Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI KOTA YOGYAKARTA Reni Merta Kusuma; Yuli Astuti; Arum Margi Kusumawardhani
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.157 KB) | DOI: 10.35842/mr.v14i2.244

Abstract

Latar Belakang: Lingkar Lengan Atas (LILA) ibu hamil salah satu indikator penentu status gizi ibu hamil. Status ibu hamil menentukan berat badan bayi yang akan dilahirkan. Bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram atau lebih dari 4000 gram potensial berisiko kesehatannya.Tujuan: Untuk mengidentifikasi LILA ibu hamil dan mengetahui hubungan antara LILA ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir.Metode: Penelitian ini menggunakan desain prospektif cross-sectional dengan menghubungkan 2 variabel. Sampel berjumlah 119 ibu hamil. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan deskriptif. Analisis bivariat menggunakan korelasi spearman.Hasil: Karakteristik responden 75% pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan dari pendidikan 67,4% responden memiliki tingkat pendidikan SMA/SMK. Responden ditemukan usia termuda 17 tahun dan tertua 49 tahun sehingga masuk dalam kehamilan berisiko. Ukuran LILA ibu hamil paling rendah 20 cm. Nilai p=0,005 (terdapat korelasi yang bermakna antara variabel LILA ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir. Nilai 0,254 (kekuatan korelasinya lemah). Arah positif (searah, semakin besar nilai 1 variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara LILA ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir.Kata Kunci: LILA Ibu Hamil, Berat Badan Bayi Baru Lahir
GAMBARAN LAMA MASA PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 0-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN IKOTA YOGYAKARTA Sary Rosidawati; Reni Merta Kusuma
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 13, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.524 KB) | DOI: 10.35842/mr.v13i1.237

Abstract

Background: Firstly, breast feeding supports to optimize the infant's growth. At the first 1000 days of newborn, the brain grows almost 75%. Infant in the age of 0-12 months become a crucial phase to determine their condition in their futures. The scope of breastfeeding in indonesia is 42% and year by year is getting decreased. According to data by Dinkes Kota Yogyakarta, they wrote, the scope of breastfeeding exclusively in Yogyakarta is the lowest of all, which is in the rate of 12, 31% in 2014. Research Objectives: Determining the scope of breastfeeding term for infant in the age of 0-12 months in Puskesmas Danurejan 1 Kota Yogyakarta Research Methods: This research is using descriptive quantitative methods. The amount of randomized sample is 52 samples who are consist of mother with infant in the age of 0-12 months in Puskesmas Danurejan 1 Kota Yogyakarta. The research is using cluster sampling technique where it is using questionnaire. The data analysis is used by univariate which will be described by the rates. Results: From 52 samples, 28 samples were found mostly mother with infant in the age of 0-12 months were giving breastfeeding ≥ 6 months or (52,8%). 21 samples (40,4%) were identified by the mother inthe age 20-35 years old with middle class educational background, 22 samples (42,3%) were identified by jobless mom, 15 samples (28,8%) were identified by disabilities moms. Conclusion: The length of breastfeeding in Puskesmas Danurejan 1 Kota Yogyakarta from 52 samples for infant in the age of ≥ 6months are 28 samples (52,8%) Keywords: the length of breastfeeding, for infant in the age of 0-12 months.
ANTROPOMETRI PENGUKURAN STATUS GIZI ANAK USIA 24-60 BULAN DI KELURAHAN BENER KOTA YOGYAKARTA Reni Merta Kusuma, Rizki Awalunisa Hasanah
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 13, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.783 KB) | DOI: 10.35842/mr.v13i4.196

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Pertumbuhan balita menjadi salah satu bagian penting yang harus diperhatikan. Pertumbuhan memantau berat badan dan panjang badan atau tinggi badan untuk menilai status gizi balita. Pentingnya pemantauan pertumbuhan balita, dinas kesehatan melalui puskesmas melakukan kegiatan posyandu balita yang dilakukan setiap bulan. Pemantauan pertumbuhan dilakukan karena pertumbuhan dan perkembangan balita berjalan secara simultan dan saling memengaruhi.Tujuan: Untuk mengetahui pertumbuhan balita dengan menilai status gizi dari pengukuran berat badan terhadap umur (BB/U) dan indeks massa tubuh terhadap umur (IMT/U) guna menentukan balita kurus/normal/gemuk, dan tinggi badan terhadap umur (TB/U) guna menentukan balita pendek/normal.Metode: Desain penelitian berupa penelitian kuantitatif dengan metode survei.Pengambilan data menggunakantotal sampling dari posyandu. Sampel yang digunakan 84 balita usia 24-60 bulan dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang diukur adalah berat dan tinggi badan. Data yang sudah didapatkan kemudian dianalisis.Kesimpulan: Perhitungan BB/TB didapatkan responden balita kurus 2,4% dan balita gemuk 1,2%. Perhitungan IMT/U didapatkan respoden balita gemuk 9,5%. Perhitungan TB/U didapatkan respoden balita pendek 1,2%. Kata Kunci: Antropometri, Status Gizi
GAMBARAN LAMA MASA PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 0-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I KOTA YOGYAKARTA Sary Rosidawati; Reni Merta Kusuma
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.36 KB) | DOI: 10.35842/mr.v14i3.81

Abstract

Latar Belakang: Pertama, dukungan menyusui untuk mengoptimalkan pertumbuhan bayi. Pada 1000 hari pertama bayi baru lahir, otak tumbuh hampir 75%. Bayi di usia 0-12 bulan menjadi fase krusial untuk menentukan kondisi mereka di masa depan. Ruang lingkup menyusui di Indonesia adalah 42% dan dari tahun ke tahun semakin menurun. Menurut data oleh Dinkes Kota Yogyakarta, mereka menulis, cakupan menyusui secara eksklusif di Yogyakarta adalah yang terendah dari semuanya, yaitu di tingkat 12, 31% di 2014.Tujuan: Menentukan ruang lingkup pemberian ASI untuk bayi usia 0-12 bulan di Puskesmas Danurejan 1 Kota Yogyakarta.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Jumlah sampel acak adalah 52 sampel yang terdiri dari ibu dengan bayi usia 0-12 bulan di Puskesmas Danurejan 1 Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling dimana menggunakan kuesioner. Analisis data digunakan oleh univariat yang akan dijelaskan oleh tarif.Hasil: Dari 52 sampel, 28 sampel ditemukan sebagian besar ibu dengan bayi di usia 0-12 bulan memberikan ASI ≥ 6 bulan atau (52,8%). 21 sampel (40,4%) diidentifikasi oleh ibu pada usia 20-35 tahun dengan latar belakang pendidikan menengah, 22 sampel (42,3%) diidentifikasi oleh ibu pengangguran, 15 sampel (28,8%) adalah diidentifikasi oleh ibu cacat.Kesimpulan: Lama menyusui di Puskesmas Danurejan 1 Kota Yogyakarta dari 52 sampel untuk bayi usia ≥ 6 bulan adalah 28 sampel (52,8%).
Edukasi Pencegahan Anemia Remaja dengan Komplementer Ramuan Kurma dan Jeruk Nipis Reni Merta Kusuma; Lily Yulaikhah; Budi Rahayu
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 3 No 2 (2021): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v3i2.594

Abstract

ABSTRAK Masalah anemia merupakan salah satu masalah kesehatan perempuan. Seorang perempuan yang sudah matur organ reproduksinya akan mengalami menstruasi. Anemia adalah kondisi ditemukannya penurunan kadar hemoglobin dan hitungan eritrosit serta hematokrit di bawah normal. Penurunan kadar hemoglobin ini menunjukkan perempuan yang masih mengalami menstruasi membutuhan asupan zat besi. Remaja perempuan membutuhkan zat besi untuk menghindari anemia. Zat besi tidak hanya berupa tablet kimia, namun terdapat pula dalam ramuan komplementer campuran kurma dan jeruk nipis. Kurma dapat meningkatkan haemoglobin dan jeruk nipis dapat membantu mengoptimalkan penyerapan zat besi ke dalam tubuh. Kedua kombinasi diharapkan dapat dijadikan komplementer untuk mencegah anemia. Masalah tersebut dijadikan dasar melakukan pengabdian kepada masyarakat. Masyarakat yang berpotensi mengalami anemia adalah remaja putri. Tim pengabdi memberikan informasi dan pendidikan kesehatan kepada remaja putri dengan topik tentang anemia, menstruasi, dan komplementer kurma jeruk nipis. Sasaran adalah remaja putri. Tim pengabdi memberikan Pendidikan Kesehatan secara online/ tidak melakukan tatap muka pada masa pandemi ini. Tim pengabdi menggunakan aplikasi WhatsApp karena banyak masyarakat yang memakai aplikasi tersebut. Penggunaan aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah remaja mengakses pengetahuan ini. Kegiatan ini menggunakan rancangan deskritif yang menggambarkan kegiatan dan pengetahuan peserta. Peserta berjumlah 24 orang. Sebanyak 29,2% peserta memiliki pengetahuan tidak baik terkait dengan topik dan 70,8% berpengetahuan baik. Skor rata-rata peserta menjawab benar sebesar 80,4% dari pertanyaan tentang menstruasi dan 75% dari pertanyaan anemia dan komplementer kurma jeruk nipis. Selama pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, peserta aktif bertanya dalam diskusi dan menyatakan 87,5% menyatakan puas dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.
PELAKSANAAN TEKNIK MENYUSUI PADA IBU MENYUSUI BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA Kusuma, Reni Merta; Susanti, Rifkynia
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 10 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.387 KB)

Abstract

Latar Belakang: Hambatan utama pemberian ASI adalah kurangnya kemampuan tentang teknik menyusui yang benar. Bayi yang mendapat ASI eksklusif di Indonesia baru mencapai 54,3%. Data Dinas Kesehatan DIY tahun 2015 cakupan ASI eksklusif terendah adalah Kota Yogyakarta sebesar 54,9%. Target cakupan ASI eksklusif terendah di Kota Yogyakarta yaitu Puskesmas Danurejan I. Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi umur 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan desain penelitian survei deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penelitian ini menggunakan checklist sebagai alat ukur dan analisis data menggunakan univariat. Hasil: Pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I dengan kategori baik sebanyak 14 responden (51,9%) dan kategori ibu menyusui yang tidak baik sebanyak 13 responden (48,1%). Kesimpulan: Pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Danurejan I teknik menyusui yang baik lebih tinggi yaitu 51,9%.