Soleman Saidi
Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Khairun

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Habits of Mind Matematis Pedagang Pasar Barito Yusril M. Pakaya; Karman La Nani; Soleman Saidi
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 1, No 3 (2021): September
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.16 KB)

Abstract

Penelitian kualitatif dengan desain etnografi ini bertujuan untuk mendeskripsikan habits of mind matematis pedagang Pasar Barito yang ditinjau dari aktivitas penggunakan alat ukur, penentuan harga jual berdasarkan hasil pengukuran, dan aktivitas menghitung total bayaran dan uang kembalian. Pengumpulan data habits of mind matematis pedagang Pasar Barito menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi dan wawancara yang telah di validasi. Data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif dengan cara mereduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini adalah pedagang pangan pasar Barito Bahari Berkesan sebanyak 6 pedagang. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan cara mengambil perwakilan berdasarkan alat ukur yang digunakan dan variasi perhitungan yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa habits of mind matematis yang dilakukan pedagang dalam aktivitas penggunaan alat ukur, meliputi: penggunaan bilangan pecahan, mengkonversi ukuran berat menjadi ukuran volume, dan penggunaan intuisi matematis dalam proses penakaran. Habits of mind matematis dalam aktivitas penentuan harga jual berdasarkan hasil pengukuran, terdiri dari: pembulatan, mengestimasi harga jual untuk memperoleh keuntungan, operasi perkalian, operasi pembagian, penggunaan kelipatan 5, dan melakukan perbandingan. Habits of mind matematis dalam aktivitas menghitung total bayaran dan uang kembalian, meliputi: operasi penjumlahan, operasi pengurangan, operasi pembagian, operasi perkalian, penggunaan kelipatan 3 dan 10, pemanfaatan perhitungan dengan merubah angka 100 ke dalam angka 10, dan mengabaikan angka nol yang berperan sebagai ribuan.
Analisis Kemampuan Penalaran Deduktif Matematis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Mulyadi Manyira; Soleman Saidi; Hasan Hamid
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 1, No 3 (2021): September
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.373 KB)

Abstract

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran deduktif matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanana Utara dalam menyelesaikan masalah pertidaksamaan linear satu variabel. Pengumpulan data kemampuan penalaran deduktif matematis siswa menggunakan teknik tes, wawancara, dan dokumentasi. Instrument tes yang digunakan adalah soal uraian yang berjumlah 2 butir soal kemampuan penalaran deduktif matematis yang telah divalidasi. Data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif dengan cara mereduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanana Utara sebanyak 10 siswa, kemudian menganalisis 3 subjek penelitian berdasarkan kategori kemampuan penalaran deduktif matematis dan diwawancarai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualifikasi kemampuan penalaran matematis deduktif dalam kategori tinggi dicapai oleh 2 siswa (20%) yang mampu: memahami masalah, memperkirakan jawaban dan proses solusi tapi tidak lengkap, serta mampu menarik kesimpulan logis terhadap penyelesaian soal pertidaksamaan linear satu variabel. Selanjutnya, kategori sedang dicapai oleh 5 siswa (50%) yang mampu: memahami masalah, memperkirakan jawaban dan proses solusi tapi tidak lengkap, serta mampu menarik kesimpulan logis terhadap penyelesaian soal pertidaksamaan linear satu variabel tapi tidak lengkap. Kemudian terdapat 3 siswa (30%) kategori rendah karena tidak mampu memahami masalah, tidak dapat memperkirakan jawaban dan proses solusi, serta tidak dapat menarik kesimpulan logis karena penyelesaiannya tidak lengkap.
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP pada Materi Persamaan Linear Dua Variabel Julia Tidore; Soleman Saidi; Joko Suratno
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 2, No 3 (2022): September
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.168 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada materi persamaan linear dua variabel. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Nasional Banau Kota Ternate yang berjumlah 20 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada materi persamaan linear dua variabel sebagai berikut: kemampuan berpikir kritis matematis siswa subjek S-1 dengan kategori tinggi, subjek S-4 dengan kategori sedang, dan subjek S-18 dengan kategori rendah, dapat disimpulkan bahwa: 1) Siswa yang dikategorikan tinggi mampu menuliskan apa yang di ketahui dan ditanyakan dengan tepat dan menuliskan pemisalan variabel, membuat model matematika dari soal dengan benar dan menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal kemudian membuat kesimpulan yang sesuai dengan konteks soal, 2) siswa yang dikategorikan sedang yang dapat menuliskan apa yang di ketahui dan ditanyakan dengan tepat dan menuliskan pemisalan variabel, membuat model matematika dan menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal tapi bingung dalam membuat kesimpulan, sedangkan 3) Sedangkan siswa yang dikategorikan rendah tidak mampu atau siswa yang masih kurang dalam menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan, masih bingung dalam menuliskan pemisalan variabel dan model matematika serta membuat kesimpulan.
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kota Ternate dalam Menyelesaikan Soal pada Materi Statistik Monisa Siden; Soleman Saidi; Karman La Nani
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 2, No 1 (2022): Januari
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.743 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII-3 SMP Negeri 5 Kota Ternate dalam mempelajari materi statistik mencapai rata-rata sebesar 51,4% dalam kategori rendah. Pengumpulan data kemampuan komunikasi matematis siswa menggunakan instrument tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrument tes yang digunakan adalah soal uraian yang berjumlah 3 butir soal tentang kemampuan komunikasi matematis yang telah divalidasi. Data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif dengan cara mereduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah tiga siswa kelas VII-3 SMP Negeri 5 Kota Ternate. Kualifikasi kemampuan komunikasi matematis subjek mencapai kategori tinggi dapat menghubungkan benda nyata, gambar, diagram kedalam ide matematika, menjelaskan ide, situasi matematis secara tertulis dengan benda nyata, gambar dan diagram, dan sudah dapat menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa matematis, subjek kategori sedang sudah dapat  menghubungkan benda nyata, gambar, diagram kedalam ide matematika, menjelaskan ide, situasi matematis secara tertulis dengan benda nyata, gambar dan diagram dan belum dapat memenuhi indikator ke 3 yaitu menyatakan peristiwa sehari-hari kedalam bahasa matematis, serta subjek dengan kategori rendah sudah dapat menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa matematis, belum dapat menghubungkan benda nyata, gambar, diagram kedalam ide matematika, , menjelaskan ide, situasi matematis secara tertulis dengan benda nyata, gambar dan diagram. Namun hampir keseluruhan siswa dalam menyelesaikan soal tes yang diberikan rata-rata siswa tidak mendapatkan hasil akhir yang tepat.
Defragmenting Proses Berpikir Matematis Siswa dalam Menyelesaikan soal Matematika pada Materi Pangkat dan Bentuk Akar Muhammad Faisal; Hery Suharna; Soleman Saidi
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 1, No 1 (2021): Januari
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.982 KB)

Abstract

This study aims to describe the defragmenting of mathematical thinking processes based on students' ability to solve mathematical problems in the material rank and root form. This research is a qualitative descriptive study using test and interview methods. The subjects in this study were students of SMA Negeri 3 Tidore Kepulauan amounting to 3 people and students of SMA Negeri 4 Ternate City totaling 3 people based on the level of student ability (each low, medium, and high). The research instrument consisted of test questions on the process of defragmenting. The results showed that: (1) the students included in the category of high mathematical ability process defragmenting carried out 5 times with the same error indication, as well as the process defragmenting in the same way namely defragmenting through reflection, defragmenting through mathematical connections, and defragmenting with the provision of scaffolding. (2) the students included in the category of mathematical ability are in the process of defragmenting which is done 3 to 6 times with an indication of an error that is not much different, and the process of defragmenting in the same way that is, defragmenting through reflection, defragmenting through mathematical connections, defragmenting by giving scaffolding and defragmenting with cognitive conflict formation. (3) Students who are included in the category of low mathematical ability process defragmenting carried out as much as 4 to 8 times with an error indication that is not much different, and the process of defragmenting, in the same way, is defragmenting through mathematical connections, defragmenting through reflection, defragmenting by giving scaffolding and defragmenting with cognitive conflict formation.
Penerapan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Kemampuan berpikir Kritis Matematis Siswa pada Materi Persamaan Kuadrat Siswa SMP Nasrun Ode Amir; Nurma Angkotasan; Soleman Saidi
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 2, No 2 (2022): Mei
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.265 KB)

Abstract

Kemampuan berpikir kritis sangat penting dan butuhkan untuk menyikapi kemajuan ilmu pengetahuan yang kian pesat di zaman modern ini. Oleh karenanya, kemampuan berpikir kritis disetiap jenjang pendidikan mulai dilatih dengan diterapkannya berbagai model dan pendekatan pembelajaran. Berkaitan dengan hal-hal tersebut, peneliti mulai melakukan penelitian dengan judul Penerapan Pendekatan Open-Ended Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Pada Materi Persamaan Kuadrat Siswa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui kemampuan berpikir kritis matematis siswa sebelum dan setelah penerepan pendekatan Open-Ended pada materi persamaan kuadrat. 2) Untuk mendiskripsikan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diterapkan pendekatan Open-Ended pada materi persamaan kuadrat. 3) Mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diterapkan pendekatan Open-Ended. Desain penelitian ini yaitu One Group Pretests-Posttest Design. Subjek penelitian ini yaitu kelas VIII-3 denga jumlah siswa sebanyak 22 orang siswa. Instrument pengumpulan data terdiri atas soal Pretest dan Posttest berbentuk soal uraian yang disusun berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah penerapan pendekatan Open-Ended pada materi persamaan kuadrat, teknik analisis data menggunakan Pedoman Acuan Patokan (PAP) Skala 5. Untuk mendiskripsikan peningkatan kemampuan berpikir kritis setelah diterapkan pendekatan Open-Ended pada materi persamaan kuadrat, teknik analisis data menggunakan uji hipotesis. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa melalui pembelanjaan Open-Ended, data dianalisis dengan menggunakan kriteria N-Gain. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran pendekatan Open-Ended dapat diklasifikasikan untuk Pre-test kategori baik sekali 1 siswa, baik 3 siswa, cukup 3 siswa, kurang baik 3 siswa, dan gagal 12 siswa. Sedangkan untuk Post-test kategori baik sekali 6 siswa, baik 7 siswa, cukup 6 siswa, kurang baik 2 siswa, dan gagal 1 siswa. 2) Pendekatan Open-Ended dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada materi persamaan kuadrat setelah diberikan perlakuan. 3) Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diterapkan pendekatan Open-ended dengan nilai N-Gain yaitu 0,45 terdapat pada interpretasi sedang.
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Aljabar ditinjau dari Gaya Kognitif Nur Asriani Ega; Joko Suratno; Soleman Saidi
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 3, No 2 (2023): Mei
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpgm.v3i2.6131

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Aljabar Ditinjau dari Gaya Kognitif Di MTs Alkhairaat Diakui Labuha. Pengumpulan data kemampuan berpikir kritis matematis siswa menggunakan teknik tes dan wawancara. Instrumen tes yang digunakan 2 butir soal tentang kemampuan berpikir kritis matematis yang telah divalidasi. Data kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif dengan cara mereduksi data, penyajian data, triangulasi, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VIII C MTs Alkhairaat Diakui Labuha sebanyak 26 siswa, kemudian dipilih 6 siswa sebagai perwakilan subjek penelitian berdasarkan kategori gaya kognitif (strongly field dependent, slighty field dependent, strongly field independent, dan slighty field independent) untuk dilakukan wawancara sebagai bentuk triangulasi dan dilihat kepastian jawaban siswa. Hasil penelitiam menunjukkan bahwa berdasarkan gaya kognitif siswa diperoleh 3 subjek kemampuan berpikir kritisnya tingkat rendah dan 3 subjek kemampuan berpikir kritisnya tingkat tinggi. Kategori tingkat rendah tergolong bergaya kognitif FD yaitu tidak mampu memenuhi ke lima indikator yang ingin dicapai sedangkan kategori tingkat tinggi tergolong bergaya kognitif FI yaitu mampu memenuhi kelima indikator yang ingin dicapai walaupun masih salah dan kurang lengkap dalam penulisannya.
LEARNING OBSTACLE SISWA SMA NEGERI 1 KOTA TERNATE DALAM MEMAHAMI KONSEP TURUNAN FUNGSI DITINJAU DARI STRUKTUR MATERI Aco Aldi La Misi; Soleman Saidi; Marwia Tamrin Bakar
SAINTIFIK@: Jurnal Pendidikan MIPA Vol 8, No 1 (2023): SAINTIFIK@: Jurnal Pendidikan MIPA EDISI MARET 2023
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/saintifik.v8i1.6221

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan learning obstacle siswa SMA Negeri 1 Kota Ternate dalam memahami konsep turunan fungsi ditinjau dari struktur materi dan dipilih 5 orang siswa terdiri dari 1 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan kelas XII IPA 2 sebagai subjek penelitian yang ditentukan berdasarkan hasil tes. Subjek pada penelitian ini merupakan perwakilan siswa yang mengalami learning obstacle. Data dikumpulkan menggunakan metode tes dan wawancara. Tes digunakan untuk menganalisis pemahaman konsep turunan fungsi siswa, dan wawancara digunaan untuk menelusuri penyebab learning obstacle siswa. Metode analisis data yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian pada siswa SMA Negeri 1 Kota Ternate kelas XII IPA 2 berjumlah 32 siswa disimpulkan bahwa terdapat masing-masing 3 siswa (9,375%) kaberhasilannya sangat tinggi, 6 siswa (18,75%) tinggi, 12 siswa (37,5%) sedang, 7 siswa (21,875%) rendah, dan 4 siswa (12,5%) sangat rendah. Hasil kerja dan wawancara terhadap siswa yang mewakili setiap kategori disimpulkan bahwa siswa mewakili tingkat keberhasilan sangat tinggi memiliki didactical obstacle, siswa mewakili tingkat keberhasilan tinggi memiliki ontegenic obstacle dan dedaktical obstacle, siswa mewakili tingkat keberhasilan sedang memiliki didactical obstacle dan epistemological obstacle, siswa mewakili tingkat keberhasilan rendah memiliki ontogenic obstacle, didactical obstacle, dan epistemological obstacles, dan siswa mewakili tingkat keberhasilan sangat rendah juga memiliki tiga hambatan sekaligus. Hasil wawancara menunjukan beberapa syarat materi wajib peserta didik sebelum mempelajari materi turunan fungsi. Pecahan, bentuk aljabar, akar dan pangkat, turunan fungsi biasa, turunan fungsi trigonometri dan turunan fungsi komposisi. Para subjek penelitian tersebut tidak menyebutkan materi limit, walau demikian, limit tidak terlepas dari turunan fungsi karena definisi turunan fungsi melalui limit.
Modul Berbasis Reflektif Untuk Meningkatkan Kemampuan Matematis Mahasiswa pada Perkuliahan Kalkulus I Marwia Tamrin Bakar; Ida Kurnia Waliyanti; Soleman Saidi
JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika) Vol 2, No 2 (2018): EDISI SEPTEMBER
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.664 KB) | DOI: 10.33603/jnpm.v2i2.1582

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan berdasarkan model 4-D. bahan ajar yang dikembangkan adalah sebuah modul  berbasis reflektif yang valid, praktis dan efektif pada matakuliah kalkulus I, yang dapat membantu mahasiswa belajar secara mandiri dengan memanfaatkan pengalaman/pengetahuan mereka sebelumnya untuk meningkatkan kemampuan matematis mahasiswa. Penelitian ini meliputi dua tahapan dari desain 4-D, yakni tahap define dan design, Hasil pada tahap define diperoleh bahwa materi yang berikan sudah sesuai silabus. Analisis pada buku teks yang digunakan yakni buku Kalkulus dan Ilmu Ukur Analitik Leithold edisi kelima jilid 1,  Kalkulus karangan Edwin J. Purchell dan Dale Van Verberg edisi kesembilan, diperoleh hasil bahwa penyajian materi dan  bahasa yang digunakan kurang sesuai dengan kemampuan sebagian besar mahasiswa pada prodi Pendidikan Matematika Universitas Khairun. Hasil wawancara dengan teman sejawat diperoleh bahwa  mahasiswa masih memiliki kendala pada kemampuan dasar matematika, misalnya pada sifat-sifat aljabar dan sifat urutan.  Hasil pada tahap design adalah telah diracang modul berdasarkan desain modul berbasis reflektif.Kata Kunci: Berbasis reflektif, Kalkulus, Modul, Pendidikan MatematkaÂ