LAKTAT DAN GLISEROL DENGAN KATALIS SnCl2 Sari Purnavita; Sri Sutanti; Ronny Windhu Sudrajat
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v2i1.1742

Abstract

Vernis poliester berbahan asam karboksilat dan gliserol dapat diaplikasikan pada pelapisan bahan dasar kayu terutama pada industri mebel untuk meningkatkan ketahanan terhadap cuaca. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan poliester dari dua jenis asam karboksilat (gondorukem dan asam laktat) dan jenis polialkohol yang digunakan adalah gliserol serta penambahan minyak biji rami. Penambahan asam laktat bertujuan untuk mempermudah pembentukan film. Untuk mempercepat reaksi ditambahkan katalis jenis SnCl2. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh rasio gondorukem dan asam laktat terhadap jumlah poliester dan mempelajari pengaruh jumlah katalis terhadap jumlah poliester yang dihasilkan. Permbuatan poliester diawali dengan mereaksikan minyak linseed dengan gliserol terlebih dahulu pada suhu 255oC disertai dengan pengadukan selama 3 jam. Selanjutnya suhu diturunkan menjadi 200oC dan dilakukan penambahan asam laktat dan gondorukem. Lalu dipanaskan kembali suhu 255oC selama 1 jam. Parameter yang diamati adalah jumah poliester yang dihasilkan dan waktu pengeringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio (%b/%b) gondorukem dan asam laktat yang berbeda serta jumlah katalis yang berbeda memberikan pengaruh terhadap jumlah poliester yang dihasilkan dan berpengaruh pula terhadap waktu pengeringan poliester pada saat diaplikasikan sebagai vernis pada substrat kayu. Hasil  penelitian   menunjukkan  bahwa  vernis  poliester dari gondorukem : asam lakat dan gliserol dengan katalis SnCl2 terbaik diperoleh pada  rasio  (%b/%b) gondorukem : asam laktat sebesar 50 : 50 dan jumlah katalis sebesar 0,050%. Karakteristik vernis poliester memiliki bilangan asam 62,12, yield 72,28%, dan drying time 32 jam. Kata kunci : vernis, poliester, gondorukem, asam laktat, gliserol, minyak biji rami, SnCl2
PEMBUATAN VERNIS BERBAHAN GONDORUKEM YANG DIMODIFIKASI GLISEROL DAN PADUAN LINSEED OIL DENGAN MINYAK BIJI KARET MENGGUNAKAN METODE ESTERIFIKASI TANPA KATALIS Sri Sutanti; Sari Purnavita; Herman Yoseph Sriyana
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v2i1.1743

Abstract

Pembuatan vernis dari gondorukem, perlu dilakukan modifikasi guna mengatasi kelemahan yang dimiliki gondorukem. Penelitian kali ini merupakan proses modifikasi gondorukem dengan menggunakan gliserol dan paduan linseed oil dengan minyak biji karet. Tujuan penelitian adalah mendapatkan rasio terbaik dari kedua minyak yang digunakan.Rasio minyak biji karet terhadap linseed oil dalam penelitian ini yaitu: 0% : 100%; 10% : 90%; 20% : 80%; 30%, : 70%; 40% : 60%; 50% : 50%;  60% : 40%; 70% : 30%; 80% : 20%; 90% : 10% dan 100% : 0%. Proses pembuatan vernis dilakukan dengan menggunakan metode esterifikasi tanpa katalis pada suhu 230oC – 250oC selama 4 jam. Selama proses dilakukan pengadukan menggunakan pengaduk mekanik. Vernis yang dihasilkan kemudian diaplikasikan pada panel kayu menggunakan spray gun.Vernis yang dihasilkan dianalisa kadar gliserol bebas, dan bilangan asam, sedangkan hasil aplikasinya dianalisa drying time, gloss level,daya rekat, hardness, serta pengamatan warna secara organoleptis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio 50% : 50% dan 60% : 40% menghasilkan vernis dengan karakter yang hampir sama dan lebih baik dibandingkan dengan rasio yang lain. Kata kunci: esterifikasi, gondorukem, linseed oil, minyak biji karet, vernis. 
KARAKTERISASI BIOPLASTIK BERBAHAN KOLANG-KALING DENGAN MONOGLISERIDA DARI MINYAK KELAPA Sri Sutanti; Cicilia Kusuma Dewi
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v3i2.2491

Abstract

Bioplastik merupakan plastik yang dapat diperbaharui karena terbuat dari bahan alam yang bersifat ramah lingkungan dan sumbernya melimpah di alam. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan untuk pembuatan bioplastik adalah kolang-kaling. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh penambahan monogliserida terhadap karakteristik bioplastik dari kolang-kaling. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu jumlah monogliserida yang ditambahkan (0%; 1%; 2%; 3%; 4%; dan 5%). Proses pembuatan bioplastik dari kolang-kaling pada penelitian ini terdiri dari 2 tahap proses, yaitu: pertama adalah proses pembuatan monogliserida dari 100 g minyak kelapa “Barco” dengan 190 g gliserol dan katalis NaOH sebanyak 0,1% dari jumlah minyak.. Pembuatan monogliserida dilakukan pada temperatur 200oC selama 3 jam disertai pengadukan. Monogliserida hasil reaksi dipisahkan menggunakan corong pisah. Tahap ke dua yaitu proses pembuatan bioplastik dari kolang-kaling. Sebanyak 30 g bubur kolang-kaling ditambahkan aquasdest 70 g, dan dilakukan proses gelatinasi pada temperatur 70oC. Selanjutnya ditambahkan monogliserida dan diaduk selama 15 menit pada temperatur 70oC. Sebelum adonan bioplastik dituang ke cetakan, dilakukan proses degassing selama 10 menit. Film bioplastik didinginkan dalam oven pada temperatur 55oC. Karakteristik bioplastik ditinjau dari ketebalan, densitas, tensile strength, elongation dan morfologinya. Kata kunci: Bioplastik, Karakteristik, Kolang-kaling, Monogliserida
PEMBUATAN SABUN MANDI PADAT AROMATERAPI KOPI BERBASIS VIRGIN COCONUT OIL DAN ASAM STEARAT MENGGUNAKAN METODE PANAS Mumpuni Asih Pratiwi; Sri Sutanti; Lucia Hermawati Rahayu; Indriani Nur Khasanah
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v18i1.8086

Abstract

Sabun mandi padat aromaterapi kopi merupakan sabun mandi yang dibuat dengan menambahkan kopi ke dalam formula sabun mandi dan memberikan efek menenangkan setelah pemakaian. Tujuan penelitian ini adalah membuat sabun mandi padat aromaterapi kopi dengan mengkaji pengaruh rasio Virgin Cococonut Oil (VCO) : Asam Stearat (1:1, 3:1, dan 5:1) dan variasi penambahan jumlah serbuk kopi (4, 6, dan 8 gram) terhadap karakteristik sabun yang dihasilkan. Campuran VCO dan asam stearat dipanaskan pada suhu 70oC, kemudian larutan NaOH 30% dimasukan ke dalam campuran tersebut dan dilakukan proses pengadukan hingga diperoleh campuran yang homogen. Selanjutnya gliserin, larutan sukrosa, coco-DEA, dan serbuk kopi dimasukan ke dalam campuran dan dilakukan pengadukan kembali hingga homogen. Campuran kemudian dituang ke dalam cetakan dan dilakukan proses curing selama 1 minggu. Parameter yang diukur meliputi kadar air, kadar alkali bebas, pH, dan kestabilan busa dari sabun yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sabun mandi padat aromaterapi kopi terbaik diperoleh pada perlakuan rasio VCO : Asam Stearat 1 : 1 dan penambahan serbuk kopi 4 gram dengan hasil kadar air 12,3 %, kadar alkali bebas 0 %, pH 10, dan kestabilan busa 68,1 %. Kata kunci : alkali bebas, asam stearat, kestabilan busa, sabun padat aromaterapi kopi, VCO
KARAKTERIKARAKTERISASI KERTAS DARI LIMBAH AMPAS TEBU DENGAN VARIASI BAHAN PEREKAT PVA MENGGUNAKAN METODE PROSES SODA Endah Tri Utami Handhayani; Elsa Selin Orxellina; Antonio Asmaranda Putra Kusuma; Jonathan Agung Wicaksono; Sri Sutanti
Prosiding Sains Nasional dan Teknologi Vol 13, No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v13i1.9424

Abstract

Kertas kemasan/bungkus banyak kita jumpai di masyarakat, terutama kertas bungkus warna coklat yang digunakan sebagai pembungkus makanan. Kertas bungkus warna coklat merupakan kemasan yang paling sederhana. Guna memenuhi fungsinya sebagai pembungkus makanan, maka kertas bungkus warna coklat umumnya berlapis plastik tipis dari resin (food paper wrap) untuk meningkatkan kekuatan, daya proteksi (tidak bocor), dan ketahanan panas.  Pada riset/penelitian pembuatan kertas ini, variabel bebas yang digunakan adalah jumlah PVA (1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%) dengan variabel tetap metode proses, total bahan 100 gram. langkah pertama yaitu membuat pulp dari ampas tebu dengan menambahkan larutan NaOH 3% dan dimasak dalam autoklaf dengan suhu 120oC selama 60 menit, lalu dikeringkan menggunakan oven pada suhu 60 oC selama 3 jam. Ampas tebu hasil autoklaf yang telah dikeringkan kemudian dimasukkan dalam beaker glass, ditambah dengan aquadest dan dimasak pada suhu 70°C hingga mendidih. pulp yang telah mendidih kemudian ditambah dengan PVA, pati aren dan gliserol. Kertas kemudian dicetak menggunakan nampan plastik dan diratakan. Selanjutnya kertas dilakukan proses pengeringan menggunakan oven pada suhu 70°C hingga kering. Lalu dilakukan uji ketebalan kertas, uji gramatur, uji morfologi, uji organoleptik, untuk melihat hasil pengaruh PVA terhadap karakteristik kertas.
Penguatan Desa Wisata Bilebante, Lombok Tengah Melalui Pelatihan Produk Ekonomi Kreatif bagi Mitra dan Silaturahmi Akademik: PKM ADLPTI Lombok 2022 Esti Ismawati; Bayu Indrayanto; Eri Fatarina; Sari Purnavita; Muhsyanur Muhsyanur; Getah Ester Hayatullah; Margiyono suyitno; Rosa Nikmatul Fajri; Abdurrahman Sadikin; Sri Sutanti
Alamtana: Jurnal Pengabdian Masyarakat UNW Mataram Vol 3 No 3 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jaltn.v3i3.1232

Abstract

Desa wisata Bilebante menarik untuk dikenal, disapa, dan diupdate capaiannya. Pengabdian masyarakat Dosen Lintas Perguruan Tinggi Indonesia (ADLPTI) di Lombok ini bertujuan untuk memberikan solusi di di bidang diversifikasi program, pengenalan produk baru, dan kunjungan silaturahmi secara langsung. Metode yang digunakan adalah Pendampingan, Focus Grup Discussion (FGD) dan kunjungan lapangan. Dari hasil PKM diperoleh beberapa agenda antara lain kesepakatan untuk melanjutkan program yang dimotori oleh 17 Perguruan Tinggi yakni universitas di Lombok dan di luar Lombok yang tergabung dalam ADLPTI, produk sabun sereh berbasis tanaman obat local Lombok, produk plastic ramah lingkungan, dan proposal Kedaireka. Program ini juga mendapat dukungan penuh dari Pemda Provinsi NTB dan UNW, UNHAM, UNRAM, STIKES Yarsi dan Masyarakat desa Bilebante.
Workshop Polimer Terapan: Pembuatan Cat Berbasis Air pada Siswa Program Keahlian Teknik Kimia Industri (TKI) SMK Negeri 3 Kendal Sri Sutanti; Cyrilla Oktaviananda; Sari Purnavita; Carla Audric Haryanto; Ayu Septianingsih
Palawa: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/palawa.v4i1.14192

Abstract

Abstrak. Pengabdian kepada masyarakat bersama mitra para siswa Program Keahlian Teknik Kimia Industri (TKI) SMK Negeri 3 Kendal terlaksana pada tanggal 28 Oktober 2024. Pemilihan mitra didasarkan pada: (1) keahlian dari tim pengabdi di bidang Teknik Kimia khususnya bidang polimer; (2) keahlian tim pengabdi sesuai dengan tantangan yang sedang dihadapi mitra; (3) jarak lokasi tim pengabdi dan mitra yang relatif dekat membuat koordinasi sebelum, pada saat, dan pasca kegiatan menjadi lebih efisien. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah bahwa para guru program keahlian TKI SMK Negeri Kendal mengalami kesulitan memberikan materi pembelajaran kepada para siswa melalui praktik langsung. Berdasarkan analisis situasi mitra, tim pengabdian dan mitra memutuskan untuk melakukan kegiatan dengan tema “workshop polimer terapan: pembuatan cat berbasis air”. Pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi 3 sesi, yaitu: (1) penjelasan klasikal; (2) workshop/praktik langsung; (3) pengukuran kecepatan aliran cat. Hasil dari kegiatan workshop adalah bahwa siswa program keahlian TKI SMK Negeri 3 Kendal dapat lebih memahami tentang produk polimer terapan dan para guru dapat memberikan mata pelajaran dengan metode praktik langsung pembuatan cat berbasis air. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner evaluasi kegiatan, rata-rata penilaian peserta adalah sebesar 4,725. Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata peserta merasa puas dengan materi workshop yang dibawakan karena sesuai dengan kebutuhan peserta, dapat diterapkan, dan disampaikan dengan sistematika yang runtut. Selain itu, peserta merasa puas dengan penguasaan materi narasumber, penyajian materi, dan kesempatan tanya-jawab yang diberikan narasumber. Peralatan dan bahan disediakan sesuai kebutuhan peserta dan mudah didapat apabila para guru akan melakukan praktik pembuatan cat bersama siswa dikemudian hari. Kata kunci: Air, Cat, Polimer, SMK Negeri 3 Kendal Abstract. Community service with partners, students of the Industrial Chemical Engineering (TKI) Expertise Program of SMK Negeri 3 Kendal was carried out on October 28, 2024. The selection of partners was based on: (1) the expertise of the service team in the field of Chemical Engineering, especially in the field of polymers; (2) the expertise of the service team is in accordance with the challenges currently faced by the partners; (3) the relatively close location of the service team and partners makes coordination before, during, and after the activity more efficient. The problem faced by the partners was that the teachers of the TKI expertise program of SMK Negeri Kendal had difficulty providing learning materials to students through direct practice. Based on the analysis of the partner's situation, the service team and partners decided to carry out an activity with the theme "applied polymer workshop: making water-based paint". The implementation of the activity was divided into 3 sessions, namely: (1) classical explanation; (2) workshop/direct practice; (3) measuring the speed of paint flow. The results of the workshop activity were that students of the TKI expertise program of SMK Negeri 3 Kendal could better understand applied polymer products and the teachers could provide subjects with the direct practice method of making water-based paint. Based on the results of the activity evaluation questionnaire, the average participant rating was 4.725. This figure indicates that the average participant was satisfied with the workshop material presented because it was tailored to their needs, applicable, and presented in a coherent, systematic manner. Furthermore, participants were satisfied with the resource person's mastery of the material, the presentation of the material, and the opportunity for questions and answers provided by the resource person. Equipment and materials were provided according to the participants' needs and were easily accessible if teachers planned to practice making paint with students in the future. Keywords: Paint, Polymer, SMK Negeri 3 Kendal, Water