Articles
KAJIAN SENI ISLAM PADA MASJID HJ. SUDALMIYAH RAIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Umairoh, Siti;
Nurjayanti, Widyastuti
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (983.95 KB)
|
DOI: 10.23917/sinektika.v15i2.9858
The mosque which is a place of worship or place of worship for Muslims is also the culmination of the sanctity of space in Islam and is an artifact of Islamic architecture. Islamic art forms on mosques are a blend of symbolic elements of Islamic architecture. Masjid Hj. Sudalmiyah Rais is a part of public facilities in Universitas Muhammadiyah Surakarta. The mosque has a very thick Islamic architectural style. This research will explore and find out what forms of Islamic art are applied to the mosque. The purpose of this study finds Islamic art was applied in the mosque and how to presents Islamic decorative arts found in the mosque. This study uses a qualitative descriptive method. This research carried out by seeing the object of the mosque, then assessed the parts that were based on the results of matching parameters of the symbolic elements of Islamic architecture. Masjid Hj.Sudalmiyah Rais fulfills 11 of these 12 parameters. The missing thing is the hand made decorations. That can be concluded that Masjid Hj. Sudalmiyah Rais applied Islamic art to the physical form of the building. Islamic ornamental arts contained in the mosque that are in the form of calligraphy ornaments, geometric ornaments, and flower ornaments (florist). The benefits of this research are to increase public knowledge about Islamic art studies found in Masjid Hj. Sudalmiyah Rais and gave references to Architects about the use of Islamic art in mosques.
Pengaruh Tata Ruang Bangsal terhadap Perilaku Pasien Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta
Devi, Nadia Puspita;
Nurjayanti, Widyastuti
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 17, No 2: Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2615.043 KB)
|
DOI: 10.23917/sinektika.v17i2.11564
Kesehatan merupakan salah satu asset berharga yang dimiliki setiap manusia. Kesehatan terdiri dari dua macam yaitu kesehatan fisik/jasmani dan kesehatan psikis/rohani. Penyakit psikis lebih sulit terdeteksi dibandingkan penyakit fisik karena biasanya timbul akibat adanya gangguan pada kesehatan jiwa/mental. Gangguan jiwa atau gangguan mental merupakan sindrom atau pola perilaku seseorang berkaitan dengan adanya gejala penderitaan (distress) yang menyerang salah satu fungsi penting pada tubuh manusia. Orang-orang dengan gangguan kesehatan biasanya diwadahi di rumah sakit. Individu dengan gangguan kesehatan jiwa, diwadahi di rumah sakit jiwa. Sebelum menjalankan rehabilitasi, pasien mental yang memerlukan rawat inap terlebih dahulu ditempatkan di bangsal. Bangsal memiliki peran yang besar dalam mempengaruhi kondisi psikologis pasien dan kondisi kesehatan dan keamanan pasien. Tata ruang bangsal baik secara zonasi maupun penataan interior pada bangsal harus diperhatikan mengingat pengguna utama ruang tersebut adalah pasien dengan gangguan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pola tata ruang bangsal di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku pasien. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif berupa wawancara dan pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Data hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan metode behavioral mapping dan metode superimposed. Penelitian ini menghasilkan elemen-elemen tertentu seperti jarak antar tempat tidur, elemen jendela dan pintu, dan suasana pada ruang, yang dapat mempengaruhi perilaku tertentu pada pasien.
Kajian Seni Islam pada Masjid Hj. Sudalmiyah Rais Universitas Muhammadiyah Surakarta
Siti Umairoh;
Widyastuti Nurjayanti
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2053.428 KB)
|
DOI: 10.23917/sinektika.v15i2.9858
The mosque which is a place of worship or place of worship for Muslims is also the culmination of the sanctity of space in Islam and is an artifact of Islamic architecture. Islamic art forms on mosques are a blend of symbolic elements of Islamic architecture. Masjid Hj. Sudalmiyah Rais is a part of public facilities in Universitas Muhammadiyah Surakarta. The mosque has a very thick Islamic architectural style. This research will explore and find out what forms of Islamic art are applied to the mosque. The purpose of this study finds Islamic art was applied in the mosque and how to presents Islamic decorative arts found in the mosque. This study uses a qualitative descriptive method. This research carried out by seeing the object of the mosque, then assessed the parts that were based on the results of matching parameters of the symbolic elements of Islamic architecture. Masjid Hj. Sudalmiyah Rais fulfills 11 of these 12 parameters. The missing thing is the hand made decorations. That can be concluded that Masjid Hj. Sudalmiyah Rais applied Islamic art to the physical form of the building. Islamic ornamental arts contained in the mosque that are in the form of calligraphy ornaments, geometric ornaments, and flower ornaments (florist). The benefits of this research are to increase public knowledge about Islamic art studies found in Masjid Hj. Sudalmiyah Rais and gave references to Architects about the use of Islamic art in mosques.
Pengaruh Tata Ruang Bangsal terhadap Perilaku Pasien Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta
Nadia Puspita Devi;
Widyastuti Nurjayanti
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 17, No 2: Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2615.043 KB)
|
DOI: 10.23917/sinektika.v17i2.11564
Kesehatan merupakan salah satu asset berharga yang dimiliki setiap manusia. Kesehatan terdiri dari dua macam yaitu kesehatan fisik/jasmani dan kesehatan psikis/rohani. Penyakit psikis lebih sulit terdeteksi dibandingkan penyakit fisik karena biasanya timbul akibat adanya gangguan pada kesehatan jiwa/mental. Gangguan jiwa atau gangguan mental merupakan sindrom atau pola perilaku seseorang berkaitan dengan adanya gejala penderitaan (distress) yang menyerang salah satu fungsi penting pada tubuh manusia. Orang-orang dengan gangguan kesehatan biasanya diwadahi di rumah sakit. Individu dengan gangguan kesehatan jiwa, diwadahi di rumah sakit jiwa. Sebelum menjalankan rehabilitasi, pasien mental yang memerlukan rawat inap terlebih dahulu ditempatkan di bangsal. Bangsal memiliki peran yang besar dalam mempengaruhi kondisi psikologis pasien dan kondisi kesehatan dan keamanan pasien. Tata ruang bangsal baik secara zonasi maupun penataan interior pada bangsal harus diperhatikan mengingat pengguna utama ruang tersebut adalah pasien dengan gangguan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pola tata ruang bangsal di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku pasien. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif berupa wawancara dan pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Data hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan metode behavioral mapping dan metode superimposed. Penelitian ini menghasilkan elemen-elemen tertentu seperti jarak antar tempat tidur, elemen jendela dan pintu, dan suasana pada ruang, yang dapat mempengaruhi perilaku tertentu pada pasien.
Akulturasi Budaya Masjid Menara Kudus Ditinjau dari Makna dan Simbol
Aufa Fasih Azzaki;
Widyastuti Nurjayanti;
Luthfia Zulfa;
Labibah Dzatil Aqmar Hazimi;
Nisa Salsabila;
Khatarina Mey Kusuma;
Ken Khansa
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2021: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (861.168 KB)
Masjid Al-Aqsha Kudus dibangun tahun 1549 M yang merupakan sarana untuk beribadah pada awal penyebaran agama Islam. Masjid ini penting karena menjadi salah satu saksi berkembangnya ajaran agama islam yang disiarkan oleh Sunan Kudus. Telah melekatnya budaya Hindu-budha dengan masyarakat Kudus menjadikan terjadinya adaptasi antara budaya Islam dengan budaya Hindu-budha di Kota Kudus. Adapatasi budaya yang terjadi memberikan kombinasi budaya yang unik antara budaya Islam dan budaya Hindu-budha. Keunikan budaya tersebut memicu ketertarikan penulis untuk membahas perpaduan antara budaya Islam dan Hindu-budha yang ada didalam Masjid Menara Kudus. Tujuan penelitian ini untuk lebih memahami bagaimana sejarah berdirinya Masjid Menara Kudus yang menyebabkan timbulnya perpaduan budaya antara agama Islam dan hindu-budha, serta memahami makna bentuk dan makna fungsi simbol akulturasi budaya serta toleransi umat beragama di masjid Menara Kudus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, dan metode penelitian historial dicapai dengan melakukan observasi langsung ke lokasi guna memperoleh deskripsi fisik objek dan melakukan perekaman data melalui dokumentasi. Kemudian objek dibandingkan dengan teori sejarah perpaduan antara budaya Islam dan Hindu dalam masjid Menara Kudus, makna dan fungsi simbol akulturasi budaya dan toleransi umat Bergama di masjid Menara Kudus. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa .Makna dan simbol akulturasi ditunjukkan dengan adanya tajuk dan gapura yang mencerminkan kesinambungan budaya Islam dengan budaya Hindu. Selain itu, Menara Kudus dibuat menyerupai candi agar masyarakat Hindu yang memeluk Islam tidak merasa asing saat berada di masjid. Keberhasilan akulturasi budaya ini menjadikan dakwah Islam dapat diterima dengan damai dan merupakan simbol dari kesinambungan keharmonisan antara umat Islam dan umat Hindu sampai saat ini. Perpaduan antara budaya Hindu-budha dengan budaya Islam menciptakan bangunan akulturasi antar umat beragama di lingkungan Masjid Menara Kudus. Masjid Menara Kudus merupakan ekspresi budaya masyarakat dan nilai pendidikan multikultural yang tercermin di dalamnya.
Pengaruh Revitalisasi Bangunan Cagar Budaya Gedung Juang 45 Terhadap Keaktifan Berwisata Sejarah Sebagai Museum Digitalisasi Pertama di Jabodetabek
Mutya Nur Kholifah;
Widyastuti Nurjayanti
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Bangunan Gedung Juang 45 telah terdaftar di sistem registrasi cagar budaya sejak tanggal 04 Oktober 1999. Seiring berjalannya waktu, Gedung Juang 45 mulai semakin tertinggal. Bangunan yang kuno dan tidak terawat mempengaruhi penampakan bangunan gedung menjadi seram dan mistis. Menanggapi bahasan tersebut Pemkab Bekasi ingin mengupayakan kembalinya aspek kesejarahan yang harusnya melekat pada gedung ini, sehingga secara resmi diumumkan akan dilakukannnya revitalisasi gedung yang sudah selesai dan secara resmi didirikan sebagai Museum Perjuangan rakyat Bekasi di akhir tahun 2020. Pembenahan bangunan mengadaptasi penerapan teknologi berbasis digitalisasi sebagai metode penyampaian yang lebih interaktif, sehingga menarik minat masyarakat milenial untuk berwisata edukasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana situasi gedung dan pengaruhnya sebelum dan sesudah direvitalisasi. Metode penelitian menggunakan pendekatan analisis deskriptif, Observasi, dan wawancara. Hasil penelitian berupapotret situasi Gedung Juang 45 terkini, manfaat mengenai perubahan yang dirasakan dengan menjadikan masyarakat yang lebih peduli dan saling menjaga melestarikan peninggalan sejarah, dan pertumbuhan ekonomi yang menjadi lancar di sekitar kawasan wisata. Revitalisasi Gedung Juang 45 menjadi Museum Digitalisasi mempengaruhi keaktifan berwisata edukasi bagi masyarakat sekitar yang tidak lagi membosankan.Pengaruhnya menjadi berdampak baik pada image baru Kabupaten Bekasi yang modern dan kekinian.
Identifikasi Penerapan Konsep Arsitektur Islam Berdasarkan Aspek Fisik dan Nilai pada Bangunan Kuno MAN 2 Surakarta
Sinta Wulandari;
Widyastuti Nurjayanti
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Bangunan kuno MAN 2 Surakarta atau bangunan Nongtjik adalah bangunan dengan langgam arsitektur Indisch yang merupakan bangunan cagar budaya berdasarkan sertifikat cagar budaya No. 646 / 4 .191. Kompleks bangunan digunakan untuk sarana pendidikan yangmenjunjung nilai Islam, maka pada bangunan juga menerapkan konsep arsitektur Islam. Konsep arsitektur Islam yaitu konsep perencanaan dan perancangan bangunan dengan menggunakan pendekatan Islami yang sesuai dengan Al Qur’an dan Hadits. Konsep arsitektur Islam ini dapat diterapkan pada fasad, ornamen, dan konsep hijab pada bangunan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi penerapan konsep arsitektur Islam berdasarkan aspek fisik dan nilai sserta kendala pengaruh langgamarsitektur Indisch terhadap penerapan konsep arsitektur Islam pada bangunan kuno MAN 2 Surakarta. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dilakukan dengan menganalisis, menggambarkan, mencatat, dan mengintepretasikan makna objek yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bangunan kuno MAN 2 Surakarta fasad, ornamentasi, pola tata ruang masjid sudah sesuaidengan konsep arsitektur Islam berdasarkan aspek fisik. Namun ada beberapa konsep arsitektur Islam berdasarkan aspek nilai yang belum diterapkan diantaranya yaitu bangunan boros energi, tidak adanya aksesibilitas untuk difabel, dan ruang wudhu yang terbuka sehingga tidak ada privasinya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dasar pertimbangan pengaplikasian konsep arsitektur Islam pada bangunan MAN 2 Surakarta.
Identifikasi Konsep Arsitektur Islam pada Bangunan Masjid Agung Jami Pekalongan
Yusril Ihza Fauzy;
Widyastuti Nurjayanti
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Masjid Agung Pekalongan merupakan sebuah masjid yang ada di Kota Pekalongan yang memiliki arsitektur yang unik yaitu perpaduan antara arsitektur Jawa dan Arab. Konsep arsitektur islam menjadi acuan dalammelakukan pembangunan sebuah masjid agar sesuai dengan ajaran islam. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan melakukan pengamatan lokasi, mewawancarai pengelola dan warga disekitar masjid serta melakukan tinjaun pustaka untuk mempertajam analisis. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi dan mengamati kesesuaian dan keterkaitan antara pola ruang dan fasad pada Masjid Jami Pekalongan dengan konsep arsitektur islam sebagai acuan dalam perancangan sebuah masjid. Hasil penelitian menunjukan bahwa Masjid Agung Jami Pekalongan cukup nyaman dan memberi hawa segar kepada jamaah yang sedang melakukan ibadah, kurangnya kenyamanan jamaah perempuanmengenai pembatas laki-laki dengan perempuan, dan perlu ditambahkan kamar mandi difabel.
Evaluasi Kelengkapan Sarana dan Prasarana Kawasan Wana Wisata Waduk Kedung Ombo Boyolali
Pangestu Mawada Rohmah;
Widyastuti Nurjayanti
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Wana Wisata Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu objek wisata yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan potensi keindahan alamnya. Kawasan pariwisata membutuhkan kelengkapan sarana dan prasarana untuk kenyamanan pengunjung. Namun, Wana Wisata Waduk Kedung Ombo terdapat ketidaklengkapan pada sarana dan prasarananya. Sehingga sarana dan prasarana perlu disediakan dengan baik dan lengkap untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelengkapan sarana dan prasarana berdasarkan pendekatan menurut Lothar A. Kreck terhadap standar kelengkapan pariwisata (Yoeti 1996). Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan cara observasi dan wawancara secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelengkapan sarana dan prasarana 62.5% lengkap dan 37.5% tidak lengkap. Ditinjau dari faktor kelayakan 31.25% layak dan 31.25% kurang layak. Sehingga, dari penelitian ini bisa mewadahi atau melengkapi sarana dan prasarana Kawasan Wana Wisata Waduk Kedung Ombo Boyolali terkait pengembangan pariwisata.
Strategi Pengembangan Wisata Air di Sungai Jenes Wisata Air sebagai Upaya untuk Mengatasi Aktivitas Limbah Ilegal di Kampung Batik Laweyan
Raditya Prihandoko;
Widyastuti Nurjayanti
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kampung Batik Laweyan yang kerap dikenal sebagai pusat produksi batik menimbulkan stigma masyarakat bahwa tempat tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebakan Sungai Jenes tercemar. Meski demikian, warga Kampung Batik Laweyan telah berupaya cukup keras untuk mengatasi masalah tersebut mulai dari pembersihan sungai secara berkala, pemberian dinding pembatas dan talud, hingga mengelola limbah melalui program Laweyan Eco Culture Creative Batik Solo. Namun, hingga kini upaya yang telah dilakukan masih belum cukup mengatasi masalah tersebut karena masih terdapat oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang secara diam-diam membuat saluran limbah secara ilegal atau membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai. Hal ini kemungkinan disebabkan karena minimnya aktivitas di tepi sungai serta makna dan fungsi sungai di mata masyarakat itu sendiri, sehingga pelaku pembuang sampah luput dari pengawasan warga Kampung Batik Laweyan atau bahkan diabaikan karena menjadi suatu hal yang memang sudah dianggap biasa terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi mendirikan wisata tepian air di bantaran Sungai Jenes sebagai upaya untuk menekan aktivitas limbah ilegal yang terjadi saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Kualitatif dan Survey dimana peneliti akan melakukan observasi lapangan dan pengumpulan data dengan menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu dengan mengkaji masalah secara kasus perkasus, mulai dari mengidentifikasi danmenganalisis permasalahan kualitas lingkungan di Sungai Jenes, pola perilaku dan sudut pandang masayarakat terhadapnya, pengaruh kerusakan lingkungan Sungai Jenes terhadap atraksi wisata yang ada di Kampung Batik Laweyan dengan bantuan data sekunder yang diperoleh secara kuantitatif, serta identifikasi akseptabilitas masyarakat terhadap program pengembangan wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan wisata Kampung Batik Laweyan dapat diupayakan dengan cara: restorasi kualitas lingkungan Sungai Jenes; meningkatkan akseptabilitas masyarakat terhadap program pengembangan; dan revitalisasi sungai sebagai wadah kegiatan wisata air.