Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Catatan Hama Baru, Diabrotica sp. (Coleoptera: Chrysomelidae) pada Pertanaman Kedelai di Ngale, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur Lutfi Afifah
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.075 KB) | DOI: 10.33661/jai.v1i2.344

Abstract

Diabrotica sp. (Coleoptera: Chrysomelidae) merupakan hama kedelai yang kurang mendapat perhatian. Diabrotica sp. tidak termasuk kedalam daftar hama kedelai di Indonesia. Namun Diabrotica sp.  telah mendapat perhatian sebagai hama pada kedelai di daerah temperate. Peningkatan populasi di lapangan yang didukung oleh kondisi cuaca yang mendukung, dapat meningkatkan status Diabrotica sp. dari hama minor menjadi hama penting. Diabrotica sp. teramati pada saat penelitian tentang Penelitian Pengembangan Pengelolaan Kesehatan Tanaman Secara Terpadu untuk Peningkatan Produktivitas Kedelai pada tahun 2013 dan 2014 di Kab. Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan pengamatan di lapangan Diabrotica sp. merupakan hama minor pada pertanaman kedelai di Indonesia. Meskipun belum pernah dilaporkan sebagai hama pada tanaman kedelai di Indonesia, pengamatan jumlah populasi Diabrotica sp. pada musim tanam kemarau 2 (MK2) tahun 2013 di Ngawi, Jawa Timur menunjukkan hasil tingkat populasi yang tinggi. Populasi Diabrotica sp. selama pengamatan dalam 10 minggu pengamatan menggunakan perangkap lubang jebakan dan nampan kuning terdapat 620 ekor. Jumlah populasi Diabrotica sp. ini ditaksir lebih tinggi lagi di pertanaman kedelai. Populasi Diabrotica sp. meningkat pada minggu ke 5 pengamatan atau dalam fase pembentukan bunga dan polong. Populasi Diabrotica sp. pada MK2 tahun 2014 menunjukkan fluktuatif dan cenderung dengan kelimpahan lebih rendah. Diabrotica sp. berpotensi menjadi hama penting pada pertanaman kedelai.  Kata kunci: Glycine max, Diabrotica sp., hama baru, hama minor.
Analisis Ekonomi Usahatani Jagung (Zea Mays L.) Ezra Fauzan Maulana; Abubakar Abubakar; Lutfi Afifah
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 12 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.173 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.6943490

Abstract

Salah satu komoditas pangan yang memiliki arti penting baik bagi masyarakat maupun pemerintah adalah jagung (Zea mays L). Keunggulan jagung dibanding komoditas pangan lain adalah kandungan gizinya yang hampir sama dengan beras sehingga memadai untuk dijadikan makanan pokok sebagai pengganti beras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan, dan keuntungan yang diperoleh dalam usahatani jagung di Desa Tamansari Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang, dan untuk mengetahui kelayakan usahatani jagung berdasarkan R/C dan BEP. Daerah penelitian ditentukan secara Purposive (sengaja). Metode pengambilan sampel untuk petani dilakukan dengan metode sensus sampling. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, bersifat kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa biaya total rata-rata usahatani jagung di Desa Tamansari adalah sebesar Rp2.598.574/musim, penerimaan rata-rata yang diperoleh sebesar Rp7.670.000/musim, sehingga pendapatan rata-rata yang didapatkan adalah sebesar Rp5.132.000/musim, dengan keuntungan rata-rata yang didapatkan sebesar Rp5.071.426/musim, pada rata-rata luas lahan 1 hektar. Berdasarkan perhitungan R/C usahatani jagung ini layak karena nilai R/C ≥ 1, yakni sebesar 2,951 dan untuk mencapai titik impas minimal harus menjual jagung sebanyak 30,68 kg dengan harga jual Rp999,45/kg dan menghasilkan BEP penerimaan sebesar Rp90.402. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usahatani jagung layak untuk diusahakan berdasarkan aspek keuangan serta usaha ini menguntungkan
Morfologi dan Aktifitas Makan Larva Spodoptera frugiperda (Lepidoptera: Noctuidae) pada Beberapa Inang Tanaman Pangan dan Hortikultura Firman Putra Irawan; Lutfi Afifah; Tatang Surjana; Budi Irfan; Dwi Priyo Prabowo; Aditya Bagus Widiawan
JURNAL AGROPLASMA Vol 9, No 2 (2022): AGROPLASMA VOL 9 NO 2
Publisher : UNIVERSITAS LABUHANBATU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/agroplasma.v9i2.3166

Abstract

Ulat grayak (Spodoptera frugiperda) merupakan salah satu spesies jenis serangga invasif yang menyebabkan kehilangan hasil tanaman pangan khususnya tanaman jagung. Tanaman yang dapat menjadi inang bagi hama S. frugiperda yaitu terdapat 83 spesies dari 23 famili tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian inang S. frugiperda terhadap beberapa jenis tanaman inang. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal yang terdiri dari 4 perlakuan dalam 5 kali ulangan; A (daun jagung var. Pioner 27), B (daun kacang tanah var. Bison), C (daun Pakcoi var. Nauli), D (daun kangkung var. Laris). Data dianalisis menggunakan analisis ragam dan uji lanjut LSD (Least Significant Different) pada taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian beberapa jenis tanaman inang pangan dan hortikultura memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap rata-rata bobot tubuh larva S. frugiperda pada instar 6 dengan kisaran bobot tubuh 0,14 – 0,33 g. Pemberian beberapa jenis tanaman inang memberikan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap bobot tubuh larva instar 2 dengan kisaran bobot 0,10 - 0,13 g dan larva instar 4 dengan kisaran bobot 0,05 – 0,09 g. Pemberian beberapa jenis tanaman inang memberikan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap  panjang tubuh larva  instar 2 dengan kisaran 0,63 - 0,75 cm, larva instar  4 dengan kisaran panjang 1,77 - 1,87 cm dan larva instar 6 dengan kisaran panjang 2,37 - 2,53. Hasil percobaan aktifitas makan menunjukkan aktifitas makan yang lebih aktif pada perlakuan daun jagung dan perlakuan daun pakcoy pada instar 3 dan instar 4 pada jam ke-1 dan jam ke-2 setelah pemberian pakan.Kata Kunci: Spodoptera frugiperda, Jagung, Kacang Tanah, Pakcoi, Kangkung
PENANAMAN NASIONALISME PADA PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA (PASKIBRAKA) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2018 LUTFI AFIFAH; AGUS SATMOKO ADI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n3.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara penanaman nasionalisme pada Paskibraka Kabupaten Ngawi Tahun 2018, wujud dari penanaman nasionalisme pada Paskibraka Kabupaten Ngawi Tahun82018, dan faktor pendukung dan faktorhpenghambat dalam penanaman Nasionalisme pada Paskibraka Kabupaten Ngawi Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan teori belajar sosial kognitif yang dikemukan oleh Albert Bandura. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi wawancara, dan dokumentasi. Penganalisisan datahmenggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kemudian pengujian data menggunakan teknik triangulasi teknik dan sumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman nasionalisme pada Paskibraka Kabupaten Ngawi Tahun 2018 dilakukan melalui dua kegiatan utama yaitu latihan5fisik dan6pembinaan mental dan0nasionalisme tertanam dengan baik pada diri anggota Paskibraka yang diwujudkan dalam beberapa sikap yaitu rela berkorban,9cinta tanah air, berani, jujur, bekerja keras7dan disiplin serta persatuan dan kesatuan. Faktor pendukung dalam penanaman nasionalisme pada Paskibraka meliputi adanya dukungan secara penuh dari instansi pemerintah daerah dan pihak-pihak yang terkait, materi personil yang baik serta pembinaan lanjutan yang dilakukan sesuadah Paskibraka menyelesaikan tugasnya. Sedangkan faktor penghambat meliputi kondisi mental dan fisik anggota Paskibraka yang kurang stabil selama latihan, lokasi yang jauh, dan masih kurangnya kerja sama dari sekolah dalam memberikan ijin latihan bagi anggota Paskibraka. Kata Kunci: Nasionalisme, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Kabupaten Ngawi. Abstract The purpose of this study is to describe how to build nationalism to Flag Hosting Troop in Indonesian as Paskibraka Ngawi 2018, the result of nationalism building to Paskibraka Ngawi 2018, and the supporting factors and obstacles in building nationalism to Flag Hosting Troop in Indonesian as Paskibraka Ngawi 2018. This study use the social cognitive theory by Albert Bandura.This research includes qualitative with description methods. Data collection techniques are carried out by interview and documentation methods. Data analysis techniques in this study are data reduction, data presentation, and data verification. To the test validity of the data using technical triangulation and source triangulation. The result of the study show that building nationalism to Flag Hosting Troop in Indonesian as Paskibraka Ngawi 2018 was carried out through two main activities, which were physical training and mental coaching, nationalism had been rooted weel in Flag Hosting Troop in Indonesian as Paskibraka Ngawi 2018 members that showed by their attitudes during at the activity were is among others willing to sacrifice, love in nation, brave, honest, hardworking, discipline, and unity. Supporting factors in nationalism building to Flag Hosting Troop in Indonesian as Paskibraka were is a full support from local government agencies, amd related parties, good personnel materials, and continual coaching after Flag Hosting Troop in Indonesian as Paskibraka Ngawi 2018 finished their duty. However, the obstacles found were unstable mental and physical condition of Paskibraka members, a far location, and lack of corporation from school in excusing Flag Hosting Troop in Indonesian as Paskibraka Ngawi 2018 members for training. Keywords: Nationalism, Flag Hoisting Troop (Paskibraka), Ngawi.
Uji Efektivitas Ekstrak Daun Kipahit (Tithonia diversifolia) Terhadap Mortalitas dan Intensitas Serangan Keong Mas (Pomacea canaliculata L.) Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Varietas Inpari 32 Nirmala Putri Maharani Setiakusuma; Lutfi Afifah; Sugiarto Sugiarto; Anton Yustiano
JURNAL AGROPLASMA Vol 10, No 2 (2023): JURNAL AGROPLASMA VOLUME 10 NO 2 TAHUN 2023
Publisher : UNIVERSITAS LABUHANBATU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/agroplasma.v10i2.4738

Abstract

Paddy (Oryza sativa L.) is a staple food crop and the primary source of fuel for the Indonesian economy. One of the many strategies that needs to be developed to decrease yield loss is pest control for rice. An extremely problematic pest of rice crops is the golden snail (Pomacea canaliculata L.). The golden snail attack on rice plants has the potential to reduce yields and even fail to harvest. In most cases, chemical pesticides are still used to control golden snails, but their overuse can lead to pest resistance. The objective of this research was to identify Kipahit leaf extract (Tithonia diversifolia) concentrations effective in reducing golden snail P.canaliculat) mortality and attack intensity on Inpari 32 rice varieties. The study employed a Randomised Block Design (RAK) with 5 replicates and 6 treatments to examine a single factor. Treatment levels A (Control/No Treatment), B (Kipahit Leaf Extract 40 g/L), C (Kipahit Leaf Extract 50 g/L), D (Kipahit Leaf Extract 60 g/L), E (Kipahit Leaf Extract 70 g/L) and F (Kipahit Leaf Extract 80 g/L) had a significant effect on mortality and intensity of golden snail P.canaliculat attack on plants rice (Oryza sativa L.) Inpari 32 variety. Treatment F (80 g/L Kipahit leaf extract) resulted in the highest mortality rate (74.00%) and the weakest attack intensity (59.67%).
RESISTENSI WERENG BATANG COKELAT (Nilaparvata lugens) POPULASI TIRTAMULYA KARAWANG TERHADAP INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF IMIDAKLOPRID Muhammad Naufal Nur Hidayah; Lutfi Afifah; Adhi, Satriyo Restu; Budi Irfan
Jurnal Agrotech Vol 14 No 1 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v14i1.152

Abstract

Wereng Batang Cokelat (Nilaparvata lugens) merupakan hama utama pada tanaman padi. Aplikasi insektisida sintetik yang berlebihan dapat mengakibatkan terjadinya resistensi N. lugens. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resistensi N. lugens populasi Kecamatan Tirtamulya di Karawang terhadap insektisida berbahan aktif imidakloprid. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 4 ulangan dan 7 perlakuan yang terdiri dari: Kontrol (I0), Imidakloprid 0,5 ml/l (I1), Imidakloprid 1 ml/l (I2), Imidakloprid 1,5 ml/l (I3), Imidakloprid 2 ml/l (I4), Triflumezopirim 0,5 ml/l (I5), Azzadirachtin 15 ml/l (I6). Populasi sampel uji N. lugens yang digunakan yaitu populasi standar dan populasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua N. lugens populasi lapangan yaitu dari Kecamatan Tirtamulya masih rentan tetapi terdapat indikasi resisten terhadap insektisida imidakloprid (RR 1 ). Kecamatan Tirtamulya memiliki nilai RR 1,44.
INTENSITAS SERANGAN DAN FLUKTUASI POPULASI HAMA ULAT GRAYAK (Spodoftera frugiperda J.E Smith) PADA BEBERAPA GALUR TETUA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) MS-UNSIKA MUTAN GENERASI M7 Mulyani; Muhammad Syafi'i; Lutfi Afifah; Budi Irfan
Jurnal Agrotech Vol 14 No 1 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v14i1.163

Abstract

Hama ulat grayak (Spodoftera frugiperda J.E Smith) merupakan hama penting pada tanaman jagung, penanaman varietas tahan merupakan salah satu cara untuk pengendalian serangan hama tanaman. Tujuan dari penelitian untuk mendapatkan galur tetua jagung manis MS-Unsika mutan generasi M7 yang memiliki ketahanan terhadap serangan hama ulat grayak. Metode menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal. Perlakuan terdiri dari 10 genotipe yaitu SR 1 (Galur SR Latan), M6 (SR Latan di iradiasi sinar gamma dosis 200 gy) M8 (SR Sweet di iradiasi sinar gamma dosis 200 gy) M9 (SR Bonanza di iradiasi sinar gamma dosis 200 gy) M10 (SR Jambo di iradiasi sinar gamma dosis 200 gy) G11 (Varietas Talenta), G12 (Varietas Bonanza), G13 (Varietas Maestro), G14 (Varietas Golden Boy), G15 (Varietas Exotic) dan diulang sebanyak 3 kali. Data di analisis menggunakan Anova, apabila terdapat pengaruh nyata, maka data dianalisis dengan menggunakan Duncan’s Multiple Range Tes (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan galur perlakuan M8 memiliki tingkat serangan hama ulat grayak terrendah yaitu sebesar 9.40% dengan populasi berkisar 0-6 ekor, pada varietas pembanding perlakuan G12 memiliki tingkat serangan terrendah yaitu sebesar 3.74% populasi berkisar 0-7 ekor.
EFEKTIVITAS EKSTRAK UMBI GADUNG (Dioscorea hispida Dennst) DAN Beauveria bassiana TERHADAP MORTALITAS LARVA Spodoptera frugiperda J. E. Smith Nur Fadhilah; Lutfi Afifah; Tatang Surjana; Dedi Darmadi
Jurnal Agrotech Vol 14 No 2 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v14i2.164

Abstract

Spodoptera frugiperda merupakan hama penting tanaman jagung dengan karakter invansif yang menyebabkan kehilangan hasil produksi jagung. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan konsentrasi ekstrak umbi gadung dan kerapatan konidia Beauveria bassiana terbaik terhadap mortalitas S. frugiperda. Metode penelitian dilakukan secara eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal yang terdiri dari 8 perlakuan dengan 4 kali ulangan : K1(Kontrol Deltametrin 1 ml/l); G1(Ekstrak Umbi Gadung 40 g/l); G2(Ekstrak Umbi Gadung 80 g/l); G3(Ekstrak Umbi Gadung 120 g/l); B1(B. bassiana 107 konidia/ml); B2(B. bassiana 108 konidia/ml); B3(B. bassiana 109 konidia/ml); K2(Kontrol Aquadest). Pengaruh perlakuan dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA), dan apabila uji F taraf 5% menunjukkan hasil signifikan, maka untuk mengetahui perlakuan yang paling baik dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi ekstrak umbi gadung 120 g/l mampu mematikan 100% larva uji dan B. bassiana 109 mampu mematikan larva uji sebesar 97,22%. Ekstrak umbi gadung 120 g/l mematikan 50% larva tercepat 6,4 hari berdasarkan analisis probit LT50. Penggunaan ekstrak umbi gadung 40 g/l dan B. bassiana 107 konidia/ml dapat direkomendasikan sebagai alternatif pengendalian S. frugiperda yang aman dan ramah lingkungan.
RESISTENSI WERENG BATANG COKELAT (Nilaparvata lugens) POPULASI TIRTAMULYA KARAWANG TERHADAP INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF IMIDAKLOPRID Muhammad Naufal Nur Hidayah; Lutfi Afifah; Adhi, Satriyo Restu; Budi Irfan
Jurnal Agrotech Vol. 14 No. 1 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v14i1.152

Abstract

Wereng Batang Cokelat (Nilaparvata lugens) merupakan hama utama pada tanaman padi. Aplikasi insektisida sintetik yang berlebihan dapat mengakibatkan terjadinya resistensi N. lugens. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resistensi N. lugens populasi Kecamatan Tirtamulya di Karawang terhadap insektisida berbahan aktif imidakloprid. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 4 ulangan dan 7 perlakuan yang terdiri dari: Kontrol (I0), Imidakloprid 0,5 ml/l (I1), Imidakloprid 1 ml/l (I2), Imidakloprid 1,5 ml/l (I3), Imidakloprid 2 ml/l (I4), Triflumezopirim 0,5 ml/l (I5), Azzadirachtin 15 ml/l (I6). Populasi sampel uji N. lugens yang digunakan yaitu populasi standar dan populasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua N. lugens populasi lapangan yaitu dari Kecamatan Tirtamulya masih rentan tetapi terdapat indikasi resisten terhadap insektisida imidakloprid (RR 1 ). Kecamatan Tirtamulya memiliki nilai RR 1,44.
INTENSITAS SERANGAN DAN FLUKTUASI POPULASI HAMA ULAT GRAYAK (Spodoftera frugiperda J.E Smith) PADA BEBERAPA GALUR TETUA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) MS-UNSIKA MUTAN GENERASI M7 Mulyani; Muhammad Syafi'i; Lutfi Afifah; Budi Irfan
Jurnal Agrotech Vol. 14 No. 1 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v14i1.163

Abstract

Hama ulat grayak (Spodoftera frugiperda J.E Smith) merupakan hama penting pada tanaman jagung, penanaman varietas tahan merupakan salah satu cara untuk pengendalian serangan hama tanaman. Tujuan dari penelitian untuk mendapatkan galur tetua jagung manis MS-Unsika mutan generasi M7 yang memiliki ketahanan terhadap serangan hama ulat grayak. Metode menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal. Perlakuan terdiri dari 10 genotipe yaitu SR 1 (Galur SR Latan), M6 (SR Latan di iradiasi sinar gamma dosis 200 gy) M8 (SR Sweet di iradiasi sinar gamma dosis 200 gy) M9 (SR Bonanza di iradiasi sinar gamma dosis 200 gy) M10 (SR Jambo di iradiasi sinar gamma dosis 200 gy) G11 (Varietas Talenta), G12 (Varietas Bonanza), G13 (Varietas Maestro), G14 (Varietas Golden Boy), G15 (Varietas Exotic) dan diulang sebanyak 3 kali. Data di analisis menggunakan Anova, apabila terdapat pengaruh nyata, maka data dianalisis dengan menggunakan Duncan’s Multiple Range Tes (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan galur perlakuan M8 memiliki tingkat serangan hama ulat grayak terrendah yaitu sebesar 9.40% dengan populasi berkisar 0-6 ekor, pada varietas pembanding perlakuan G12 memiliki tingkat serangan terrendah yaitu sebesar 3.74% populasi berkisar 0-7 ekor.