Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Tingkat Kecemasan dan Perilaku Protokol Kesehatan pada Mahasiswa di Pulau Jawa pada Masa Pandemi Covid-19 Puji Laksmini; Andi Eka Yunianto; Andy Muharry
Jurnal Kesehatan Indonesia Vol 11 No 3 (2021): Juli 2021
Publisher : HB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33657/jurkessia.v11i3.339

Abstract

COVID-19 pandemic has made many changes in various orders and layers in society, either in economic field, social field, or physical and mental health. Mental disorders also occurred among students. Apart from the COVID-19 disease, students also faced new learning situations, where most of them used online methods. This study aimed to determine the students’ anxiety levels and health protocol behavior and to analyze the relationship between these two variables. This study used a quantitative analysis with a cross-sectional study design involving 2014 students in Java. The results showed that 52,9% of students had a high anxiety level and most of them (52,8%) showed low health protocol behavior. There was a significant relationship between anxiety levels and health protocol behavior (p=0,0001; OR=1,55; 95% CI=1,30-1,85) meaning that respondents with a low anxiety level tended to have 1,55 times higher risk performing poor health protocol behavior than those with a high anxiety level.
PENERAPAN PHBS UNTUK MENCEGAH PENULARAN COVID-19 PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-FURQON DAN AT-TAJDID KABUPATEN TASIKMALAYA Yusep Rafiqi; Andy Muharry; Agus Ahmad Nasrulloh; Gary Raya Prima
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3: Agustus 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i3.112

Abstract

Pandemi Covid-19 yang saat ini sedang terjadi merupakan masalah kesehatan yang perlu segera ditanggulangi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 adalah dengan melakukan PHBS. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan para santri yang ada di pondok pesantren tentang PHBS. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu: survei, analisis kebutuhan mitra dan penyuluhan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap persiapan dimulai dengan melakukan survei tentang perilaku santri di lingkungan pesantren kemudian dilanjutkan dengan identifikasi kebutuhan untuk PHBS. Tahap pelaksanaan, sejumlah santri dan kader kesehatan pondok pesantren diberikan wawasan tentang PHBS disertai dengan pemberian sejumlah alat cuci tangan, sabun, masker dan hand sanitizer. Evaluasi dilakukan dengan pengamatan dan diskusi dengan para pengurus pondok pesantren. Hasil pada umunya para santri mengalami perubahan perilaku seperti sering mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer setelah melakukan aktivitas, menggunakan masker dan menjaga kebersihan lingkungan pondok..
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN COVID-19 PADA MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU Nissa Noor Annashr; Puji Laksmini; Andy Muharry; Teni Supriyani; Rian Arie Gustaman
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v5i2.2456

Abstract

In October 2020, West Java became the province with the third highest positive confirmed case of COVID-19 in Indonesia, with 33,147 cases with a death of 649. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge and attitudes with COVID-19 prevention behavior. This research iwa an analytic observational study with a cross sectional study design. The study was conducted in September 2020. The study population was people aged 12 years living in West Java Province. The sample in this study amounted to 2,502 people. The sample was people who are willing to fill out a questionnaire that is distributed online (google form) via whatsapp, instagram and facebook so that the sampling technique includes accidental sampling. The independent variables studied consisted of knowledge and attitudes, while the dependent variable was COVID-19 prevention behavior during (habit of keeping distance, washing hands with soap, using masks). The results of univariate analysis showed that more than half of the respondents had good knowledge (56.8%) and positive attitudes (54.6%). The majority of respondents had good COVID-19 prevention behavior (73.3%). The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between knowledge and attitude variables with COVID-19 prevention behavior (p 0.05). The OR value for the knowledge variable is 1.933 (95% CI: 1.616-2.312). Meanwhile, the OR value for the attitude variable is 3.067 (95% CI: 2.523-3.729). This study proves that knowledge and attitudes are significantly related to COVID-19 prevention behavior. 
PEMANFAATAN EMPON-EMPON UNTUK MENINGKATKAN IMUN TUBUH DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 DI PONDOK PESANTREN AT-TAJDID KABUPATEN TASIKMALAYA Yusep Rafiqi; Andy Muharry; Agus Ahmad Nasrulloh; Gary Raya Prima
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 9: Februari 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i9.1271

Abstract

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menekan penularan Covid-19. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan penyakit ini yaitu dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang secara klinis dapat menjaga imunitas tubuh. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan para santri tentang empon-empon dan cara mengolahnya. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu dengan melakukan penyuluhan mengenai pemanfaatan empon-empon dan cara mengolahnya. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan pemanfaatan empon-empon ini memberikan pemahaman dan kesadaran kepada santri tentang pentingnya menjaga imun tubuh agar tidak mudah tertular virus covid-19 dengan cara mengkonsumsi empon-empon yang sebenarnya mudah diperoleh. Pada saat ini semua masyarakat termasuk yang ada di lingkungan pesantren harus senantiasa menjaga imun tubuh agar tidak mudah terkena virus covid-19. Upaya pencegahan yang bisa dilakukan dengan cara menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat dengan menerapkan 3 M serta mengkonsumsi empon-empon guna meningkatkan imun tubuh, sehingga tidak mudah terkena penyakit
PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SIKAP LANSIA TERHADAP VAKSINASI COVID-19 Andy Muharry; Nissa Noor Annashr; Puji Laksmini
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 9, No 3 (2022): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jkmk.v9i3.3773

Abstract

ABSTRAKLansia merupakan kelompok usia yang memiliki risiko tinggi jika terinfeksi COVID-19. Namun, cakupan vaksinasi lansia dosis 1 dan 2 masih rendah. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada Bulan September-November tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat lansia yang tinggal di Dusun Leuwidahu, Desa Tanjungsari, Kecamatan Gunung Tanjung, Kabupaten Tasikmalaya. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Variabel bebas penelitian yaitu pengetahuan dan dukungan keluarga. Sementara itu, variabel terikatnya adalah sikap lansia terhadap vaksinasi COVID-19. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dalam penelitian ini sebanyak 65 orang. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis secara univariat dan bivariat (menggunakan uji chi square). Hasil penelitian menunjukkan 50,8% lansia memiliki pengetahuan kurang baik, 58,5% lansia memperoleh dukungan yang rendah dari keluarga dan 53,8% lansia memiliki sikap negatif terhadap vaksinasi (53,8%). Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan dan dukungan keluarga dengan sikap lansia terhadap vaksinasi COVID-19 (p<0,05). Sikap responden yang negatif terhadap vaksin COVID-19 tidak terlepas dari aspek kognitif yang dimiliki oleh responden tersebut, dimana aspek kognitif merupakan salah satu komponen dari sikap. Dukungan keluarga yang tinggi terhadap lansia akan menjadikan mereka bersikap lebih optimis dan positif dalam menghadapi segala permasalahan kesehatan yang dihadapinya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan Kata kunci: pengetahuan, dukungan keluarga, sikap, vaksinasi COVID-19
OPTIMALISASI PERAN KADER DALAM PENCEGAHAN HIPERTENSI MELALUI DETEKSI DINI DAN SENAM HIPERTENSI Andy Muharry; Taufik Nurohman; Faisal Fadilla Noorikhsan
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 7: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i7.3651

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi di Indonesia merupakan salah satu penyebab kematian yang perlu mendapatkan perhatian. Pada umumnya kasus kematian akibat hipertensi tidak ditandai dengan adanya gejala awal. Data dari WHO menujukkan bahwa penderita hipertensi di dunia pada tahun 2015 sekitar 1,13 Miliar orang dan diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi. Data Riskesdas tahun 2018 menujukkan bahwa estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian. Hipertensi menjadi faktor resiko utama untuk terjadinya penyakit-penyakit lain seperti penyakit jantung, gagal jantung kongesif, stroke, gangguan penglihatan dan penyakit ginjal. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan deteksi dini dan senam hipertensi khsusnya pada masyarakat kelompok usia produktif. Kegiatan ini memerlukan keterlibatan dari masyarakat setempat seperti kader kesehatan. Metode: Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan dalam jangka waktu satu bulan mulai dari persiapan sampai dengan pelaporan. Metode penyelesaian masalah pengabdian kepada masyarakat adalah dengan melakukan penyegaran kembali tentang hipertensi dan pencegahannya serta melakukan praktik senam hipertensi, kegiatan ini bertujuan agar para kader kesehatan dapat memahami kembali tentang penyakit hipertensi, dapat melakukan deteksi dini dan pencegahan dengan mengajak masyarakat yang berisiko untuk melakukan senam hipertensi. Hasil dan pembahasan: Hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemahaman kader kesehatan tentang hipertensi dan pencegahannya sudah baik, hal ini terlihat dari respon kader saat kegiatan penyuluhan berlangsung, sebagian besar kader mampu menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh narasumber. Selain itu, respon kader pada saat praktik senam pencegahan hipertensi juga sangat baik, sebagian besar kader yang hadir dapat mengikuti gerakan senam yang telah dicontohkan oleh instruktur. Kesimpulan: kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema optimalisasi kader dalam pencegahan hipertensi yang telah dilakukan mendapat respon yang baik dari para kader, materi yang disampaikan dan praktik senam hipertensi dapat diikuti dan dapat menambah wawasan, keterampilan baru dalam upaya pencegahan hipertensi.
PENYULUHAN PERDAGANGAN ORANG (HUMAN TRAFFICKING) UNTUK MENCEGAH KASUS TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI KECAMATAN CIASEM KABUPATEN SUBANG Faisal Fadilla Noorikhsan; Nisa Khoerunisa; Octaviana Helbawanti; Andy Muharry
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 9: February 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i9.4822

Abstract

Upaya pencegahan kasus perdagangan orang dapat melalui kegiatan penyuluhan dengan pengetahuan dan diskusi. Penyuluhan dilakukan pada anggota PKK Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan Ciasem menghadapi tantangan kasus perdagangan orang karena adanya laporan orang hilang akibat tawaran kerja di luar kota dan aktivitas diduga perdagangan orang di tempat hiburan malam yang masih belum dapat dibuktikan. Penyuluhan dilakukan pada anggota PKK karena kasus perdagangan orang banyak terjadi pada perempuan, sehingga peran ibu penting dalam memberikan pemahaman ancaman perdagangan orang dalam rumah tangga. Tujuan penyuluhan pada anggota 1) Mitra memahami modus, penyebab, dan dampak perdagangan manusia (human trafficking); 2) Mitra memahami peraturan human trafficking; dan 3) Mitra dapat meningkatkan kepedulian pada sesama manusia dan kewaspadaan untuk mencegah tindakan human trafficking. Penyuluhan materi disertai dengan kegiatan menonton film dengan judul “Whistleblower” agar peserta memahami modus, penyebab, dan dampak perdagangan orang dari kisah nyata di lingkungan sekitar. Hasil evaluasi penyuluhan menunjukkan peserta mampu memahami pengertian perdagangan orang, identifikasi, dan dampak dari materi yang telah diberikan oleh Tim Pengabdian pada Masyarakat.
PENGUATAN 5 PILAR SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Nissa Noor Annashr; Andy Muharry; Neni Neni; Nisa Khoerunisa; Anissa Permata Sari; Novia Utamirazaayusaputri; Nur Andriansyah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.19342

Abstract

Abstrak: Kelurahan Tamansari merupakan kelurahan yang memiliki kasus stunting di Wilayah kerja Puskesmas Sangkali serta belum dideklarasikan sebagai kelurahan ODF (open defecation free) serta belum dilakukannya pemicuan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) di sana. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait stunting dan STBM, meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya menerapkan 5 pilar STBM sebagai langkah pencegahan stunting. Tahapan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu (1) koordinasi dengan Posyandu Selakaso; (2 ) persiapan instrumen; (3) pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui kegiatan pemicuan dengan melakukan demonstrasi mengenai pencemaran air, mapping pencemaran lingkungan oleh feses manusia, sosialisasi, simulasi cuci tangan; dan (4) evaluasi, pengisian kuesioner pre-test dan post-test. Hasil dari kegiatan yang melibatkan 28 peserta menunjukkan terdapat peningkatan skor pengetahuan sebelum diberikan intervensi sebesar 62,04 menjadi 72,92 setelah diberikan intervensi. Terdapat peningkatan proporsi masyarakat yang memiliki pengetahuan baik setelah diberikan sosialisasi, dari 14,8% meningkat menjadi 51,9%. Masyarakat juga menjadi lebih sadar mengenai pentingnya menerapkan 5 pilar STBM dalam rangka mencegah terjadinya stunting.Abstract: Tamansari Village is a village that has cases of stunting in the working area of Sangkali Public Health Center and has not been declared an ODF (open defecation free) village and STBM (Community Based Total Sanitation) has not been triggered there. The aim of this activity was to increase knowledge of community regarding stunting and STBM, increase their awareness of the importance of implementing the 5 pillars of STBM as an effort to prevent stunting. The stages of this community service activity were (1) coordination with Posyandu Selakaso; (2) preparation of instruments; (3) implementation of activities carried out through triggering activities by conducting demonstrations regarding water pollution, mapping of environmental pollution by human feces, socialization, hand washing simulations; and (4) evaluation, filling out pre-test and post-test questionnaires. The results of activities involving 28 participants showed that there was an increase in knowledge scores before being given the intervention from 62.04 to 72.92 after being given the intervention. There was an increase in the proportion of people who had good knowledge after being given socialization, from 14.8% to 51.9%. The public has also become more aware of the importance of implementing the 5 pillars of STBM in order to prevent stunting.
OPTIMALISASI PERAN KADER, IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI MELALUI PARTICIPATORY HYGIENE AND SANITATION TRANSFORMATION SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Nissa Noor Annashr; Andy Muharry; Dadan Yogaswara; Nisa Khoerunisa; Iis Aisyah; Audry Putri Fasya; Reyhandra Habib Yanuar; Ripal Anwar Awalludin
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.23607

Abstract

Abstrak: Prevalensi stunting di Kota Tasikmalaya tertinggi ke-9 di Jawa Barat (22,4%), lebih tinggi dari prevalensi stunting di Jawa Barat. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap kader, ibu hamil, ibu menyusui mengenai intervensi stunting melalui perbaikan sanitasi lingkungan, serta meningkatkan keterampilan mereka untuk mengolah makanan sesuai prinsip higiene dan sanitasi makanan. Kegiatan ini dilakukan melalui metode Participatory Hygiene And Sanitation Transformation (PHAST), dengan tahap: (1) persiapan; (2) tahap pelaksanaan dengan pengisian pre-test, penayangan video, brainstorming, penyuluhan, demonstrasi dan (3) evaluasi (pengisian post-test). Total peserta sebanyak 45 orang kader, ibu hamildan ibu menyusui. Hasil brainstorming menunjukkan peserta di wilayah Puskesmas Cihideung mengakui masih banyak masyarakat di sekitar mereka yang sudah memiliki jamban namun membuang limbahnya ke selokan. Peserta di wilayah Puskesmas Tamansari mengakui belum disiplin melakukan CTPS (cuci tangan pakai sabun). Sebelum kegiatan PHAST, rata-rata nilai pengetahuan peserta 10,37 meningkat menjadi 13,83 setelah kegiatan PHAST.Abstract: The prevalence of stunting in Tasikmalaya City was the 9th highest in West Java (22.4%), higher than the prevalence of stunting in West Java. Community service activities aim to increase the knowledge and attitudes of cadres, pregnant women and breastfeeding mothers regarding stunting interventions through improving environmental sanitation, as well as improving their skills in processing food according to the principles of food hygiene and sanitation. This activity was carried out using the Participatory Hygiene And Sanitation Transformation (PHAST) method, with stages: (1) preparation; (2) implementation stage by completing the pre-test, showing videos, brainstorming, counseling, demonstration; and (3) evaluation (filling in the post-test). The total number of participants was 45 people. The results of the brainstorming showed that participants in the Cihideung Public Health Center area admitted that there were still many people around them who already had toilets but threw their waste into the gutter. Participants in the Tamansari Public Health Center area admitted that they had not been disciplined in carrying out CTPS (washing hands with soap). Before the PHAST activity, the mean knowledge score of participants was 10.37, increasing to 13.83 after the PHAST activity.
Determinan Lingkungan Sosial Kejadian Stunting di Desa Cipicung Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Andy Muharry; Nissa Noor Annashr; Puji Laksmini
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v8i1.2699

Abstract

AbstrakAngka kejadian stunting di Indonesia sebesar 27,5%, dimana jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara Asia Tenggara. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), provinsi Jawa Barat memiliki angka stunting yang masih tinggi yakni 26,21% pada tahun 2019. Berdasarkan data tahunan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Desa Cipicung memiliki kasus stunting yang cukup tinggi dan pada 2 tahun terakhir mengalami kenaikan dari 81 kasus menjadi 98 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan lingkungan sosial dengan kejadian stunting. Penelitian ini dilakukan di Desa Cipicung Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta. Rancangan penelitian menggunakan rancangan concurrent embedded. Subjek penelitian adalah orangtua balita. Wawancara mendalam dilakukan terhadap orang tua yang memiliki balita stunting. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Kuesioner dibagikan pada kelompok kasus sebanyak 44 orang dan kontrol sebanyak 88 orang. Hasil penelitian menyatakan variabel sosial ekonomi berhubungan dengan kejadian stunting. Aspek lingkungan sosial balita stunting diantaranya yaitu masih adanya keprcayaan terhadap mitos, pengetahuan orang tua tentang zat gizi yang rendah, pernikahan usia muda, dan interaksi sosial dukungan keluarga dan masyarakat terhdap balita stunting yang masih beragam.