Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Perancangan Museum Kebudayaan Gayo dengan Tema Historicism di Kota Takengon Sarita, Rahma; Rauzi, Era Nopera; Taqiuddin, Zulfikar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 2 (2024): Volume 8, No.2, Mei 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i2.26355

Abstract

Kota Takengon merupakan kota dengan dataran tinggi yang terletak di tengah Provinsi Aceh yang didiami oleh Suku Gayo, ialah daerah yang kaya dengan sumber daya alam beserta sejarah dan adat istiadat kebudayaannya. Namun seiring dengan perkembangan zaman yang disertai pertumbuhan penduduk yang tidak terlalu peduli dan memperhatikan budaya, menyebabkan kekayaan budaya dan adat semakin pudar sehingga nyaris menghilang. Maka dibutuhkan sebuah wadah atau instansi yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk lebih peduli lagi terhadap budaya yang dimiliki, dengan menghadirkan sebuah museum yang dapat menjadi sarana yang bersifat edukatif, konservatif, rekreatif, dan pemberdayaan budaya untuk seluruh elemen masyarakat agar mengenal kebudayaan Suku Gayo melalui rancangan yang dapat menarik perhatian serta upaya meningkatkan nilai ekonomi, pariwisata dan pendidikan, sekaligus sarana pusat pengenalan kekayaan budaya bagi masyarakat lokal dan wisatawan luar. Metode perancangan yang digunakan adalah analisis makro dan mikro seperti analisis tapak, analisis kondisi lingkungan sekitar, analisis pengguna dan kebutuhan ruang, organisasi dan program ruang, analisis sistem struktur dan konstruksi bangunan, analisis sistem utilitas dan konsep perancangan. Dalam perancangan museum kebudayaan Gayo menggunakan tema historicism yang pengacu pada budaya dan juga dipengaruhi oleh sejarah atau memunculkan kembali nilai-nilai ketradisionalan.
Green Maintenance pada Bangunan Bersejarah (Studi Kasus Bangunan Kandang di Banda Aceh) Havilia, Raihan Cantika; Sari, Laina Hilma; Rauzi, Era Nopera
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 3 (2023): Volume 7, No.3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i3.24830

Abstract

Peninggalan kuno dan situs sejarah di provinsi Aceh sebagian besar berasal dari peradaban Islam, upaya sedang dilakukan untuk mengembalikannya. Banda Aceh merupakan salah satu titik persebaran bangunan bersejarah dari peradaban islam yang berasal dari masa Kesultanan Aceh. Bangunan bersejarah ini umumnya di temukan pada wilayah strategis Kesultanan Aceh, Salah satunya ialah Kandang tempat pemakaman raja  yang menyimpan nilai sejarah  tinggi dalam menyampaikan pesan sejarah kesultanan. Keutamaan nilai sejarah ini menjadikan Kandang sebagai salah satu bangunan yang terdaftar sebagai bangunan cagar budaya. Adapun upaya konservasi untuk melestarikan nilai sejarahnya dilakukan. Saat ini pemeliharaan pada Kandang telah dilakukan secara periodik. Namun teknik pemeliharaan yang digunakan pada Kandang apakah telah sesuai dengan prinsip keberlanjutan, hal inilah akan dikaji pada penelitian ini. Prinsip keberlanjutan ini merupakan landasan pemilihan teknik pemeliharaan dalam meminimalkan dampak lingkungan dari upaya konservasi. Dampak lingkungan yang dihasilkan, dihitung melalui metode Green Maintenance dimana jejak emisi karbon menjadi tolak ukurnyanya. Untuk menentukan teknik perawatan yang tepat, diperlukan studi kerusakan pada bangunan. Studi  mengenai perawatan pada Kandang belum pernah dipelajari sebelumnya, menyebabkan intervensi pemeliharaan yang tidak efektif dan peningkatan biaya. Dari penelitian ini didapatkan bahwa teknik yang digunakan dalam merawat bangunan bersejarah sudah sesuai dengan konsep Green Maintenance. Tetapi hasil dapat dimaksimalkan dengan pengurangan intervensi melalui penebalan lapisan cat yang digunakan sebagai konservasi.
Perancangan Pusat Rekreasi Danau Lut Tawar di Takengon (Tema : Neo-Vernakular) Mahlian, Nur Afra; Rauzi, Era Nopera; Dewi, Cut
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 3 (2024): Volume 8, No. 3, Agustus 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i3.26540

Abstract

Takengon merupakan destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh penduduk lokal maupun wisatawan, terutama karena daya tarik Danau Lut Tawar yang menjadi objek utama di wilayah Gayo. Selain itu, gaya arsitektur tradisional Gayo yang terus dilestarikan juga menjadi daya tarik bagi penggemar seni. Perancangan Pusat Rekreasi Danau Lut Tawar adalah salah satu upaya bagi komunitas lokal dan wisatawan untuk menikmati keindahan Danau Lut Tawar sambil menjaga budaya dan seni Gayo dalam kerangka arsitektur Neo-Vernakular, yang menggabungkan unsur-unsur arsitektur tradisional dengan konsep desain kontemporer. Metodologi perancangan melibatkan tinjauan literatur, observasi lapangan, dan analisis perbandingan. Desain Pusat Rekreasi Danau Lut Tawar melambangkan arsitektur Neo-Vernakular dan diwujudkan melalui struktur arsitektur dan instalasi rekreasi simbolis. Upaya perancangan ini didorong oleh kekayaan budaya Gayo yang berada di dataran tinggi Gayo, Takengon, yang berperan sebagai alat untuk melestarikan warisan Gayo bagi generasi mendatang. Ini berbentuk area rekreasi yang juga berfungsi sebagai indikator komunikasi seni dan hiburan kepada masyarakat, sambil memfasilitasi inisiatif pendidikan dan penelitian.
Analisis Fenomena Kenyamanan Termal Dan Kepuasan Pengunjung Pada Area Gunongan Dan Kandang Sebagai Bangunan Bersejarah Salsabila, Salwa; Rauzi, Era Nopera; Taqiuddin, Zulfikar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 3 (2023): Volume 7, No.3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i3.25132

Abstract

Kandang merupakan bangunan bersejarah tertua di Kota Banda Aceh yang menarik perhatian pengunjung dan wisatawan asing. Namun, disayangkan bahwa kondisi area sekitarnya seringkali terasa panas dan kurang nyaman pada waktu dan lokasi tertentu Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kenyamanan berdasarkan persepsi pengunjung dan menganalisis kenyamanan termal menggunakan indeks PET (Physiologically Equivalent), SET (Standard Effective Temperature), and PMV (Predicted Mean Vote). Metode yang digunakan adalah metode campuran mixed method dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dilakukan pada Juni 2022-Mei 2023, mempertimbangkan pengunjung terbanyak. Hasil kuesioner menunjukkan hanya 2 dari 6 titik lokasi yang nyaman di pagi dan sore hari. Indeks termal (PET, PMV, SET) menunjukkan kondisi termal Kandang tidak memenuhi standar kenyamanan ASHRAE-55. Optimalisasi kenyamanan termal dapat dilakukan di 2 lokasi dengan peneduh seperti kanopi agar pengunjung bisa tinggal lebih lama di sana. 
Perancangan Hotel Bintang 4 di Meulaboh dengan Pendekatan Back to Nature (Tema : Green Architecture) Ridara, Rina; Rauzi, Era Nopera; Edytia, Muhammad Heru Arie
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 3 (2023): Volume 7, No.3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i3.24878

Abstract

Meulaboh adalah salah satu kota yang berada di Aceh Barat yang sekaligus menjadi ibukota dari Kabupaten Aceh Barat. Dengan wilayah yang paling barat dari Kota Aceh, menjadikan kota ini kaya akan keindahan panorama alam yang tersembunyi di dalamnya. Ditambah juga dengan letaknya yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia, menjadikan pantai-pantai yang ada di kota ini sungguh indah dan menawan. Dengan potensi keindahan panorama alam menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung. Banyak wisatawan baik lokal maupun asing yang datang ke Meulaboh, terutama saat hari libur. Akan tetapi potensi tersebut kurang didukung oleh sarana dan prasarana penunjang seperti pelayanan penginapan, makanan dan minuman serta fasilitas pendukung lainnya yang jumlahnya sangat sedikit dan kurang memadai. Oleh karenanya perancangan Hotel Bintang 4 menjadi salah satu solusi terhadap tingginya kebutuhan akan penginapan serta aktivitas pendukung lainnya. Pendekatan pada Perancangan Hotel Bintang 4 di Meulaboh melalui Pendekatan Back to Nature (Green Architecture). Arsitektur Back to Nature merupakan arsitektur yang berusaha menghubungkan alam dan lingkungan. Arsitektur Back to Nature adalah arsitektur yang berdasarkan perkembangan dan pertumbuhan alam.