Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Penelitian Konsep Placemaking di Kawasan Balaikota Surakarta Huda, Mohammad Alvin; Nurjayanti, Widyastuti
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2025: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balaikota Surakarta merupakan bangunan milik pemerintah yang sudah berdiri sejak tahun 1919 pada masa kolonial setelah terjadi pembakaran pada tahun 1998 beberapa renovasi dan rekonstruksi dilakukan sehingga menjadi Balaikota Surakarta yang dikenal saat ini. Seiring berjalannya waktu balaikota yang berstatus sebagai gedung pemerintahan mulai banyak dikunjungi masyarakat dan menjadi destinasi wisata lokal baru, hal ini membuat beberap area Balaikota terutama halaman depan pendapa menjadi ruang publik ini menunjukkan adanya penerapan konsep Placemaking. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep Placemaking yang diterapkan dan mengevaluasi kawasan gedung Balaikota Surakarta. Proses pengumpulan data menggunakan metode observasi langsung dan kajian literatur yang relevan sebagai bahan pelengkap, setelah data terkumpul dilakukan analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat unsur-unsur konsep Placemaking pada kawasan ini dikarenakan Balaikota Surakarta dapat menggambarkan bagaimana masyarakatnya melalui pengaplikasian budaya pada bangunan dan tata massa serta fasilitas balaikota mampu mengakomodasi kegiatan-kegiatan besar dan kecil di dalamnya, adapun terdapat beberapa poin yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan kedepannya.
Identifikasi Pengembangan Koridor Komersial Kawasan Wisata Jalan Tunjungan di Surabaya Hapsari, Dyah Safa Dwi; Nurjayanti, Widyastuti
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2025: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Tunjungan Surabaya telah mendapati perubahan sejalan dengan peralihan dan perkembangan kawasan oleh pemerintah daerah Kota Surabaya. Terdapat salah satu jalan di pusat kota Surabaya yang dijadikan kawasan wisata. Dalam kemajuan pembangunannya, pemerintah berusaha agar koridor komersial ini tetap ramai dan hidup sepanjang masa. Meskipun mendapat antusiasme tinggi pada saat diadakannya event, nyatanya pemerintah belum terampil untuk menyalakan kembali perekonomian yang ada di sekitar Jalan Tunjungan. Masalah lainnya muncul ketika dimulainya wabah COVID-19 yang menciptakan lumpuhnya UMKM. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi aspek apa saja yang mengakibatkan koridor komersial Jalan Tunjungan kembali hidup. Proses pengumpulan data menggunakan studi literatur dan observasi langsung di lokasi terkait, setelah data terkumpul dilakukan analisis data dan menghasilkan bahwa konsep revitalisasi yang dilakukan pemerintah Kota Surabaya terhadap bangunan kuno dan terbengkalai kini menjadi salah satu ciri fisik bangunan dan menjadi ikon yang terletak di Koridor Komersial Jalan Tunjungan, Adapun faktor lain seperti banyaknya UMKM dan hiburan lain yang sesuai dengan tren perkembangan zaman ikut meramaikan Koridor Komersial ini.
Identifikasi Penerapan Konsep Arsitektur Inklusif pada Taman Denggung, Yogyakarta Permatasari, Intan Hidayah; Nurjayanti, Widyastuti
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2025: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taman Denggung, yang terletak di Kabupaten Sleman adalah salah satu taman yang menawarkan beragam fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan taman - taman lainnya. Taman ini kerap digunakan oleh masyarakat Sleman untuk berbagai aktivitas, dari kegiatan sehari - hari hingga acara - acara besar. Dengan lokasinya yang strategis di area perkantoran pemerintah Sleman dan kawasan komersial, Taman Denggung semakin populer dan banyak dikunjungi dibandingkan dengan taman - taman lainnya. Pengguna Taman Denggung mencakup berbagai kalangan namun, masyarakat difabel dan lansia tidak dapat mengeksplorasi taman ini karena kurangnya ketersedian fasilitas penunjang aksesibilitas mereka. Oleh karena itu, diperlukan suatu solusi konkret untuk mengatasi masalah ini. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan saran yang konstruktif berdasarkan temuan penelitian, guna perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dari desain taman yang inklusif. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data dan observasi. Data hasil penelitian penerapan arsitektur inklusif diketahui bahwa Taman Denggung di Sleman belum menerapkan arsitektur inklusif secara tepat dan menyeluruh sehingga perlu perbaikan dan penambahan fasilitas ramah disabilitas dalam tahap selanjutnya.
Akulturasi Budaya Masjid Menara Kudus Ditinjau dari Makna dan Simbol Azzaki, Aufa Fasih; Nurjayanti, Widyastuti; Zulfa, Luthfia; Hazimi, Labibah Dzatil Aqmar; Salsabila, Nisa; Kusuma, Khatarina Mey; Khansa, Ken
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2021: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.168 KB)

Abstract

Masjid Al-Aqsha Kudus dibangun tahun 1549 M yang merupakan sarana untuk beribadah pada awal penyebaran agama Islam. Masjid ini penting karena menjadi salah satu saksi berkembangnya ajaran agama islam yang disiarkan oleh Sunan Kudus. Telah melekatnya budaya Hindu-budha dengan masyarakat Kudus menjadikan terjadinya adaptasi antara budaya Islam dengan budaya Hindu-budha di Kota Kudus. Adapatasi budaya yang terjadi memberikan kombinasi budaya yang unik antara budaya Islam dan budaya Hindu-budha. Keunikan budaya tersebut memicu ketertarikan penulis untuk membahas perpaduan antara budaya Islam dan Hindu-budha yang ada didalam Masjid Menara Kudus. Tujuan penelitian ini untuk lebih memahami bagaimana sejarah berdirinya Masjid Menara Kudus yang menyebabkan timbulnya perpaduan budaya antara agama Islam dan hindu-budha, serta memahami makna bentuk dan makna fungsi simbol akulturasi budaya serta toleransi umat beragama di masjid Menara Kudus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, dan metode penelitian historial dicapai dengan melakukan observasi langsung ke lokasi guna memperoleh deskripsi fisik objek dan melakukan perekaman data melalui dokumentasi. Kemudian objek dibandingkan dengan teori sejarah perpaduan antara budaya Islam dan Hindu dalam masjid Menara Kudus, makna dan fungsi simbol akulturasi budaya dan toleransi umat Bergama di masjid Menara Kudus. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa .Makna dan simbol akulturasi ditunjukkan dengan adanya tajuk dan gapura yang mencerminkan kesinambungan budaya Islam dengan budaya Hindu. Selain itu, Menara Kudus dibuat menyerupai candi agar masyarakat Hindu yang memeluk Islam tidak merasa asing saat berada di masjid. Keberhasilan akulturasi budaya ini menjadikan dakwah Islam dapat diterima dengan damai dan merupakan simbol dari kesinambungan keharmonisan antara umat Islam dan umat Hindu sampai saat ini. Perpaduan antara budaya Hindu-budha dengan budaya Islam menciptakan bangunan akulturasi antar umat beragama di lingkungan Masjid Menara Kudus. Masjid Menara Kudus merupakan ekspresi budaya masyarakat dan nilai pendidikan multikultural yang tercermin di dalamnya.
Pengaruh Revitalisasi Bangunan Cagar Budaya Gedung Juang 45 Terhadap Keaktifan Berwisata Sejarah Sebagai Museum Digitalisasi Pertama di Jabodetabek Kholifah, Mutya Nur; Nurjayanti, Widyastuti
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan Gedung Juang 45 telah terdaftar di sistem registrasi cagar budaya sejak tanggal 04 Oktober 1999. Seiring berjalannya waktu, Gedung Juang 45 mulai semakin tertinggal. Bangunan yang kuno dan tidak terawat mempengaruhi penampakan bangunan gedung menjadi seram dan mistis. Menanggapi bahasan tersebut Pemkab Bekasi ingin mengupayakan kembalinya aspek kesejarahan yang harusnya melekat pada gedung ini, sehingga secara resmi diumumkan akan dilakukannnya revitalisasi gedung yang sudah selesai dan secara resmi didirikan sebagai Museum Perjuangan rakyat Bekasi di akhir tahun 2020. Pembenahan bangunan mengadaptasi penerapan teknologi berbasis digitalisasi sebagai metode penyampaian yang lebih interaktif, sehingga menarik minat masyarakat milenial untuk berwisata edukasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana situasi gedung dan pengaruhnya sebelum dan sesudah direvitalisasi. Metode penelitian menggunakan pendekatan analisis deskriptif, Observasi, dan wawancara. Hasil penelitian berupapotret situasi Gedung Juang 45 terkini, manfaat mengenai perubahan yang dirasakan dengan menjadikan masyarakat yang lebih peduli dan saling menjaga melestarikan peninggalan sejarah, dan pertumbuhan ekonomi yang menjadi lancar di sekitar kawasan wisata. Revitalisasi Gedung Juang 45 menjadi Museum Digitalisasi mempengaruhi keaktifan berwisata edukasi bagi masyarakat sekitar yang tidak lagi membosankan.Pengaruhnya menjadi berdampak baik pada image baru Kabupaten Bekasi yang modern dan kekinian.
Identifikasi Penerapan Konsep Arsitektur Islam Berdasarkan Aspek Fisik dan Nilai pada Bangunan Kuno MAN 2 Surakarta Wulandari, Sinta; Nurjayanti, Widyastuti
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan kuno MAN 2 Surakarta atau bangunan Nongtjik adalah bangunan dengan langgam arsitektur Indisch yang merupakan bangunan cagar budaya berdasarkan sertifikat cagar budaya No. 646 / 4 .191. Kompleks bangunan digunakan untuk sarana pendidikan yangmenjunjung nilai Islam, maka pada bangunan juga menerapkan konsep arsitektur Islam. Konsep arsitektur Islam yaitu konsep perencanaan dan perancangan bangunan dengan menggunakan pendekatan Islami yang sesuai dengan Al Qur’an dan Hadits. Konsep arsitektur Islam ini dapat diterapkan pada fasad, ornamen, dan konsep hijab pada bangunan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi penerapan konsep arsitektur Islam berdasarkan aspek fisik dan nilai sserta kendala pengaruh langgamarsitektur Indisch terhadap penerapan konsep arsitektur Islam pada bangunan kuno MAN 2 Surakarta. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dilakukan dengan menganalisis, menggambarkan, mencatat, dan mengintepretasikan makna objek yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bangunan kuno MAN 2 Surakarta fasad, ornamentasi, pola tata ruang masjid sudah sesuaidengan konsep arsitektur Islam berdasarkan aspek fisik. Namun ada beberapa konsep arsitektur Islam berdasarkan aspek nilai yang belum diterapkan diantaranya yaitu bangunan boros energi, tidak adanya aksesibilitas untuk difabel, dan ruang wudhu yang terbuka sehingga tidak ada privasinya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dasar pertimbangan pengaplikasian konsep arsitektur Islam pada bangunan MAN 2 Surakarta.
Identifikasi Konsep Arsitektur Islam pada Bangunan Masjid Agung Jami Pekalongan Fauzy, Yusril Ihza; Nurjayanti, Widyastuti
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masjid Agung Pekalongan merupakan sebuah masjid yang ada di Kota Pekalongan yang memiliki arsitektur yang unik yaitu perpaduan antara arsitektur Jawa dan Arab. Konsep arsitektur islam menjadi acuan dalammelakukan pembangunan sebuah masjid agar sesuai dengan ajaran islam. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan melakukan pengamatan lokasi, mewawancarai pengelola dan warga disekitar masjid serta melakukan tinjaun pustaka untuk mempertajam analisis. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi dan mengamati kesesuaian dan keterkaitan antara pola ruang dan fasad pada Masjid Jami Pekalongan dengan konsep arsitektur islam sebagai acuan dalam perancangan sebuah masjid. Hasil penelitian menunjukan bahwa Masjid Agung Jami Pekalongan cukup nyaman dan memberi hawa segar kepada jamaah yang sedang melakukan ibadah, kurangnya kenyamanan jamaah perempuanmengenai pembatas laki-laki dengan perempuan, dan perlu ditambahkan kamar mandi difabel.
Evaluasi Kelengkapan Sarana dan Prasarana Kawasan Wana Wisata Waduk Kedung Ombo Boyolali Rohmah, Pangestu Mawada; Nurjayanti, Widyastuti
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wana Wisata Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu objek wisata yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan potensi keindahan alamnya. Kawasan pariwisata membutuhkan kelengkapan sarana dan prasarana untuk kenyamanan pengunjung. Namun, Wana Wisata Waduk Kedung Ombo terdapat ketidaklengkapan pada sarana dan prasarananya. Sehingga sarana dan prasarana perlu disediakan dengan baik dan lengkap untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelengkapan sarana dan prasarana berdasarkan pendekatan menurut Lothar A. Kreck terhadap standar kelengkapan pariwisata (Yoeti 1996). Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan cara observasi dan wawancara secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelengkapan sarana dan prasarana 62.5% lengkap dan 37.5% tidak lengkap. Ditinjau dari faktor kelayakan 31.25% layak dan 31.25% kurang layak. Sehingga, dari penelitian ini bisa mewadahi atau melengkapi sarana dan prasarana Kawasan Wana Wisata Waduk Kedung Ombo Boyolali terkait pengembangan pariwisata.
Strategi Pengembangan Wisata Air di Sungai Jenes Wisata Air sebagai Upaya untuk Mengatasi Aktivitas Limbah Ilegal di Kampung Batik Laweyan Prihandoko, Raditya; Nurjayanti, Widyastuti
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampung Batik Laweyan yang kerap dikenal sebagai pusat produksi batik menimbulkan stigma masyarakat bahwa tempat tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebakan Sungai Jenes tercemar. Meski demikian, warga Kampung Batik Laweyan telah berupaya cukup keras untuk mengatasi masalah tersebut mulai dari pembersihan sungai secara berkala, pemberian dinding pembatas dan talud, hingga mengelola limbah melalui program Laweyan Eco Culture Creative Batik Solo. Namun, hingga kini upaya yang telah dilakukan masih belum cukup mengatasi masalah tersebut karena masih terdapat oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang secara diam-diam membuat saluran limbah secara ilegal atau membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai. Hal ini kemungkinan disebabkan karena minimnya aktivitas di tepi sungai serta makna dan fungsi sungai di mata masyarakat itu sendiri, sehingga pelaku pembuang sampah luput dari pengawasan warga Kampung Batik Laweyan atau bahkan diabaikan karena menjadi suatu hal yang memang sudah dianggap biasa terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi mendirikan wisata tepian air di bantaran Sungai Jenes sebagai upaya untuk menekan aktivitas limbah ilegal yang terjadi saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Kualitatif dan Survey dimana peneliti akan melakukan observasi lapangan dan pengumpulan data dengan menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu dengan mengkaji masalah secara kasus perkasus, mulai dari mengidentifikasi danmenganalisis permasalahan kualitas lingkungan di Sungai Jenes, pola perilaku dan sudut pandang masayarakat terhadapnya, pengaruh kerusakan lingkungan Sungai Jenes terhadap atraksi wisata yang ada di Kampung Batik Laweyan dengan bantuan data sekunder yang diperoleh secara kuantitatif, serta identifikasi akseptabilitas masyarakat terhadap program pengembangan wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan wisata Kampung Batik Laweyan dapat diupayakan dengan cara: restorasi kualitas lingkungan Sungai Jenes; meningkatkan akseptabilitas masyarakat terhadap program pengembangan; dan revitalisasi sungai sebagai wadah kegiatan wisata air.
Evaluasi Kenyamanan Termal pada Masjid Sakinah di Perumahan Griya Sakinah Ninaputri, Shindi Karen; Nurjayanti, Widyastuti
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2023: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masjid ialah tempat ibadah bagi umat Islam. Bentuk ibadah umat muslim yang berbagai macam membuat masjid selalu digunakan sebagai pusat kegiatan ibadah. Selain sholat, fungsi masjid juga digunakan untuk merayakan hari raya, diskusi, belajar membaca Al-Qur’an, dan pengajian. Oleh sebab itu, desain bangunan masjid perlu mendukung kebutuhan fisik tersebut, sehingga dapat memberikan rasa nyaman bagi para jama’ah di setiap waktu ibadahnya. Ruang sholat yang bermasalah akan berpengaruh buruk terhadap kenyamanan beribadah para jamaahnya. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat kenyamanan termal pada ruang sholat Masjid Sakinah. Dalam penelitian ini digunakan metode kuantitatif, yaitu suatu penelitian mengenai permasalahan yang didasarkan pada pengujian suatu teori, di ukur dengan pengukuran langsung di lapangan menggunakan alat ukur berupa anemometer, thermometer dan menggunakan aplikasi komputer. Pengukuran dilakukan selama empat hari dengan waktu pengukuran pada saat pagi, siang, sore dan malam hari, ditentukan 4 titik ukur (TU) pada lantai 1 Masjid Sakinah. Dari penelitian tingkat kenyamanan termal pada Masjid Sakinah dapat di tarik kesimpulan, daerah nyaman didapatkan pada ruang bersuhu > 25 - 35 oC dan berkelembapan 5 - 85 % sehingga ruang sholat pada Masjid Sakinah di katakan hangat nyaman.