Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pencegahan Covid-19 pada Anak Sekolah Dasar dengan Pembiasaan Tatanan Normal Baru Nur Lina; Fitriyani Yuliawati; Wiwi Widiastuti; Taufik Nurohman
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 3, Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i3.12634

Abstract

Kasus positif Covid-19 Kota Tasikmalaya sampai dengan 14 Juni 2020 berjumlah 49 orang. Kecamatan Tawang adalah kecamatan dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi di Kota Tasikmalaya. Keberadaan penderita positif Covid-19, adanya PDP, ODP, dan OTG menyebabkan anak-anak berisiko tertular Covid-19. Tujuan dari Pengabdian Masyarakat Skema Kesehatan (PbM-SK) ini adalah pencegahan Covid-19 pada anak dengan Pembiasaan Tatanan Normal Baru. PbM-SK dilakukan bekerjasama dengan 2 (dua) mitra yaitu SDN 1 Cikalang dan SDN Cilolohan yang terletak di Kecamatan Tawang. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu adanya kasus positif Covid-19 di SD tersebut, kurangnya sarana pencegahan Covid-19 dan belum adanya sosialisasi tatanan normal baru. Solusi untuk mengatasi kurangnya sarana pencegahan Covid-19 dilakukan dengan memberikan fasilitas cuci tangan, masker, dan banner. Solusi belum tersosialisasi pembiasaan tatanan normal baru, dilakukan dengan penyuluhan yang dilakukan secara tatap muka dengan metode ceramah dan diskusi dengan sasaran guru. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Covid-19, terjadi peningkatan rata rata nilai pretest sebesar 5,39. Hasil uji statistik wilcoxon didapatkan P value 0,007, artinya terdapat perbedaan nilai rata rata pengetahuan yang signifikan sebelum dan sesudah penyuluhan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa pengetahuan guru dalam upaya pencegahan Covid-19 meningkat ke arah positif, artinya guru berpersepsi ke arah lebih baik dalam pencegahan Covid-19 pada anak. Disarankan agar guru sebagai kader gerak aksi sekolah melanjutkan kegiatan dengan mengedukasi siswanya dalam mencegah Covid-19.
Strategies Against Political Dynasty in Banjar Mayor Election 2018 Wiwi Widiastuti; Taufik Nurohman
Resolusi: Jurnal Sosial Politik Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Department of Political Science - Universitas Sains Al-Qur’an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/resolusi.v2i1.727

Abstract

The issue of the political dynasty in Banjar City has emerged since the last ten years after two periods of the leadership of Herman Sutrisno were continued by Ade Uu Sukaesih who is his wife. Entering the second period Ade Uu Sukaesih re-nominated as Mayor of Banjar, again the issue of political dynasty reappeared. The issue of the dynasty was then used as an opportunity for political opponents in participating in political contestation. Through this research, the author wants to find out how the political marketing strategies of Maman Suryaman and Irma Bastaman's pair against the political dynasty. This study uses political marketing theory and descriptive qualitative research methods with sampling techniques namely purposive sampling. The results of the study prove that the dynastic issue that accompanied Ade Uu Sukaesih's journey began to fade with the vote in the second period of Ade Uu Sukaesih's leadership which declined from the first period to the second period. Although the pair Maman Suryaman and Irma Bastaman failed to defeat the incumbent, they began to shift the political map in Banjar City and became one of the bearers of the change movement for Banjar with superior marketing strategies through social media and combing deeper into urban society. The weakness of Maman Suryaman and Irma Bastaman's partners lies in their focus on social media by putting aside the functions and roles of print and electronic media. In addition, they also focus too much on the millennia generation and put aside other segments such as rural communities, laborers as well as farmers who are not all technology literate so that political campaigns through social media are not always effective.
Gerakan penegakan Syariat Islam di Kota Tasikmalaya Taufik Nurohman
JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Sarjana (S1) Ilmu Pemerintahan, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.851 KB) | DOI: 10.14710/jiip.v3i1.3232

Abstract

Studi ini membahas gerakan Islam yang mengupayakan pelibatan negara untuk menjamin pelaksanaan Syariat Islam melalui kebijakan formal. Mekanisme gerakan sosial dipilih sebagai langkah untuk mencapai tujuannya bukan karena terputusnya relasi antara masyarakat dengan negara, namun karena pola relasi tersebut tidak berhasil menjadi saluran formal yang efektif untuk masuknya aspirasi Syariat Islam kedalam institusi negara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilakukan di Kota Tasikmalaya dengan alasan kondisi masyarakat yang tengah mengalami perubahan dari kondisi masyarakat namun disisi lain terjadi penguatan kekuatan Islam Simbolik berasal dari pesantren yang biasanya substantif dan kultural. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pergulatan Islam Simbolik. Pada level masyarakat, kelompok Islam simbolik ini berhasil melakukan mobilisasi belief atau sistem keyakinan masyarakat untuk menguatkan pemahaman keislaman yang holistik. Pada level intermediary, kelompok Islam Simbolik ini berhasil melakukan kesepakatan dengan partai politik dengan menawarkan dukungan suara, untuk memastikan bahwa partai politik dapat mengakomodasi kepentingan mereka di lingkup legislasi dan penganggaran. Selain itu, dalam mencapai tujuannya, Islam simbolik melakukan strategi dengan mencitrakan diri mereka bukan seperti kelompok simbolik tetapi dengan melakukan menggunakan metode substantif bahkan mereka berkonsensus dengan berbagai pihak yang berpotensi menghambat gerakannya.
Konstruksi Identitas Nasional Pada Masyarakat Adat: (Studi Kasus Di Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya) Taufik Nurohman; Hendra Gunawan
Journal of Politics and Policy Volume 1 No.2 June 2019
Publisher : Journal of Politics and Policy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jppol.2019.001.02.3

Abstract

This study examines the construction of national identity in indigenous peoples in Indonesia. This national identity is a form of social identity or collective identification which describes the attachment of group members to the state expressed with a sense of belonging, love, loyalty, pride, and protection of the group and its homeland. This national identity discourse is often an issue that is vulnerable to being discussed and debated in a society that has its own peculiarities such as indigenous peoples. These indigenous people have cultural identities, value systems and knowledge, living areas, and ways of interacting which are often different from other communities, so that they need different treatment in terms of building their national identity.
Dinamika Relasi Kelembagaan antara komisi yudisial dengan mahkamah agung dan mahkamah konstitusi dalam pengawasan hukum Taufik Nurohman
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Vol 1, No 4 (2014): (Januari) Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Politik
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.192 KB) | DOI: 10.37058/jipp.v1i4.2272

Abstract

Tulisan     ini     berangkat     dari     perubahan     format     kelembagaan     negara     yang    kemudian    membawa    dinamika    dalam    hal    hubungan    diantara    lembaga-lembaga  negara. Dimana     perubahan     teraebut     memperkuat     mekanisme     Checks     and     Balances     di   antara    lembaga-lembaga    yang    memiliki    kekuasaan    sehingga    menutup    kemungkinan terjadinya    tirani     pada     masing-masing     puncak     dari     setiap     cabang     kekuasaan     yang     ada.     Format   kelembagaan     negara     pada     cabang     kekuasaan     yudikatif     terdapat     tiga     lembaga     yakni  Mahkamah    Konstitusi,    Mahkamah    Agung    dan    Komisi yudisial    yang    memiliki    fungsi  dan    peranannya    masing-masing    berpegang    pada   prinsip    checks    and    balances.    Hal    ini    bertujuan    agar    salah    satu    dari    lembaga tersebut    tidak    menjelma    menjadi    tirani    yudikatif.    Sehingga    kemungkinan    akan kesewenang-wenangan    dalam    menjalankan    hukum    dapat  dihindari. Prinsip     checks and balances juga     masuk     pada     ranah     pengawasan     hakim.  Dimana     telah     terjadi     pasang-surut     hubungan     antara     Komisi     Yudisial     dengan   Mahkamah     Agung     maupun     dengan     Mahkamah     Konstitusi     yang     berkaitan     dengan   masalah  pengawasan    hakim.    Tetapi    walaupun    demikian    seperti    yang    telah    dijelaskan    diatas    bahwa    relasi    kelembagaan     diantara    lembaga-lembaga    tersebut    walaupun  telah   mengalami    dinamikanya    tersendiri    namun    diharapkan    membawa    perubahan    menjadi    lebih     baik.     Perwujudan     prinsip     negara     hukum     dan     paradigma     anti   absolutisme  pada   kekuasaan    yudikatif    harus    lebih    diutamakan    dalam    relasi    kelembagaan   antara lembaga - lembaga  tersebut.     Sehingga     relasi     yang     terjalin     tidak     hanya     berkutat     pada     konflik   kepentingan    semata    melainkan    untuk    mewujudkan    masyarakat  Indonesia    yang    tertib hukum    dan    berkeadilan    sosial.
PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT ADAT DALAM FORMULASI KEBIJAKAN (Deskripsi tentang Partisipasi Politik Masyarakat Kampung Kuta dalam Formulasi Kebijakan di Desa Karangpaninggal Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis) Akhmad Satori; Taufik Nurohman
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Vol 3, No 1 (2011): (Januari) : Aliansi
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.323 KB) | DOI: 10.37058/jipp.v3i1.2655

Abstract

Political participation is the participation of society or certain parties in political activities. And when politics is defined as a policy and when we associate with public participation then we will arrive at how public participation in making a policy. Politics Partisipas actively in policy-making becomes an absolute requirement, since participation would give birth control community over the course of government. This study aimed to describe the political participation of indigenous village of Kuta in public policy formulation in the Village District Karangpaningal Tambaksari Ciamis district. Research method used is descriptive qualitative method. In this study the techniques of data collection was done by in-depth interviews (Indeepth Interview), direct observation and documentation, purposive sampling technique is a technique used for sampling. Data analysis using the method of interactive analysis and validity of data used is the technique of data triangulation. The results of this study show that, this result shows that the growing political participation of indigenous peoples in the village of Kuta in policy formulation can be viewed in two processes. First, political participation in the process of internal policies in indigenous communities, and second, political participation in policy formulation processes at the village level. Political participation in indigenous communities, are more closed to the elitist model, Kuncen was instrumental in setting policy, while in access planning, policy control indigenous communities are not involved at all, it is in because of the strength of tradition Kuncen positioned as the main actor who issued the customary policy . While political participation in policy formulation process stages or levels in the Village Karangpaninggal already running with the following democratic values. This means that in this process of political participation open space area .. However, space for perpartisipasi is not utilized optimally. This is because the human resources and the level of understanding of the political partisitisipasi low.
SURVEY PERILAKU PEMILIH PILKADA BANJAR 2008 Edi Kusmayadi; Akhmad Satori; Mohammad Ali Andrias; Subhan Agung; Taufik Nurohman; Wiwi Widiastuti
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Vol 1, No 2 (2009): (Juli) : Aliansi
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.55 KB) | DOI: 10.37058/jipp.v1i2.2639

Abstract

Competition of election mayor of banjar city very tight and the results is no easy to guess. There are too many variable who affected of the candidates victory, which is, political party sponsored, solid campaign team, big budget, campaign central messages, campaign method, candidate imageand constituent treatment can become an significant variable to get the victory. Scientific method who accurate and trusted to understood the voters with make a survey. Survey can show strength and weakness the candidates infront of the voters..Specifically, the information who get from survey are, first popularization measure, second, election level possibility, third, votes reason mapping, forth, significant issued identification, Fifth, campaign strategy identification. Concerned with that, behavior voters survey would become considerable value political mapping for the candidate to get a victory.Research result indicate people animo about election mayor of banjar city are very huge. People aspiration include individual characteristic figure, which is, integrity, economic capability, drummed up region commitment, leadership provisionally put a finger on abig attention accordingly the heftiest candidate mayor of banjar city hold on incumbent mayor dr. Herman Sutrisno.
KINERJA ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Studi Tentang Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Prespektif Opini Publik di Kota Tasikmalaya Taufik Nurohman; Wiwi Widiastuti
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Vol 4, No 1 (2012): (Januari) : 2012
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.483 KB) | DOI: 10.37058/jipp.v4i1.2679

Abstract

This study entitled "PERFORMANCE OF MEMBERS OF THE HOUSE OF REPRESENTATIVES (Performance Studies Member of Legislative Assembly Perspective Public Opinion in the City Tasikmalaya)". The purpose of this study is to investigate in depth and obtain a descriptive about to find out public opinion on Parliament's performance in terms of the City Tasikmalaya resposivitas, reliability and accountability. The research method used was qualitative-descriptive, with the informant selection techniques using purposive sampling. Collecting data through in-depth interviews, observation, and documentary studies. The method of analysis used is Interactive Analysis Model to the validity of data was tested using Trianggulasi Sources. The results showed that by looking at indicators of responsiveness, reliability, accountability and implementation of the functions of Parliament is seen that legislators Tasikmalaya City has not shown a good performance. When the members of the City Legislature Tasikmalaya showed good performance and the public quite satisfied with its performance then it did not rule on the coming election period they will be re-elected, but if this is the opposite then it is possible to describe the members of this council will be left and will not be selected again by the voters in the upcoming election period.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN SIKAP DAN ORIENTASI PEMILIH TERHADAP CALON LEGISLATIF PADA PEMILU 2009 DI DAERAH PEMILIHAN TAWANG-CIHIDEUNG KOTA TASIKMALAYA Edi Kusmayadi; Akhmad Satori; Mohammad Ali Andrias; Taufik Nurohman; Chandra Budi LS
Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Vol 1, No 2 (2009): (Juli) : Aliansi
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.592 KB) | DOI: 10.37058/jipp.v1i2.2641

Abstract

The Elements who Influence Orientasion and Attitudes Voters Concerning Legislative Candidates in General Election 2009 at Election District Tawang-Cihideung Tasikmalaya City. Voters behavior in general election 2009 very different with voters behavior in general election 2004. Voters confronted with legislative candidates who have to be votes and so do the political party who take the legislative candidates, so many voters who had multiple diverse orientation and attitude. The most attitude who have affected orientasion and attitude voters to legislative candidates.This research be done at election district 1 Cihideung-Tawang, in this district there are 116 legislative candidates from 25 political party who there in election district 1, they are joining in legislative election 2009. living hood, primordialism, voters loyality, job and propechy, it becomes the most influence elements of orientation and attitude change of the voters.
OPTIMALISASI PERAN KADER DALAM PENCEGAHAN HIPERTENSI MELALUI DETEKSI DINI DAN SENAM HIPERTENSI Andy Muharry; Taufik Nurohman; Faisal Fadilla Noorikhsan
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 7: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i7.3651

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi di Indonesia merupakan salah satu penyebab kematian yang perlu mendapatkan perhatian. Pada umumnya kasus kematian akibat hipertensi tidak ditandai dengan adanya gejala awal. Data dari WHO menujukkan bahwa penderita hipertensi di dunia pada tahun 2015 sekitar 1,13 Miliar orang dan diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi. Data Riskesdas tahun 2018 menujukkan bahwa estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian. Hipertensi menjadi faktor resiko utama untuk terjadinya penyakit-penyakit lain seperti penyakit jantung, gagal jantung kongesif, stroke, gangguan penglihatan dan penyakit ginjal. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan deteksi dini dan senam hipertensi khsusnya pada masyarakat kelompok usia produktif. Kegiatan ini memerlukan keterlibatan dari masyarakat setempat seperti kader kesehatan. Metode: Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan dalam jangka waktu satu bulan mulai dari persiapan sampai dengan pelaporan. Metode penyelesaian masalah pengabdian kepada masyarakat adalah dengan melakukan penyegaran kembali tentang hipertensi dan pencegahannya serta melakukan praktik senam hipertensi, kegiatan ini bertujuan agar para kader kesehatan dapat memahami kembali tentang penyakit hipertensi, dapat melakukan deteksi dini dan pencegahan dengan mengajak masyarakat yang berisiko untuk melakukan senam hipertensi. Hasil dan pembahasan: Hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemahaman kader kesehatan tentang hipertensi dan pencegahannya sudah baik, hal ini terlihat dari respon kader saat kegiatan penyuluhan berlangsung, sebagian besar kader mampu menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh narasumber. Selain itu, respon kader pada saat praktik senam pencegahan hipertensi juga sangat baik, sebagian besar kader yang hadir dapat mengikuti gerakan senam yang telah dicontohkan oleh instruktur. Kesimpulan: kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema optimalisasi kader dalam pencegahan hipertensi yang telah dilakukan mendapat respon yang baik dari para kader, materi yang disampaikan dan praktik senam hipertensi dapat diikuti dan dapat menambah wawasan, keterampilan baru dalam upaya pencegahan hipertensi.