Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Kesalahan Struktur Frasa Subordinatif Bahasa Mandarin Wikarti, Aprilia Ruby
Lingua Cultura Vol 9, No 1 (2015): Lingua Cultura Vol. 9 No. 1
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/lc.v9i1.757

Abstract

This research aimed to determine the misuse of subordinate phrase on the Chinese language learners. The samples of this study were texts written by fifteen 3rd grade students of Chinese Literature, Faculty of Humanities, University of Indonesia. This research applied qualitative approach with the method of error analysis. Result shows that five types of errors are found out; they are addition, omission, misordering, misselection, and blends. Omission is the most frequent error that comes up. Lack of understanding about subordinate phrase of the Chinese language is the most common reason of the error. To decrease the errors, students must improve their knowledge and competence about subordinate phrase of the Chinese language. They must increase the exercises and applications of the phrase as well.
Kesalahan Struktur Frasa Subordinatif Bahasa Mandarin Aprilia Ruby Wikarti
Lingua Cultura Vol. 9 No. 1 (2015): Lingua Cultura Vol. 9 No. 1
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/lc.v9i1.757

Abstract

This research aimed to determine the misuse of subordinate phrase on the Chinese language learners. The samples of this study were texts written by fifteen 3rd grade students of Chinese Literature, Faculty of Humanities, University of Indonesia. This research applied qualitative approach with the method of error analysis. Result shows that five types of errors are found out; they are addition, omission, misordering, misselection, and blends. Omission is the most frequent error that comes up. Lack of understanding about subordinate phrase of the Chinese language is the most common reason of the error. To decrease the errors, students must improve their knowledge and competence about subordinate phrase of the Chinese language. They must increase the exercises and applications of the phrase as well.
ANALISIS MATERI KETERAMPILAN BERBICARA DASAR BAHASA MANDARIN Ayu Trihardini; Aprilia Ruby Wikarti, M.A.; Arief Rifki Fadilla
Jurnal Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (Jurnal APSMI) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Cakrawala Mandarin
Publisher : Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.164 KB) | DOI: 10.36279/apsmi.v5i1.113

Abstract

Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin (PSPBM) UNJ sebagai program studi yangberkomitmen untuk terus melakukan upaya-upaya perbaikan serta pengembangan kualitaspengajaran bahasa Mandarin di Indonesia pada umumnya, memutuskan untuk mengembangkanbuku ajar keterampilan berbahasanya sendiri. Ketiadaan buku ajar berseri yang dapatmengakomodir kebutuhan pembelajaran bahasa Mandarin merupakan hal mendesak.Pengembangan buku ajar keterampilan berbicara memerlukan pengetahuan mengenai buku ajarseperti apa yang dibutuhkan. Dengan demikian, PSPBM melakukan penelitian berbasis Research andDevelopment yang terdiri dari tiga tahap, yaitu: 1) Tahun 2017: Analisis Kebutuhan; 2) Tahun 2018:Analisis materi; dan terakhir tahap 3) Penyusunan buku ajar.Tulisan ini membahas penelitian tahap ke dua. Kegiatan analisis materi memperhatikan hal-halberikut: 1) Dokumen kurikulum PSPBM FBS UNJ, mencakupi profil lulusan, deskripsi mata kuliah,CPMK Menyimak dan Berbicara Dasar I-IV; 2) Kesesuaian materi dengan deskripsi level pada CEFR; 3)Hasil penelitian sebelumnya (Analisis Kebutuhan); 4) Teori dan hasil penelitian terkait analisis materiketerampilan berbicara. Melalui penelitian analisis materi dan penyusunan ragangan, dapatdiketahui materi percakapan apa yang diperlukan serta sesuai bagi buku teks untuk keperluan matakuliah Menyimak dan Berbicara Dasar di PSPBM FBS UNJ. Selain itu, PSPBM mendapatkan produkberupa materi percakapan dan ragangan yang diperlukan untuk kebutuhan penyusunan buku ajarMenyimak dan Berbicara Dasar semester I hingga IV. Hasil penelitian selanjutnya dapat menjadilandasan dalam penelitian tahap selanjutnya yaitu penelitian pengembangan penyusunan buku ajarmata kuliah Menyimak dan Berbicara Dasar.Kata Kunci: Analisis Materi, Keterampilan Berbicara, Bahasa Mandarin
PEMAHAMAN LINTAS BUDAYA BAGI PENDIDIK BAHASA MANDARIN Ayu Trihardini; Aprilia Ruby Wikarti; Susi Andriani
Jurnal Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (Jurnal APSMI) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Cakrawala Mandarin
Publisher : Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.516 KB) | DOI: 10.36279/apsmi.v2i2.64

Abstract

Seiring derasnya arus globalisasi, interaksi antar budaya merupakan hal yang tidak terelakkan. Ketika berinteraksi dengan orang yang berasal dari lingkungan budaya berbeda, diperlukan sikap toleransi, rasa saling memahami, saling menghargai dan berpikiran terbuka. Dengan demikian, seorang pendidik bahasa sangat perlu untuk memahami kebudayaan, adat istiadat dan kebiasaan bangsa penutur asli bahasa yang diajarkannya. Tulisan ini akan membahas mengenai pentingnya pemahaman lintas budaya bagi pendidik bahasa Mandarin, materi-materi budaya yang perlu dikuasai pendidik bahasa Mandarin, serta pemetaan kurikulum pengetahuan kebudayaan pada prodi kependidikan bahasa Mandarin di Indonesia. Kata Kunci: Pemahaman Lintas Budaya, Pendidik, Bahasa Mandarin Along with the rapid flow of globalization, intercultural interactions are inevitable. When interacting with people from different cultural environments, tolerance, mutual understanding, mutual respect and open-mindedness are required. Thus, a language educator is very necessary to understand the culture and customs of a nation that uses the language it teaches. This paper will discuss the importance of cross-cultural understanding for Mandarin educators, cultural materials that need to be mastered by Mandarin educators, as well as a recommendation the mapping of curriculum of cultural knowledge in Mandarin education program in Indonesia. Keywords: Cross Cultural Understanding, Educators, Mandarin Language
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BUKU AJAR KETERAMPILAN MENULIS BAHASA MANDARIN Aprilia Ruby Wikarti Sukarto; Vanya Zelia
Jurnal Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (Jurnal APSMI) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Cakrawala Mandarin
Publisher : Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (957.623 KB) | DOI: 10.36279/apsmi.v5i1.116

Abstract

Buku ajar umum digunakan sebagai salah satu sarana untuk menyampaikan kurikulumpembelajaran. Isi dan struktur buku ajar sangatlah penting agar tujuan dan target pembelajarantercapai. Pengembangan buku ajar memerlukan pengetahuan mengenai buku ajar seperti apa yangdibutuhkan. Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian analisis kebutuhan untuk mengumpulkaninformasi mengenai kebutuhan buku sebagai dasar merancang buku ajar. Analisis kebutuhan adalahsuatu cara atau metode untuk mengetahui perbedaan antara kondisi yang ada (kenyataan) dengankondisi yang diinginkan atau diharapkan atau seharusnya. Dengan demikian, perlu dilakukan sebuahpenelitian analisis kebutuhan untuk memahami dan mengumpulkan informasi mengenai kebutuhanbuku keterampilan, salah satunya adalah menulis. Buku ajar yang digunakan untuk mata kuliah Menulissama dengan buku ajar yang digunakan untuk mata kuliah Membaca. Pada seri pertama buku tersebut,tidak terdapat penjelasan sejarah perkembangan aksara Han. Selain itu, juga tidak terdapat penjelasantentang radikal aksara Han, serta contoh radikal yang terdapat pada buku tidak terlalu beragam.Menulis adalah sebuah kegiatan mengutarakan atau menyampaikan maksud secara tertulis.Kemampuan tersebut dapat dilakukan hanya jika seseorang memiliki dasar pengetahuan bahasa yangcukup baik. Keterampilan menulis adalah keterampilan yang harus dilatih secara berulang danberkesinambungan. Pengajaran menulis bahasa Mandarin dimulai dari yang mudah atau sederhanahingga yang sulit, mengajarkan guratan dan radikal, aksara, kata, kalimat, paragraf, hingga wacana.Penelitian ini mencakupi pengumpulan informasi dan identifikasi buku keterampilan menulis yangdigunakan PSPBM FBS UNJ dan prodi di universitas lain yang menyelenggarakan pengajaran bahasaMandarin di Indonesia.Hasil penelitian ini berupa informasi yang ada serta yang diinginkan pengguna bukuketerampilan menulis bahasa Mandarin. Untuk keterampilan menulis, terdapat prodi yangmenggunakan buku ajar terbitan Beijing Language and Culture University Press, namun demikianterdapat pula prodi yang menggunakan buku ajar tambahan selain buku tersebut. Selain itu, terdapatpula prodi yang menyusun kompilasi buku ajar. Hal ini disebabkan buku ajar yang sudah ada belumsesuai dengan capaian pembelajaran mata kuliah keterampilan Menulis pada prodi tersebut. Informasitersebut bermanfaat sebagai masukan untuk pengembangan buku ajar mata kuliah Menulis.Keywords: analisis kebutuhan, bahan ajar, menulis, bahasa Mandarin
KESETARAAN HANYU SHUIPING KAOSHI LEVEL I-IV DENGAN CEFR PADA KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA MANDARIN Ayu Trihardini; Aprilia Ruby Wikarti, M.A.; Resma Nur Anggrini; Riyadh Abdurrahman
Jurnal Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (Jurnal APSMI) Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Cakrawala Mandarin
Publisher : Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (906.206 KB) | DOI: 10.36279/apsmi.v4i1.94

Abstract

AbstrakSejalan dengan derasnya perkembangan era disrupsi teknologi revolusi industri 4.0, pembelajaran bahasa asing dituntut untuk mempunyai standar tingkat penguasaan sebagai acuan pengukuran kemahiran. Standar yang digunakan di Eropa dan diadaptasi di seluruh dunia yaitu Common European Framework of Reference for Languages (CEFR). Standar CEFR level B2 merupakan standar minimal lulusan program studi kebahasaan pada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta (FBS UNJ). Sementara dalam konteks penguasaan bahasa Mandarin, secara khusus digunakan acuan Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK). Tulisan ini akan membahas mengenai kesetaraan HSK I-IV dengan CEFR pada keterampilan berbicara bahasa Mandarin.Berdasarkan hasil penelitian, kesetaraan antara HSK dengan CEFR pada keterampilan berbicara dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Materi ajar keterampilan berbicara HSK level I setara dengan CEFR 0 hingga level A1, HSK level II setara dengan CEFR level A2, HSK level III setara dengan CEFR level A2 hingga B1, sedangkan HSK level IV setara dengan CEFR level B1; (2) Materi soal HSKK level dasar setara dengan CEFR 0 hingga level A2, HSKK level menengah setara dengan CEFR level A2 hingga B1.Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (APSMI) dalam mengusulkan kesetaraan HSK dengan CEFR versi pengajar bahasa Mandarin di Indonesia, seperti yang telah diajukan Hanban dan Asosiasi Guru Bahasa Mandarin di Prancis dan Jerman. Hasil penelitian mengenai kesetaraan HSK dengan CEFR ini juga mempertegas perwujudan mutu dan jati diri bangsa dalam kaitan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang sedang dikembangkan secara nasional. Peneliti menyarankan APSMI agar mengambil peran dalam mengembangkan sebuah standar pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia, terutama standar kompetensi pendidikan dan pelatihan bahasa Mandarin secara nasional di bidang-bidang tertentu yang memerlukan keterampilan berbicara bahasa Mandarin.Kata Kunci: Hanyu Shuiping Kaoshi, CEFR, Keterampilan Berbicara, Bahasa Mandarin AbstractThe rapid flow development of the era of technological disruption in the industrial revolution 4.0, foreign language learning required to have a standard level of mastery as a reference to measure proficiency. The standard used in Europe and adapted throughout the world is the Common European Framework of Reference for Languages (CEFR). CEFR level B2 standard is a minimum standard for graduates of language study programs at the Faculty of Language and Arts, State University of Jakarta (FBS UNJ). While in the context of mastering Mandarin, specifically the Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) reference is used. This paper will discuss HSK equality with CEFR in Mandarin speaking skills.Based on the results of the study, the equality between HSK and CEFR on speaking skills can be concluded as follows: (1) Teaching materials on speaking skills for HSK level I is equivalent to CEFR 0 to level A1; HSK level II is equivalent to CEFR level A2; HSK level III is equivalent to CEFR level A2 to B1; while HSK level IV is equivalent to CEFR level B1; (2) Proficiency Test Material for HSKK beginner level is equivalent to CEFR 0 to level A2; HSKK for intermediate level is equivalent to CEFR level A2 to B1. The results of this study can be the basis for the Association of Indonesian Mandarin Study Programs (APSMI) in proposing Indonesian version of HSK correspondend to the level of CEFR, as already asserted by Hanban, also by French and German Associations of Chinese Language Teachers. The results of this research also reinforce the realization of quality and national identity in relation to the Indonesian National Qualification Framework (KKNI), which is being developed nationally. The researcher suggests that APSMI take a role in developing a standard of Mandarin language education in Indonesia, especially the national competency standard of Mandarin education and training in certain fields that require Mandarin speaking skills.Keywords: Hanyu Shuiping Kaoshi, CEFR, Speaking Skills, Mandarin
Penerjemahan Papan Nama Ruang Museum Seni Rupa dan Keramik ke Bahasa Mandarin Wikarti, Aprilia Ruby; Prasetyaningtyas, Hudiyekti
ACITYA BHAKTI Vol. 4 No. 1 (2024): ACITYA BHAKTI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/acb.v4i1.35362

Abstract

Museum Seni Rupa dan Keramik yang berlokasi di Taman Sari, Jakarta Barat merupakan salah satu museum yang memiliki beragam koleksi seni rupa dan keramik, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Keragaman koleksi karya inilah yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan lokal dan asing untuk datang berkunjung. Oleh sebab itu, ketersediaan informasi museum berbahasa asing selain bahasa Indonesia menjadi salah satu bagian penting untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan sebagai upaya untuk menyediakan papan nama ruang berbahasa asing, khususnya bahasa Mandarin yang sesuai, baik secara makna dan struktur dengan menggunakan metode penerjemahan komunikatif dari Newmark. Kegiatan ini berlangsung selama periode bulan Juli – Oktober 2023. Penerjemahan merupakan kegiatan untuk mengalihbahasakan suatu teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran dengan memperhatikan gaya bahasa, makna, dan konteks. Hasil dari kegiatan ini adalah papan nama ruang berbahasa asing terutama bahasa Mandarin. Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat membantu wisatawan memahami informasi ruang khususnya di Museum Seni Rupa dan Keramik, serta berkontribusi pada pariwisata di Jakarta secara umum.
Kesetaraan Hanyu Shuiping Kaoshi Level I-IV dengan Common European Framework of Reference pada Keterampilan Menulis Bahasa Mandarin Wikarti, Aprilia Ruby
Fenghuang: Jurnal Pendidikan Bahasa Mandarin Vol 1 No 03 (2022): Fenghuang: Jurnal Pendidikan Bahasa Mandarin
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/Fenghuang.103.02

Abstract

Abstact The development of technological disruption in the industrial revolution 4.0 makes communication in various contexts of social life increasingly across regional borders. Mandarin learning is required to have a standard level of mastery as a reference for measuring proficiency. In Europe, known as the CEFR ​​(Common European Framework for Reference for Languages), CEFR has become a common European reference frame for learning foreign languages. Unlike Europe, China government has set its own standard for Chinese languages skills, namely HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) This research discuss the equality between HSK writing skills level I-IV with CEFR based on the analysis result of the questions and teaching material in the “Preparation Guide for HSK level I-IV” and HSK mock test. Based on the results, it was found that teaching materials themes are equivalent with CEFR A1-B2. However, the questions items and the exercises difficulty level in "Preparation Guide for HSK levels I-IV" is only equivalent to CEFR level A1. This is in accordance with the analysis results of HSK level I-IV questions. In the HSK level I-II questions, there were no specific writing skills questions. Specific questions for writing skills only exist at HSK level III and IV. The analysis showed that the HSK level III and IV items were equivalent to the CEFR A1.
Analisis Kesalahan Pelafalan Perubahan Tona “Bu” Bahasa Mandarin Wikarti, Aprilia Ruby
Fenghuang: Jurnal Pendidikan Bahasa Mandarin Vol 1 No 03 (2022): Fenghuang: Jurnal Pendidikan Bahasa Mandarin
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/Fenghuang.103.03

Abstract

Abstract:In tonal languages such as Mandarin, tone is a suprasegmental phoneme that can distinguish meaning. A certain syllable can undergo a change in tone, depending on the syllable that comes after it. One of the changes in tone that often occurs is the change in tone bu, which means "no". This study aims to find out the forms and causes of pronunciation errors in the change in tone bu in Mandarin learners. The research data was taken from the audio recordings of 12 students of the Advanced Reading and Writing I Study Program of the Chinese Language Education Study Program, State University of Jakarta. The method used is an error analysis method with a qualitative approach. The results showed that there were phonological errors, with the cause of the error being the result of negative transfer of understanding the target language and negative transfer of mother tongue.
Analisis Kesepadanan Terjemahan Teks Pendek Bahasa Mandarin Lestari, Azizah Utami; Nadhifa, Raray Fairuz; Wikarti, Aprilia Ruby; Trihardini, Ayu
Fenghuang: Jurnal Pendidikan Bahasa Mandarin Vol 2 No 02 (2023): Fenghuang: Jurnal Pendidikan Bahasa Mandarin
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/Fenghuang.202.06

Abstract

Foreign language learning is inseparable from translation activities. Translation activities are carried out in the Mandarin skills course at Jakarta University Mandarin Education Study Program. In order to translate from the source language (SL) to target language (TL) and produce an equivalent translation, apart from the need for proper techniques and methods, it is also necessary for translators to understand the type of text and the type of meaning. The aim of this study is to describe the equivalence of translation of 1 selected text translated by 10 students of 6th semester PSPBM UNJ, using the theory of equivalence of traslation by Baker. This study is limited to classifying equivalence based on type, and has not yet done furhter analysis on wether the equivalence is classified as formal, dynamic, and equivalene in term of context. The result showed that 49% of the translations include equivalence at word level, 19% equivalence above word level, 19% grammatical equivalence, 13 % pragmatic equivalence, and 6% textual equivalence.