Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OPTIMALISASI PERAN KADER DALAM PENCEGAHAN HIPERTENSI MELALUI DETEKSI DINI DAN SENAM HIPERTENSI Andy Muharry; Taufik Nurohman; Faisal Fadilla Noorikhsan
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 7: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i7.3651

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi di Indonesia merupakan salah satu penyebab kematian yang perlu mendapatkan perhatian. Pada umumnya kasus kematian akibat hipertensi tidak ditandai dengan adanya gejala awal. Data dari WHO menujukkan bahwa penderita hipertensi di dunia pada tahun 2015 sekitar 1,13 Miliar orang dan diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi. Data Riskesdas tahun 2018 menujukkan bahwa estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian. Hipertensi menjadi faktor resiko utama untuk terjadinya penyakit-penyakit lain seperti penyakit jantung, gagal jantung kongesif, stroke, gangguan penglihatan dan penyakit ginjal. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan deteksi dini dan senam hipertensi khsusnya pada masyarakat kelompok usia produktif. Kegiatan ini memerlukan keterlibatan dari masyarakat setempat seperti kader kesehatan. Metode: Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan dalam jangka waktu satu bulan mulai dari persiapan sampai dengan pelaporan. Metode penyelesaian masalah pengabdian kepada masyarakat adalah dengan melakukan penyegaran kembali tentang hipertensi dan pencegahannya serta melakukan praktik senam hipertensi, kegiatan ini bertujuan agar para kader kesehatan dapat memahami kembali tentang penyakit hipertensi, dapat melakukan deteksi dini dan pencegahan dengan mengajak masyarakat yang berisiko untuk melakukan senam hipertensi. Hasil dan pembahasan: Hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemahaman kader kesehatan tentang hipertensi dan pencegahannya sudah baik, hal ini terlihat dari respon kader saat kegiatan penyuluhan berlangsung, sebagian besar kader mampu menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh narasumber. Selain itu, respon kader pada saat praktik senam pencegahan hipertensi juga sangat baik, sebagian besar kader yang hadir dapat mengikuti gerakan senam yang telah dicontohkan oleh instruktur. Kesimpulan: kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema optimalisasi kader dalam pencegahan hipertensi yang telah dilakukan mendapat respon yang baik dari para kader, materi yang disampaikan dan praktik senam hipertensi dapat diikuti dan dapat menambah wawasan, keterampilan baru dalam upaya pencegahan hipertensi.
JOKO WIDODO GOVERNMENT'S RESPONSE IN ADDRESSING THE POST-COVID-19 PANDEMIC HUMAN TRAFFICKING TREND IN INDONESIA Nisa Khoerunisa; Faisal Fadilla Noorikhsan; Rendi Wandani; Halwa Siti Alawiah
Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue (MORFAI) Vol. 4 No. 4 (2024): Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/morfai.v4i4.2331

Abstract

After escaping the pandemic, Indonesia faces a complex problem, namely the spike in human trafficking. Although not a new case, the crime of human trafficking is increasingly widespread with a new modus operandi. Joko Widodo as head of state faces challenges amidst the sluggish economy accompanied by the massive actions of human traffickers in carrying out their transnational crimes. The new mode adds to the spike in cases throughout 2023. Those who are vulnerable to becoming victims are migrant workers and ABK. Both the pandemic and human trafficking are threats to national security. The relationship between the two has given rise to a number of new cases that not only threaten individual security, but also spread to become serious threats to community and political security. In this study, the author wants to analyze the increasingly widespread phenomenon of human trafficking accompanied by the steps and efforts that have been taken by the government. This study uses qualitative as a way to approach the problem. The results of the study show various efforts that can be made by the Joko Widodo government to reduce the number of trafficking, such as collaborative cooperation resulting from the restructuring of the task force that has been formed, improving regulations to prevent dualism, strict law enforcement, economic empowerment, and optimizing multilateral cooperation by taking advantage of the opportunity as chairman of ASEAN in 2023.